Loading...
Logo TinLit
Read Story - KUROTAKE [SEGERA TERBIT]
MENU
About Us  

Malam itu, setelah mandi dan mengganti pakaian, Mamoru tidur-tiduran di kamar. 

Pemuda itu kembali terbayang sosok Chihaya, dan segala hal yang ada pada dirinya. Senyumnya, rambut kepangnya, suaranya, wajahnya, semua terekam dalam benak Mamoru. Mengingat hal itu tanpa sadar membuat pemuda berambut ikal itu tersenyum.

"Aniki, kok senyum-senyum sendiri?"

Mamoru terkejut saat melihat Tata, adik tirinya yang tahu-tahu sudah ada di dalam kamar. Tata kebetulan sekamar dengan Mamoru. Mamoru buru-buru bangun dan menegakkan tubuhnya.

"Kau mengagetkan saja," ucap Mamoru. "Baru pulang?"

Lelaki berambut merah itu mengangguk. Ia melepas jaket kotak-kotaknya, menampakkan seragam batik dengan celana abu-abu yang dipakainya khusus untuk hari Rabu. Tata kebetulan seumur dengan Chihaya, ia juga baru masuk SMA tahun ini. Ia bersekolah di sekolah yang berbeda dengan Mamoru.

"Kenapa wajahmu begitu?" tanya Mamoru saat melihat wajah Tata yang murung.

"Tadi hujan di sekolah. Aku dan anak-anak lain batal main di lapangan," jawabnya sambil menaruh tas ransel hitamnya di lantai. Dari tas itu menyembul sebuah pemukul yang terbuat dari kayu. Pemukul baseball.

Mamoru tahu betul kalau Tata sangat suka olahraga baseball. Tata juga menjadi kapten tim baseball sekolahnya. Ia selalu membawa tongkat itu ke sekolah, bahkan saat tidak ada latihan.

"Masih ada hari esok,kan?" tanya Mamoru.

"Iya,sih," balas Tata sambil menggantung jaket di gantungan yang terletak di pintu kamarnya. "Ujung-ujungnya tadi aku malah menunggu hujan sambil menonton teman sekelasku yang latihan band. Kita nongkrong dulu di sekolah tadi. Waktu hujan berhenti, baru kita pulang,"

Mamoru manggut-manggut.

"Oh ya, tadi aku membeli ini untuk Aniki," Tata membuka tas sekolahnya dan menyerahkan sebungkus plastik pada Mamoru.

"Apa ini?" tanya Mamoru melihat isi plastik itu. Di dalamnya ada sebuah kotak. Ketika dibuka, Mamoru melihat susunan delapan buah bola-bola goreng dari tepung berisi daging gurita yang dilumuri saus kecap asin dan mayones.

"Wah, takoyaki!"

Mamoru dan Tata keluar kamar sebentar untuk mencuci tangan. Setelah itu mereka memakan takoyaki itu dengan sumpit bambu sekali pakai sambil mengobrol.

"Tadi kenapa Aniki senyum-senyum sendiri?" Tata mengulang pertanyaan pertamanya yang tadi belum Mamoru jawab. Sejak tinggal bersama keluarga barunya, Tata  memanggil Mamoru dengan sebutan 'Aniki', yang merupakan panggilan akrab untuk kakak laki-laki dalam bahasa Jepang.

"Ah...tadi itu, bukan apa-apa,kok," jawab Mamoru sambil tersenyum.

Tata menatap kakak tirinya yang berusia setahun lebih tua darinya itu. "Sedang memikirkan seorang gadis?"

Mamoru hampir tersedak ketika Tata mengatakan hal itu.

"Benar,kan?" Tata tertawa sambil menyerahkan minum pada Mamoru. "Siapa? Chihaya-san?"

Mamoru yang baru menelan air minumnya, mengangguk.

"Menurutmu, dia bagaimana?" tanya Mamoru.

"Chihaya?" Tata bertanya balik, yang ditanggapi dengan anggukan kepala oleh Mamoru.

Cowok itu berpikir sebentar. "Yah...aku baru pertama kali bertemu dengannya, aku tak tahu banyak. Dia teman masa kecil Aniki,kan? Menurutku, dia gadis yang manis, sih. Kelihatannya, dia juga ramah dan baik,"

"Begitu,ya?" sahut Mamoru.

"Yah...begitulah," jawab Tata sambil tersenyum manis.

Mamoru manggut-manggut.

"Oh ya, kenapa bertanya begitu?" tanya Tata sambil menyumpit satu takoyaki, kemudian memasukkannya ke dalam mulut. "Aniki naksir Chihaya?"

Mamoru berhenti mengunyah takoyaki-nya ketika mendengar pertanyaan Tata.

Tata melongo memandang Mamoru yang seperti kesusahan mengunyah makanan dalam mulutnya.

"Ma-maaf...Aniki..." kata Tata pelan, menyesali ucapannya barusan. "Aku salah bicara,ya?" 

"Naksir,ya..." Alih-alih marah karena perkataan adiknya, Mamoru bergumam pelan setelah berhasil menelan makanannya.

"Ya. Itu artinya Aniki suka pada Chihaya-san," jelas Tata.

Mamoru terdiam. Mungkinkah begitu?

"Oh ya, nanti bicara lagi ya, Aniki.  Aku mau mandi dulu," Tata mengambil pakaian bersih dari dalam lemarinya, tak lupa mengambil handuk yang tergantung di pintu kamar. Pemuda berambut merah itu keluar dari kamar yang ditempatinya bersama Mamoru untuk pergi mandi.

Sementara itu Mamoru sendirian di kamar. Ia membungkus kotak takoyaki yang sudah kosong dan sumpit bekas makan dengan plastik, mengikat ujungnya, lalu membuangnya ke tempat sampah di depan kamar.

Pandangannya kembali teralih ke rak-rak buku miliknya. Pemuda berambut ikal itu kembali teringat momen saat ia mengobrol berdua dengan Chihaya saat hujan turun.

Obrolan itu kembali membuat Mamoru berpikir ulang tentang mimpinya sendiri. Juga tentang alasan sebenarnya kenapa ia ingin mengambil jurusan bahasa di SMA, kenapa ia bergabung di klub Kurotake dan kini menjadi pemimpinnya.

Ia pernah bilang pada Chihaya kalau ia melakukannya semata-mata untuk menyibukkan diri, untuk mengalihkan pikirannya karena ditolak oleh dua gadis yang ia suka.

Namun, bukan itu alasan sebenarnya.

Sebenarnya, sejak dulu Mamoru juga tertarik pada budaya dan bahasa Jepang, terutama pada karya sastra dan manga. Buku-buku yang ada di raknya sebagian adalah koleksi peninggalan kakeknya.

Mamoru ingat, dulu almarhum kakeknya suka mengoleksi buku-buku karya Natsume Soseki, Yasunari Kawabata, Daisaku Ikeda, novel-novel bersejarah karya Eiji Yoshikawa, Genji Monogatari karya Shikibu Murasaki, dan buku kumpulan haiku. Beliau juga suka memutar lagu-lagu lama Jepang seperti lagu karya Mayumi Itsuwa dan Miki Matsubara. Sejak membaca buku-buku koleksi Kakek, Mamoru menjadi tertarik untuk mempelajari sastra Jepang.

Lalu, saat masuk SMP, Mamoru bertemu dengan orang-orang yang menyukai animemanga, dan lagu-lagu Jepang. Dari situ ia juga belajar bahasa Jepang secara otodidak, dengan cara mendengarkan lagu dan menonton anime.

Ketika Mamoru lulus SMP, Mamoru mendengar kalau di Cibubur ada sekolah yang memiliki klub budaya Jepang, dan memiliki mata pelajaran Bahasa Jepang sebagai bahasa asing. SMA Sakura. Mamoru mencoba mendaftar, dan ia sangat senang ketika berhasil diterima di sana. Ia langsung bergabung di klub Kurotake yang menjadi incarannya setelah penerimaan murid baru.

Awalnya, ia masuk ke klub itu karena tertarik untuk mempelajari manga. Sebelumnya ia belajar menggambar manga secara otodidak. Ia juga membaca manga seperti Naruto, Doraemon, dan Detektif Conan. Ia menjadi dekat dengan Ryuto, Raiji, dan juga Yukio yang memang menyukai manga. Mereka juga selalu mengobrol tentang manga dan pergi ke toko buku untuk membelinya.

Selama mengikuti klub Kurotake, Mamoru memiliki banyak ide yang ingin ia sumbangkan untuk membantu perkembangan klub. Itulah alasan sebenarnya ia menerima jabatan ketua menggantikan ketua Kurotake sebelumnya, yaitu Kouji-senpai.

Sebenarnya, Mamoru sendiri belum pernah berpengalaman menjadi ketua, juga tak punya banyak pengalaman dengan organisasi. Namun ia bersyukur karena Kouji-senpai banyak membimbing dan memberi arahan padanya. Ia juga banyak dipercaya dan dibantu oleh teman-temannya. Bersama para pengurus, ia berhasil memimpin klub Kurotake dan membuat nama klub itu terkenal di SMA Sakura.

Mamoru menjadi semakin tertarik mempelajari bahasa dan budaya Jepang. Saat kenaikan kelas 11, Mamoru memutuskan masuk ke jurusan Bahasa.

Mungkin, ia harus mengambil jurusan Bahasa Jepang untuk kuliah. Mungkin juga -untuk alternatif- ia bisa mengambil desain grafis atau animasi. Mamoru juga memiliki hobi menggambar. Ia sempat berpikir ingin membuat manga, atau jika memungkinkan, film anime karyanya sendiri.

Ya, ia masih akan mempertimbangkannya nanti. Ia masih kelas 11, masih punya waktu untuk memikirkannya.Ia masih punya banyak hal yang ingin ia kerjakan.

Mungkin juga, suatu saat ia ingin berbagi impian itu dengan Chihaya.

Eh? Tunggu! Kenapa dia jadi memikirkan gadis itu lagi?

Mungkinkah yang dikatakan Tata dan Raiji tadi benar?

Tidak mungkin Mamoru sungguhan menyukai Chihaya,kan?

****

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Yang Terindah Itu Kamu
12867      3634     44     
Romance
Cinta pertama Aditya Samuel jatuh pada Ranti Adinda. Gadis yang dia kenal saat usia belasan. Semua suka duka dan gundah gulana hati Aditya saat merasakan cinta dikemas dengan manis di sini. Berbagai kesempatan juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi Aditya. Aditya pikir cinta monyet itu akan mati seiring berjalannya waktu. Sayangnya Aditya salah, dia malah jatuh semakin dalam dan tak bisa mel...
Galang dan Refana
660      431     0     
Short Story
“Untuk apa kita diciptakan di dunia? “ seorang gadis yang sudah cukup lama ku kenal mengajukan sebuah pertanyaan. Ia melemparkan pandangan kosongnya ke sebuah dimensi ruang. Tangannya yang dipenuhi perban memeluk lutut seolah tangah melindungi tubuh dan jiwa rapuhnya
Broken Wings
1344      792     0     
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya. Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...
Aku Benci Hujan
7588      1979     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Kala Saka Menyapa
12537      2925     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
Dark Fantasia
5289      1556     2     
Fantasy
Suatu hari Robert, seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai pengusaha besar di bidang jasa dan dagang tiba-tiba jatuh sakit, dan dalam waktu yang singkat segala apa yang telah ia kumpulkan lenyap seketika untuk biaya pengobatannya. Robert yang jatuh miskin ditinggalkan istrinya, anaknya, kolega, dan semua orang terdekatnya karena dianggap sudah tidak berguna lagi. Harta dan koneksi yang...
Dialog Hujan
580      411     3     
Short Story
Tak peduli orang-orang di sekitarku merutuki kedatanganmu, aku akan tetap tersenyum malu-malu. Karena kau datang untuk menemaniku, untuk menenangkanku, untuk menyejukkanku. Aku selalu bersyukur akan kedatanganmu, karena kau akan selalu memelukku di dalam sepiku, karena kau selalu bernyanyi indah bersama rumput-rumput yang basah untukku, karena kau selalu menyebunyikan tangisku di balik basahmu.
SERENA (Terbit)
18507      3343     14     
Inspirational
Lahir dalam sebuah keluarga kaya raya tidak menjamin kebahagiaan. Hidup dalam lika-liku perebutan kekuasaan tidak selalu menyenangkan. Tuntutan untuk menjadi sosok sempurna luar dalam adalah suatu keharusan. Namun, ketika kau tak diinginkan. Segala kemewahan akan menghilang. Yang menunggu hanyalah penderitaan yang datang menghadang. Akankah serena bisa memutar roda kehidupan untuk beranjak keatas...
Dikejar Deretan Mantan
560      336     4     
Humor
Dikejar Deretan Mantan (Kalau begini kapan aku bertemu jodoh?) Hidup Ghita awalnya tenang-tenang saja. Kehidupannya mulai terusik kala munculnya satu persatu mantan bak belatung nangka. Prinsip Ghita, mantan itu pantangan. Ide menikah muncul bagai jelangkung sebagai solusi. Hingga kehadiran dua pria potensial yang membuatnya kelimpungan. Axelsen, atau Adnan. Ke mana hati berlabuh, saat ken...
Istri Tengil Gus Abiyan
601      440     4     
Romance
Sebelum baca cerita author, yuk follow ig author : @Safira_elzira, tiktok: @Elzira29. Semua visual akan di poating di ig maupun tiktok. •••●●••• Bagaimana jadinya jika seorang gadis kota yang tiba-tiba mondok di kota Kediri jawa timur. Kehiudpan nya sangat bertolak belakang dengan keseharian nya di Jakarta. Baru 3 minggu tinggal di pesantren namun tiba-tiba putra pemilik kiayi m...