Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semu, Nawasena
MENU
About Us  

Ruang hampa berwarna putih tak berujung, tidak ada objek lain yang dapat kau lihat selain tempat kosong yang sangat menggangu. Bagi kalian yang belum tahu, jika ruangan putih dapat mengganggu psikologis, bahkan disebut sebagai hukuman paling menyiksa untuk para tahanan.

"Lagi-lagi gue mimpi ini," gusar Akira menggigiti kuku jarinya, ia sangat khawatir sekaligus trauma jika harus bertemu lagi dengan ruangan misterius ini.

Ini akibat dia terlalu lelah, itu sebabnya mimpi ini kembali datang. Akira sudah hapal apa yang akan terjadi selanjutnya, bagaimana reaksi dirinya, dan bagaimana cara dia bangun dari tempat ini.

"Setelah gue bangun, lalu hal yang terjadi selanjutnya adalah...." ucap Akira mulai mencium bau darah, lama-kelamaan aromanya semakin kuat sampai membuat perutnya mual.

Dia paham betul darimana bau menjijikkan ini berasal, bahkan kedua tangannya pun tidak mampu menghentikan aroma tersebut agar berhenti menusuk-nusuk indra penciumannya. Perlahan, tubuh Akira mulai berputar ke belakang, ia harus siap dengan pemandangan apa yang akan dirinya saksikan sebentar lagi.

"Hmp!" dengan sekuat tenaga Akira menahan agar tidak memuntahkan seluruh isi cairan perutnya sekarang juga, ia menutup mulutnya rapat-rapat. Bagaimana tidak, tepat di depan bola matanya sendiri ia menyaksikan seorang remaja sedang menguliti temannya sendiri dan memakan dagingnya tanpa akal sehat.

Anak itu terlihat begitu lahap memakan bangkai saudaranya sendiri, lumuran darah sama-sama memenuhi sekujur tubuh mereka. Serta suara kunyahan yang gadis itu hasilkan, Akira semakin dibuat paham kalau ia sungguh menikmatinya.

"Lo siapa? Kenapa lo tega melakukan hal ini kepada makhluk sejenis lo sendiri?" tanya Akira menatap jijik, dia tidak dapat melihat matanya dengan jelas sebab ada bayangan hitam abstrak yang menutupinya.

Hanya mulut penuh darah menyeringai, selain itu tidak ada petunjuk apapun. Benar, karena ini adalah mimpi, bahkan Akira pun tidak memiliki kuasa atas alam bawah sadarnya sendiri. 

"Manusia itu iblis... manusia itu iblis... manusia itu iblis," ucapnya berulang kali lalu tertawa terbahak-bahak, selalu jawaban yang sama setiap Akira melontarkan pertanyaan. Apa maksud dari sebaris kalimat itu? Manusia itu iblis? Manusia itu suka memakan bangkai saudaranya sendiri? Manusia itu menakutkan?

"Apa maksud lo manusia itu iblis?" tanya Akira sedikit meninggikan nada suaranya, alih-alih menjawab gadis kanibal itu malah kembali mengacak-acak mayat korban seperti orang gila.

"Woy jawab gue!" bentak Akira dan dikejutkan dengan kemunculan seseorang di sebelah sana. 

"Rosa... Rosalina," batinnya tertegun. Sejujurnya, sesuatu yang paling mengejutkan dan menakutkan dalam mimpinya ini bukanlah gadis kanibal tersebut, melainkan keberadaan Rosalina—adik kandung Akira.

Apa hubungan anak itu dengan mimpinya yang mengerikan? Dan kenapa, kenapa Rosalina selalu saja diam di sudut ruangan seraya menatap kosong.

"ROSA!" teriak Akira ingin berlari menghampirinya, namun tidak bisa karena kedua kakinya sama sekali tidak dapat digerakkan. Rasanya terpaku, tertancap ke tanah. "Sialan!"

"ROSA! NGAPAIN LO ADA DI MIMPI GUE! JAWAB GUE, KENAPA LO DIAM AJA!" teriak Akira terus-menerus, entah sengaja atau memang tidak mendengar Rosalina tetap diam saja tak menjawab.

Sampai, tubuh anak itu berputar dan berjalan pergi begitu saja menuju lorong putih tak berujung, satu hal yang Akira sadari sebelum Rosalina pergi. Bibirnya tersenyum, bukan untuknya melainkan gadis kenibal tersebut.

Tiiiiiittt!!!!

"Hah!" isak Akira bercucuran keringat, ia baru saja terbangun dari mimpinya yang mengerikan. Napas Akira ngos-ngosan, sekujur otot dalam tubuhnya serasa menegang, bahkan anak itu merasa takut hanya untuk menutup mata walau sedetik.

Kasur berderit ketika Akira bangun dan mengambil posisi duduk, "apa yang salah dengan diri gue? Kenapa gue terus-terusan mimpi buruk seperti ini."

"Dan anehnya, mimpi ini selalu datang setiap gue kelelahan. Tapi kenapa... saudara gue juga ada di sana, Rosalina," bingung Akira meremas rambutnya frustasi, kepalanya dibuat pusing karena memikirkan misteri ini.

"Ah, tenggorokan gue kering," tenaganya seperti terkuras habis, mimpi itu benar-benar terasa nyata. Sekarang ia haus, botol minum yang biasa ia gunakan sekarang kosong.

"Gue mau isi minum dulu," ujarnya mengambil botol minuman tersebut, dan berjalan keluar kamar.

Akira berusaha tetap terjaga, walaupun rasa kantuk sama sekali tidak dapat dihindarkan. Sekali-kali ia harus berpegangan pada tembok supaya tidak terjatuh.

"Eh, Rosa belum tidur?" gumam Akira melihat cahaya lampu dari bawah pintu kamar Rosalina yang masih menyala, tanpa ada prasangka apapun ia memutuskan untuk mendekati ruangan tersebut.

Akira berinisiatif menempelkan telinganya pada pintu kamar Rosalina. 

"Kak Genan, lo tahu kan kalau gue cinta mati sama lo," sontak bola mata Akira terbelalak lebar, ia menutup mulutnya tak percaya. Apa yang barusan ia dengar?

"Gue lebih pantas bersanding dengan lo daripada dia, kenapa lo nggak pilih gue Kak! Kenapa lo lebih memilih Kakak gue," ucap Rosalina sembari memandangi foto Genandra di tangannya. Lalu tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu, dan disusul dengan panggilan seseorang yang membuat ia panik.

"Rosa, lo belum tidur?" tanya Akira sembari mengetuk pintu.

"Gawat!" panik Rosalina cepat-cepat membereskan semua foto-foto tersebut, menyimpannya kembali ke dalam kotak.

"Rosa!" panggil Akira sekali lagi sebab belum juga dibukakan pintu oleh anak tersebut.

"Iya Kak?" balas Rosalina membuka pintu, lekas keluar dari kamar dan menutupnya dengan cepat, tidak memberi kesempatan kepada Akira untuk melihat ke dalam.

"Lo lagi bicara sama siapa?" tanya Akira penasaran.

"Ng... nggak, gue nggak lagi ngomong sama siapa-siapa. Kakak salah denger kali," balas Rosalina hati-hati, jangan sampai ia menaruh rasa curiga.

"Emang iya? Apa gue yang salah denger ya?" bingung Akira.

"Kayaknya iya, apalagi lo kan baru bangun tidur," balas Rosalina tidak membuang kesempatan kelengahan Akira.

"Iya, mungkin. Ah kepala gue pusing banget," keluh Akira memegang kepalanya yang masih sakit. "Ya udah, gue pergi ke dapur dulu, sorry ya udah ganggu," sambungnya dan dibalas anggukan oleh Rosalina.

"Uh gue mikir apaan sih, mana mungkin kan adik gue suka sama pacar gue sendiri," batin Akira tersenyum kecil, berusaha melupakan apa yang sudah terjadi barusan.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kalopsia
750      551     2     
Romance
Based of true story Kim Taehyung x Sandra Sandra seharusnya memberikan sayang dan cinta jauh lebih banyak untuk dirinya sendiri dari pada memberikannya pada orang lain. Karna itu adalah bentuk pertahanan diri Agar tidak takut merasa kehilangan, agar tidak tenggelam dalam harapan,  agar bisa merelakan dia bahagia dengan orang lain yang ternyata bukan kita.  Dan Sandra ternyata lupa karna meng...
Lantas?
42      42     0     
Romance
"Lah sejak kapan lo hilang ingatan?" "Kemarin." "Kok lo inget cara bernapas, berak, kencing, makan, minum, bicara?! Tipu kan lo?! Hayo ngaku." "Gue amnesia bukan mati, Kunyuk!" Karandoman mereka, Amanda dan Rendi berakhir seiring ingatan Rendi yang memudar tentang cewek itu dikarenakan sebuah kecelakaan. Amanda tetap bersikeras mendapatkan ingatan Rendi meski harus mengorbankan nyawan...
HURT ANGEL
175      136     0     
True Story
Hanya kisah kecil tentang sebuah pengorbanan dan pengkhianatan, bagaimana sakitnya mempertahankan di tengah gonjang-ganjing perpisahan. Bukan sebuah kisah tentang devinisi cinta itu selalu indah. Melainkan tentang mempertahankan sebuah perjalanan rumah tangga yang dihiasi rahasia.
LINN
13702      2059     2     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Secrets
4286      1369     6     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...
Gue Mau Hidup Lagi
440      290     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
Langit Jingga
2806      993     4     
Romance
"Aku benci senja. Ia menyadarkanku akan kebohongan yang mengakar dalam yakin, rusak semua. Kini bagiku, cinta hanyalah bualan semata." - Nurlyra Annisa -
Dessert
1056      556     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Lost in Drama
1970      782     4     
Romance
"Drama itu hanya untuk perempuan, ceritanya terlalu manis dan terkesan dibuat-buat." Ujar seorang pemuda yang menatap cuek seorang gadis yang tengah bertolak pinggang di dekatnya itu. Si gadis mendengus. "Kau berkata begitu karena iri pada pemeran utama laki-laki yang lebih daripadamu." "Jangan berkata sembarangan." "Memang benar, kau tidak bisa berb...
EFEMERAL
143      130     0     
Romance
kita semua berada di atas bentala yang sama. Mengisahkan tentang askara amertha dengan segala kehidupan nya yang cukup rumit, namun dia di pertemukan oleh lelaki bajingan dengan nama aksara nabastala yang membuat nya tergila gila setengah mati, padahal sebelumnya tertarik untuk melirik pun enggan. Namun semua nya menjadi semakin rumit saat terbongkar nya penyebab kematian Kakak kedua nya yang j...