Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semu, Nawasena
MENU
About Us  

Hati Akira remuk setelah mendapat perkataan menyakitkan seperti itu, mengapa Rosalina begitu membenci dirinya? Apa ada yang salah dari diri Akira? Padahal, dahulu sewaktu mereka masih kecil Rosalina begitu menyayangi Kakaknya.

"Mama tolong ambilkan sepiring nasi lagi ya buat Rosa, biar aku aja yang anter ke kamar dia," ujar Akira masih terpampang jelas guratan sedih pada raut wajahnya, anak itu berusaha terlihat tegar.

"Udah nanti aja Akira, lanjutin makan kamu. Biar Mama yang antar sendiri ke kamar Adik kamu," balas Nyonya Nala tak tega melihat kondisi putrinya.

"Nggak apa-apa kok Ma, biar aku aja. Lagipula Rosa pasti masih laper, kasihan. Badan dia suruh kurus, nanti makin tambah kurus gimana?" ucap Akira sedikit menyelipkan humor di dalamnya.

Nyonya Nala tersenyum canggung, Akira adalah sosok Kakak yang baik namun mengapa Rosalina enggan mengakui hal itu.

"Ini, bawa ke kamar Adik kamu," Nyonya Nala memberikan sepiring nasi kepada Akira, gadis itu pun menerimanya seraya tersenyum, dan lekas pergi menuju kamar Rosalina di lantai dua.

Setapak demi setapak kaki Akira melangkah menaiki tangga, sibuk memikirkan bagaimana cara dirinya nanti memulai pembicaraan. Ayolah! Padahal mereka berdua adalah saudara kandung, tapi bagaimana bisa dirinya dibuat bingung seperti ini hanya sekedar mencari topik.

Kecemasan Akira memuncak, ketika sudah sampai di depan pintu kamar Rosalina. Sebelum mengetuk pintu berwarna coklat tersebut, ia mengosongkan parunya terlebih dahulu, berusaha untuk tenang.

"Huh," hela Akira dan memutuskan mengetuk pintu itu beberapa kali. "Rosa, tolong bukain pintunya!" pintanya.

Selang beberapa detik kemudian, Rosalina membukakan pintu kamarnya. Gadis itu keluar dengan masih memasang muka kesal, "ngapain lo ke sini?" ujarnya sinis.

"Ini, gue mau anterin makanan ini buat lo. Lo pasti masih laper kan?" balas Akira berusaha bersikap ramah.

Sudut bibir Rosalina menyungging licik, "cih, nggak usah sok jadi Kakak malaikat di depan gue deh lo, lo cuman mau caper aja kan ke Mama sama Papa biar dikira anak yang baik sedangkan gue adik yang buruk."

"Nggak kok Sa, gue sama sekali nggak punya niatan seperti itu ke lo," balas Akira masih tetap sabar, semua perbuatan baik yang ia lakukan untuk anak itu selalu tetap saja dipandang buruk oleh Rosalina.

"Iya-iya bacot, udah sini in!" kesal Rosalina langsung merebut sepiring nasi tersebut dari genggaman Akira. "Thanks! Lain kali nggak perlu sok baik di depan gue, munafik!" sarkasme Rosalina sekali lagi, lalu kembali masuk sembari membanting pintu.

Lagi-lagi, itulah kalimat penutup di antara percakapan kedua saudara perempuan itu. Akira mulai terbiasa dengan segala bentuk hinaan yang adiknya berikan, padahal sebagai seorang kakak dirinya bisa saja bersikap tegas. Akan tetapi Akira lebih memilih diam, ia hanya tidak mau anak itu semakin menjauh dari dirinya.

Kalau boleh jujur, Akira merindukan sosok Rosalina yang berhati lembut seperti dahulu. Rosalina nya yang bahkan sedetik pun tak bisa jauh dari Akira, gadis yang ia kenal lima tahun yang lalu.

"Semoga lo bisa berubah, sebelum gue pergi Rosa," gumam Akira memegang pintu kamar sang adik. "Ya, semoga."

Sedangkan di sisi lain, dari balik dinding bercat biru laut itu. Rosalina tampak mengeluarkan sesuatu dari dalam laci meja belajarnya, lebih tepatnya sebuah kotak kecil berwarna merah muda.

Bagaikan sihir ajaib, wajah yang semula memerah karena emosi, kini berubah menjadi lebih tenang. Bahkan bibir Rosalina mengembang sempurna, benar, kotak itu sudah seperti obat peredam emosinya.

"Kak Genan," ucap Rosalina memegang sebuah foto yang ia simpan dalam kotak merah muda tersebut, sebuah foto bergambar seorang pemuda tampan mengenakan kaos basket. 

"Rosa cinta sama Kak Genan, banget malah," ungkapnya bernada manja, ternyata tak hanya satu namun satu kotak penuh semuanya berisi foto Genandra.

Dari sini dapat kita dinilai, kalau Rosalina benar-benar menaruh perasaan besar kepada Genandra.

"Sudah bertahun-tahun Rosa jadi fans berat Kakak, gue selalu berusaha menyempatkan waktu kemana pun tim lo tanding, gue tahu apa makanan favorit Kakak, tanggal lahir Kakak, dan semua hal tentang Kak Genan."

"Tapi kenapa..." jeda Rosalina dengan rahang wajah yang mengeras, "kenapa Kak Genan malah suka sama Kak Akira? Kenapa Kakak lebih memilih cewek penyakitan itu daripada gue!" emosinya melempar beberapa benda yang berada di dekatnya.

"Gue lebih tahu tentang lo Kak! Gue selalu support lo dimana pun tim Black Spider tanding, gue rela melakukan apapun demi lo! Tapi kenapa lo lebih memilih cewek yang bahkan nggak perduli dengan diri lo sendiri!" bentak Rosalina.

Kalau diingat-ingat kembali, dahulu Akira sama sekali tidak memiliki ketertarikan dengan dunia basket, bahkan pernah sekali Rosalina mengajak dirinya untuk menonton namun Akira menolaknya.

Rosalina sempat merasa senang, sebab Akira tidak menyukai sesuatu yang sama dengan dirinya. Apalagi pada saat itu dia sedang tergila-gila nya kepada Genandra, Rosalina rela mendatangi kemanapun tim Black Spider tanding hanya untuk menonton laki-laki itu.

Namun, tepat pada hari Kamis, sebuah hari yang telah Rosalina paten kan sebagai hari terburuk dalam hidupnya, yakni dimana Genandra mengungkapkan perasaannya kepada Akira dan di waktu yang sama itu pula, Rosalina ingin mengakui cintanya kepada Genandra.

Pikirannya masih teringat betul, betapa sakitnya ketika melihat Genandra, cowok yang selama ini ia kagumi bertekuk lutut di hadapan perempuan lain yang tak lain adalah kakak kandungnya sendiri. 

Sebuah buket bunga yang telah ia persiapkan jauh-jauh hari, ternyata hanya menjadi persemayaman terbaik dalam tong sampah. Benda berharga itu hancur melukiskan perasaannya, hanya deras air mata yang bisa Rosalina dapatkan dari perjuangannya memendam perasaan selama ini.

Punggung tangan Rosalina menyapu, sebulir air mata yang jatuh membasahi pipinya. Manik mata yang semula sendu sekarang berubah menjadi tajam, sepasang kaki putihnya turun dari atas kasur dan berjalan menghampiri meja kecil sampai lemari.

Dia mengambil sebuah gunting, lalu beralih ke arah dinding yang terpajang foto semasa kecil Rosalina dan Akira. Tanpa pikir panjang, disertai amarah yang memuncak ia menancapkan ujung gunting tersebut pada foto tersebut, lebih tepatnya pada wajah Akira. 

"Oleh karena itu, dengan senang hati gue akan menyingkirkan siapapun yang berani menghalangi cinta kita Kak," ujar Rosalina terdengar mengerikan.

"Dengan senang hati gue bakal antar Kak Akira bertemu dengan Tuhan lebih cepat, dengan cara itu gue dan Kak Genandra bisa hidup bahagia," sambungnya layaknya psikopat, cinta benar-benar sudah menghancurkan akal sehat Rosalina. Hanya demi cinta buta, ia berencana menghabisi nyawa kakak kandungnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mimpi Milik Shira
523      296     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Moment
318      273     0     
Romance
Rachel Maureen Jovita cewek bar bar nan ramah,cantik dan apa adanya.Bersahabat dengan cowok famous di sekolahnya adalah keberuntungan tersendiri bagi gadis bar bar sepertinya Dean Edward Devine cowok famous dan pintar.Siapa yang tidak mengenal cowok ramah ini,Bersahabat dengan cewek seperti Rachel merupakan ketidak sengajaan yang membuatnya merasa beruntung dan juga menyesal [Maaf jika ...
Forbidden Love
9875      2094     3     
Romance
Ezra yang sudah menikah dengan Anita bertemu lagi dengan Okta, temannya semasa kuliah. Keadaan Okta saat mereka kembali bertemu membuat Ezra harus membawa Okta kerumahnya dan menyusun siasat agar Okta tinggal dirumahnya. Anita menerima Okta dengan senang hati, tak ada prangsaka buruk. Tapi Anita bisa apa? Cinta bukanlah hal yang bisa diprediksi atau dihalangi. Senyuman Okta yang lugu mampu men...
KAU, SUAMI TERSAYANG
666      459     3     
Short Story
Kaulah malaikat tertampan dan sangat memerhatikanku. Aku takut suatu saat nanti tidak melihatku berjuang menjadi perempuan yang sangat sempurna didunia yaitu, melahirkan seorang anak dari dunia ini. Akankah kamu ada disampingku wahai suamiku?
Secret’s
4193      1351     6     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...
A - Z
3025      1033     2     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
268      218     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
Dessert
1037      544     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Perverter FRIGID [Girls Knight #3]
1476      639     1     
Romance
Perverter FIRGID Seri ke tiga Girls Knight Series #3 Keira Sashenka || Logan Hywell "Everything can changed. Everything can be change. I, you, us, even the impossible destiny." Keira Sashenka; Cantik, pintar dan multitalenta. Besar dengan keluarga yang memegang kontrol akan dirinya, Keira sulit melakukan hal yang dia suka sampai di titik dia mulai jenuh. Hidupnya baik-baik saj...
in Silence
460      328     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...