“Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun.

Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah ber...Read More >>"> Kutunggu Kau di Umur 27 (11. Couple Goals) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kutunggu Kau di Umur 27
MENU
About Us  

Perjalanan menuju gedung pernikahan Zoey dan Rehan terasa lebih lama akibat kejadian tidak terguda di dalam mobil tadi. Irish bahkan berusaha untuk tidak melakukan hal aneh agar Aksara tidak memperhatikannya. Rasanya dia benar-benar malu. Hatinya juga tidak bisa berpura-pura, dia merasa berbunga-bunga. Dia tidak bisa memperlihatkan perasaan itu kepada Aksara. Tidak sekarang, dia belum sepenuh hati memercayai Aksara.

Irish turun terlebih dahulu setelah Aksara membuka lock-nya. Irish mengipasi wajahnya dengan tangan. Pipinya masih terasa panas. Beruntungnya sekarang dia sudah tidak merasa sesesak tadi. Dia harus mengatur ekspresinya lagi.

“Ayo!” Aksara meraih tangan Irish dan masuk ke dalam gedung. Mereka disambut oleh pegawai yang ada di depan pintu.

“Selamat pagi, Kak. Ada yang bisa dibantu?”

“Kami mau ngecek gedung pernikahan, Kak.” Jawab Irish dengan jelas.

“Mari silakan. Kami memiliki banyak penawaran dari mulai paketan gedung dan dekorasi, ada juga paket komplit dari gedung, dekorasi, dan katering. Kami juga menyiapkan beberapa peraturan yang bisa dipilih untuk keberjalanan acara. Dekorasi juga bisa disesuaikan dengan permintaan pelanggan.” Pegawai itu menjelaskan dengan teliti dan detail.

“Sebentar, Kak.” Irish menarik tubuhnya agar tidak terlalu dekat dengan tubuh Aksara. “Saya ke sini untuk mengecek gedung dan dekorasi yang dipilih teman saya. Dia sudah memesannya.”

“Oh maaf, Kak. Saya pikir kalian berdua yang akan menikah.”

“Doaian aja, Kak. Segera kok kita akan menikah. Nanti kita pesen juga di sini.” Sela Aksara dengan tiba-tiba. Irish langsung menginjak kaki Aksara dengan keras. Memakai high heels memang ada gunanya saat ini.

Pegawai itu hanya tersenyum melihat perdebatan yang ada. “Kalau begitu mari ikut saya,” katanya dengan sopan.

“Rish, sakit banget ini. Kamu jangan pakai sepatu itu lagi deh. Pakai yang datar-datar aja. Biasanya juga pakai yang datar.” Aksara menyusul Irish dengan berlari kecil. Kakinya masih terasa kebas dengan tajamnya sepatu perempuan itu.

“Kayak lo tahu aja kalau gue nggak suka pakai sepatu kayak gini.”

“Tahu dong. Kamu kan sukanya yang biasa-biasa aja. Justru aneh kenapa kamu suka yang kayak gini sekarang”

Irish tidak menjawab lagi ucapan Aksara. Dia hanya melirik sekilas pria itu. Irish punya banyak alasan untuk menjawabnya tapi yang jelas dia hanya ingin memperlihatkan sisi feminimnya. Dia juga perempuan yang suka dengan barang-barang bagus dan fashionable. Tapi semua itu memang bukan menjadi prioritasnya sejak awal. Dia hanya berusaha menjadi orang yang normal di lingkungan kerjanya. Tidak mungkin dia akan ke kantor dengan memakai kaos belel atau celana pendek. Bisa saya kalau dia mau tapi orang-orang akan melihatnya seperti bukan anak kantoran. Jadi … yah selama ini dia hanya berperilaku senormal mungkin.

“Desain ini cocok. Bagus. Ini aku bikinin grup biar kita bisa langsung lihat respon mereka sama-sama ya. Sekalian ini biar nggak ada misskom.” Aksara terlihat bersemangat untuk mengabadikan dekorasi itu. Dia bahkan repot-repot membuat grup untuk mereka berempat. “Kamu suka nggak dekorasinya?”

Irish menatap Aksara ketika namanya disebut. Pikirannya telah kembali ke tempat semula. “Iya bagus. Tapi kayaknya ada beberapa lighting yang perlu diubah. Di bagian atas itu terlalu dekat. Mungkin bisa dijauhin dikit. Terus rangkaian yang ada di panggungnya itu seharusnya dipilih bunga yang agak besar dikit biar cahayanya nggak terlalu banyak ngasih ke panggung. Kalau terlalu terang juga bikin kurang enak dipandang. Apalagi kalau di foto. Kalau bisa itu kainnya diganti sama yang warna putihnya yang lebih terang sedikit.”

“Baik, Kak. Ini saya catat. Ada lagi?”

“Emmm … kayaknya meja dan kursi yang ada di dekat jalan itu bisa jauhin dikit ya kak. Jaraknya juga jangan terlalu dekat. Terus bagian tengahnya perlu dijauhin lagi. Zoey bilang dia akan melakukan lempar bunga. Tempatnya kalau terlalu sempit tidak akan bisa digunakan untuk lempar bunga itu.”

“Baik, Kak.” Pegawai itu tersenyum dengan tipis.

“Kamu berasa lagi yang pesen gedungnya. Bukan Zoey.” Aksara terkikik dengan geli.

Daritadi Aksara hanya bisa mendengarkan apa yang dikomplain oleh Irish. Dia tersenyum sambil merekam apa yang sedang dilakukan oleh Irish. Baginya Irish terlihat lebih sexy ketika mengkritik bagian-bagian itu. Dia baru sadar kalau kecerdasan Irish memang sangat sexy. Dia suka perempuan pintar. Makanya dia berusaha dengan baik untuk menjadi pintar seperti Irish.

“Nggak apa-apa dong. Biar gue bisa puas. Zoey juga pasti puas kok kalau kayak gitu. Gue berusaha jadi Zoey.”

“Emmm. Enggak. Justru Zoey nggak akan bilang gitu.”

“Kok kamu tahu?”

Kali ini mereka berjalan ke arah tester katering yang sudah disiapkan pemilik gedung. Keduanya berjalan di belakang pegawai bernama Alda tadi.

“Karena Zoey yang banyak cerita tentang kamu.” Aksara berbisik di telinga Irish.

Tubuh Irish meremang mendengar bisikan itu. Dia belum terbiasa dengan kedekatan yang tiba-tiba. Tapi yang lebih mengejutkan ternyata selama ini mereka berdua memata-matainya. Sungguh di luar prediksinya.

“Kalian berdua ternyata sekongkol buat lihat hidup gue.” Irish tidak habis pikir. Bisa-bisanya dia tidak mengetahui itu selama ini.

“Ya gimana. Kamu ngilang gitu aja. Yang biasanya bikin story banyak, tiba-tiba nggak ada kabar. Gimana nggak khawatir?”

Irish tersenyum mendengar kalimat terakhir Aksara. Dia menaikkan tangan kanannya di bahu Aksara dan tangan kirinya berada di pinggang pria itu. Mata Irish menatap dengan dalam. Irish mendekatkan wajahnya. Emm … lebih tepatnya ke telinga kanan Aksara.

“Ternyata lo bisa khawatir juga sama gue.” Irish berbisik dengan seksi.

Tubuh Aksara menegang dibuatnya. Pria manapun tidak akan bisa menahan suara yang menggoda itu. Dia tidak ingin kalah. Kedua tangannya memegang pinggang Irish. Irish menjadi termakan dengan permainannya sendiri.

Aksara sebenarnya tidak tahu apa yang dia lakukan sebenarnya. Dia hanya merasa tidak ingin kalah dari Irish. Selalu. Dari dulu dia memang tidak ingin kalah dari Irish. Tapi entah mengata aura Irish tidak akan pernah bisa dia kalahkan. Rasanya memang tidak akan pernah bisa karena Irish memang segala-galanya untuk dirinya. Dia tidak akan bisa mengalahkan Irish dalam keadaan apapun.

Akhirnya Aksara melepaskan Irish. Dia tidak ingin menjadi tontonan untuk waktu yang lebih lama. Lagipula sekarang mereka sedang berada di tempat umum. Aksara tidak bisa melakukan banyak hal kepada Irish. Sekalipun dia ingin membawa Irish langsung ke KUA untuk dinikahi.

“Maaf, Kak. Kami berlaku tidak sopan di sini.” Irish tersenyum canggung. Dia mengambil satu tusukan untuk mencoba potongan daging di wadah katering besar.

“Tenang saja, Kak. Kami sudah terbiasa dengan itu. Tempat ini kan memang banyak didatangi oleh pasangan yang akan menikah. Jadi sudah hal lumrah melihat kedekatan para tamu.”

“Tapi kami bukan pasangan, Kak. Itu masalahnya.”

“Dia akan jadi pasangan saya kok, Kak.” Aksara menarik pinggang Irish dan mengecup pipi Irish singkat.

“Uhuk uhuk.” Irish tersedak karena tingkah laku Aksara. Segera pria itu mengambil gelas mineral dan menusukkan sedotannya. Irish meminumnya dengan tidak sabaran. “Kita cobain aja semuanya. Segera. Biar pindah tempat. Kita masih ada satu agenda lagi. Oke!”

Irish langsung mengambil makanan dan menyuapkan makanan itu ke mulut Aksara. Makanan lainnya juga. Dia dengan segera memasukkan semuanya secara bergantian. Irish juga memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya dengan cepat.

Dari belakang, Alda hanya bisa tersenyum salah tingkah dengan kelakuan kedua pasangan yang ada di depannya. Pegawai yang lain pun ikut nimbrung dan memukul Alda. Mereka ternyata sama-sama gemas dengan tingkah keduanya. “Aku juga pengen kayak gitu, Da,” ucap temannya.

“Iya. Sama. Kapan yahh?” Alda pun hanya bisa menggigit bibirnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
GUGUR
3481      1677     9     
Romance
Ketika harapan, keinginan, dan penantian yang harus terpaksa gugur karena takdir semesta. Dipertemukan oleh Kamal adalah suatu hal yang Eira syukuri, lantaran ia tak pernah mendapat peran ayah di kehidupannya. Eira dan Kamal jatuh dua kali; cinta, dan suatu kebenaran yang menentang takdir mereka untuk bersatu. 2023 © Hawa Eve
Love Each Other
446      322     1     
Romance
Sepuluh tahun tidak bertemu, pertemuan pertama Liora dengan Darren justru berada di salah satu bar di Jakarta. Pertemuan pertama itu akhirnya membuat Liora kembali secara terus menerus dengan Darren. Pertemuan itu juga berhasil mengubah hidup Liora yang tenang dan damai.
Premium
Cinta si Kembar Ganteng
2680      841     0     
Romance
Teuku Rafky Kurniawan belum ingin menikah di usia 27 tahun. Ika Rizkya Keumala memaksa segera melamarnya karena teman-teman sudah menikah. Keumala pun punya sebuah nazar bersama teman-temannya untuk menikah di usia 27 tahun. Nazar itu terucap begitu saja saat awal masuk kuliah di Fakultas Ekonomi. Rafky belum terpikirkan menikah karena sedang mengejar karir sebagai pengusaha sukses, dan sudah men...
Cinta untuk Yasmine
1709      777     17     
Romance
Yasmine sama sekali tidak menyangka kehidupannya akan jungkir balik dalam waktu setengah jam. Ia yang seharusnya menjadi saksi pernikahan sang kakak justru berakhir menjadi mempelai perempuan. Itu semua terjadi karena Elea memilih untuk kabur di hari bahagianya bersama Adam. Impian membangun rumah tangga penuh cinta pun harus kandas. Laki-laki yang seharusnya menjadi kakak ipar, kini telah sah...
Yang Terindah Itu Kamu
7567      2931     44     
Romance
Cinta pertama Aditya Samuel jatuh pada Ranti Adinda. Gadis yang dia kenal saat usia belasan. Semua suka duka dan gundah gulana hati Aditya saat merasakan cinta dikemas dengan manis di sini. Berbagai kesempatan juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi Aditya. Aditya pikir cinta monyet itu akan mati seiring berjalannya waktu. Sayangnya Aditya salah, dia malah jatuh semakin dalam dan tak bisa mel...
My Rival Was Crazy
93      80     0     
Romance
Setelah terlahir kedunia ini, Syakia sudah memiliki musuh yang sangat sulit untuk dikalahkan. Musuh itu entah kenapa selalu mendapatkan nilai yang sangat bagus baik di bidang akademi, seni maupun olahraga, sehingga membuat Syakia bertanya-tanya apakah musuhnya itu seorang monster atau protagonist yang selalu beregresi seperti di novel-novel yang pernah dia baca?. Namun, seiring dengan berjalannya...
ZAHIRSYAH
5485      1659     5     
Romance
Pesawat yang membawa Zahirsyah dan Sandrina terbang ke Australia jatuh di tengah laut. Walau kemudia mereka berdua selamat dan berhasil naik kedaratan, namun rintangan demi rintangan yang mereka harus hadapi untuk bisa pulang ke Jakarta tidaklah mudah.
The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
6252      2405     12     
Horror
"Kamu mengkhianatiku!" Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari. Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar biasa. Ia har...
Wedding Dash [Ep. 2 up!]
2690      1014     8     
Romance
Arviello Surya Zanuar. 26 tahun. Dokter. Tampan, mapan, kaya, dan semua kesempurnaan ada padanya. Hanya satu hal yang selalu gagal dimilikinya sejak dulu. Cinta. Hari-harinya semakin menyebalkan saat rekan kerjanya Mario Fabrian selalu mengoceh panjang lebar tentang putri kecilnya yang baru lahir. Juga kembarannya Arnaferro Angkasa yang selalu menularkan virus happy family yang ti...
Premium
Titik Kembali
4201      1365     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...