Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kutunggu Kau di Umur 27
MENU
About Us  

Suhu semakin dingin, langit semakin gelap, bahkan angin pun sudah mulai menerbangkan rasa kantuk. Kafe di kota itu sudah semakin sepi. Tersisa hanya beberapa mahasiswa yang menghabiskan waktu. Entah apa yang mereka bicarakan tadi, sebanyak apa hingga membuat Irish lupa bahwa motornya masih berada di parkiran kantor. Jam segini pasti sudah tutup, Irish harus mengeluarkan uang lagi untuk memakai jasa ojol. Semua ini gara-gara pria di depannya.

“Aku rasa kita terlalu lama di sini. Mau pulang?” Irish melirik dengan tajam.

“Lo pikir aja gimana?”

“Maaf. Ayo aku anterin.” Aksara terlihat bersalah. Pria itu seperti sengaja berlama-lama di tempat ini padahal mereka tidak banyak mengobrol. Yang mereka lakukan hanya berputar-putar untuk menemukan jawaban masing-masing. Sangat tidak efektif.

Irish tidak bisa menolak. Dia sudah sangat mengatuk saat ini. Apalagi banyak pekerjaan yang dia selesaikan hari ini. Jika bukan karena pria di depannya, Irish pasti sudah tidur sejak tadi. Sekarang dia harus menurut saja. Asalkan dia bisa pulang dengan selamat ke kosannya.

Selama perjalanan Aksara tidak mengajak Irish untuk berbicara. Pria itu hanya diam. Dia tahu Irish sedang lelah dan butuh istirahat. Perempuan itu bahkan sudah terlelap ketika mobilnya berada di depan gerbang. Untungnya Irish sudah memberikan alamatnya, jika tidak mungkin mobil itu masih berputar-putar di sekitaran kota.

“Rish, bangun … udah nyampe.” Aksara berusaha menggoyangkan tubuh Irish tapi perempuan itu masih terlelap. Bersamaan dengan itu, tiba-tiba mobil yang berada di belakangnya membunyikan klakson. Aksara turun dan melihat siapa dalang di dalam mobil itu.

Tanpa Aksara sangka, pria itu ternyata sahabat lamanya. Lebih tepatnya mantan temannya. Jeremy yang melihatnya dari kemudi pun tertawa singkat. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan mantan temannya juga.

“Heih. Ngapain lo di sini?” Jeremy membuka pintu mobilnya. Wajah tengilnya langsung membuat Aksara meradang.

“Bukan urusan lo.”

Jeremy menengok ke dalam mobil. Ternyata dugaannya memang benar. “Kamar Irish ada di sebelah gue tuh. Gue bisa bantu angkatin kalau lo mau.” Jeremy menaikkan alis kanannya.

“Lo satu kosan ini sama Irish?” Kedua alis lebat Aksara menukik tajam. Wajahnya yang tegas semakin memperlihatkan intimidasinya.

“Bukannya udah jelas kalau dia tidur di sebelah kamar gue? Bahkan gue pernah main ke kamarnya. Lo belum pernah ya? Pantes lo nggak bisa masuk kosan.” Jeremy dengan entengnya mengatakan itu dan membuka gerbang selebar-lebarnya. “Dah tuh lo bisa masuk. Nggak mau masuk? Atau mau bawa Irish kabur ke rumah lo?”

“Gue lebih heran kenapa lo bisa nemuin kosan Irish. Motivasi lo apa?”

“Emmm … menurut lo kalau gue berani pindah ke kosan ini kenapa?”

Aksara maju satu langkah. Dia menarik kerah Jeremy. Pria itu ikut terangkat tapi tak terlihat gentar sedikitpun. “Gue rasa, lo seharusnya sekarang berhenti membuat gue samsak. Kayaknya putri yang lo kasihi itu baru bangun.”

Aksara melepaskan kerah Jeremy dan berjalan ke pintu mobil tempat Irish duduk. Benar saja, Irish membuka pintu mobilnya. Perempuan dengan mata sayu itu terlihat kurang seimbang dengan tas di tangan kanannya.

“Gue rasa kalian lanjutin aja debat nggak pentingnya. Lain kali kalian bisa main ke kosan gue buat party. Kapan-kapan gue bikinin party biar kalian puas ngomong. Nggak pernah ada kesempatan ngomong kan kalian berdua?”

“Kita nggak butuh itu.” Jawab keduanya secara bersamaan.

Irish sedikit terkejut dengan harmonisasi keduanya. Dia tersenyum tipis. “Oke. Seminggu lagi gue adain party. Untuk minggu ini cukup berhenti ganguin gue dulu.”

Irish berjalan ke arah gerbang dan meninggalkan keduanya yang saling memberikan tatapan perang. Keduanya terlihat lucu. Sebelum benar-benar melewati gerbang, Irish menoleh kembali. “Oh ya. Terima kasih Aksara.” Irish meninggalkan keduanya.

Malam itu Irish mendapatkan jawaban tentang semua kesepian yang dia rasakan selama ini. Dia memang seharusnya menyelesaikan sesuatu yang belum berakhir dulu. Tidak selamanya hidup yang terasa baik-baik saja itu memang benar-benar baik. Kenyataannya memang ada banyak cerita yang belum selesai tapi dipaksa selesai hingga akhirnya harus kembali dipertemukan seperti ini. Takdir memang tidak bisa disangka-sangka.

***

Irish melupakan sesuatu. Dia belum membalas pesan Zoey dari tiga hari yang lalu. Perempuan itu sudah mengirimkan pesan terbaru. Pastinya sedikit perasaan dongkol muncul karena tidak ada balasan dari Irish.

Zoey: Rish, tanggal 4 bisa dateng ke gedung buat ngecek catering sama dekorasi nggak? Gue harus keluar kota nih. Ada kerjaan, jadi sebagai bridesmaid gue, tolong yah.

Zoey: Rish, gue lo bisa kan ya?

Zoey: Rish, gue mohon kali ini bantuin gue yaa. Huehue. Sekalian lo fitting baju di butik tante gue, lo bisa milih desain sendiri kalau nggak suka.

Zoey: Rish, gue udah mau take off nih. Jangan lupa besok ya.

Setelah melalui banyak hal untuk mencapai kedamaian dirinya. Irish menjadi lebih antipati daripada sebelumnya. Dia terkadang lupa membalas pesan seseorang. Bahkan teman terdekatnya sekaligus. Irish terkadang merasa bersalah tapi dia juga tidak ingin merasa terbebani dengan ekspektasi mereka. Dia juga tidak ingin mengecewakan Zoey.

Irish: Oke. Safe flight ya. Biar di sini gue yang ngurusin besok. Meskipun gue menolak untuk menjadi bridesmaid, apa boleh buat kalau lo memaksa. Jangan lupa bawa oleh-oleh ya. Awas kalau nggak dapet persenan gue nih.

Irish selalu berusaha menanggapi pesan dari temannya sebaik mungkin. Dia tidak ingin merasa mereka terlalu banyak memberi tanpa menerima dari dirinya. Meskipun sabtu memang menjadi waktu yang menarik untuk diam di rumah dan membaca semua naskah yang masuk, tapi tetap saja dia harus memprioritaskan urusan temannya. Pekerjaan bisa dia kerjakan malamnya. Dia harus tetap menjaga persahabatan mereka yang sudah terjalin selama sebelas tahun. Itu bukan waktu yang singkat untuk menjalani persahabatan. Dia tidak boleh menyia-nyiakannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
ZAHIRSYAH
6658      1959     5     
Romance
Pesawat yang membawa Zahirsyah dan Sandrina terbang ke Australia jatuh di tengah laut. Walau kemudia mereka berdua selamat dan berhasil naik kedaratan, namun rintangan demi rintangan yang mereka harus hadapi untuk bisa pulang ke Jakarta tidaklah mudah.
Renjana
537      392     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Dinikahi Guru Ngaji
849      597     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Hei, Mr. Cold!
433      341     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
The Hallway at Night
5574      2412     2     
Fantasy
Joanne tak pernah menduga bahwa mimpi akan menyeretnya ke dalam lebih banyak pembelajaran tentang orang lain serta tempat ia mendapati jantungnya terus berdebar di sebelah lelaki yang tak pernah ia ingat namanya itu Kalau mimpi ternyata semanis itu kenapa kehidupan manusia malah berbanding terbalik
Strange and Beautiful
4825      1319     4     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. “Bukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
Manuskrip Tanda Tanya
5759      1734     1     
Romance
Setelah berhasil menerbitkan karya terbaru dari Bara Adiguna yang melejit di pasaran, Katya merasa dirinya berada di atas angin; kebanggaan tersendiri yang mampu membawa kesuksesan seorang pengarang melalui karya yang diasuh sedemikian rupa agar menjadi sempurna. Sayangnya, rasa gembira itu mendadak berubah menjadi serba salah ketika Bu Maya menugaskan Katya untuk mengurus tulisan pengarang t...
Love Each Other
1259      703     2     
Romance
Sepuluh tahun tidak bertemu, pertemuan pertama Liora dengan Darren justru berada di salah satu bar di Jakarta. Pertemuan pertama itu akhirnya membuat Liora kembali secara terus menerus dengan Darren. Pertemuan itu juga berhasil mengubah hidup Liora yang tenang dan damai.
That's Why He My Man
1269      790     9     
Romance
Jika ada penghargaan untuk perempuan paling sukar didekati, mungkin Arabella bisa saja masuk jajan orang yang patut dinominasikan. Perempuan berumur 27 tahun itu tidak pernah terlihat sedang menjalin asmara dengan laki-laki manapun. Rutinitasnya hanya bangun-bekerja-pulang-tidur. Tidak ada hal istimewa yang bisa ia lakukan di akhir pekan, kecuali rebahan seharian dan terbebas dari beban kerja. ...
Dunia Saga
6036      1544     0     
True Story
There is nothing like the innocence of first love. This work dedicated for people who likes pure, sweet, innocent, true love story.