Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari.
Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar b...Read More >>"> The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO) (29. Kecurigaan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Tanpa basa-basi, waktunya sudah hampir tertuju pada janji yang sudah dibuat oleh Alana.

 

“Ci, ayo cepat kita hampir terlambat. Nanti Pak David sudah datang menemui orang yang mengirimkan pesan,” celetuk Alana sembari berusaha menyuruh sahabatnya untuk mendorong kursi rodanya lebih cepat.

 

“Iya ... iya ... jangan terlalu tergesa-gesa.”

 

“Bagaimana jangan tergesa-gesa, ini adalah hal penting terkait nasib Clara.”

 

“Clara itu sudah meninggal, Na,” sahut Poci terlihat lemas. Sebenarnya ia enggan sekali membantu arwah gentayangan yang memiliki aura berbeda dengannya.

 

Sampailah di taman belakang. Mereka memilih tempat teduh, di bawah pohon besar yang ada di dekat taman tersebut. Untungnya hari ini cuaca sangat mendukung, matahari tidak terlalu terik, dengan angin yang sepoi-sepoi membuat tubuh terasa adem. Namun, Alana merasa detak jantungnya semakin kencang. Entah mengapa ia kepikiran karena ingin bertemu dengan orang yang tak pernah ia kenal sebelumnya.

 

“Anda yang mengirimkan saya pesan?” Terdengar suara yang berat, tapi sedikit lemas.

 

Sontak Alana dan juga Poci terperanjat, mereka menoleh ke belakang bersamaan dengan kubil mata mengembang.

 

Pria memakai kemeja hitam dan celana kain hitam melihat dengan tatapan tajam, tapi sendu ke arah wanita menggunakan kursi roda di hadapannya.

 

Kalimat-kalimat yang telah disusun sebelumnya, telah buyar. Seperti orang yang lupa semua materi setelah ia berada di depan penguji.

 

Glek!

 

Alana menelan salivanya beberapa kali, itu karena pria yang berada di depan ekspresi wajahnya begitu tegas. Seakan ia tak ingin diganggu oleh siapa pun.

 

“Alana, ayo bicara. Langsung to the point saja, sepertinya David tak menginginkan pertemuan ini,” bisik Poci di daun telinga kiri sahabatnya.

 

Wanita itu mengangguk. Ia seperti mengerti kalimat pertama yang dirinya akan katakan.

 

Namun, baru saja ingin melontarkan sebuah kalimat sapaan, pria itu melangkah maju dengan tatapan yang semakin tajam sembari membungkukkan tubuhnya beberapa centi agar sejajar dengan Alana.

 

“Apa yang Anda inginkan?!” Penekanan dalam pertanyaan membuat bola mata Alana memutar, ia seperti diancam.

 

Setelah mempertanyakan itu, pria tersebut kembali dengan berdiri tegap lalu melemparkan tatapan yang tak henti melihat Alana seperti seorang yang patut dicurigai.

 

“Pak David Raharja, apakah Anda tahu bagaimana meninggalnya Clara?”

 

Betul, Alana menuruti apa kata sahabat hantunya. Tanpa basa-basi, wanita ini langsung bertanya seperti itu, tapi hal tersebut adalah salah. Konteksnya sangat tidak tepat.

 

Dengan alis yang menyatu, David begitu ketus berkata kepada wanita yang baginya adalah wanita sok tahu. “Apa maksud Anda? Tolong jangan macam-macam mempertanyakan hal itu! Lagipula siapa Anda? Jangan sok tahu dengan apa yang sudah terjadi!”

 

Glek!

 

Alana kembali menelan salivanya, karena suasana semakin runyam dan mungkin ia tak bisa mengcover hal ini.

 

Melihat sang sahabat sedikit panik, Poci yang setia menemani apa yang dimau Alana untuk mengetahui seluk-beluk kematian arwah gentayangan yang ia benci. Pocong itu menepuk bahu Alana pelan.

 

Dengan kalimat yang memotivasi, ia berkata, “Alana, apa yang kamu mau sekarang tolong jalankan. Kamu ingin mengetahui kematian si hantu kejam itu kan? Sekarang kamu sudah berada di depan kekasihnya? Jangan berikan dia celah sedikitpun! Terus ulik apa yang kamu ketahui, mengenai mimpi-mimpi yang sudah ditunjukkan oleh arwah kejam itu.”

 

Wanita tersebut mengangguk. Motivasinya seakan terisi penuh kembali untuk mengetahui kebenaran yang ada, agar arwah Clara bisa tenang dan menuju ke alamnya.

 

“Pak David Raharja ...,”

 

“Tolong jangan menyebut nama saya dengan leluasa seperti itu! Dari mana Anda tahu saya, dari mana Anda tahu kematian Clara?! Apa jangan-jangan kamu adalah mata-mata dari mereka hah? Tolong jawab saya!” teriak David, sampai membuat urat lehernya tampak. Matanya melotot sampai memerah.

 

Alana memejamkan mata sedetik, lalu ia melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong oleh pria yang tak ia kenali itu. “Pak, saya di sini bukan siapa-siapa. Apalagi mata-mata, saya tidak tahu maksud Anda apa. Saya di sini hanya ingin menyampaikan sebuah hal yang mungkin Anda tidak akan percaya. Clara tidak tenang, Pak.”

 

Mendengar pernyataan tersebut membuat David terketuk hatinya. Tiba-tiba ia merasa sesak yang teramat dalam. Matanya yang terlihat sebam, kini mengalirkan air mata yang deras. Tampak ia tak bisa menghentikan hal itu.

 

Di satu sisi, Alana menutup mulutnya menggunakan telapak tangan kanan sembari mengalihkan padangan ke samping, ke arah Poci. Mereka saling berpandangan cukup lama. Lalu kembali melihat ke arah David.

 

Ternyata ada arwah gentayangan yang berada di belakang tubuh pria tegap itu. Arwah yang berubah secara visual, tidak ada seramnya sama sekali. Alana dan Poci seperti melihat seorang manusia yang sedang melepaskan rindu.

 

Sosok itu sama persis seperti sosok yang Alana mimpikan beberapa hari lalu. Clara begitu cantik, anggun dan ayu. Sayangnya ia mendapatkan jalan hidup yang sangat memilukan. Ia menjadi arwah gentayangan dengan wajah hancur dan bau yang begitu menyengat.

 

“Sebenarnya ...,” David menghentikan tangis sendunya. Ia adalah pria yang hampir tak pernah menangis sejak dulu, sampai ia mendapati kekasihnya harus mengalami kematian yang begitu memilukan.

 

“Sebenarnya saya sering dicari oleh Clara, tapi saya tidak tahu harus membantunya bagaimana. Saya hanya ingin dia bisa hidup tenang dan bisa menerima kematiannya.”

 

Respon yang tadinya tak baik penuh akan emosi yang membuat Alana hampir panik. Kini berubah 180 derajat. Wanita itu kira, David akan semakin menyudutinya.

 

Namun, perkiraan Alana salah besar. David ternyata dihantui juga oleh kekasihnya.

 

Sosok yang tadinya sempat memeluk David kini entah hilang kemana, ia mengikuti angin yang terhempas.

 

Poci masih menelisik dengan tatapan yang tajam sembari berdesis pelan, “Aku rasa arwah kejam itu tidak memiliki dendam dengan pria ini. Buktinya saja arwah itu bisa mengubah sosoknya yang begitu menyeramkan sebelumnya menjadi sosok dengan menyamai seorang manusia.”

 

Ia kembali  menepuk pundak sahabatnya pelan.

 

“Alana, sepertinya aku tahu benang merahnya. Sosok kejam itu datang ketika ada lukisan mengerikan tersebut di ruanganmu. Tampaknya lukisan itu ada sangkut pautnya dengan kematian Clara. Dan lihatlah pria ini menangis sendu seperti orang yang begitu merana di dunia ini.”

 

“Namanya manusia, Ci. Bagaimanapun ia memiliki perasaan juga, meski pria. Dia sedang ditinggal orang yang sangat dicintainya,” jawab Alana yang bisa merasakan kesedihan dalam hati David.

 

“Tapi semakin ia seperti itu, arwah Clara tidak akan tenang Na. Tugas kita hanya satu, mencari tahu penyebab kematian arwah itu. Dan aku yakin Clara di bunuh, dan ada sangkut pautnya dengan lukisan mengerikan tersebut. Kita harus mencari tahu siapa yang membunuh Clara!”

 

Poci yang cerdas memaparkan fakta baru terkait kematian Clara. Awalnya, Poci mencurigai David sebagai tersangka pertama dalam kematian arwah itu, tapi ketika arwah tersebut muncul secara tiba-tiba, pocong yang memiliki logika di atas rata-rata detektif ini menghilangkan kecurigaan itu.

 

Kubil manik mata Alana mengembang, jiwanya seperti berapi-api ingin segera mengetahui pembunuh Clara sebenarnya!

 

Bersambung.

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
6028      1862     13     
Romance
Usai gagal menemui mahasiswi incarannya, Yoga menenangkan pikirannya di sebuah taman kota. Di sana dia bertemu seorang pengemis aneh. Dari pengemis itu dia membeli sebuah sepatu, yang ternyata itu adalah sebuah sepatu butut keramat, yang mana setiap ia coba membuangnya, sebuah kesialan pun terjadi.
Putaran Waktu
658      445     6     
Horror
Saga adalah ketua panitia "MAKRAB", sedangkan Uniq merupakan mahasiswa baru di Universitas Ganesha. Saat jam menunjuk angka 23.59 malam, secara tiba-tiba keduanya melintasi ruang dan waktu ke tahun 2023. Peristiwa ini terjadi saat mereka mengadakan acara makrab di sebuah penginapan. Tempat itu bernama "Rumah Putih" yang ternyata sebuah rumah untuk anak-anak "spesial". Keanehan terjadi saat Saga b...
Peri Untuk Ale
3990      1960     1     
Romance
Semakin nyaman rumah lo semakin lo paham kalau tempat terbaik itu pulang
My Rival Was Crazy
97      83     0     
Romance
Setelah terlahir kedunia ini, Syakia sudah memiliki musuh yang sangat sulit untuk dikalahkan. Musuh itu entah kenapa selalu mendapatkan nilai yang sangat bagus baik di bidang akademi, seni maupun olahraga, sehingga membuat Syakia bertanya-tanya apakah musuhnya itu seorang monster atau protagonist yang selalu beregresi seperti di novel-novel yang pernah dia baca?. Namun, seiring dengan berjalannya...
Dinikahi Guru Ngaji
571      426     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Salted Caramel Machiato
9862      3823     0     
Romance
Dion seorang mahasiswa merangkap menjadi pemain gitar dan penyanyi kafe bertemu dengan Helene seorang pekerja kantoran di kafe tempat Dion bekerja Mereka jatuh cinta Namun orang tua Helene menentang hubungan mereka karena jarak usia dan status sosial Apakah mereka bisa mengatasi semua itu
Premium
Cinta si Kembar Ganteng
2924      906     0     
Romance
Teuku Rafky Kurniawan belum ingin menikah di usia 27 tahun. Ika Rizkya Keumala memaksa segera melamarnya karena teman-teman sudah menikah. Keumala pun punya sebuah nazar bersama teman-temannya untuk menikah di usia 27 tahun. Nazar itu terucap begitu saja saat awal masuk kuliah di Fakultas Ekonomi. Rafky belum terpikirkan menikah karena sedang mengejar karir sebagai pengusaha sukses, dan sudah men...
HURT ANGEL
128      104     0     
True Story
Hanya kisah kecil tentang sebuah pengorbanan dan pengkhianatan, bagaimana sakitnya mempertahankan di tengah gonjang-ganjing perpisahan. Bukan sebuah kisah tentang devinisi cinta itu selalu indah. Melainkan tentang mempertahankan sebuah perjalanan rumah tangga yang dihiasi rahasia.
Coneflower
3067      1452     3     
True Story
Coneflower (echinacea) atau bunga kerucut dikaitkan dengan kesehatan, kekuatan, dan penyembuhan. Oleh karenanya, coneflower bermakna agar lekas sembuh. Kemudian dapat mencerahkan hari seseorang saat sembuh. Saat diberikan sebagai hadiah, coneflower akan berkata, "Aku harap kamu merasa lebih baik." — — — Violin, gadis anti-sosial yang baru saja masuk di lingkungan SMA. Dia ber...
Chrisola
680      413     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...