Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari.
Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar b...Read More >>"> The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO) (23. Kedatangan Tamu Tak Terduga) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Selang beberapa menit Alana membiarkan sahabatnya bertaut akan pikirannya sendiri. Wanita ini sengaja memberikan waktu kepada Poci. Tangisan yang keluar dari mata sahabat hantu nyentrik ini segera ia hapus.

 

Terlihat Poci masih melamun, apakah ia sudah melihat semua bagian yang ia cari-cari kebenarannya itu? Jawabannya hanya hantu pocong itu yang tahu.

 

Mereka cukup lama saling berdiam, kemudian Poci pun memulai pembicaraan. “Na, maaf ya sudah membuatmu cemas dan diam seperti ini, ayo masuk ke ruangan. Kamu harus istirahat yang banyak.”

 

Alana hanya mengangguk dan Poci kini membantu Alana mendorong kursi roda sahabatnya dari belakang. Sampai mereka melewati lobby depan, tiba-tiba kerumunan orang membuat mereka kebingungan.

 

Mereka pikir ada rombongan pasien yang mengalami kecelakaan maut. Namun ....

 

Seorang pria mengenakan jas coklat dan memakai kacamata hitam, passionnya sangat bagus dan sesuai dengan tubuhnya yang proposional muncul dari kerumunan wanita. Seorang pria itu diikuti oleh beberapa orang yang memakai seragam serba hitam.

 

Pria dengan jalan begitu tegap, dengan meletakkan satu tangannya ke dalam kantong celana, membuat pria tersebut terlihat sangat keren dan menawan.

 

Pria itu melirikkan matanya mengarah Alana sekelibat. Wajah yang oriental, dan kulit putih membuat Alana sepintas mengingat sang mantan kekasih.

 

Ada bisik-bisik kecil yang dapat didengar oleh Alana dan Poci.

 

“Wah tampan sekali Direktur Utama.”

 

“Padahal usianya sudah mendekati 40 tahun, kenapa Pak Yoshi terlihat seperti anak muda.”

 

“Iya lah, karena dia kan orang Jepang. Orang berkulit putih seperti mereka tak pernah kelihatan usianya.”

 

“Tapi sayang, sampai sekang Beliau belum punya istri.”

 

“Atau mungkin Beliau sedang menungguku ya, aku sangat mengaguminya.”

 

“Tidak-tidak ia menungguku.”

 

“Kalian berkaca sana, mana mungkin orang seperti Pak Yoshi menyukai kalian berdua.”

 

Pria yang sangat diagung-agungkan itu memuat gosip di antara wanita muda mengenakan seragam suster.

 

Tidak hanya itu, para pasien pun terlihat sangat mengagumi ketampanan seorang Direktur Utama rumah sakit Lokapala ini.

 

Itu terlihat dari lirikan banyak pasang mata yang masih menuju ke arah jalannya pria tinggi tersebut.

 

Alana saja mengakui, ia bak pangeran yang baru keluar dari perumahannya di langit.

 

Ekspresi wajah melow yang Poci tunjukan berubah kembali menjadi sangar. Dengan kata-kata yang mengandung kalimat menyebalkan, sahabat Alana itu melontarkan sebuah kata, “Jangan bilang kalau kamu juga sama seperti mereka. Mengagumi pria seperti mannequin itu!”

 

Tersadar yang diajak bicara adalah dirinya, Alana segera memalingkan padangan yang tadinya masih melihat punggung yang dipercaya adalah Direktur Utama rumah sakit elite ini.

 

“Hah? Tidak ... tidak ... aku hanya,” elak Alana yang masih berpikir.

 

“Aku hanya mengaguminya?” lanjut Poci memastikan jika jawaban itu mungkin ada dibenak sahabatnya saat ini.

 

Karena malas untuk berdebat, Alana hanya menjawab dengan singkat, “Terserah!”

 

Poci kembali mendorong kursi roda sahabatnya, tapi tidak berhenti membicarakan hal yang sudah terlewat baru tadi.

 

“Tapi jika dilihat-lihat, pria itu mirip sekali dengan mantan kekasihmu, Alana.”

 

Alana tak menjawab, ia bergeming dalam hatinya menyetujui pendapat sahabatnya itu.

 

“Dia mirip Yuta,” lanjut Poci memperjelas.

 

Wanita itu tak menjawab karena ia terlena akan lamunannya. Kendatipun kini ia akui terbawa perasaan dengan Dokter Arka, tapi hati wanita ini masih kuat tertuju pada Yuta.

 

Karena Alana sangat yakin, Yuta bukanlah tipekal laki-laki seperti itu. Ia masih menganggap kejadian buruknya tersebut hanyalah sebuah mimpi dan imajinasinya saja. Namun, nyatanya semua telah terjadi yang membuat hati wanita ini retak.

 

Ia menggelengkan kepalanya, membuyarkan lamunan. Karena Poci menepuk pundak sahabatnya pelan.

 

“Hey Alana, kamu jangan melamun saja. Nanti kesurupan, lho!” ejek Poci yang sangat suka membuat gara-gara dengan sahabat manusia satu-satunya ini.

 

***

 

Di sebuah ruangan yang cukup luas itu dan sangat lengkap fasilitasnya, dokter muda pemilik segudang prestasi ini kedatangan tamu tak terduga.

 

“Konnichiwa, Arka-san. Ogenki desuka?” (Selamat siang, Pak Arka. Bagaimana kabarmu?)

 

Sontak tumpukan kerjaan Arka tak ia hiraukan, ia bangkit dari duduknya dan segera menundukkan kepala memberikan hormat.

 

Belum saja Arka menjawab pertanyaan yang ia lontarkan, pria dengan tinggi 180 cm itu melanjutkan, “Saya harap kamu baik-baik saya ya, Pak Dokter Arka. Saya sangat senang melihat Anda. Sudah sangat lama tak melihat Anda, hanya melalui telpon saja,” senyum pria itu.

 

Pria tersebut melepaskan kacamatanya, dan Arka segera mengarahkan untuk duduk di sofa depan.

 

Dengan menyilangkan kaki kanan, dan menyerumput kopi susu kaleng yang Arka ambil dari kotak pendingin di ruangan itu. Pria ini menanyakan sesuatu kepada dokter kepercayaannya, “Bagaimana tugas yang saya berikan kepada Anda?”

 

Arka pun segera menjawab, karena ia adalah dokter yang memiliki dedikasi tinggi dan penuh tanggung jawab. Maka dari itu ia menjadi dokter kepercayaan Direktur Utama.

 

Dokter muda ini menjawab dengan lugas, “Proyek yang Anda rencanakan sudah saya realisasikan Pak Yoshi. Mengenai pembangunan yang diperluas khusus pasien internasional. Rapat dengan kolega dan investor dari luar yang ingin membantu membesarkan rumah sakit ini. Dan tentunya membuat ....”

 

Penjelasan Arka terhenti karena dipotong oleh pria yang digadang bernama Yoshi itu. “Bukan itu maksud saya, Dokter Arka. Jika proyek-proyek yang sudah kita bicarakan jauh hari, saya percaya kamu bisa mengatasinya dan saya tidak akan meragukan hal itu. Tapi ada tugas yang sudah saya berikan kepadamu, apakah kamu ingat?”

 

Pria yang bertaut jauh lebih muda dengan Pak Yoshi itu langsung mengangguk. Ia paham arah pembicaraan dari atasannya ini.

 

“Saya sudah melaksanakannya bersama rekan saya.”

 

Pria pemilik tatapan tajam itu mencondongkan tubuhnya dengan kaki yang ikut turun, ia menerka apakah tugas yang dibilangnya sangat penting ini sudah dijalankan dengan baik oleh orang kepercayaannya.

 

“Apakah tugas itu sudah kamu lakukan dengan baik?” tanya pria tersebut, tatapannya dingin. Jika diperhatikan pria ini memiliki aura yang sangat berbeda. Tak bisa dijelaskan.

 

Arka sempat menunduk, karena ia sadar tugas penting yang diberikan itu belum ia lakukan dengan baik. Apalagi ia pernah lalai.

 

“Maafkan saya, Pak Yoshi. Saya tak yakin jika tugas kali ini saya lakukan dengan baik. Namun, saya akan terus berusaha melakukan yang terbaik karena Anda sudah mempercayai mengenai tugas ini.”

 

Yoshi kini menyempitkan kelopak matanya, seakan melihat jauh ke sisi Arka. Ia kini menyandarkan tubuhnya ke sofa empuk berwarna maroon itu. Sembari tangannya yang dilipat dan kembali menaikkan kakinya.

 

Pria ini masih belum menjawab apa. Ia memiliki tatapan seperti memergoki dengan mengintimidasi dokter muda itu.

 

“Arka ...,” sebut Yoshi yang diberi jeda, lalu melanjutkan ucapannya, “Tolong lakukan tugasmu yang ini dengan baik. Dan jangan sampai kamu jatuh cinta dengan wanita itu!”

 

Bersambung.

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Renjana
415      312     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Cinta Wanita S2
4633      1337     0     
Romance
Cut Inong pulang kampung ke Kampung Pesisir setelah menempuh pendidikan megister di Amerika Serikat. Di usia 25 tahun Inong memilih menjadi dosen muda di salah satu kampus di Kota Pesisir Barat. Inong terlahir sebagai bungsu dari empat bersaudara, ketiga abangnya, Bang Mul, Bang Muis, dan Bang Mus sudah menjadi orang sukses. Lahir dan besar dalam keluarga kaya, Inong tidak merasa kekurangan suatu...
Love is Possible
110      104     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Dialog Tanpa Kata
11711      3537     19     
Romance
Rasi mencintai Sea dalam diam Hingga suatu hari Sea malah dinikahi oleh Nolan kakak dari Rasi Namun pernikahan Sea dan Nolan yang terlihat aneh Membuat Rasi bebas masuk ke kehidupan Sea Bahkan selalu menjadi orang pertama saat Sea membutuhkan bantuan Akankah Sea berpaling pada Rasi atau lagilagi perasaan Rasi hanya sebuah dialog dalam hati yang tak akan pernah terucap lewat kata Sea pada Rasi Ras...
Premium
Cinta si Kembar Ganteng
2924      906     0     
Romance
Teuku Rafky Kurniawan belum ingin menikah di usia 27 tahun. Ika Rizkya Keumala memaksa segera melamarnya karena teman-teman sudah menikah. Keumala pun punya sebuah nazar bersama teman-temannya untuk menikah di usia 27 tahun. Nazar itu terucap begitu saja saat awal masuk kuliah di Fakultas Ekonomi. Rafky belum terpikirkan menikah karena sedang mengejar karir sebagai pengusaha sukses, dan sudah men...
Dunia Sasha
4954      1816     1     
Romance
Fase baru kehidupan dimulai ketika Raisa Kamila sepenuhnya lepas dari seragam putih abu-abu di usianya yang ke-17 tahun. Fase baru mempertemukannya pada sosok Aran Dinata, Cinta Pertama yang manis dan Keisha Amanda Westring, gadis hedonisme pengidap gangguan kepribadian antisosial yang kerap kali berniat menghancurkan hidupnya. Takdir tak pernah salah menempatkan pemerannya. Ketiganya memiliki ...
GAUNG SANGKARA
1003      513     0     
Action
Gaung Sangkara, mendapatkan perhatian khusus mengenai pengalamannya menjadi mahasiswa Teknik paling brutal di kampusnya. Dimana kampusnya adalah sebuah universitas paling top di Indonesia, ia mendapatkan banyak tekanan akan nama-nama besar yang berusaha menindas bahkan membunuh dia dan keluarganya. Hal tersebut berpengaruh terhadap kondisi sosial dan psikologis-nya. Lahir dari kalangan keluarga d...
Semu, Nawasena
6735      2606     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
Ayugesa: Kekuatan Perempuan Bukan Hanya Kecantikannya
7224      2164     204     
Romance
Nama adalah doa Terkadang ia meminta pembelajaran seumur hidup untuk mengabulkannya Seperti yang dialami Ayugesa Ada dua fase besar dalam kehidupannya menjadi Ayu dan menjadi Gesa Saat ia ingin dipanggil dengan nama Gesa untuk menonjolkan ketangguhannya justru hariharinya lebih banyak dipengaruhi oleh keayuannya Ketika mulai menapaki jalan sebagai Ayu Ayugesa justru terus ditempa untuk membu...
Buku Harian
665      415     1     
True Story
Kenapa setiap awal harus ada akhir? Begitu pula dengan kisah hidup. Setiap kisah memiliki awal dan akhir yang berbeda pada setiap manusia. Ada yang berakhir manis, ada pula yang berakhir tragis. Lalu bagaimanakah dengan kisah ini?