Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari.
Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar b...Read More >>"> The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO) (17. Salahpaham) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Poci terheran tindakan sahabatnya meninggalkan mereka membuat ia berteriak kencang, “Alana, kamu mau kemana? Kenapa kamu malah kabur? Bukankah kamu yang menyodorkan ide ini, bukankah tujuan kita untuk mendoakan Dimas agar dia tak menjadi arwah gentayangan lagi di rumah sakit ini?”

 

Alana seakan tak peduli teriakan super sahabat hantunya itu, ia berusaha bagaimana bisa menjauhi tempat ini segera. Detak jantung semakin kencang, dalam relung hati ia berkata, ‘Apakah dia melihatku tadi? Kenapa ia bisa di sini? Kenapa kita bertemu lagi?’

 

Baru saja beberapa meter menjauhi tempat itu, karena ia bertemu dengan seseorang yang sangat dirinya hindari. Bukan pengecut, tapi ia tidak ingin memiliki masalah jika memang hubungannya telah usai meski secara tidak baik.

 

Kursi roda Alana tiba-tiba terhenti, seperti ada seseorang yang memegang dan menghentikan dari belakang.

 

Wanita cantik ini yakin yang melakukannya adalah sahabat hantunya. “Poci, tolong jangan bermain denganku. Aku tidak ingin bertemu dengan mantan kekasihku! Dia ada di sana tadi, dan aku sama sekali tidak ingin melihatnya lagi!”

 

Suara Alana bergetar, entah mengucapkan nama pria yang sangat ia cintai dulu begitu susah, apalagi kini harus berhadapan lagi dengan pria tersebut.

 

Merasa temannya tak menjawab ia segera menoleh ke belakang, manik matanya mengembang. Wajah Alana berubah menjadi pucat, dan ...

 

“Kenapa kamu menghindariku?!” celetuk pria dengan tatapan yang begitu tajam itu.

 

Hal ini membuat Alana kebingungan, ia sebenarnya tak ingin berhadapan dengan Yuta. Karena ucapan mantan kekasihnya itu begitu menyakitkan, bahwasanya Alana dikatakan sakit jiwa.

 

Alana memalingkan pandangan, ia dengan ketus menjawab, “Aku tidak mengindarimu, hanya saja aku tidak ingin bertemu kamu lagi!”

 

“Kenapa?”

 

“Sudah jelas, kamu tahu jawabannya. Tidak perlu aku jelaskan lagi. Lagipula kenapa kamu seolah tak mengerti apa yang sudah aku lakukan, tolong jangan bertindak seperti orang yang sama sekali tidak memiliki kesalahan padaku!”

 

“Kesalahan padamu?”

 

“Sudah cukup Yuta, tolong jangan berlagak kamu adalah orang yang tak tahu apa. Di sini aku hanya bingung, kamu yang bodoh dengan tindakan menyakitkan itu, apa aku yang bodoh karena mencintai pria yang tidak memiliki perasaan sama sekali sepertimu!”

 

“Aku yang bodoh, aku memang pria bodoh seperti yang kamu bilang Alana.”

 

Seperti tak tahan dengan situasi ini, Alana meneteskan air matanya. Yuta di belakang menyempitkan kelopak matanya, seakan ia ingin sekali mengatakan, ‘Alana, jangan menangis ya. Maafkan aku.’

 

Namun, tak lama kemudian terdengar suara yang Alana kenal. “Sayang, kamu kenapa?”

 

Sontak ucapan sayang itu membuat Alana dan Yuta begitu terkejut.

 

Yuta yang ada di belakang Alana, kini tatapannya berfokus kepada pria dengan jas putih. Pria itu bersimpuh, dan mengusap air mata yang mengalir dari mata wanita malang yang ada di depannya.

 

“Sayang?” tanya Yuta dengan penuh keheranan. Lalu ia melirik Alana, dan kembali menoleh ke arah seorang dokter yang diketahui menjadi dokter penanggung jawab mantan kekasihnya.

 

Meski Yuta dan Alana tak pernah mengatakan putus dalam hubungannya, namun bagi wanita itu Yuta adalah sosok pria indah yang tidak bisa ia pertahankan. Pada saat itu pula, Alana menutup hatinya kepada Yuta, pria yang sebenarnya masih ia cintai.

 

Dokter yang memiliki senyuman begitu menawan itu, menunjukkan kebanggaannya karena kini telah memiliki seorang kekasih seperti Alana. Tidak hanya cantik, wanita itu begitu tulus.

 

“Iya betul, kami baru saja berkomitmen karena kami saling mencintai,” ucap santai dokter muda itu.

 

Di saat itupula, Suster Luna yang berada di dekat sana pun terkejut dengan pernyataan Dokter Arka.

 

Netra matanya mengembang, bingkisan jajan yang ia bawa untuk Alana terjatuh. Hal itu membuat perhatian ketiga manusia itu terlepas, menoleh ke sumber suara.

 

Suster Luna langsung mengambil bingkisan yang sudah berserakan di lantai, dan tidak lama ia hanya menundukkan kepala lalu meninggalkan tempat itu dengan cepat.

 

Alana melihat ekspresi wajah Suster Luna berubah terhadap hal ini, sepertinya ia tahu apa yang dirasakan oleh susternya itu.

 

Ingin sang mantan kekasih segera meninggalkannya, Alana pun membuka suara. “Kamu dengarkan yang tadi Dokter Arka katakan. Semua itu memang benar, kami telah membuat komitmen. Tidak ada perasaan yang terluka lagi. Jadi tolong, kamu jangan lagi mencariku setelah apa yang kamu perbuat kepadamu, Yuta Tanaka!”

 

Dokter Arka segera mendorong kursi roda Alana, dan ia tak lupa menundukkan kepala kepada Yuta.

 

Namun, ekspresi wajah Yuta sangat diluar nalar. Ia tidak marah sama sekali, malah ia tersenyum melihat Dokter Arka mendorong kursi roda dan membawa wanita yang sangat ia cintainya menjauh darinya.

 

Senyumnya tampak begitu terpaksa, tapi ada rasa lega di dalamnya. Sebenarnya apa yang dilakukan dan dirahasiakan oleh Yuta?

 

Apakah semua hal ini ia lakukan karena terpaksa?

 

Di dalam koridor, Dokter Arka memastikan jika Yuta tak mengikuti mereka. Ia beberapa kali menoleh ke belakang, ternyata memang tidak ada yang mengikutinya.

 

Lalu ia segera mengatakan, “Mbak Alana, saya minta maaf jika tadi saya ikut campur urusan Anda dan kekasih Anda. Eh, maksud saya mantan kekasih Anda. Saya tadi melihat Anda menangis, dan hati saya bergerak untuk membantu Anda. Saya pikir, saya harus berbuat sesuatu agar kekasih Anda tak membuat Anda menangis lagi. Jadi saya mohon maaf sekali lagi, bila tindakan saya atau perkataan saya membuat Mbak Alana terganggu.”

 

Hehe!

 

Penjelasan dokter tampan itu disambut senyuman dengan Alana, ia tersenyum dan merasa lega. Karena ada yang sangat mempedulikannya, meski orang itu tidak memiliki ikatan kekeluargaan dengannya.

 

“Dok, terima kasih karena sudah mengerti keadaan saya. Tidak usah minta maaf dok, karena Anda tidak salah sama sekali. Malah saya yang minta maaf karena Anda malah berurusan dengan mantan kekasih saya itu.”

 

Dokter Arka hanya menggelengkan kepalanya.

 

“Untuk saat ini, saya akan menghubungi Suster Luna untuk memastikan Anda sudah meminum obat dan beberapa hal penting lainnya,” ucap dokter muda itu.

 

Alana melambaikan tangan, seakan ia tak ingin mengganggu Suster Luna. Karena ia tahu pasti, susternya itu mungkin ingin diberi kesempatan sendiri terlebih dahulu.

 

Ia masih berpikir, kenapa ekspresi wajah Suster Luna sangat mudah ditebak. Atau mungkin, susternya tersebut benar-benar menyukai Dokter Arka.

 

Ia benar-benar jadi tidak enak, jika bertemu dengan wanita baik itu. Tapi kali ini Alana tak ingin menghindari masalah ini. Semua ini hanyalah kesalahpahaman, Dokter Arka hanya ingin membantu Alana.

 

“Biarkan Suster Luna istirahat, dok. Saya bisa sendiri, nanti jika memang saya membutuhkan bantuan saya akan menelpon dokter keruangan.”

 

Dokter Arka hanya mengangguk, ia ternyata melihat ekspresi aneh dari susternya tersebut. Dokter tampan ini pamit kepada Alana, dan meninggalkan pasiennya di ruangan.

 

Dalam perjalanan, dengan pelan dalam pikir dokter muda itu bertanya, ‘Kenapa ekspresi wajah Luna seperti itu tadi? Seakan dia sakit hati ketika aku mengatakan jika diriku sudah berpacaran dengan Alana.’

 

Karena termenung, dokter tampan ini menabrak seseorang.

 

“Ah, maafkan saya ...” Seketika ucapan Dokter Arka berhenti, ia terlihat begitu terkejut kini. Dengan raut wajah yang sangat berubah.

 

“Kamu, kenapa ada di sini?”

 

Bersambung.

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ayugesa: Kekuatan Perempuan Bukan Hanya Kecantikannya
6913      1985     204     
Romance
Nama adalah doa Terkadang ia meminta pembelajaran seumur hidup untuk mengabulkannya Seperti yang dialami Ayugesa Ada dua fase besar dalam kehidupannya menjadi Ayu dan menjadi Gesa Saat ia ingin dipanggil dengan nama Gesa untuk menonjolkan ketangguhannya justru hariharinya lebih banyak dipengaruhi oleh keayuannya Ketika mulai menapaki jalan sebagai Ayu Ayugesa justru terus ditempa untuk membu...
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
2136      1116     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
Semu, Nawasena
4933      2314     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
Story Of Chayra
7396      2518     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
HURT ANGEL
102      79     0     
True Story
Hanya kisah kecil tentang sebuah pengorbanan dan pengkhianatan, bagaimana sakitnya mempertahankan di tengah gonjang-ganjing perpisahan. Bukan sebuah kisah tentang devinisi cinta itu selalu indah. Melainkan tentang mempertahankan sebuah perjalanan rumah tangga yang dihiasi rahasia.
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
5550      1781     13     
Romance
Usai gagal menemui mahasiswi incarannya, Yoga menenangkan pikirannya di sebuah taman kota. Di sana dia bertemu seorang pengemis aneh. Dari pengemis itu dia membeli sebuah sepatu, yang ternyata itu adalah sebuah sepatu butut keramat, yang mana setiap ia coba membuangnya, sebuah kesialan pun terjadi.
Dinikahi Guru Ngaji
427      319     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Renjana
336      243     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Meteor Lyrid
286      210     1     
Romance
Hujan turun begitu derasnya malam itu. Dengan sisa debu angkasa malam, orang mungkin merasa takjub melihat indahnya meteor yang menari diatas sana. Terang namun samar karna jaraknya. Tapi bagiku, menemukanmu, seperti mencari meteor dalam konstelasi yang tak nyata.
Salted Caramel Machiato
7279      3530     0     
Romance
Dion seorang mahasiswa merangkap menjadi pemain gitar dan penyanyi kafe bertemu dengan Helene seorang pekerja kantoran di kafe tempat Dion bekerja Mereka jatuh cinta Namun orang tua Helene menentang hubungan mereka karena jarak usia dan status sosial Apakah mereka bisa mengatasi semua itu