Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Alana sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh sahabatnya. Poci terlihat bermain tepuk tangan dengan salah satu sosok anak kecil, yang sangat mirip dengan anak kecil ditemukan wanita ini.

 

Hanya saja ekspresi mereka berdua sangat berbeda. Yang ditemukan Alana sejak tadi menangis, ia seperti memiliki perasaan sendu. Sedangkan yang diajak main oleh Poci, memiliki jiwa yang sangat ceria dan periang. Ia selalu tertawa ketika bermain dengan sosok pocong di rumah sakit ini.

 

Ruangan itu sama sekali tak ada orang, hal ini membuat Alana pelanga-pelongo melihat ke kiri dan ke kanan. “Poci, di mana keluarga anak-anak ini?”

 

Alana mendorong kursi rodanya perlahan mendekati Poci.

 

Kedua anak laki-laki itu tampak begitu mirip, apa mungkin mereka adalah kembar dan yang menjadi pertanyaan hanya satu orang yang berbaring di ruangan ini? Mungkin pertanyaan itu tergulir dalam benak Alana saat ini.

 

Wanita dengan rambut yang agak kusut, karena sudah beberapa hari tidak keramas ini melirik ke arah brankar. Lalu ia kembali menoleh ke arah kedua sosok anak kecil itu yang berdiri secara berdampingan.

 

Poci sepertinya tahu sesuatu, ia berusaha memeluk anak kecil yang terus menangis itu. “Dimas, jangan menangis. Percayalah, aku akan menemanimu.”

 

Kemudian sosok anak kecil yang menampakkan keceriaan itupun memeluk anak yang diyakini bernama Dimas itu.

 

Alana masih terdiam, ia menelisik sebenarnya mereka kenapa? Dan mengapa di brankar hanya ada satu orang?

 

“Iya benar kak, kami akan selalu menemanimu,” ucap anak kecil satunya lagi.

 

Karena merasa sahabatnya kebingungan, tanpa ditanya, Poci langsung menjelaskan sembari menunjuk anak kecil itu satu-satu.

 

“Ini namanya Dimas, ia adalah kakak dari Darren.”

 

Wanita itu hanya mengangguk, tapi dari ekspresinya ia ingin mendengar penjelasan Poci lebih lanjut.

 

“Mereka kakak adik yang berjarak hanya setahun, banyak orang yang mengira mereka adalah anak kembar. Kamu juga begitu kan Alana? Tapi sebuah kecelakaan beberapa jam lalu membuat Dimas kehilangan nyawanya, dan Darren dinyatakan koma untuk beberapa waktu.”

 

Deg!

 

Manik mata Alana mengembang, hatinya sangat hancur ketika mendengar pernyataan itu langsung dari mulut sahabatnya sendiri. Ini sebab mengapa sosok anak kecil itu selalu menangis sepanjang waktu, ia menangis karena dirinya sudah meninggal.

 

Wanita ini tak bisa berkata apa pun, ia pun bingung harus berbuat apa dan tidak mungkin hanya kata-kata bisa membuat sosok itu langsung terdiam. Apalagi ia kini tahu penyebab apa yang membuat sosok tersebut menangis tiada henti.

 

Ia hanya menoleh ke Poci, dan mengangkat dahunya sebeberapa senti ingin menanyakan pendapat ke sahabat hantunya itu.

 

Poci pun juga tak tahu harus berbuat apa, maka dari itu ia izin kepada Alana beberapa jam lalu dan berkata ada urusan mendadak. Jadi ini yang dikatakan urusan mendadak versi makhluk gentayangan seperti Poci, membantu makhluk gentayangan lainnya. Meski sudah menjadi hantu, Poci sangatlah memiliki empati yang tinggi, bagaimana ya ketika ia masih menjadi manusia, apakah dia juga memiliki sikap seperti ini?

 

“Jangan tanya aku Alana, aku juga tak tahu. Aku terus berusaha menghibur Dimas sejak tadi, tapi aku tak tahu jika ia gentayangan dan bertemu denganmu. Aku hanya fokus bermain dengan Darren,” ucap Poci dengan wajah yang melankolis, tumben sekali ia menampakkan ekspresi penuh sendu seperti itu kepada Alana, biasanya hanya wajah sangar yang membuat emosi membeludak.

 

“Tapi kemana kedua orang tua mereka, Poci?” tanya Alana yang tak melihat keberadaan orang tua kedua anak malang ini.

 

Hmm!

 

Poci terdiam, jika diingat kejadian tadi ia ingin mengeluarkan air mata.

 

Beberapa jam yang lalu.

 

“Kamu ingin kemana sih Poci? Jadi kamu tidak ingin menemaniku saat ini?” tanya Alana sebelum meninggalkan ruangan.

 

“Ah, jangan sok manja gitu deh Alana. Sudah kubilang aku memiliki urusan mendadak yang tidak bisa ditoleransi lagi. Bye!”

 

Alana hanya bisa menghembus napas, padahal ada beberapa yang ingin ia ceritakan pada sahabatnya itu di lobby depan. Tapi wanita ini juga tidak bisa memaksa jika sahabatnya memiliki urusan mendadak.

 

“Apa ya kira-kira urusan mendadak seorang Pocong seperti Poci?” gumam Alana yang masih penasaran.

 

Akhirnya Suster Luna sudah siap mengantar Alana ke lobby depan.

 

Begitu cepat Poci dengan kekuatannya menghilang dan ia kini berada di sebuah ruang melati. Ia melihat kejadian yang begitu dramatis, seorang ibu sangat histeris menangis ketika dokter berkata, “Bu, mohon maaf kecelakaan ini membuat salah satu putra Anda kehilangan nyawanya dan kami sudah berusaha untuk menolong putra pertama Anda. Pada saat perjalanan ke rumah sakit, putra Anda mengalami henti jantung.”

 

Wanita itu beberapa kali ingin mencium kaki sang dokter, bersimpuh dan meminta tolong. “Dok, saya mohon selamatkanlah putra pertama kami. Kami tidak bisa hidup tanpa salah satu putra kami, jika dia meninggal dunia maka saya yang sangat merasa bersalah di sini. Seharusnya saya mengantar kedua putra saya sekolah, tapi kenapa saya malah mementingkan pekerjaan saya. Saya adalah ibu yang egosi!”

 

Pria dewasa mengenakan jas lengkap, yang dipercayai suaminya dan ayah dari kedua anak laki-laki tersebut pun berusaha menenangkan wanita yang masih terlihat muda itu. “Ma, ayolah berdiri kita juga tidak tahu semua ini akan terjadi. Ikhlaskan lah Ma. Papa percaya Dimas tidak akan suka melihat orang tuanya menangis seperti ini, meski kejadian ini sangat menyakitkan.”

 

“Tapi ... tapi Pa, Dimas anak kita sudah tidak ada di dunia ini lagi. Bagaimana Mama bisa menjalankan kehidupan tanpa dia, dan bagaimana Darren nantinya ketika sudah sadarkan diri. Apa Papa tidak sedih, ketika dia menanyakan keberadaan kakaknya di mana?”

 

Mereka tidak bisa berbuat apa lagi, pria dewasa itu hanya bisa terus berusaha menenangkan istrinya yang terus menangisi putra pertamanya.

 

Kejadian yang sejak tadi diperhatiakan Poci, membuat sosok ini mengalirkan air matanya lalu segera mengusapnya.

 

Hatinya benar-benar sakit, ia merasa bahwa jika keluarganya pun seperti itu ketika ia tak lagi di dunia ini. Kendatipun ia tak tahu, apakah dirinya sudah meninggal atau masih koma seperti anak yang bernama Darren itu.

 

Tidak menunggu lama, kedua orang tua Dimas dan Darren membawa jazad putra pertamanya ke ruang jenazah. Pada hari ini ingin melakukan pemakaman, yang dilaksanakan di rumah sakit ini.

 

Sejak saat itu Poci tak henti-hentinya membuat Dimas dan juga Darren agar tetap tersenyum, kendatipun ia tak bisa membuat Dimas tersenyum seperti Darren.

 

“Apa yang harus kita lakukan saat ini, Poci? Atau mungkin kita mengikuti upacara duka Dimas di sini agar arwahnya dapat menyatu dan bisa hidup tenang di alam sana?”

 

Poci menyetujui pendapat sahabatnya. Poci pun seperti seorang ibu, yang sengaja melepas kain kafannya setengah agar ia bisa menggandeng kedua anak laki-laki yang menggemaskan itu.

 

Melihat hal tersebut, Alana menutup mulutnya menggunakan tangan sembari tertawa nyengir karena penampakan itu sangat lucu baginya.

 

“Kamu sudah cocok jadi ibu para arwah gentayangan Poci.”

 

Heh!

 

Dengan tatapan sinisnya, Poci pun berceletuk, “Jangan julid deh, Alana. Ayo kita fokus mencari di mana tempat duka keluarga ini.”

 

Alana merasa bersalah, ia hanya mengangguk dan menuruti kata-kata sahabatnya.

 

Ketika beberapa kali bertanya kepada pihak rumah sakit, akhirnya mereka menemukan tempat duka itu rumah sakit ini memang sangat lengkap, maka dari itu rumah sakit ini masih digandang menjadi rumah sakit elite dengan fasilitas lengkap.

 

Namun, langkah Alana berhenti ia melihat ada seseorang yang dirinya kenal. Bahkan kini ia tak ingin melihat wajah sosok yang ia kenal itu.

 

Menyadari sahabatnya berhenti jauh darinya, Poci menoleh ke belakang dan memanggil sahabatnya dengan suara yang agak dikeraskan, “Alana kenapa kamu berhenti di situ? Ayo kemari, kita berdoa demi kedamaian Dimas.”

 

Alana dengan ekspresi wajah yang tegang, ia menggeleng. Dengan cepat ia memutar kursi rodanya untuk menjauhi tempat itu.

 

Siapakah yang dilihat Alana?

 

Bersambung.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Renjana
537      392     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
SURGA DALAM SEBOTOL VODKA
9956      2248     6     
Romance
Dari jaman dulu hingga sekarang, posisi sebagai anak masih kerap kali terjepit. Di satu sisi, anak harus mengikuti kemauan orang tua jikalau tak mau dianggap durhaka. Di sisi lain, anak juga memiliki keinginannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Lalu bagaimanakah jika keinginan anak dan orang tua saling bertentangan? Terlahir di tengah keluarga yang kaya raya tak membuat Rev...
Elevator to Astral World
2894      1463     2     
Horror
Penasaran akan misteri menghilangnya Mamanya pada kantornya lebih dari sedekade lalu, West Edgeward memutuskan mengikuti rasa keingintahuannya dan berakhir mencoba permainan elevator yang dikirimkan temannya Daniel. Dunia yang dicapai elevator itu aneh, tapi tak berbahaya, hingga West memutuskan menceritakannya kepada saudara sepupunya Riselia Edgeward, seorang detektif supernatural yang meny...
Janji-Janji Masa Depan
15866      3638     12     
Romance
Silahkan, untuk kau menghadap langit, menabur bintang di angkasa, menyemai harapan tinggi-tinggi, Jika suatu saat kau tiba pada masa di mana lehermu lelah mendongak, jantungmu lemah berdegup, kakimu butuh singgah untuk memperingan langkah, Kemari, temui aku, di tempat apa pun di mana kita bisa bertemu, Kita akan bicara, tentang apa saja, Mungkin tentang anak kucing, atau tentang martabak mani...
Buku Harian
967      578     1     
True Story
Kenapa setiap awal harus ada akhir? Begitu pula dengan kisah hidup. Setiap kisah memiliki awal dan akhir yang berbeda pada setiap manusia. Ada yang berakhir manis, ada pula yang berakhir tragis. Lalu bagaimanakah dengan kisah ini?
Coneflower
4367      1751     3     
True Story
Coneflower (echinacea) atau bunga kerucut dikaitkan dengan kesehatan, kekuatan, dan penyembuhan. Oleh karenanya, coneflower bermakna agar lekas sembuh. Kemudian dapat mencerahkan hari seseorang saat sembuh. Saat diberikan sebagai hadiah, coneflower akan berkata, "Aku harap kamu merasa lebih baik." — — — Violin, gadis anti-sosial yang baru saja masuk di lingkungan SMA. Dia ber...
Story Of Chayra
13556      3322     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
Semu, Nawasena
10151      3157     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
Dinikahi Guru Ngaji
852      598     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Dialog Tanpa Kata
17058      4440     19     
Romance
Rasi mencintai Sea dalam diam Hingga suatu hari Sea malah dinikahi oleh Nolan kakak dari Rasi Namun pernikahan Sea dan Nolan yang terlihat aneh Membuat Rasi bebas masuk ke kehidupan Sea Bahkan selalu menjadi orang pertama saat Sea membutuhkan bantuan Akankah Sea berpaling pada Rasi atau lagilagi perasaan Rasi hanya sebuah dialog dalam hati yang tak akan pernah terucap lewat kata Sea pada Rasi Ras...