Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari.
Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar b...Read More >>"> The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO) (13. Yuta Tanaka) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Alana tidak menjawab pertanyaan dari sahabat hantunya itu secara langsung. Ia mengusap bibirnya karena percikan air minum melebar di sela-sela pipinya.

 

Ia kini hanya menyelimuti tubuhnya dengan pelan. “Aku mau istirahat Poci, kamu tidak tidur sudah malam ini jangan kelayapan saja.”

 

“Alana, kamu mencoba mengalihkan pembicaraan kita terakhir, mengenai apakah kamu memiliki perasaan dengan dokter muda itu?”

 

Seolah seperti sahabat biasanya, yang sangat ingin tahu mengenai perasaan sahabatnya sendiri. Ia sangat kepo!

 

Wanita itu sengaja memejamkan matanya, meski ia tahu hal itu lebih baik dibanding menjawab pertanyaan sahabatnya. Ia hanya tidak ingin membahas mengenai perasaan. Apalagi ia terus mengingat momen di mana ia melihat secara langsung, sang kekasih melakukan hal tak senonoh dengan wanita lain.

 

Mengingatnya saja membuat hati Alana sangat sakit, bagaikan tertusuk belati yang begitu tajam.

 

Tak terasa air mata mengalir membasahi pipinya. Poci tak tahu hal itu, karena Alana mempunggunginya.

 

‘Maaf Poci, aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu. Biarkan aku kini berperang dengan perasaanku sendirian. Selamat malam Poci, semoga mimpi indah,’ gerutunya dalam hati untuk sahabat yang selalu ada di saat ia berada di titik terpuruk.

 

***

Penthouse Tanaka Grup

 

Seorang pria yang berdiri di sisi balkon, sedang memandangi indahnya Ibukota. Dengan membawa secangkir wine dan tangan kanannya masuk ke dalam kantung celana kain berwarna abu.

 

Ia seperti sedang berpikir dengan sangat keras, terlihat dari tatapan yang kosong tapi banyak hal yang ia relungkan seorang diri.

 

Pria dengan wajah khas, memiliki kulit putih pucat nan halus dan tinggi 180 cm, mencekoki beberapa kali wine ke dalam mulutnya. Seakan ia menghempas sekali pikiran yang telah memusingkan beberapa hari lalu.

 

Apa yang sebenarnya dipikirkan olehnya?

 

Dreet! Dreet!

 

Terdengar suara deringan ponsel yang terletak di dekatnya. Ia melirik dengan ekspresi wajah datar, dan tidak langsung menjawab panggilan itu. “Mamah. Mau apa lagi dia menelponku?” gerutunya sebelum menekan nombol angkat.

 

Setelahnya ....

 

“Iya Mah, kenapa? Ada masalah apa lagi?” suaranya terdengar sangat ketus sekali, seharusnya tak pantas ia bersikap seperti itu.

 

“Lho, Yuta sayang, kenapa kamu sangat ketus seperti itu dengan Mamah? Ini Mamah mu lho, bukan musuhmu. Apa kamu membenci Mamah, mengenai hal ...,”

 

“Tidak perlu dibahas lagi Mah, aku hanya ingin sendiri untuk saat ini. Dan Mamah juga harus jaga kesehatan, mungkin pekan depan aku akan pulang sebentar bertemu dengan Paman Yoshi membahas mengenai saham yang disalurkan ke rumah sakit.”

 

Beberapa saat, ia langsung menutup telpon yang dipercayai dari sang ibu. Wajahnya semakin mengkerut.

 

Piaang!

 

Ia membuang secara kasar cangkir yang dipenuhi oleh wine itu ke sisi ruangan. Sampai cairan tersebut berserakan di dapur.

 

Ia melepas kemeja putih yang dirinya kenakan, dan membuangnya ke sofa lalu menginjak pecahan cangkir itu dengan wajah yang sangat datar.

 

Apakah ia tidak merasakan rasa sakit sedikitpun? Kendatipun telapak kakinya sudah mengalir banyak darah. Apa mungkin ia sudah tak bisa merasakan rasa sakit? Atau mungkin ia memiliki rasa sakit yang lebih dari pada sekadar terluka akibat beling, yang membuat telapak kakinya berdarah.

 

Baaak!

 

Ia memukul dengan keras meja kaca yang ada di dapur, sampai membuat meja itu retak menjadi dua dan membuat punggung tangan kanan pria ini mengeluarkan banyak darah.

 

Ekspresinya sama saja, seperti pertama. Sangat datar dengan tatapan mata yang begitu kosong. Ia berjalan dengan sempoyongan, menuju ke kamar untuk membasuh diri.

 

Aliran dari shower membersihkan semua darah yang telah mengalir. Meskipun sudah 20 menit pria ini membiarkan tubuhnya diderasi air mengalir, tetap saja darah yang telah melukai telapak kaki dan punggung tangannya tak berhenti.

 

Kini ia menutupi wajah, namun di sana ia tak sanggup untuk tidak mengeluarkan rintihan air mata yang bermakna begitu menyakitkan.

 

Terdengar kilas ia mengucapkan, “Maafkan aku.”

 

Entah apa yang sebenarnya terjadi, dari tindakannya yang ia lakukan sepertinya pria ini sangat menyesali mengenai perlakukan yang sudah dirinya lakukan.

 

Memang kesalahan seperti apa yang sudah dirinya lakukan? Siapa yang telah ia sakiti?

 

Wajahnya kini berubah pucat.

 

Kendatipun mungkin hatinya tak karuan, ia menyudahi mandinya kini ia segera menyelimuti tubuhnya menggunakan handuk.

 

Ia mengambil smartphonenya dengan meninggalkan pesan suara. “Dokter Rama, saya minta tolong datanglah ke penthouse saya sekarang juga. Saya membutuhkan pengobatan yang ekspensif.”

 

Tidak menunggu lama, ia sudah kedatangan dokter yang menjadi dokter kepercayaan keluarga Tanaka.

 

Belum saja meletakkan peralatan yang dibawanya, dokter setengah baya itu langsung memeriksa tubuh pria tersebut begitu teliti.

 

“Astaga kamu kenapa Yuta? Apa yang sudah kamu lakukan? Di mana yang terluka?”

 

Yuta tersenyum hangat, ia berpikir dokter ini masih sama tak berubah sedikit pun. Dari ia kecil sampai sudah dewasa seperti ini, dokter yang sudah ia anggap sebagai ayahnya itu selalu memperlakukannya sama.

 

“Dok, Anda sebenarnya menanyakan dulu kepada saya di mana letak luka yang saya alami. Bukannya langsung memerikasa keseluruhan tubuh saya, apalagi saya hanya memakai wearable kimono handuk seperti ini,” senyumnya pun mengarah ke wanita muda yang dipercaya sebagai suster Dokter Rama yang akan membantunya untuk menangani putra tunggal dari perusahaan elektronik yang sangat terkenal di Nusantara ini.

 

Secepat mungkin Dokter Rama meminta maaf, dan segera menanyakan Yuta terkait luka yang ia dapatkan.

 

Setelah mengetahui di mana saja luka, dan melihat penthouse Yuta berantakan, membuat Dokter Rama mempertanyaan apa yang dirasakan pria dewasa ini.

 

“Yuta, apa yang sebenarnya kamu pikirkan? Kenapa kamu sampai berpikir untuk melukai tubuhmu. Memang tubuhmu salah apa? Kenapa ia harus mendapatkan luka dari apa yang kamu rasakan.”

 

Sorot mata pria yang memiliki wajah bak pangeran ini tetap kosong, ia melihat dokter yang ada di depannya dengan tersenyum tipis. Ia tak bisa menjelaskan apa yang sudah dia rasakan sebenarnya.

 

Ia pikir, tak perlu orang tahu perasaan yang sangat membuatnya kacau ini. Biarlah ia saja yang terbebani akan hal tersebut.

 

“Yuta, jujur dengan saya. Apakah ini semua karena cinta? Saya tahu, kamu adalah pria yang baik dan sangat hangat. Hatimu begitu mulia. Tidak hanya itu, kamu juga terlahir dari keluarga terpandang, dan memiliki begitu banyak bisnis. Bukankan itu membuat kamu bisa bersyukur?” tanya Dokter Rama yang masih belum di jawab oleh pria itu.

 

Tatapannya hanya ke bawah, dan tidak ingin bersuara.

 

“Yuta, kamu belum menjawab pertanyaan saya. Apakah ini semua mengenai cinta? Karena saya tahu, meskipun kamu diberkati banyak hal yang indah, tapi tidak dipungkiri kamu pernah menangis dihadapan saya karena perempuan yang kamu sukai terluka akibat keteledoranmu sewaktu sd dulu. Apakah kamu masih seperti itu?”

 

Pria dengan bentuk wajah persegi begitu tegas dengan rahang-rahang yang kaku, membuat Yuta semakin terlihat bak dewa. Yuta mengangkat wajahnya, dan menatap Dokter Rama penuh makna.

 

Namun, suster yang ada di samping Dokter Rama sudah mimisan sejak tadi karena tak kuat melihat ketampanan Yuta ini.

 

“Dok, apa yang Anda katakan tadi benar. Mungkin saya memang tak boleh mencintai siapa pun, saya tak ingin membuat wanita yang sangat saya cintai terluka lagi.”

 

Bersambung.

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dunia Saga
4158      1192     0     
True Story
There is nothing like the innocence of first love. This work dedicated for people who likes pure, sweet, innocent, true love story.
Elevator to Astral World
1941      1129     2     
Horror
Penasaran akan misteri menghilangnya Mamanya pada kantornya lebih dari sedekade lalu, West Edgeward memutuskan mengikuti rasa keingintahuannya dan berakhir mencoba permainan elevator yang dikirimkan temannya Daniel. Dunia yang dicapai elevator itu aneh, tapi tak berbahaya, hingga West memutuskan menceritakannya kepada saudara sepupunya Riselia Edgeward, seorang detektif supernatural yang meny...
Semu, Nawasena
6735      2606     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
HURT ANGEL
128      104     0     
True Story
Hanya kisah kecil tentang sebuah pengorbanan dan pengkhianatan, bagaimana sakitnya mempertahankan di tengah gonjang-ganjing perpisahan. Bukan sebuah kisah tentang devinisi cinta itu selalu indah. Melainkan tentang mempertahankan sebuah perjalanan rumah tangga yang dihiasi rahasia.
Dialog Tanpa Kata
11713      3537     19     
Romance
Rasi mencintai Sea dalam diam Hingga suatu hari Sea malah dinikahi oleh Nolan kakak dari Rasi Namun pernikahan Sea dan Nolan yang terlihat aneh Membuat Rasi bebas masuk ke kehidupan Sea Bahkan selalu menjadi orang pertama saat Sea membutuhkan bantuan Akankah Sea berpaling pada Rasi atau lagilagi perasaan Rasi hanya sebuah dialog dalam hati yang tak akan pernah terucap lewat kata Sea pada Rasi Ras...
MANGKU BUMI
115      106     2     
Horror
Setelah kehilangan Ibu nya, Aruna dan Gayatri pergi menemui ayahnya di kampung halaman. Namun sayangnya, sang ayah bersikap tidak baik saat mereka datang ke kampung halamannya. Aruna dan adiknya juga mengalami kejadian-kejadian horor dan sampai Aruna tahu kenapa ayahnya bersikap begitu kasar padanya. Ada sebuah rahasia di keluarga besar ayahnya. Rahasia yang membawa Aruna sebagai korban...
Buku Harian
666      416     1     
True Story
Kenapa setiap awal harus ada akhir? Begitu pula dengan kisah hidup. Setiap kisah memiliki awal dan akhir yang berbeda pada setiap manusia. Ada yang berakhir manis, ada pula yang berakhir tragis. Lalu bagaimanakah dengan kisah ini?
Story Of Chayra
9497      2682     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
GAUNG SANGKARA
1003      513     0     
Action
Gaung Sangkara, mendapatkan perhatian khusus mengenai pengalamannya menjadi mahasiswa Teknik paling brutal di kampusnya. Dimana kampusnya adalah sebuah universitas paling top di Indonesia, ia mendapatkan banyak tekanan akan nama-nama besar yang berusaha menindas bahkan membunuh dia dan keluarganya. Hal tersebut berpengaruh terhadap kondisi sosial dan psikologis-nya. Lahir dari kalangan keluarga d...
Dunia Sasha
4954      1816     1     
Romance
Fase baru kehidupan dimulai ketika Raisa Kamila sepenuhnya lepas dari seragam putih abu-abu di usianya yang ke-17 tahun. Fase baru mempertemukannya pada sosok Aran Dinata, Cinta Pertama yang manis dan Keisha Amanda Westring, gadis hedonisme pengidap gangguan kepribadian antisosial yang kerap kali berniat menghancurkan hidupnya. Takdir tak pernah salah menempatkan pemerannya. Ketiganya memiliki ...