Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dunia Saga
MENU
About Us  

Pelajaran Fisika di lanjutkan dengan pelajaran Bahasa Inggris selama dua jam hingga jam istirahat pertama. Saat pelajaran Bahasa Inggris, Pak Susmoyo yang baru saja masuk dan duduk di meja guru langsung serta merta memandang kemejaku dan Saga. Lalu sambil cengengesan, beliau mengatakan kalau ia heran bisa-bisanya belum seminggu jadi murid SMU sudah ada yang jadian. Kata-kata pak Susmoyo langsung seperti menyiram minyak tanah keapi. Anak-anak cowok yang tadinya sudah agak berhenti langsung bersemangat memperolok kami lagi.

Baru saat jam istirahat pertama banyak anak perempuan termasuk anak berpita merah yang tadi melambaikan tangan padaku langsung mengerubung ke mejaku mengajakku kenalan padahal aku mau kabur ke kelas May atau mengunjungi Amel. Sayangnya begitu Saga menghilang dari dalam kelas bersama teman-temannya saat jam istirahat, anak-anak perempuan yang tadinya menggerombol di sekelilingku dan antusias ingin mengajakku kenalan tiba-tiba banting setir malah bertanya-tanya tentang Saga.

Mereka entah tau darimana kalau aku dulu satu SMP dengan Saga. Beberapa anak langsung tanya ini itu tentang Saga. Padahal aku sendiri nggak tau apa-apa tentang Saga. Kalaupun aku tau, itu juga informasi dari Lintang yang aku nggak tau bener atau enggak. Selain itu, aku juga nggak mau kalau Saga salah paham. Dikira baru satu hari jadi teman sebangku, aku sudah sok tau dan ember cerita ini itu tentangnya padahal nggak sungguhan kenal.

Anak perempuan yang mendengus paling keras waktu aku bilang aku nggak tau apa-apa, namanya Oza. Rambut Oza pendek sebahu. Setahuku ia duduk disamping anak perempuan yang dikucir dengan pita merah yang saat kulihat bet namanya, bernama Novietta. Selain itu masih ada Inneke, Yulia dan beberapa anak perempuan lain yang belum terlalu kuingat namanya yang memandangku kecewa. Aku jadi merasa bersalah padahal aku tidak salah.

“Kamu naksir Saga ya? Kamu pasti seneng satu meja sama Saga!" Ujar  Oza tanpa basa basi.

Aku melongo. Padahal aku bener bener nggak tau tentang Saga. Bukan karena suka makanya aku menyebunyikan info tentang Saga. Harusnya semua orang tau. Jelas-jelas selama dua pelajaran barusan, aku dan Saga boro-boro mengobrol satu dua patah kata.

“Masak nggak tau apapun?” Tanya Oza ngotot.

“Aku nggak pernah satu kelas sama Saga sebelumnya.” Kataku.

“Tapi kan kamu pernah tiga tahun satu SMP sama Saga!”

“Udahlah nggak usah maksa gitu deh Za." Ujar Novietta membelaku. 

“Saga pinter Matematika.” Potongku sambil dalam hati bertanya-tanya bukannya semua orang harusnya sudah tau. Bukannya Saga masuk sekolah ini setauku lewat jalur prestasi?

“Oohh, Saga udah terkenal pinter sejak SMP? Kamu enak dong Jo, sebangku sama orang pinter, ganteng lagi!” Sahut Ike sambil nyengir lebar. Dari gelagatnya aku curiga bisa mengalami nasib yang sama kayak yang kualami waktu aku masih satu kelas dengan Lintang kalau dekat- dekat dengan Oza dan Inneke.

“Si Saga dari dulu emang dingin begitu ya? Emang dia jarang senyum?” Selidik Inneke.

“Banyak yang bilang Saga susah didekati itu bener?” Tanya yang lain.

“Kayaknya.” Jawabku tidak yakin.

“Berarti dia sombong dong.”

“Orang ganteng kan gitu, kalau nggak sok ya homo. Iya kan Jo?” ujar Yulia.

Aku mengelus-elus dada prihatin. Kasihan Saga. Dimana-mana dia di tuduh homo. Tapi bingung juga bagaimana lagi harus menjelaskan ke mereka kalau aku sunggguhan nggak tau apa-apa tentang Saga. lebih takut lagi kalau Saga ternyata tidak sengaja mendengar pembicaraan kami saat ini. Bisa-bisa mungkin aku yang akan kena beleh nantinya.

“Bukannya cowok kalau duduk sebangku sama anak perempuan, nilai pasarannya langsung turun?” Tanya Oza yang langsung disambut dengan komentar anak-anak lain.

Alisku bertaut mendengar kata kata Oza. Kalau banyak yang khawatir nilai pasaran Saga turun karena duduk sebangku denganku, terus kira-kira bagaimana dengan nilai pasaranku? Apa mereka peduli? Wong aku sendiri nggak peduli.

Setelah lima belas menit menggerombol dengan mereka kusimpulkan mungkin cuma beberapa anak yang dengan tulus mau mengenalku. Salah satunya Novietta yang diakhir jam istirahat dengan baik hati mau meminjamkan aku catatan jadwal pelajaran dan daftar guru yang mengajar kelas 10-2.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Tumbuh Layu
447      289     4     
Romance
Hidup tak selalu memberi apa yang kita pinta, tapi seringkali memberikan apa yang kita butuhkan untuk tumbuh. Ray telah pergi. Bukan karena cinta yang memudar, tapi karena beban yang harus ia pikul jauh lebih besar dari kebahagiaannya sendiri. Kiran berdiri di ambang kesendirian, namun tidak lagi sebagai gadis yang dulu takut gagal. Ia berdiri sebagai perempuan yang telah mengenal luka, namun ...
Monoton
565      393     0     
Short Story
Percayakah kalian bila kukatakan ada seseorang yang menjalani kehidupannya serara monoton? Ya, Setiap hari yang ia lakukan adalah hal yang sama, dan tak pernah berubah. Mungkin kalian tak paham, tapi sungguh, itulah yang dilakukan gadis itu, Alisha Nazaha Mahveen.
Returned Flawed
280      226     0     
Romance
Discover a world in the perspective of a brokenhearted girl, whose world turned gray and took a turn for the worst, as she battles her heart and her will to end things. Will life prevails, or death wins the match.
Cinta dan Rahasia
457      347     0     
Short Story
Perasaan tak mudah untuk dipendam. Ketahuilah, manusia yang ‘kuat’ adalah manusia yang mampu mengekspresikan perasaanya. Itu semua wajar. Manusia akan merasakan senang bila mendapatkan kebahagiaan dan sedih bila harus kehilangan.
Bait of love
2284      1085     2     
Romance
Lelaki itu berandalan. Perempuan itu umpan. Kata siapa?. \"Jangan ngacoh Kamu, semabuknya saya kemaren, mana mungkin saya perkosa Kamu.\" \"Ya terserah Bapak! Percaya atau nggak. Saya cuma bilang. Toh Saya sudah tahu sifat asli Bapak. Bos kok nggak ada tanggung jawabnya sama sekali.\"
TEA ADDICT
316      210     5     
Romance
"Kamu akan menarik selimut lagi? Tidak jadi bangun?" "Ya." "Kenapa? Kan sudah siang." "Dingin." "Dasar pemalas!" - Ellisa Rumi Swarandina "Hmm. Anggap saja saya nggak dengar." -Bumi Altarez Wiratmaja Ketika dua manusia keras kepala disatukan dengan sengaja oleh Semesta dalam birai rumah tangga. Ketika takdir berusaha mempermaink...
Mawar Milik Siska
544      299     2     
Short Story
Bulan masih Januari saat ada pesan masuk di sosial media Siska. Happy valentine's day, Siska! Siska pikir mungkin orang aneh, atau temannya yang iseng, sebelum serangkaian teror datang menghantui Siska. Sebuah teror yang berasal dari masa lalu.
IMPIAN KELIMA
470      351     3     
Short Story
Fiksi, cerpen
The First
521      376     0     
Short Story
Aveen, seorang gadis19 tahun yang memiliki penyakit \"The First\". Ia sangatlah minder bertemu dengan orang baru, sangat cuek hingga kadang mati rasa. Banyak orang mengira dirinya aneh karena Aveen tak bisa membangun kesan pertama dengan baik. Aveen memutuskan untuk menceritakan penyakitnya itu kepada Mira, sahabatnya. Mira memberikan saran agar Aveen sering berlatih bertemu orang baru dan mengaj...
IMAGINATIVE GIRL
2729      1361     2     
Romance
Rose Sri Ningsih, perempuan keturunan Indonesia Jerman ini merupakan perempuan yang memiliki kebiasaan ber-imajinasi setiap saat. Ia selalu ber-imajinasi jika ia akan menikahi seorang pangeran tampan yang selalu ada di imajinasinya itu. Tapi apa mungkin ia akan menikah dengan pangeran imajinasinya itu? Atau dia akan menemukan pangeran di kehidupan nyatanya?