Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dunia Saga
MENU
About Us  

Setelah MOS SMU selesai, setiap siswa di bagi kelasnya secara acak. Aku dan May berpisah kelas lagi tapi seenggaknya kami masih satu sekolah. Aku masuk 10-5, May masuk 10-1. Sementara Lintang beda sekolah denganku.

Selama beberapa hari, kegiatan sekolah masih belum kondusif. Pembagian kelaspun belum fix benar makanya masih banyak anak yang harus berpindah-pindah kelas karena diminta oleh pembina kesiswaan. Kukira aku bukan yang termasuk yang akan dipindahkan. Namun tiba-tiba pada hari Rabu tepat saat pelajaran pertama kelasku hendak dimulai, bu Eka memanggil namaku untuk pindah kelas.

Saat melihatku berdiri, Bu Eka memandangku heran. Karena beliau mengira Johan Navsar itu laki-laki. Lalu beliau menjelaskan kalau aku harus bertukar kelas dengan salah satu anak kelas 10-2 yang juga bernama Johan Navsar. Alasannya karena Johan Navsar yang laki-laki beragama Katolik, makanya ia harus masuk kelas 10-5 tempat semua anak-anak beragama Katolik di kumpulkan untuk memudahkan untuk pelajaran agama- bukannya bermaksud untuk tidak adil. Aku sendiri sebetulnya beragama islam.

Bu Eka membuka pintu kelas 10-2 setelah mengetuk. Seperti tadi dikelasku Bu Eka menjelaskan terlebih dahulu alasan kedatanganya dan mengapa aku harus bertukar kelas dengan Johan Raditya Navsar yang laki-laki.

Terdengar suara kursi didorong, anak laki-laki yang duduk dikursi nomor dua dari belakang kelas bangkit berdiri sambil membereskan buku buku pelajarannya. Hatiku mencelos panik bukan karena anak laki-laki yang akan bertukar kelas dengan ku itu sekarang bibirnya melengkung cemberut tapi karena teman sebangkunya adalah Saga. Secara reflek aku buru-buru menoleh kanan kiri mencari kursi kosong lain, tapi kenyataannya memang hanya ada itu satu kursi yang tersisa. Saga sendiri menatapku, membuatku mati kutu.

Disaat yang sama anak-anak lain sibuk menatap Johan yang laki-laki, kemudian menatap Saga kemudian balik menatapku, terutama anak perempuan. Kebanyakan dari mereka tidak tanggung-tanggung untuk menatapku dari atas kebawah.

Pak Yasmin, guru Fisika yang waktu itu sedang mengajar kelas 10-2 memberikanku isyarat supaya segera duduk. Padahal yang paling kuinginkan sekarang adalah lari pulang kerumah. Akhirnya, aku harus berjalan masuk kedalam kelas yang asing ini. Mau nggak mau juga langkah kakiku langsung tertuju ke meja Saga. Bisa kemana lagi aku selain duduk disebelahnya?

Saat aku duduk, mataku tidak sengaja bertatapan dengan mata Johan yang laki-laki. Ia masih membereskan barang-barangnya sambil mengobrol beberapa patah kata dengan anak laki-laki yang duduk di meja didepanku. Tiba-tiba aku jadi ingat Amel. Dikelasku yang sebelumnya kan satu-satunya kursi yang masih kosong juga cuma kursi bekasku disamping Amel. Berarti mereka kemungkinan besar mereka juga akan satu meja hingga naik kekelas 11. Kecuali kalau mereka tukaran meja dengan orang lain. Sama seperti aku yang kemungkinan harus satu meja dengan Saga. Padahal seumur hidup aku belum pernah satu meja dengan anak laki-laki, kecuali saat ujian semesteran.

Aku tidak berani menoleh apalagi mengeluarkan suara walaupun aku sudah duduk di sebelah Saga. Aku cuma bisa menundukan kepala sembari merasakan tatapan mata murid-murid yang lain yang masih mengawasi gerak-gerikku dengan seksama. Tiba-tiba keheningan kelas dipecahkan oleh ledekan dari anak laki-laki yang duduk dimeja sebelah yang langsung diikuti anak laki-laki yang lain. Suara ribut itu baru berhenti karena suara bentakan dari pak Yasmin. Semua anak langsung diam. Salah satu anak perempuan berpita merah yang barusan melambai lambaikan tangan kearahku sambil tersenyum lebar juga langsung buru-buru menghadap kepapan tulis.

Saat itu juga aku langsung ingat Lintang. Ingat kalau waktu SMP aku sering menemani Lintang mengikuti Saga. Gimana kalau alasan Saga tidak mengeluarkan suara sejak tadi karena ia sudah tidak suka padaku semenjak aku SMP gara-gara ia tau aku sering nemenin Lintang ngebuntutin dirinya? Gimana kalau sikap diam nya itu adalah demo terang-terangan kalau ia menolak duduk disebelahku? Gimana kalau ia tidak ikhlas teman sebangkunya harus ditukar denganku? Walaupun jelas-jelas bukan salahku juga kenapa aku bisa-bisanya harus tukar kelas dengan teman sebangkunya. Tapi terus aku harus duduk dimana? Gelar tiker dilantai?

Gimana pula kalau Lintang tau aku sekarang duduk disebelah Saga? Untung saja kami sekarang beda sekolah. Kalau Lintang sampai tau bisa-bisa aku bosan di curhati lagi tentang Saga. Padahal belum tentu pula Saga tau namaku. Yah, namaku memang sama persis kayak nama teman sebangkunya yang dulu, Johan. Tapi selama ini kan Saga tidak betul-betul mengenalku.

Pelan pelan aku melirik Saga, Saga sedang menunduk memandangi buku catatannya. Berberapa helai rambut hitamnya menjuntai di kening. Dari samping hidung Saga kelihatan lebih mancung dan tulang rahangnya yang sempurna terlihat jelas dari dekat.

Berlomba-lomba untuk membuat otakku makin ngaco, aroma parfum Saga juga tercium dari tempatkku duduk. Harum manis mirip campuran bunga dan rempah-rempah. Harum parfum mahal. Tanpa sadar wajahku langsung merah padam. Saking takutnya ketahuan kalau aku jadi gugup setengah mati cuma gara-gara memandang wajah Saga diam-diam, aku buru-buru menutupi wajahku dengan rambutku yang kubiarkan menjuntai disisi kanan wajahku juga merapatkan kakiku supaya kaki kami tidak akan tanpa sengaja bersentuhan dibawah meja.

Baru saja pelajaran Fisika yang serasa seperti satu abad selesai, anak-anak laki-laki yang duduk di sekeliling meja Saga langsung serempak menoleh menatapku.

"Kita satu SMP loh." Kata anak laki-laki yang duduk di sebelah mejaku sambil nyengir

Aku menoleh padanya. Pantas aku familiar dengan wajahnya, dia itu Abimayu. Ketua kelompokku zaman dahulu itu. Bisa-bisa aku baru ngeh sekarang.

"Kamu ingat namaku siapa?" Ujarnya sambil menutupi bet namanya dan nyengir lebar.

"Kepedean lu, emang lu siapa? Artis ?" Ledek anak laki-laki yang duduk didepan mejaku. Tanpa sengaja aku membaca bet nama di seragamnya namanya Yugo.

"Abimayu." Jawabku.

"Itu bukti kalau ke-eksisanku waktu SMP tidak perluh dipertanyakan." Seru Abimayu bangga.

"Gitu aja bangga. Ck." Ejek anak yang duduk disebelah Abimayu, ia punya komposisi wajah yang semua super size, hidungnya, mulutnya, matanya sampai kupingnya.

"Eh, nama panggilanmu siapa? Soalnya si Johan yang asli panggilannya Jupri." Sela Abimayu.

"Johan asli yang barusan di pindah ke 10-5 itu? Terus Johan yang ini apa? Johan palsu?" Ejek yang Yugo sambil menunjukku.

Aku malu sekali diledekin ganti-gantian oleh semua anak laki-laki yang duduk disekeliling meja Saga sambil ditatapi penasaran oleh anak-anak perempuan yang kebanyakan duduk di barisan depan.

Lebih malu lagi saat aku tidak sengaja bertatapan mata dengan Saga. Wajah Saga langsung membuatku takut. Saga tidak senyum atau apa. Ia hanya diam tanpa ekspresi menontonku jadi bahan ledekan. Aku belum pernah melihat wajah Saga dalam jarak sedekat ini sebelumnya. Nyaliku langsung ciut, takut dengan Saga. Setelah kupikir pikir, mungkin Saga juga merasakan hal yang sama. Dia mungkin juga ngerasa aneh harus duduk denganku. Seperti Johan yang laki-laki yang pasti sekarang mau nggak mau duduk disebelah Amel.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
How Precious You're in My Life
14129      2530     2     
Romance
[Based on true story Author 6 tahun] "Ini bukanlah kisah cinta remaja pada umumnya." - Bu Ratu, guru BK. "Gak pernah nemuin yang kayak gini." -Friends. "Gua gak ngerti kenapa lu kayak gini sama gua." -Him. "I don't even know how can I be like this cause I don't care at all. Just run it such the God's plan." -Me.
Daybreak
4270      1808     1     
Romance
Najwa adalah gadis yang menyukai game, khususnya game MOBA 5vs5 yang sedang ramai dimainkan oleh remaja pada umumnya. Melalui game itu, Najwa menemukan kehidupannya, suka dan duka. Dan Najwa mengetahui sebuah kebenaran bahwa selalu ada kebohongan di balik kalimat "Tidak apa-apa" - 2023 VenatorNox
Venus & Mars
6079      1570     2     
Romance
Siapa yang tidak ingin menjumpai keagunan kuil Parthenon dan meneliti satu persatu koleksi di museum arkeolog nasional, Athena? Siapa yang tidak ingin menikmati sunset indah di Little Venice atau melihat ceremony pergantian Guard Evzones di Syntagma Square? Ada banyak cerita dibalik jejak kaki di jalanan kota Athena, ada banyak kisah yang harus di temukan dari balik puing-puing reruntuhan ...
Story of April
2572      916     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Sacrifice
6795      1731     3     
Romance
Natasya, "Kamu kehilangannya karena itu memang sudah waktunya kamu mendapatkan yang lebih darinya." Alesa, "Lalu, apakah kau akan mendapatkan yang lebih dariku saat kau kehilanganku?"
Guguran Daun di atas Pusara
510      351     1     
Short Story
Renjana
529      389     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
My X Idol
15890      2512     5     
Romance
Bagaimana ya rasanya punya mantan yang ternyata seorang artis terkenal? Merasa bangga, atau harus menutupi masa lalu itu mati-matian. Seterkenal apapun Rangga, di mata Nila ia hanya mantan yang menghilang ketika lagi sayang-sayangnya. Meski bagi Rangga, Nila membuat hidupnya berwarna. Namun bagi Nila, Rangga hanya menghitam putihkan hatinya. Lalu, apa yang akan mereka ceritakan di kemudian hari d...
Kala Saka Menyapa
12240      2890     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
Pasha
1291      579     3     
Romance
Akankah ada asa yang tersisa? Apakah semuanya akan membaik?