Apa sudah bosan?
Aku sungguh minta maaf, jika alur ini terasa membosankan. Mungkin seperti mengikuti arus yang belum tau akan berujung ke mana, aku sendiri kesulitan mementukan arah.
Hidup ini.
Tidak mudah.
Terkadang seperti tidak bisa terlewati.
Terkadang ingin dihentikan saja.
Terkadang juga, pikiran diredam sekuat tenaga, namun seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal, ada.
Jika bertemu besok hari, nafas masih bertemu di dalam jasad. Hidup ini. Tetap berjalan semestinya. Bagaimanapun kemelud pikiranku, ternyata aku masih bisa melaluinya.
Lalu kantuk datang menjadi-jadi. Tanda kelelahan bukan hanya pada fisik, pikiran yang sering berlawanan dengan hatipun sama. Butuh istirahat.
Jika besok ada lagi, mari mulai berkenalan lagi pada diri sendiri. Jiwa di dalam jasad yang tidak bisa terhitung berapa kali dilupakan, dikesampingkan, bahkan ingin dihilangkan.
Aku mengusap beberapa kali dada yang terasa nyeri. Walau belum ada ucap, aku tenangkan diri dengan beberapa tepukan pelan di dada.
Afirmasi lewat sentuhan. Lalu kata per kata. Tenang. Istirahatlah. Tidak apa.
Kedua mata terpejam, biarkan pikiran menurunkan egonya perlahan, hati yang menghangatkan jiwa-jiwa yang dingin di malam hari.