Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Soulmate Coco & Koko
MENU
About Us  

Isma merasa hatinya tidak karuan saat ini. Tetapi ia berusaha untuk tidak salah tingkah. Saat asyik-asyik menikmati suasana di sekitaran taman. Telepon genggam Isma berbunyi, ia segera mengangkat panggilannya.

" Halo Ma ada apa?" jawab Isma sambil berdiri.

" Wah ada Om Rudi kerumah, iya deh Ma aku sebentar lagi pulang" kata Isma sambil mengembangkan senyumnya dan segera menutup telepon.

Koko menengok ke arah Isma yang sedang bersiap-siap untuk pergi dari tempat itu.

" Oh iya Ko, maaf ya ada saudara jauh gue yang tiba-tiba dateng kerumah . Diskusi buat lomba diganti hari lain ya. Maaf banget nggak jadi hari ini", ucap Isma sambil mengatupkan kedua tangannya pertanda meminta maaf.

" Nggak apa-apa kok. Santai aja", jawab Koko dengan mencoba untuk tersenyum karena kegiatan diskusinya dibatalkan secara mendadak. Ia juga menyadari seharusnya untuk berkabar dulu hari ini jika ingin mampir kerumah Isma. Tidak datang secara mendadak seperti ini sehingga kegiatan Isma menjadi terganggu. Disaat tengah melamun, Isma menyadarkan Koko dari lamunannya.

" Mau barengan lagi untuk pulang?" tawar Isma yang sudah didekati oleh kucing-kucingnya. Koko menggeleng pelan.

" Kamu duluan aja. Aku masih disini mau memikirkan ide untuk karya ilmiah kita".

Isma mengangguk dan merapikan bajunya yang sudah terlipat saat duduk tadi.

" Baiklah, gue balik dulu ya Ko. Terima kasih sudah nemenin aku pagi kali ini", kata Isma. Sebelum Koko sempat mencerna ucapan terima kasih darinya, Isma sudah berbalik badan dan segera pergi. Ia tampaknya berlari kecil diikuti kucing-kucingnya ingin segera sampai untuk menemui saudaranya.

Koko kembali menikmati kesunyiannya. Isma benar jika taman ini merasa nyaman untuk digunakan orang yang hanya sekedar melamun atau mengobrol. Ia merasa menyesal kenapa tidak dari dulu ia berkunjung kesini, lumayan bisa mendinginkan otak yang sering terus menerus dibuat untuk berfikir. Saat memikirkan itu, tiba-tiba ingatannya kembali kepada gadis itu yaitu Isma. Kenapa gadis itu saat pertama kali melihatnya sudah membuatnya terkesan. Padahal sikapnya yang selama ini ditunjukkan seringkali tidak bersahabat. Tapi kejadian tadi tak disangka Koko, gadis itu malah mengajaknya untuk berjalan bersama menikmati suasana pagi hari. Koko sendiri juga heran kenapa ia merasa tertarik saat melihat rambut berkuncir kuda milik Isma, mungkin orang lain merasa biasa saja saat melihatnya. Akan tetapi tidak bagi Koko, ia sudah penasaran sejak awal bertemu dengannya. Sudah beberapa bulan ini ia bersekolah dan satu kelas dengan gadis itu, tetapi baru kali ini ia merasa dekat dengannya. Koko ingin sekali untuk bisa mengobrol berdua bersama.

 Awan yang terlihat indah dan burung-burung berkicauan sambil terbang kesana kemari seakan-akan bisa mewakilkan perasaan hati Koko yang sedang duduk memandangi langit pagi hari.

 

                                                                                ******

Kelas XI IPA 1 seperti biasa terlihat anak-anak yang sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Isma saat itu merasa hatinya berbunga-bunga. Sehingga Nina yang menyadari akan hal itu, bertanya kepadanya apa yang sudah terjadi.

" Kenapa sih lo? Kelihatannya seneng banget, boleh tau dong!" desak Nina sambil mendekatkan tubuhnya untuk mendengarkan jawaban dari teman sebangkunya.

" Hahaha. Apaan sih Nin pingin tahu aja", ucap Isma sambil tersenyum riang.

Nina yang sudah siap untuk menyimak jawaban langsung cemberut, karena sahabatnya bermain rahasia darinya. Isma yang melihatnya segera tertawa terbahak-bahak melihat keimutan Nina saat ini.

" Sumpah lo tambah lucu tau gak kalo masang kayak gitu".

" Ih awas ya lo Is. Gak akan gue traktir makan di warung batagor Pak Haji Jun lagi", ucap Nina sambil cemberut.

Isma pun untungnya segera mengalah dan memberi tahu penyebab ia merasa senang hari ini.

" Gue seneng hari ini itu karena udah progres buat nyelesain lomba karya ilmiah nanti. Makanya itu rasanya hati gue lega banget.  Bentar lagi mau selesai".

" Hah cepet banget. Yang sama Koko itu kan? Wah bener bener sahabat gue emang pinter tiada tara. Nggak salah gue punya temen kayak lo. Semangat ya", ucap Nina sambil mengacak-acak rambut Isma yang sudah dikuncir rapi. Isma yang menerima perlakuan dari temannya mendengus kesal. Bagaimana tidak, rambut yang sudah ia tata rapi dan dikuncir dengan anggun, tiba-tiba dengan seenaknya Nina sudah mengacak rambutnya tanpa merasa bersalah. Tapi dengan cepat suasana hati Isma berubah ceria lagi. Sebenarnya yang diceritakan tadi itu hanya sebagian saja, karena Isma senang hari ini adalah kejutan dari sifat Koko yang tidak diduga. Saat ia dan Koko sedang mengerjakan proses penelitian untuk karya ilmiahnya, Koko bisa menjelaskan bagian-bagian yang selama ini Isma belum mengerti. Saat Koko menjelaskan materi materi yang belum ia paham, Isma menangkap adanya siratan ketulusan yang terpancar dari mata Koko. Bukan suatu paksaan jika saat seseorang harus menjelaskan dengan detail isi pokok materi. Saat itu juga Isma ingin berkenalan lebih jauh denga cowok tersebut.

" Boleh tanya sesuatu nggak?" tanya Isma pada suatu waktu di balkon rumah Isma yang luas.

" Boleh" kata Koko sambil menaikkan sebelah alisnya.

" Kenapa sih elo kok benci banget ama kucing?"

Koko yang mendengar pertanyaan dari gadis itu segera tertawa. Isma yang mendengarnya tampak terkesiap, karena baru saat ini ia melihat Koko tertawa lepas seperti itu.

" Kenapa? Ada yang salah dari pertanyaanku?" tanya Isma sambil memasang tampang heran.

Segera Koko mengakhiri tertawanya.

 

" Nggak kok, nggak salah Isma. Aku tadi pikir kamu mau tanya apaan kok kelihatan serius gitu".

Koko segera menjelaskan alasan ia membenci kucing.

" Kamu tanya aku kenapa aku benci banget sama kucing. Itu karena aku saat masih kecil pernah nolongin kucing yang sedang terjebak di selokan. Tampaknya kucing itu tidak bisa memanjat karena kedalaman selokan itu tinggi. Akhirnya dengan semangat dan susah payah aku menolong kucing itu. Aku langsung menangkap kucing yang sedang ketakutan. Kucing itu kayaknya memang kucing liar,sehingga saat tanganku ingin memegangnya, segera digigit tanganku itu dan tidak smaapi disitu, belum puas untuk menggigit, aku juga dicakarnya. Alhasil aku terluka hingga mengeluarkan darah. Saat itu aku takut jika melihat darah. Nah makanya aku benci sama kucing." kata Koko sambil menerawang jauh.

Isma yang mendengar pernyataan tersebut langsung gantian untuk tertawa terbahak-bahak seperti yang dilakukan oleh Koko tadi. Koko langsung menoleh. Isma pun juga menatapnya.

" Lucu banget sih lo. Gara-gara gitu doang jadi benci kucing sampai tujuh turunan", ucap Isma masih sambil tertawa puas.

Koko yang mendengarnya hanya diam termenung. Sebenarnya bukan alasan itu ia membenci kucing. Ada kejadian masa lalu yang membuatnya seperti ini. Ia merasa tidak menceritakan siapa-siapa tentang kejadian satu tahun lalu yang menyangkut tentang perasaannya. Jika hanya dicakar atau digigit kucing pun Koko tidak akan membenci kucing seperti ini. Tapi ada kenangan masa lalu yang pahit yang masih belum menghilangkan sakit di hatinya sampai saat ini.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Asoy Geboy
6139      1703     2     
Inspirational
Namanya Geboy, motonya Asoy, tapi hidupnya? Mlehoy! Nggak lengkap rasanya kalau Boy belum dibandingkan dengan Randu, sepupu sekaligus musuh bebuyutannya dari kecil. Setiap hari, ada saja kelebihan cowok itu yang dibicarakan papanya di meja makan. Satu-satunya hal yang bisa Boy banggakan adalah kedudukannya sebagai Ketua Geng Senter. Tapi, siapa sangka? Lomba Kompetensi Siswa yang menjadi p...
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
5515      1929     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
Marry
1570      765     0     
Fantasy
Orang-orang terdekat menghilang, mimpi yang sama datang berulang-ulang, Marry sempat dibuat berlalu lalang mencari kebenaran. Max yang dikenal sebagai badut gratis sekaligus menambatkan hatinya hanya pada Orwell memberi tahu bahwa sudah saatnya Marry mengetahui sesuatu. Sesuatu tentang dirinya sendiri dan Henry.
Teman Berbagi
3691      1357     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
RIUH RENJANA
547      392     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
ALTHEA
112      93     0     
Romance
Ini adalah kisah seorang perempuan riang yang memiliki perasaan lebih ke manusia es batu, manusia cuek yang telah menyukai seorang perempuan lain di sekolahnya. Walaupun ia tahu bahwa laki laki itu bukan menyukai dirinya, tetap saja ia tak akan kunjung lelah untuk mendapatkan perhatian dan hati laki laki itu. Akankah ia berhasil mendapatkan yang dia mau? "Dasar jamet, bales chat nya si...
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
3973      1374     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
7262      1657     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
Langit Indah Sore Hari
148      125     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Le Papillon
3230      1271     0     
Romance
Victoria Rawles atau biasa di panggil Tory tidak sabar untuk memulai kehidupan perkuliahannya di Franco University, London. Sejak kecil ia bermimpi untuk bisa belajar seni lukis disana. Menjalani hari-hari di kampus ternyata tidak mudah. Apalagi saat saingan Tory adalah putra-putri dari seorang seniman yang sangat terkenal dan kaya raya. Sampai akhirnya Tory bertemu dengan Juno, senior yang terli...