Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Soulmate Coco & Koko
MENU
About Us  

Isma dan Nina sudah sampai di kamar, mereka pun melepas penat dengan menyalakan pendingin ruangan. Nina yang masih heran dengan kejadian tadi akhirnya bertanya kepada temannya yang sedang sibuk merapikan tempat tidurnya yang berantakan.

" Isma, lu tadi ketemu Koko kok sewot banget sih. Udah gitu ga basa-basi lagi langsung nyelenong ngajak gue langsung ke kamar " tanya Nina sambil duduk di lantai.

" Dia lagi buru-buru, kue pesanannya keburu ditunggu sama mamanya" ucap Isma sekenanya.

" Gue baru tau lho, kalo Koko tetangga lu. Elu kok ga pernah bilang sih ke gue kalo lu sama dia tetanggaan. Apalagi di kelas juga kek ga kenal gitu" tanya Nina penuh menyelidik.

" Iya terus masa gue harus pamer ke elu kalo gue tetanggaan ama dia. Lagian faedahnya apaan coba kalu gue cerita ke elu masalah ini".

" Iya faedahnya gue bakalan lebih sering maen kerumah lo. Siapa tau bisa ketemu Koko lagi. Koko orangnya cakep lho" kata Nina sambil tersenyum sendiri. Isma yang mendengar pun langsung menghentikan aktivitasnya.

" Jadi lo suka sama Koko? " tanya Isma sambil memasang ekspresi keheranan.

" Dari pertama kali masuk ke kelas kali Is, dia itu cakep banget lho. Elu tau ngga si Indah, dia juga bilang kalo naksir sama tuh cowok".

" Hahhh jadi elu pada sama sama naksir sama cowok itu? " tanya Isma kaget.

" Iya lah, Elu juga nyadar kan kalo dia cakep? ".

" Ogah, elu berdua aja tuh kejar cowok itu sampe dapet ya. Ntar kalo jadian jangan lupa traktir gue".

" Oke. Awas ya kalo lu tiba-tiba suka sama Koko" kata Nina sambil memicingkan matanya.

" Suer,gue ga akan pernah suka sama tuh cowok mau secakep apapun" ucap Isma dengan yakin.

" Oke, gue pegang kata kata lo ya".

Isma pun hanya memutar kedua bola matanya. Lalu setelah Isma beberes kamar tidurnya agar terlihat rapi. Akhirnya mereka lapar dan memesan pesan antar makanan lewat aplikasi di telepon genggam. Isma sebenarnya tidak ingin membahas tentang Koko karena sudah dibuat kecewa sama dia, ya walaupun secara tidak langsung. Sejujurnya saat pertama kali bertemu dengan Koko, ia menyadari kalo cowok itu memang terlihat cakep. Apalagi kemampuannya di bidang akademis sudah tidak diragukan lagi. Malah bisa jadi rival sama Isma di kelasnya.

Ia pun juga tidak bisa mengelak untuk benci sama Koko karena cowok itu anti banget sama kucing. Padahal Isma berharap Koko suka sama kucing. Tapi mau gimana lagi syarat dari Isma itu yang akhirnya tidak berharap kepada cowok itu lagi. Tapi setelah itu kenapa dia malah selalu ketemu dengan Koko disaat dia ingin menghindarinya. Disaat sibuk memikirkan itu semakin pusing dibuatnya. Tiba-tiba Isma merasa disenggol pelan oleh Nina.

" Ngelamunin apa sih, serius banget kayaknya" tanya Nina sambil menatapnya.

" Ngga kok, ngga ada apa-apa. Eh kayaknya udah mau sampe nih pesanan kita. Aku ambil dulu ya" kata Isma sambil beranjak pergi menuju halaman depan rumah.

Ia akhirnya menerima pesanan makanan dan di bawanya dua kantong kresek berisi cemilan untuk dibawa ke kamar. Disaat ia hendak masuk , Mama Isma memanggilnya.

" Isma, mama minta tolong ya kamu nanti pergi ke rumah Koko soalnya uangnya kelebihan tadi mama ga teliti banget. Eh baru nyadar pas udah buku notulen Mama" kata Mama Isma.

" Mama aja deh kan masih ada Nina disini" tolak Isma berusaha menghindar.

Belum sempat Mama Isma menjawab. Nina sudah keluar dari kamar dan menawarkan untuk bisa ke rumah Koko.

" Nina bisa kok tante buat nganterin Isma kerumahnya Koko. Aku nggak keberatan kok." kata Nina sambil tersenyum lebar.

Emosi Isma sedang tidak baik tapi dia tidak bisa menolak karena mamanya sudah memberikan uang yang akan dikembalikan. Isma pun segera berbalik dan menuju keluar rumah sambil dengan hati sebal. Di jalan dia melangkah dengan sangat cepat, sampai-sampai Nina pun harus setengah berlari untuk mengejarnya.

" Tunggu dong Is, cepet banget kalo jalan sih" kata Nina yang tidak mengetahui kondisi suasana hati temannya.

" Biarin. Nih gara-gara elu pakai nawarin bantuan segala. Lagian aku males ketemu sama Koko" jawab Isma sambil memajukan bibirnya hingga terlihat manyun.

Nina yang sedang menatap ekspresi temannya hanya bisa tertawa. Nina merasa tidak bersalah telah memutuskan untuk menerima bantuan dari Mama Isma yang malah dihindari oleh temannya. Bukannya takut ketika temannya sedang marah, ia malah terlihat senang.

" Isma jangan cemberut gitu dong. Jelek tau" rayu Nina sambil menggoda temannya.

Isma hanya meneruskan jalannya dengan cepat yang hanya tinggal beberapa langkah. Cuaca hari ini tampaknya sedang tidak bersahabat, hawa yang panas ditambah hati Isma yang terasa panas sampai mendidih yang dirasakannya. Setelah beberapa langkah, akhirnya mereka sampai juga tempat yang dituju. Halaman depan rumah yang dipenuhi dengan tanaman rindang itu terlihat sepi. Tapi walaupun begitu penghuni rumah mungkin sedang sibuk di dalam rumah. Isma berdoa dalam hati semoga tidak bertemu lagi dengan cowok tersebut berharap dia akan bertemu dengan Mamanya saja dan cepat cepat pergi untuk meninggalkan tempat ini. Dengan hati bimbang, ia pun segera memencet bel rumah, lalu berdering dan menunggu agak lama untuk dibukakan pintunya.

Pintu pun dibuka, ternyata yang berdiri disana adalah Mama Koko yang menatap heran dengan kedatangan mereka.

" Eh Isma, ada apa ya? " tanya Bu Siska.

" Eh tante ini kata Mama uangnya kelebihan jadi Isma disuruh ngembaliin uangnya tante" jawab Isma dengan menghembuskan nafas lega karena yang ditemuinya adalah orang yang tepat.

" Oh ya ampun. Nggak usah repot-repot. Makasih ya" kata Bu Siska sambil tersenyum.

" Iya tante sama-sama. Isma mau pamit dulu ya tante".

Ketika Isma ingin berbalik badan untuk meninggalkan rumah tersebut. Tiba-tiba Nina pun nyeletuk.

" Tante, Koko kemana ya kok nggak ada" tanya Nina sambil menengok ke arah dalam rumah untuk mencari cowok tersebut.

" Ada kok di kamar. Tante panggil kan ya" .

" Nggak usah tante" jawab Isma dengan cepat.

" Ini kita mau pulang kok. Biarin Koko ada di kamar, kita nggak mau ganggu dia. Selamat siang Tante " pamit Isma sambil menggeret Nina yang masih berdiri di depan pintu itu. Nina pun terpaksa mengangguk pertanda berpamitan dengan Mama Koko.

Sesampainya di jalan, Isma pun segera mencurahkan isi hatinya.

Hatinya sebal sekali kenapa temannya tidak tahu emosinya saat ini.

" Nin, plis deh. Awas ya kalo lu gitu lagi. Nggak ada contek-contekan lagi. Sebel tau" ucap Isma sambil cemberut.

" Iya deh, maaf ya kan aku penasaran banget sama dia. Maaf ya Is. Lu tetep mau nyontekkin gue kan" kata Nina sambil merayu temannya yang sedang sebal.

Isma pun tetap cemberut dan berjalan dengan langkah yang cepat untuk sampai di rumahnya. Nina pun terpaksa setengah berlari lagi untuk mengejar temannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta Sebelum Akad Itu Palsu
132      102     1     
Inspirational
Hayy dear...menurut kalian apa sih CINTA itu?? Pasti kalian berfikir bahwasanya cinta itu indah, menyenangkan dan lainnya. Namun, tahukah kalian cinta yang terjadi sebelum adanya kata SAH itu palsu alias bohong. Jangan mudah tergiur dan baper dengan kata cinta khususnya untuk kaum hawa niii. Jangan mudah menjatuhkan perasaan kepada seseorang yang belum tentu menjadi milikmu karena hal itu akan ...
Premium
MARIA
7905      2336     1     
Inspirational
Maria Oktaviana, seorang fangirl akut di dunia per K-Popan. Dia adalah tipe orang yang tidak suka terlalu banyak bicara, jadi dia hanya menghabiskan waktunya sebagian besar di kamar untuk menonton para idolanya. Karena termotivasi dia ingin bercita-cita menjadi seorang idola di Korea Selatan. Hingga suatu ketika, dia bertemu dengan seorang laki-laki bernama Lee Seo Jun atau bisa dipanggil Jun...
Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
5874      1910     1     
Romance
Namanya Elisa saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Bandung Dia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dalam keluarganya Tetapi walaupun dia anak terakhir dia bukan tipe anak yang manja trust me Dia cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan kehidupannya sendiri mungkin karena sudah terbiasa jauh dari orang tua dan keluarganya sejak kecil juga ja...
Kala Badai Menerpa
1363      649     1     
Romance
Azzura Arraya Bagaswara, gadis kelahiran Bandung yang mencari tujuan dirinya untuk tetap hidup di dunia ini. Masalah-masalah ia hadapi sendiri dan selalu ia sembunyikan dari orang-orang. Hingga pada akhirnya, masa lalunya kembali lagi untuknya. Akankah Reza dapat membuat Raya menjadi seseorang yang terbuka begitu juga sebaliknya?
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
3168      1601     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
AUNTUMN GARDENIA
150      130     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
Tanpa Kamu, Aku Bisa Apa?
120      95     0     
Romance
Tidak ada yang pernah tahu bahwa pertemuan Anne dan Izyan hari itu adalah hal yang terbaik bagi kehidupan mereka berdua. Anne tak pernah menyangka bahwa ia akan bersama dengan seorang manager band indie dan merubah kehidupannya yang selalu menyendiri menjadi penuh warna. Sebuah rumah sederhana milik Anne menjadi saksi tangis dan canda mereka untuk merintis 'Karya Tuhan' hingga sukses mendunia. ...
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
740      454     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
6084      1798     1     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.
ALMOND
1070      616     1     
Fan Fiction
"Kamu tahu kenapa aku suka almond?" Anara Azalea menikmati potongan kacang almond ditangannya. "Almond itu bagian penting dalam tubuh kita. Bukan kacang almondnya, tapi bagian di otak kita yang berbentuk mirip almond." lanjut Nara. "itu amygdala, Ra." Ucap Cio. "Aku lebih suka panggilnya Almond." Nara tersenyum. "Biar aku bisa inget kalau Almond adalah rasa yang paling aku suka di dunia." Nara ...