Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Soulmate Coco & Koko
MENU
About Us  

Hari itu Koko memang sedang menunggu jemputan dari orderan ojek online yang baru dipesan sepulang sekolah. Setelah itu dia berjalan menuju trotoar depan gedung sekolahnya.

Saat berjalan, ia memang sedang sibuk melihat telepon genggamnya untuk berkomunikasi dengan supir ojek online untuk memastikan dimana tempat ia berada. Koko tidak menyadari jika disana sudah ada dua gadis yang sedang duduk untuk menunggu angkot lewat. Saat mendongakkan kepalanya, Koko sudah melihat Isma yang sedang menarik lengan Nina untuk pergi dari sana. Koko tidak tahu apa penyebab Isma melakukan seperti itu, padahal angkot juga belum datang. Sepertinya mereka sedang mencari tempat yang lebih sejuk mengingat hari ini cuaca sedang panas sekali.

Lumayan ada tempat duduk yang kosong, akhirnya ia pun duduk di tempat tersebut. Setelah menunggu beberapa menit. Ojek online yang sudah dipesan sejak tadi pun sudah sampai di depannya.

" Dengan Mas Koko ya?" tanya Bapak supir ojek online tersebut.

" Iya Pak" jawab Koko sambil memasang helm yang sudah diberikan oleh Bapak supir tersebut. Hingga akhirnya mereka pun meluncur untuk  menuju ke tujuan.

Disaat Koko sedang memperhatikan jalan, saat itu ia seperti melihat Isma dan Nina yang sedang duduk di samping gerobak es degan.

"Huh, ternyata mereka sedang haus, pantes aja mereka tadi pergi" batin Koko.

Akhirnya setelah menempuh beberapa kilometer, mereka pun sampai dan setelah Koko membayar uang ongkos kepada supir ojek online. Koko pun segera masuk ke dalam rumah.

"Wiuhhhh, ademnya" batin Koko sambil mengganti seragamnya dengan kaus oblong. Koko sudah berada di dalam kamarnya yang dingin, karena ia baru saja menyalakan pendingin ruangan. Koko pun berbaring di kasurnya yang empuk. Tak lama terdengar ketukan dari pintu kamarnya.

" Ko, kamu udah pulang?" kata Mama Koko sambil mengetuk pintu kamarnya.

" Udah Ma, barusan Koko nyampe" jawab Koko sambil tetap berbaring.

Akhirnya Mama Koko pun membuka pintu kamar dan menanyakan perihal sekolahnya.

" Bagaimana sekolahmu kerasan nggak? "

" Kayaknya kerasan sih ma."

“Kok kayaknya? Berarti kamu belum kerasan dong" tanya Mama Koko sambil menaikkan sebelah alisnya.

" Ya masak tadi Koko pas masuk kelas, Anak-anak pada sibuk buat ngerjain PR. Kenapa nggak dikerjain di rumah?"

" Hahaha, kalo itu kan udah biasa anak - anak nyontek PR" kata Mama Koko sambil tertawa. Lalu Mama seperti teringat sesuatu.

" Oh iya kamu udah kenal dong sama Isma?"

" Belom ma. Lagian tuh anak aneh deh"

" Aneh kenapa?" tanya Mama Koko dengan heran.

" Ya aneh, dari pertama Koko masuk tuh cewek tiba-tiba suka banget ngeliatin aku. Terus tiba-tiba tadi kayak orang nggak kenal aja sama aku. Ya sampe saat ini aku belum kenal deket sama Isma" jawab Koko santai.

" Kamu ini gimana toh. Ya kamu sebagai anak cowok, deketin dia buat kenalan. Lagian mamanya Isma sama Mama kan udah kenal banget. Masa anak-anaknya pada ga kenal sih" jawab Mama Koko panjang lebar.

" Lama- lama juga kenal sendiri Ma".

" Kamu ya suka banget kaya gitu. Masih mending masih ada cewe yang mau kenalan sama kamu".

Koko pun hanya terdiam ketika mendengar perkataan dari mamanya.

" Ya sudah kalo gitu Mama mau minta tolong kamu. Coba kamu pergi ke rumah Isma. Mama soalnya sudah pesan kue lagi ke mamanya. Daripada Isma yang kesini kayak tempo hari mending kamu yang kesana ya" kata Mama Koko sambil beranjak dari kasur.

" Hah, lagian Isma belum ada dirumahnya Ma, dia kan naik angkot kalo pulang " jawab Koko.

" Ya kan kamu bisa ketemu sama mamanya, kenapa harus Isma yang nemuin kamu?" tanya Mama Koko dengan tatapan menyelidik.

Koko yang mendengar jawaban dari mamanya pun jadi salah tingkah.

" Iya ya kenapa juga harus nunggu Isma buat ngambil pesanan kue, kan ada mamanya" batin Koko jadi salah tingkah sudah berkata seperti itu di depan mamanya.

" Cepet gih, Mama lagi pingin langsung nyobain kue nya".

Koko pun segera berdiri dan beranjak ke kamar mandi untuk mandi agar lebih segar. Setelah mandi ia pun segera keluar rumah untuk menuju ke rumah Isma yang hanya beberapa meter dari rumahnya. Setelah sampai di depan rumah, Koko nemencet bel rumah. Sesaat kemudian Mama Isma pun muncul untuk membukakan pintu rumah.

" Oh Koko mau ambil pesanannya Mama ya. Tepat banget Ko, kue nya baru sudah jadi. Tunggu sebentar ya. Eh ayo masuk dulu" kata Mama Isma sambil mempersilahkan masuk.

" Nggak usah Te, Koko tunggu disini aja" jawab Koko yang masih berdiri di depan pintu. Ketika Koko melihat ke dalam ruangan tersebut ada dua kucing Isma yang sedang tertidur sofa, karena itu Koko tidak mau masuk ke rumah karena geli dengan kucing.

" Loh kenapa, disitu panas Koko".

Ketika hendak menjawab, ada suara pagar yang berbunyi. Tampaknya Isma dan Nina yang baru saja datang.

" Ma, nggak usah dipaksa kali buat masuk rumah. Kan Koko takut banget sama kucing" kata Isma tiba-tiba yang sudah di depan pintu.

" Oalah kamu nggak suka kucing toh. Nggak bilang jadi tante nggak tau. Maaf ya" kata Mama Isma sambil tertawa.

" Aku sama Nina mau masuk ke kamar dulu Ma" kata Isma sambil masuk ke dalam rumah dan menggendong kucing-kucingnya yang sedang tertidur pulas di sofa.

" Permisi ya tante. Oh iya Ko aku masuk dulu ya" pamit Nina sembari mengikuti Isma menuju kamar.

Koko pun hanya melihat mereka berdua sampe menghilang dari pandangannya. Koko heran hari ini Isma agak berbeda, tadi saat berbicara dia memasang wajah tidak menyenangkan, padahal mereka belum kenal dekat tetapi kenapa dia seperti itu. Beda dengan Nina yang tampaknya ramah kepada Koko sampai dia juga pamit sebelum menuju ke kamar Isma. Koko masih heran dengan sikap Isma. Apakah ada yang salah.Saat asyik melamun, Tiba-tiba Mama Isma sudah membawa kantong yang berisi kue pesanan mamanya. Koko tidak menyadari jika tadi Mama Isma sempat masuk ke dapur untuk mengambil kue pesanan.

" Ini Ko kuenya sudah tante bungkusin. Uangnya sudah dibayar sama Mama kamu tadi" kata Mama Isma sambil menyerahkan kantong.

" Iya te, makasih ya. Koko permisi dulu tante. Oh iya te, salam saya ke Isma dan Nina ya" kata Koko sambil mencium tangan Mama Isma.

" Iya Ko. Nanti tante sampaikan salamku kepada mereka".

Koko pun segera berbalik dan meninggalkan rumah tersebut. Sembari berjalan beberapa meter untuk sampai ke rumahnya. Koko pun sibuk memikirkan apa yang terjadi dengan Isma.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
6980      1608     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
740      454     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...
Niscala
350      235     14     
Short Story
Namanya Hasita. Bayi yang mirna lahirkan Bulan Mei lalu. Hasita artinya tertawa, Mirna ingin ia tumbuh menjadi anak yang bahagia meskipun tidak memiliki orang tua yang lengkap. Terima kasih, bu! Sudah memberi kekuatan mirna untuk menjadi seorang ibu. Dan maaf, karena belum bisa menjadi siswa dan anak kebanggaan ibu.
MAMPU
7099      2366     0     
Romance
Cerita ini didedikasikan untuk kalian yang pernah punya teman di masa kecil dan tinggalnya bertetanggaan. Itulah yang dialami oleh Andira, dia punya teman masa kecil yang bernama Anandra. Suatu hari mereka berpisah, tapi kemudian bertemu lagi setelah bertahun-tahun terlewat begitu saja. Mereka bisa saling mengungkapkan rasa rindu, tapi sayang. Anandra salah paham dan menganggap kalau Andira punya...
Wanita Di Sungai Emas (Pendek)
541      363     3     
Fantasy
Beberapa saat kemudian, aku tersandung oleh akar-akar pohon, dan sepertinya Cardy tidak mengetahui itu maka dari itu, dia tetap berlari... bodoh! Akupun mulai menyadari, bahwa ada sungai didekatku, dan aku mulai melihat refleksi diriku disungai. Aku mulai berpikir... mengapa aku harus mengikuti Cardy? Walaupun Cardy adalah teman dekatku... tetapi tidak semestinya aku mengikuti apa saja yang dia...
Memoreset (Sudah Terbit)
3825      1440     2     
Romance
Memoreset adalah sebuah cara agar seluruh ingatan buruk manusia dihilangkan. Melalui Memoreset inilah seorang gadis 15 tahun bernama Nita memberanikan diri untuk kabur dari masa-masa kelamnya, hingga ia tidak sadar melupakan sosok laki-laki bernama Fathir yang menyayanginya. Lalu, setelah sepuluh tahun berlalu dan mereka dipertemukan lagi, apakah yang akan dilakukan keduanya? Akankah Fathir t...
Kiara - Sebuah Perjalanan Untuk Pulang
3043      1316     2     
Romance
Tentang sebuah petualangan mencari Keberanian, ke-ikhlasan juga arti dari sebuah cinta dan persahabatan yang tulus. 3 Orang yang saling mencintai dengan cara yang berbeda di tempat dan situasi yang berbeda pula. mereka hanya seorang manusia yang memiliki hati besar untuk menerima. Kiara, seorang perempuan jawa ayu yang menjalin persahabatan sejak kecil dengan Ardy dan klisenya mereka saling me...
Edelweiss: The One That Stays
2214      900     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Romance is the Hook
4704      1549     1     
Romance
Tidak ada hal lain yang ia butuhkan dalam hidupnya selain kebebasan dan balas dendam. Almira Garcia Pradnyani memulai pekerjaannya sebagai editor di Gautama Books dengan satu tujuan besar untuk membuktikan kemampuannya sendiri pada keluarga ibunya. Namun jalan menuju keberhasilan tidaklah mudah. Berawal dari satu kotak cinnamon rolls dan keisengan Reynaldo Pramana membuat Almira menambah satu ...
Percayalah , rencana Allah itu selalu indah !
151      111     2     
True Story
Hay dear, kali ini aku akan sedikit cerita tentang indahnya proses berhijrah yang aku alami. Awal mula aku memutuskan untuk berhijrah adalah karena orang tua aku yang sangat berambisi memasukkan aku ke sebuah pondok pesantren. Sangat berat hati pasti nya, tapi karena aku adalah anak yang selalu menuruti kemauan orang tua aku selama itu dalam kebaikan yaa, akhirnya dengan sedikit berat hati aku me...