Gilbert benar-benar bersyukur memiliki Anders di kehidupannya. Anders atau yang ia kenal pertama kali sebagai Vince adalah sosok sahabat sejati, tidak lekang oleh zaman dan peradaban. Saling mengerti dan peduli satu sama lain. Sejak kehidupan pertama ia selalu baik pada Gilbert dan ia selalu menghampiri Gilbert di kehidupan manapun.
Gilbert juga bersyukur memiliki Selene dalam kehidupannya. Sosok soulmate Anders tersebut juga baik dan membantunya. Walaupun mereka adalah dua orang yang seringkali adu mulut, tapi tidak pernah sekalipun ikatan mereka terputus.
Ia benar-benar merasa bersyukur dan berterima kasih. Ia mendapat keluarga baik yang menyayanginya. Ia pernah merasa insecure karena tidak pernah mendapat keluarga yang utuh, sehingga kurang memaksimalkan interaksi mereka.
Roh Gilbert lagi-lagi melalui masa kelam dalam suasana dunia bawah. Ia
masih memiliki kesadaran sebelum benar-benar masuk ke sungai penentuan.
Ia membawa sejumlah obolos untuk dapat menyebrang sungai dengan perahu milik Kharon. Koin obolos pada kehidupan ini lebih banyak dibandingkan kehidupan yang sebelumnya. Ia menduga pasti koin obolos ini adalah yang diberikan oleh Anders, Selene dan keluarganya.
Gilbert berharap dalam hatinya. Biarlah Eros menertawakannya atau ia dibenci oleh dewa-dewa lainnya karena bereinkarnasi dengan alasan konyol ini. Sungguh mengapa nasibnya seperti ini. Tidakkah ia mendapatkan hidup yang bahagia? Dimulai dengan lancar dan mendapat akhir yang baik pula?
Eros sudah melepaskannya dari permainan konyolnya dan ia mendapat kesadaran kali ini. Ia berharap ia dapat bertemu dengan keluarganya yang sama dengan kehidupan kali ini. Ia akan menghargai mereka dan bersikap lebih baik lagi. Ia berharap ia akan terus bersama Vince dengan Alice. Mungkin sedikit terdengar kekanakan, tetapi Gilbert tidak akan membiarkan ikatan mereka saling terputus. Seperti Vince yang selalu dapat menemukannya, ia juga harus mencari dan menemukan Vince terlebih dahulu.
Dan untuk Patricia, atau Maria pada kehidupannya yang lalu, ia ingin meminta maaf dan menebus kesalahannya. Terlepas dari panah Eros yang mengontrolnya, ia merasa semua juga adalah kesalahannya. Ia ingin meminta maaf.
Gilbert bersama dengan roh-roh lain menunggu gilirannya menyebrangi Sungai Lethe untuk dapat bereinkarnasi di dunia yang baru. Ia mengenggam berkat Dionisos dan belas kasih Anteros pada reinkarnasi kali ini sehingga harus melakukannya dengan baik. Ia akan terlahir menjadi anak manusia yang polos sebelum Eros memberinya air kolam memori untuk mengingatkannya akan tujuannya.