Gilbert sudah bereinkarnasi beberapa kali. Ketika dikatakan ia sudah bereinkarnasi tujuh kali, sebenarnya, itu adalah jumlah kesempatan yang sudah diberikan. Setiap kali ia mati, ia akan diberikan kesempatan untuk reinkarnasi dan akan dihitung walaupun ia masih terjebak dalam alam bawah.
Gilbert sudah beberapa kali bereinkarnasi sehingga ia sudah cukup hapal bagaimana perjalanannya dan suasana dunia bawah. Walaupun sudah terpatri dalam ingatannya, tetap saja dunia bawah adalah tempat yang mengerikan. Gelap, lembab, pengap dan penuh kolam tubuh bau busuk dan ratapan orang mati.
Semuanya yang mati berkumpul untuk menentukan nasibnya selanjutnya di dunia Hades. Kemungkinan ia bertemu dengan roh yang ia kenal pun besar. Akan tetapi, meksipun rentang usia Gilbert dan Patricia cukup dekat, ia tidak pernah melihatnya. Tentusaja, semua roh adalah tanpa wujud dan mereka tidak punya ingatan.
Saat raganya sudah mati, rohnya akan meninggalkan raganya dan menuju dunia bawah. Semua roh yang pertama kali menempati tubuh manusia ditakdirkan dapat mengalami siklus reinkarnasi. Roh tersebut dapat memilih untuk mengakhiri siklus reinkarnasinya pula.
Roh manusia yang meninggalkan raganya akan dipandu angin utara untuk menuju pintu masuk dunia bawah. Hermes akan membantu roh melalui lubang bumi dan melewati samudra Okeanos, melampaui gerbang matahari terbenam lalu tiba di dunia bawah.
Untuk dapat masuk ke bagian bawah Hades, roh harus menyebrangi sungai terlebih dahulu. Terdapat Kharon anak Erebos dan Niks yang membantu roh untuk menyebrangi sungai. Setiap roh akan menaiki perahu yang didayung oleh Kharon dengan bayaran satu koin obolos padanya. Bila tidak ada koin tersebut, maka roh manusia tidak bisa menyebrang.
Koin obolos dimasukkan oleh keluarga, kerabat atau pihak lain pada mulut raga yang telah mati. Setiap manusia membutuhkan manusia saat hidup dan tetap membutuhkan manusia saat ia mati. Siklus reinkarnasi juga selalu ada, oleh karena itu sebaiknya terus menjaga hubungan kita satu dengan yang lainnya.
Manusia dapat memilih apakah ia akan terus direinkarnasi atau mengakhiri reinkarnasi. Bila mereka memilih reinkarnasi, mereka harus meminum air dari Sungai Lethe. Mereka akan melupakan semua masa lalunya dan menjadi manusia baru. Lahir suci polos tanpa mengenal apa yang baik dan buruk.
Untuk mengakhiri reinkarnasinya, mereka akan meminum dari kolam Mnemosine dan akan berjalan menuju Padang Elysian, Padang Apshodel atau Tartaros. Bila hidup mereka suci rohnya akan dibawa menuju Padang Elysian, dan apabila mereka adalah manusia penuh tindak kejahatan akan dibawa menuju Tartaros. Terdapat sekitar 100 tahun dunia manusia selama dalam perjalanan dunia bawah sampai pada kehidupan baru.
Kolam Mnemosine yang berarti memori juga dapat diminum untuk memulihkan ingatan mereka. Eros yang merupakan Anak Gaia, sama dengan Erebos masih memiliki hubungan erat. Eros memberikan air kolam Mnemosine untuk setiap jiwa yang ia pilih sehingga dapat mengingat kehidupan lampau dan pekerjaan Eros untuknya.
Dalam tangan Eros, tiada manusia yang luput dari kekuatannya. Setiap manusia yang sudah menerima panah darinya akan terus merasakan efeknya. Mereka tergila-gila dan mencintai sosok yang ditakdirkan untuknya namun dapat juga menjadi gila karena kebencian yang mendalam.
Seperti dalam kisah Dionysiaca, bahkan dewa Dionisus tak luput dari kekuatan panah Eros. Eros bahkan membalas perkataan Apollo yang mengejeknya sebagai anak kecil yang hanya bermain-main dengan panah. Eros menembakkan panah emas pada Apollo dan panah timah pada Daphne. Alhasil, Apollo mengejar cinta yang tidak pernah ada dan Daphne yang rasa bencinya yang terus memupuk. Seperti yang dikatakan Patricia, kisah mereka mirip dengan kisah Apollo dan Daphne.
Gilbert mengalami masa perdana yang kurang menyenangkan dan beranjak lebih baik pada kehidupan kedua. Namun pada kehidupan yang ketiga ia tidak dapat menyebrangi sungai.
Karena kehidupan di latar hidup yang susah, ia tidak mendapat koin obolos. Alhasil, ia tidak dapat menikmati kehidupan keempat dan kelimanya. Selama lebih satu milenial ia habiskan di tepi sungai dunia bawah bersama roh-roh lainnya. Ia menyebrang dunia, bersama makhluk-makhluk lain yang tidak terindentifikasi berdesakan dalam sungai busuk menunggu penghakiman.
Namun pada akhirnya berkat baik persembahan membuat Gilbert dan beberapa roh lainnya dapat menyebrangi sungai. Peradaban dunia yang membuat lahan-lahan dirombak dan berdampak pada tempat terakhir peristirahatan raga mereka juga membuat belas kasihan turun pada banyak jiwa.