Loading...
Logo TinLit
Read Story - ASA
MENU
About Us  

           Sudah 3 hari Dokter Joshua absen dari pekerjaannya merawat hewan di salon. Kebanyakan waktunya habis untuk mengunjungi kantor polisi, rumah Ayah, dan menelepon teman lamanya untuk berkonsultasi perihal bisnis Ayah yang melibatkan Bastian. Seringkali setibanya di rumah, Dokter Joshua tidak sempat untuk makan malam. Tidur pun hanya sebentar. Aku mengkhawatirkan kondisi kesehatannya. Namun aku juga bingung harus melakukan apa untuk membantunya dengan wujud seekor kucing.

            Meow? (Mau makan bersamaku, tidak?)

            “Oh, Jasumin! Kamu lapar ya? Maaf aku mengabaikanmu beberapa hari ini.”

            Mee-o-uuww! (Tentu saja aku marah! Kamu sudah tidak pernah mengajakku dan teman-teman disini bermain! Ayo kita turun dan makan malam bersama!)

            Menu makan malamku hari ini sangat spesial. SALMON SUSHI ala Chef Joshua! Ya, setelah sekian lama akhirnya aku bisa makan-makanan seperti manusia lagi hehehe.. Dokter Joshua juga makan makanan yang sama denganku bedanya aku tidak boleh pakai wasabi dan soyu. Beberapa hewan peliharaan yang belum tertidur ikut bercengkrama dengan kami. Syukurlah, raut wajah Dokter Joshua sedikit membaik mendengarkan celotehan kami. Entah ia mengerti atau tidak yang kami ucapkan, namun ia selalu menanggapi kami dengan tertawa.

            Aku mengajaknya bermain dengan maksud supaya ia kelelahan dan bisa tidur cepat. Upayaku berhasil. Setelah 20 kali permainan lempar tangkap, ia merasa kelelahan dan memutuskan tidur lebih awal. Ketika Dokter Joshua tertidur, aku melompat ke atas meja kerjanya untuk melihat apa yang dikerjakannya selama ini. Ada banyak lembaran kertas berisi kasus Bastian dan berbagai kemungkinan buruk mengenai bisnis Ayah. Dokter Joshua telah banyak berjuang demi aku dan Ayah. Kira-kira apa yang bisa kulakukan untuk membantunya?

            TING!

            Sebuah pesan dari ‘Kawanku’. Karena penasaran aku menekan opsi ‘baca’.

Josh, aku sudah mencari tahu latar belakang pria bernama Bastian. Ia seorang pebisnis yang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Beberapa kenalanku juga membangun bisnis dengannya dan tidak ditemukan tindak kejahatan di dalamnya. Namun melihat berkas yang kau tunjukkan, membuatku semakin tidak tenang. Dengan bantuan Badan Intelejen, aku menemukan informasi bahwa Bastian menjadi salah satu anggota dari kelompok investor. Salah satu korban yang kita ketahui namun tidak terekspos di media adalah kasus Ayah Nona Tika. Kesimpulannya, dia dan komplotannya adalah orang berbahaya.

            Ternyata apa yang kudengar waktu di gedung perkantoran waktu itu tidak salah. Ayah benar-benar berada dalam bahaya. Kedua daun telingaku menjadi tegak.

            “Tuan putri, kenapa kamu tidak tidur dan malah mengintip isi pesan orang lain?”

            Glek! Meoww! (Lihatlah! Ini pesan berbahaya!)

            “Pesan dari siapa? Oh, dari kawanku! Hmm.. ternyata ucapanmu benar Jasumin. Bastian adalah orang berbahaya. Besok kita akan memberi tahu Tuan Hermawan. Kita harus mencegah kemungkinan terburuk yang bakal terjadi.” Dokter Joshua bergidik ngeri membayangkan hal-hal buruk.

            Meow? mee-o-uww (Kenapa kamu berusaha menolong keluarga nonaku? Kamu bisa saja dalam bahaya.)

            “Sejak awal aku bertemu Rachel, aku bertekad untuk menjaganya apapun yang terjadi. Meskipun ia sudah tiada, aku akan tetap menepati janji itu.” Dokter Joshua membawaku ke tempat tidurnya. “Ada hal yang ingin aku ceritakan. Kamu pasti bertanya-tanya kan kenapa aku bisa sampai terlibat dalam masalah ini?”

            Meow! (Benar! Ceritakanlah!)

            “Selepas dari bandara, aku langsung menuju rumah sakit tempat Rachel dirawat. Namun, jenazah sudah dibawa pulang untuk dimakamkan. Aku menelpon Tuan Hermawan. Ketika tiba di Bukit Harapan, rombongan keluarga inti melarang pihak luar untuk memasuki area itu. Tuan Hermawan mengizinkan teman-teman putrinya untuk memberi penghormatan di rumah keesokan harinya. Beliau khawatir dengan keberadaan media yang bisa saja menjadi ancaman sehingga proses pemakaman diadakan secara tertutup.

            Mee-o-uww? (Bagaimana dengan Pak Inspektur yang kita temui?)

            “Tidak ada seorang pun mau membuka kembali kasus yang sudah ditutup oleh pihak keluarga. Menurut mereka, kecelakaan itu disebabkan kelalaian dari pengemudi. Seorang polisi paruh baya tiba-tiba menghampiriku dan mengajakku berbicara empat mata. Beliau adalah Pak Inspektur yang kita temui, orang pertama yang mengurus kasus kecelakaan itu sebelum Tuan Hermawan menutupnya. Melihatku yang bersikeras ingin membuka kasus itu, semakin meyakinkan diri Pak Inspektur bahwa kasus ini bukan kecelakaan biasa. Jadi mulai saat itu, aku berkoordinasi dengannya. Dan lucunya, ketika pertama kali bertemu, kamu mendesis saat beliau ingin mengelus kepalamu. Hahaha..”

            Meow! (Itu karena aku terlalu gugup! Aku akan minta maaf nanti kepadanya.)

            “Pintarnya, Jasumin-ku. Sekarang kita istirahat saja supaya besok bisa lebih bugar. Kali ini aku akan menunggumu sampai tidur lebih dulu.”

            Puurrr

            Pagi-pagi sekali kami sudah berangkat dari rumah. Dokter Joshua ingin mampir ke salon Neko-nyaw terlebih dahulu untuk membereskan administrasi yang sudah lama ia tinggalkan. Aku juga menyempatkan diri untuk menyapa para pelayan disana. Setelah itu kami menuju rumah Ayah. Ternyata Ayah sudah menyiapkan nasi goreng telur mata sapi kesukaanku. Tapi porsinya kok banyak sekali?

            “Saya hanya bisa menyiapkan nasi goreng sederhana ini. Kira-kira para tamu akan menyukainya, tidak?” Tiba-tiba Ayah merasa kurang percaya diri. “Kalau tidak salah, semalam Anda mengatakan ada seorang pengacara dan teman bisnis Anda.”

            “Benar. Saya yakin mereka akan menikmatinya, Tuan. Sayang sekali, Jasumin tidak boleh makan nasi goreng itu.” Dokter Joshua menggodaku yang sudah terlanjur meneteskan liur tapi tidak bisa menikmatinya. “Nah, kamu minum susu saja ya.” ujarnya sambil mengelus kepalaku.

            Hiissh! (Tunggu saja pembalasanku nanti, dokter jahat!)

            Tidak sampai 10 menit kemudian, datanglah Pengacara Eza disusul dua orang lainnya yang kukenal, Cecilia dan suaminya? Kenapa mereka berdua juga ada disini?

            “Perkenalkan ini kawan bisnis yang saya ceritakan. Namanya Andrew.”

            “Hah? Jadi Andrew ini teman Dokter Joshua?” Keterkejutan Ayah diikuti kami semua yang hadir di tempat itu. Aku tertegun saking bingungnya.

            “Jadi kalian semua sudah saling kenal?” tanya Dokter Joshua bingung.

            “Rachel berteman denganku sejak SMA dan kami cukup sering berkunjung atau menginap di salah satu rumah yang disepakati. Kebetulan aku menikah dengan Andrew yang ternyata berteman karib dengan Anda. Salam kenal, Dokter Joshua.” Cecilia berjabat tangan dengan Dokter Joshua. Situasi menjadi sedikit canggung karena Andrew juga tidak tahu ternyata sosok orang yang dibantu sahabatnya itu adalah Ayah Rachel.

            Pengacara Eza yang sedari tadi diam tiba-tiba menimpali pembicaraan itu, “Tambah enak kan kalau sudah saling kenal? Jadi penyampaian informasinya jadi lebih efektif dan efisien.” Kami pun mengangguk-angguk.

            “Nah, mari kita sarapan dulu. Silahkan duduk.” Ayah mempersilahkan para tamunya duduk mengelilingi meja makan. Hasilnya semua orang memberi dua jempol untuk masakan Ayah, sedangkan aku harus rela gigit jari dengan menikmati semangkok susu putih.

            Setelah menyantap sarapan, barulah mereka membahas inti pokok pembicaraan itu.

            “Setelah saya selidiki dan data-data dari Tuan Andrew, saat ini Tuan Bastian sedang menghimpun kepercayaan Tuan Hermawan melalui penawaran kerjasama sebagai investor dan pembagian keuntungan yang terlihat menjanjikan. Apapun tujuannya, nantinya Anda akan dibuat tidak berdaya dengan janji-janji yang akan diberikan modal namun tidak kunjung Anda dapatkan. Padahal Anda sudah cukup mengeluarkan banyak biaya untuk pengurusan ini dan itu. Bagaimana menurut Anda?” tanya Pengacara Eza kepada Ayah.

            “Benar saya sudah cukup banyak mengeluarkan banyak biaya untuk berbagai macam perizinan yang diperlukan. Namun ketika saya tanyakan kemajuan progress, Bastian selalu beralasan masih ada dokumen yang kurang. Sehingga ia sering berkunjung ke rumah dengan dalih mengambil persyaratan yang dibutuhkan.” Ayah setuju dengan pendapat Pengacara Eza.

            “Saya juga sudah memeriksa berkas-berkas milik Nona Tika dan membandingkannya dengan fenomena yang menimpa Tuan Hermawan.” ujar pengacara Eza sambil menujukkan bukti-bukti yang sudah dirangkumnya. “Dan berdasarkan penemuan data di lapangan, kasus kecelakaan Nona Rachel tidak ada sangkut pautnya dengan Tuan Bastian jadi kita tidak perlu memasukkannya ke dalam pokok perkara.”

            “Jadi penyebab kematian putri saya kenapa?” tanya Ayah dengan suara bergetar.

            “Menurut informasi Inspektur, nona Rachel tertabrak di perempatan saat sebuah truk melaju kencang dari arah kanan dan menghantam mobil. Kami belum bisa mengambil tindakan hukum karena sopir itu masih belum sadarkan diri.”

            “Kasihan sekali Rachel-ku.” Ayah mulai menangis di pelukan Dokter Joshua.

            “Lalu bagaimana untuk selanjutnya, Pak?” tanya Andrew.

            “Pokok perkara ini akan kami fokuskan pada perkara Tuan Hermawan dan Nona Tika. Anda akan berperan sebagai saksi nantinya. Demi keamanan, Tuan Hermawan harus pindah ke tempat yang tidak bisa dilacak oleh Tuan Bastian sampai hari persidangan tiba.” saran dari Pengacara Eza yang disetujui oleh kami semua.

            “Syukurlah. Kalau begitu, Tuan Hermawan bisa tinggal di rumah saya untuk sementara waktu. Bastian kan tidak pernah tahu tentang saya sebelumnya.” Dokter Joshua menyarankan agar Ayah tinggal di rumahnya.

            “Baiklah. Terima kasih banyak atas bantuannya kepada saya dan mendiang putri saya. Saya tidak tahu harus melakukan apa jika tidak ada kalian semua.” Suara Ayah bergetar.

            Sebelum pulang, Ayah meminta tolong kepada Pengacara Eza untuk mencabut berkas tuntutan atas kecelakaan yang menimpaku.

            “Kenapa Anda tiba-tiba berubah pikiran, Tuan? Jika melihat kronologi penghilangan nyawa kepada seseorang karena kelalaiannya, sopir itu bisa terancam pidana penjara 5 tahun.”

            “Tolong cabut kasus untuk kecelakaan Rachel. Saya juga seorang Ayah dan saya merasa iba dengan kondisi sopir truk itu terutama kepada anak istrinya. Jadi saya minta supaya sopir itu tidak diproses hukum setelah sadar nantinya.”

            “Sungguh besar hati Anda, Tuan. Baik saya akan menjalankan sesuai permintaan Anda.” Mereka pun berpamitan. Tinggal aku dan Dokter Joshua yang menunggu Ayah untuk berkemas. Saat hendak membawa pigura fotoku, Ayah menangis dan berkata, “Semoga yang Ayah lakukan ini benar, nak!”

            Meow! (Terima kasih, Yah sudah mau memaafkan sopir itu! Aku sayang Ayah!)

            Dokter Joshua pun mengangguk ke arahku dan tersenyum. Setelah membantu Ayah berkemas-kemas, kami pun menuju rumah Dokter Joshua bersama.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Flower And The Bees
3390      1489     9     
Romance
Cerita ini hanya berkisah soal seorang gadis muda keturunan Wagner yang bersekolah di sekolah milik keluarganya. Lilian Wagner, seorang gadis yang beruntung dapat lahir dan tumbuh besar dilingkungan keluarga yang menduduki puncak hierarki perekonomian negara ini. Lika-liku kehidupannya mulai dari berteman, dipasangkan dengan putra tunggal keluarga Xavian hingga berujung jatuh cinta pada Chiv,...
Of Girls and Glory
3696      1524     1     
Inspirational
Pada tahun keempatnya di Aqiela Ru'ya, untuk pertama kalinya, Annika harus berbeda kamar dengan Kiara, sahabatnya. Awalnya Annika masih percaya bahwa persahabatan mereka akan tetap utuh seperti biasanya. Namun, Kiara sungguh berubah! Mulai dari lebih banyak bermain dengan klub eksklusif sekolah hingga janji-janji yang tidak ditepati. Annika diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mempertahank...
Kala Badai Menerpa
1166      562     1     
Romance
Azzura Arraya Bagaswara, gadis kelahiran Bandung yang mencari tujuan dirinya untuk tetap hidup di dunia ini. Masalah-masalah ia hadapi sendiri dan selalu ia sembunyikan dari orang-orang. Hingga pada akhirnya, masa lalunya kembali lagi untuknya. Akankah Reza dapat membuat Raya menjadi seseorang yang terbuka begitu juga sebaliknya?
A Freedom
133      115     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?
Heliofili
2208      1038     2     
Romance
Hidup yang sedang kami jalani ini hanyalah kumpulan berkas yang pernah kami tandatangani di kehidupan sebelumnya— dari Sastra Purnama
MAMPU
6397      2216     0     
Romance
Cerita ini didedikasikan untuk kalian yang pernah punya teman di masa kecil dan tinggalnya bertetanggaan. Itulah yang dialami oleh Andira, dia punya teman masa kecil yang bernama Anandra. Suatu hari mereka berpisah, tapi kemudian bertemu lagi setelah bertahun-tahun terlewat begitu saja. Mereka bisa saling mengungkapkan rasa rindu, tapi sayang. Anandra salah paham dan menganggap kalau Andira punya...
GAARA
7294      2327     14     
Romance
"Kalau waktu tidak dapat menyembuhkan luka, maka biarkan aku menjadi mentari yang dapat membuat hidupmu bahagia." Genandra Mahavir Aditama, si kutub Utara yang dipaksa untuk mencintai seorang perempuan bernama Akira Magenta Valencia, dalam kurun waktu lima belas hari saja. Genandra diminta agar bersikap baik dan memperlakukan gadis itu sangat spesial, seolah-olah seperti dia juga mencin...
DAMAGE
3254      1161     2     
Fan Fiction
Kisah mereka berawal dari rasa penasaran Selgi akan tatapan sendu Sean. Ketidakpuasan takdir terhadap pertemuan singkat itu membuat keduanya terlibat dalam rangkaian cerita selanjutnya. Segalanya pun berjalan secara natural seiring kedekatan yang kian erat. Sean, sang aktor terkenal berperan sangat baik untuk bisa menunjukkan kehidupannya yang tanpa celah. Namun, siapa sangka, di balik ...
Premium
Di Bawah Langit yang Sama dengan Jalan yang Berbeda
5939      1723     10     
Romance
Jika Kinara bisa memilih dia tidak ingin memberikan cinta pertamanya pada Bian Jika Bian bisa menghindar dia tidak ingin berpapasan dengan Kinara Jika yang hanya menjadi jika karena semuanya sudah terlambat bagi keduanya Benang merah yang semula tipis kini semakin terlihat nyata Keduanya tidak bisa abai walau tahu ujung dari segalanya adalah fana Perjalanan keduanya untuk menjadi dewasa ti...
The Black Heart
1287      735     0     
Action
Cinta? Omong kosong! Rosita. Hatinya telah menghitam karena tragedi di masa kecil. Rasa empati menguap lalu lenyap ditelan kegelapan. Hobinya menulis. Tapi bukan sekadar menulis. Dia terobsesi dengan true story. Menciptakan karakter dan alur cerita di kehidupan nyata.