-Rara Gleriska.

"Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?"
-Rekal Dirmagja.

▪▪▪

Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang l...Read More >>"> Rekal Rara (42. Penyesalan Reja?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rekal Rara
MENU
About Us  

"Ekhem. Sini obatnya! Ekal aja yang ngobatin" ucapnya.

Rekal pun dengan telaten mengobati luka yang ada di lutut Rara. Lututnya agak sobek jadi mengeluarkan darah.

"Sakit" ucap Rara jujur.

Rekal menoleh dan langsung meminta maaf.

"Nah, udah selesai" ucapnya. Rara pun lega karena lukanya tersebut perih.

"Perih tau"

Rekal langsung mengembalikan obat merah nya ke tempatnya semula dan kembali menatap Rara dengan lekat.

Rara pun langsung terkejut dengan tatapan tersebut, "K-kenapa?" tanya Rara.

"Sekarang Ara jujur sama Ekal!" ucap Rekal dengan nada yang serius.

Rara mengerjapkan matanya berkali-kali. Karena, Ia seperti baru pertama kali melihat sosok Rekal yang lain.

"Ekal serem" ucapnya takut.

Rekal langsung merubah raut mukanya, "M-maaf bidadari. Ekal cuman mau tau penyebab Ara jatoh"

Raut wajah Rara langsung berubah seketika. Dan Rekal langsung membuang mukanya ke arah samping. Seolah-olah Rekal tau siapa yang mencelakai bidadarinya, tetapi, Rekal ingin tau kebenarannya dari mulut Rara sendiri.

Rara masih tak kunjung bicara. Dan tiba-tiba bel jam masuk pun berbunyi.

Kringg...

"Udah bel" ucap Rara dan hanya mendapat anggukan dari Rekal. "Kok cepet banget, ya?"

"Ayok ke kelas!" ucap Rekal sembari mengulurkan tangannya untuk membantu Rara turun dari brankar.

Rara hanya terdiam dan tak menghiraukan uluran tangan dari Rekal.

"Ara bisa sendiri kok"

Rekal menghela nafasnya dan langsung membantu Rara turun. Rara terkejut karena Rekal masih mau membantunya walaupun Rara tahu kalau sebenarnya Rekal masih agak kesal soal yang tadi.

"Kan Ara udah bilang kalau Ara bisa sendiri" ucap Rara.

"Tapi sekarang udah ada Ekal yang selalu ada buat Ara walaupun Ara selalu bilang bisa sendiri" ucap Rekal.

Rara terdiam. Beginikah rasanya dicintai?

"Terpaksa, kan?" tanya Rara secara tiba-tiba.

Rekal langsung menatap Rara dengan muka yang terkejut, "Terpaksa dari mana? Ekal ngelakuin semua ini karena tulus dan gak ada unsur terpaksa, paham?" ucap Rekal yang sangat lembut.

Rara hanya bisa mengangguk pelan.

~~~

Saat waktunya untuk pulang, Rara masih menunggu Rekal di parkiran. Rekal masih belum keluar juga.

"Aduh, Rekal mana, sih?"

Rara sangat-sangat kesal karena Rekal tidak keluar-keluar juga dari kelasnya. Di saat orang-orang sedang mengeluarkan motornya, Rara masih diam. Rara hanya melihat orang-orang, dan tak sengaja Ia melihat matanya menangkap sosok lelaki yang bernama Reja.

Dan pada saat itu juga, Rara berusaha untuk memalingkan muka agar tidak bertatap-tatapan dengan Reja. Reja baik, hanya saja waktu itu Ia sedang brengsek.

Tapi ternyata Reja malah menghampiri Rara.

"Ra" panggilnya.

Rara terkejut dan menoleh, "Iya, ada apa?"

"Belum pulang?"

Rara hanya menggeleng. Tak lama kemudian, Reja kembali bertanya, "Kenapa? nunggu Rekal?"

Dan jawaban Rara pun hanya anggukan saja. Entah kenapa, Reja malah kesal dengan sikap jual mahal nya Rara.

Reja langsung memegang tangan Rara, "Ayo, pulang bareng gue aja! Rekal nggak usah lo tungguin!" ajak Reja.

Rara terkejut, tapi, Ia langsung melepas paksa tangan Reja karena takut menjadi salah paham bagi orang yang melihatnya.

"Lepas, Ja! Lepas!!"

Rara terus memberontak saat tangannya terus di pegang oleh Reja.

"Pulang sama gue, Ra! Gue masih sayang sama lo"

Saat mendengar kalimat tersebut, Rara langsung terdiam sejenak. Ia memikirkan cara agar Ia bisa melepaskan tangannya dari genggaman Reja.

Satu ide pun muncul di otaknya, tangan sebelah kiri Rara langsung mengelus pipi Reja dengan lembut. Dan Reja pun ikut terdiam karena merasa kalau Rara itu baper dengan kata-katanya. Tapi, sedetik kemudian...

Plak

Rara langsung menampar Reja dengan tangan kirinya itu dan otomatis Reja langsung melepaskan tangan Rara dan Ia mengelus pipi nya sendiri yang tengah kesakitan. Rara benar-benar kesal dengan ucapan Reja barusan.

"Lo pikir, gue bakal baper dengan kata-kata lo yang bilang masih suka sama gue?"

Rara langsung tertawa remeh, "Cih, Rara yang gampang baperan hanya Rara yang dulu. Dan kata-kata lo itu semuanya bullshit, nggak akan mempan di gue yang sekarang."

Reja menatap Rara dengan tatapan yang sulit di artikan. Dan di kejauhan ada Rekal yang melihat interaksi Rara dengan Reja.

"Kok lo sekarang kayak gini, sih?" tanya Reja.

Rara maju selangkah lebih dekat.

"Lo yang buat gue begini. Lo yang buat gue jadi cewek mati rasa dan gak percaya akan cinta. Lo yang buat gue jadi nggak percaya sama semua lelaki di dunia ini. Dan lo yang buat gue trauma sama semua lelaki yang berusaha untuk dekat dengan gue."

"Dulu, kisah kita memang sebentar. Tapi sayangnya rasa trauma itu yang sulit untuk hilang." lanjutnya.

Reja kembali terdiam. Rasa bersalahnya selalu menyelimutinya, ingin meminta maaf tapi Rara sudah tidak ingin berbicara dengannya.

"Gue-

"Aduh panas, lama banget sih ngobrolnya?" tanya Rekal yang tiba-tiba datang dengan gaya nya yang sangat kalem.

Rara kembali membulatkan matanya. Ia takut kalau Rekal akan salah paham terhadapnya.

"Kal, gue cuman-

"Paham" ucap Rekal dengan lembut sembari melihat ke arah Rara.

Tatapannya pun langsung berbalik kepada Reja, "Lo ngapain di sini? Rara pulang sama gue, bukan sama lo"

Tangan Reja mengepal, "Gue cuman nggak mau liat dia nunggu lama"

Rekal langsung tersenyum remeh.

"Lo siapanya Rara? pacarnya aja bukan. Lo itu cuman mantan yang bikin Rara trauma, kan?"

Reja langsung maju selangkah lebih dekat, "Maksud lo, apa?!" ucap Reja dengan nada yang sudah tidak bersahabat.

"Apa? gue bicara jujur." balas Rekal. Rekal pun langsung menunjuk-nunjuk Reja, "Lo itu lelaki brengsek yang bikin Rara trauma. Lo camkan itu!"

Ingin melawan tapi tak bisa, karena ucapan itu benar adanya. Yang bisa di lakukan oleh Reja hanyalah diam.

Rekal kembali melihat ke arah Rara, "Ayok pulang, Bidadari"

Setelah itu, Rekal dan Rara pun pergi dari parkiran meninggalkan Reja yang diam dengan pikiran yang berisik.

"Gue salah, tapi gue masih cinta sama Dia"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Koude
2848      1047     3     
Romance
Menjadi sahabat dekat dari seorang laki-laki dingin nan tampan seperti Dyvan, membuat Karlee dijauhi oleh teman-teman perempuan di sekolahnya. Tak hanya itu, ia bahkan seringkali mendapat hujatan karena sangat dekat dengan Dyvan, dan juga tinggal satu rumah dengan laki-laki itu. Hingga Clyrissa datang kepada mereka, dan menjadi teman perempuan satu-satunya yang Karlee punya. Tetapi kedatanga...
Creepy Rainy
384      253     1     
Short Story
Ada yang ganjil ketika Arry mengenal Raina di kampus. Fobia hujan dan bayangan berambut panjang. Sosok berwajah seperti Raina selalu menghantui Arry. Apakah lelaki itu jatuh cinta atau arwah mengikutinya?
Dramatisasi Kata Kembali
634      312     0     
Short Story
Alvin menemukan dirinya masuk dalam sebuah permainan penuh pertanyaan. Seorang wanita yang tak pernah ia kenal menemuinya di sebuah pagi dingin yang menjemukan. \"Ada dalang di balik permainan ini,\" pikirnya.
Katanya Buku Baru, tapi kok???
420      279     0     
Short Story
Game Z
5133      1528     8     
Science Fiction
Ia datang ke ibukota untuk menuntut ilmu. Tapi, anehnya, ia dikejar dengan sekolompok zombie. Bersama dengan temannya. Arya dan Denayla. Dan teman barunya, yang bertemu di stasiun.
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
197      157     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
Mawar Putih
1372      711     3     
Short Story
Dia seseorang yang ku kenal. Yang membuatku mengerti arti cinta. Dia yang membuat detak jantung ini terus berdebar ketika bersama dia. Dia adalah pangeran masa kecil ku.
Mimpi Membawaku Kembali Bersamamu
555      386     4     
Short Story
Aku akan menceritakan tentang kisahku yang bertemu dengan seorang lelaki melalui mimpi dan lelaki itu membuatku jatuh cinta padanya. Kuharap cerita ini tidak membosankan.
Keep Your Eyes Open
438      296     0     
Short Story
Ketika mata tak lagi bisa melihat secara sempurna, biarkan hati yang menilainya. Maka pada akhirnya, mereka akan beradu secara sempurna.
Renata Keyla
5427      1197     3     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...