-Rara Gleriska.

"Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?"
-Rekal Dirmagja.

▪▪▪

Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang l...Read More >>"> Rekal Rara (15. Pingsan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rekal Rara
MENU
About Us  

Rara masih berjalan ke arah kelasnya dan saat Ia masuk ke dalam kelas, satu kelas langsung melihatnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Rara masih menatap bingung mereka semua.

"Kenapa pada ngeliatin gue kek gitu?" tanya Rara bingung.

Dan Rara langsung melengos ke bangkunya tanpa ada jawaban dari mereka. Tapi, saat Rara duduk dan menaruh tasnya, mereka masih menatap Rara.

"Heh! Kalian semua kenapa, sh?" tanya Rara yang risih akan tatapan tersebut.

Seketika mereka semua langsung tertawa.

"Acieee... yang nomornya di pintain sama Nando!!" teriak satu kelas.

Rara langsung mengerti maksud mereka dan mulai malas untuk membalas.

Di saat mereka masih sibuk meledek Rara, Ada satu siswi yang baru datang sambil berlari dan berteriak

"Eh-eh!! Ada gosip, ada gosip!!" teriak Zia, salah satu teman Rara

Mereka langsung fokus ke pembicaraan Zia.

"Kenapa? kenapa?"

"Apa gosipnya?"

"Eh apaan? apaan?"

"Cepetan dong.. gue kepo nih"

Kira-kira itulah kata-kata yang di ucapkan seiisi kelas, kecuali Rara.

Zia melirik Rara. "Sini-sini ngumpul!"

Mereka langsung mendekat ke arah Zia kecuali Rara.

Saat mereka di bisikkan sesuatu, Mereka langsung menatap Rara dengan tatapan yang tak suka.

Seolah sadar sedang di tatap, Rara menatap balik teman-temannya yang sedang berada di depan.

"Kenapa?" tanya Rara yang lagi-lagi risih di tatap seperti itu.

Dan saat ada salah satu temannya yang berjalan melewati dirinya, Dia langsung berkata "Ada P.H.O, nih."

"Wahh P.H.O merajalela ya, guys!" teriak Zia yang mengompori.

"P.H.O apaan sih guys??"  teriak salah satu dari mereka yang pura-pura tak tahu.

Dan serentak mereka menjawab, "PERUSAK HUBUNGAN ORANG!!!" teriak mereka sambil melihat ke arah Rara.

Sepertinya Rara sadar kalau dirinya sedang di ejek oleh teman-temannya.

"Maksud kalian??" tanya Rara yang berani membuka suara.

Zia langsung angkat bicara.

"Alahh.. gak usah pura-pura gak tau lo! Lo kan P.H.O!!"

Rara mengerutkan dahinya.

"Ternyata lo diem-diem pacaran sama Nando ya? Dih gak sadar diri lo!" ucap Frina.

"Hah? Pacaran sama Nando? Gue gak pacaran sama Nando," elak Rara.

Rara memang tidak pacaran dengan Nando, entah gosip itu beredar dari siapa.

"Alahhhh, boong banget lo!" ucap Zia.

"Heh! Emang lo dapet info itu darimana?" tanya Rara yang terselut emosi.

"Kepo deh, lo!" ucap Zia sambil tersenyum miring.

Dan saat semuanya sedang meledek Rara, ada Rehan yang baru saja datang. Dan saat Rehan menaruh tasnya, salah satu lelaki langsung membisikkan sesuatu kepada Rehan.

Saat itu juga, Rehan langsung terkejut dan reflek menoleh ke arah Rara.

Rara yang melihat kejadian itu hanya bisa pasrah. Dan Rehan langsung berjalan ke arah Rara.

"Emang bener, kalau lo pacaran sama Nando?" tanya Rehan yang tak percaya.

Rara menutup matanya sejenak, Ia benar-benar kesal.

"Gue gak pacaran sama Nando! Nando cuman minta nomor gue, tapi itu buat Rekal!!" ucap Rara dengan penuh penekanan.

Rehan dan seisi kelas terkejut.

Tapi sedetik kemudian, Seisi kelas tertawa, kecuali Rehan.

"Hahahha, halu lo! Mana mungkin Nando minta nomor lo cuman gara-gara Rekal," ucap Rafisa.

"Tau lo! Mana mau Rekal sama lo! Sadar diri dong, mbak. Hahahah," ucap Yana yang diakhiri tawaan.

"Heh! Lo bener-bener gak tau malu ya? Lo tahu gak? Nando sama Jesica berantem gara-gara lo!" ucap Zia dengan tangan yang menunjuk-nunjuk.

Rara menggelengkan kepalanya tak percaya.

"E-enggak! kata Jesica, dia marah sama Nando gara-gara Nan-

"BACOT LO!"

Dan sedetik kemudian, Semua teman-temannya melempar kertas yang sudah di gulung ke arahnya.

Rehan masih diam saja. Ia bingung harus percaya siapa.

"Huuuuuuu," teriak seisi kelas sambil melempar kertas yang sudah menjadi bulat karena di gulung.

Rara yang mendapat perlakuan itu hanya bisa menahan tangisnya.

"GUE BUKAN P.H.O!!" triak Rara yang emosi.

Seisi kelas langsung diam. Dan Rara langsung pergi keluar kelas. Tujuannya saat ini adalah ke kamar mandi dan menangis.

"GAK USAH BALIK LAGI LO!"

"DASAR P.H.O!!"

Itu teriakan dari teman-temannya saat Rara keluar dari kelas.

~~~

Suara isak tangis terdengar di dalam kamar mandi.

Ya, saat ini Rara sedang menangis karena Ia tidak suka di fitnah seperti itu.

"Gue bukan P.H.O," ucapnya bermonolog

"G-gue benci di buly!"

Rara terus menangis di dalam kamar mandi sekolahnya. Matanya yang sudah sembab tak bisa di pungkiri lagi.

"Jangan buly gue. Gue takut," lirih Rara.

Sebenarnya saat ayah Rara tiada, Rara kerap mendapat bulian dari teman-temannya karena tidak punya ayah.

Oleh karena itu, sampai saat ini Ia masih trauma dengan pembulian.

"J-jangan buli gue.."

"A-ayahhh.. Ara takut," lirih Rara yang mungkin suaranya hampir tidak terdengar.

Sedetik kemudian, semua pandangannya menjadi buram dan..

bruk

Rara jatuh ke lantai. Ia Pingsan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear Diary
592      388     1     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
Perfect Love INTROVERT
9444      1732     2     
Fan Fiction
Katanya Buku Baru, tapi kok???
434      288     0     
Short Story
SERENA (Terbit)
16576      2826     14     
Inspirational
Lahir dalam sebuah keluarga kaya raya tidak menjamin kebahagiaan. Hidup dalam lika-liku perebutan kekuasaan tidak selalu menyenangkan. Tuntutan untuk menjadi sosok sempurna luar dalam adalah suatu keharusan. Namun, ketika kau tak diinginkan. Segala kemewahan akan menghilang. Yang menunggu hanyalah penderitaan yang datang menghadang. Akankah serena bisa memutar roda kehidupan untuk beranjak keatas...
Oh, My Psychopaths CEO!
485      348     2     
Romance
Maukah kau bersama seorang pembunuh gila sepertiku?
My Teaser Devil Prince
5564      1337     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Hei, Mr. Cold!
265      219     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
Romance is the Hook
2911      1150     1     
Romance
Tidak ada hal lain yang ia butuhkan dalam hidupnya selain kebebasan dan balas dendam. Almira Garcia Pradnyani memulai pekerjaannya sebagai editor di Gautama Books dengan satu tujuan besar untuk membuktikan kemampuannya sendiri pada keluarga ibunya. Namun jalan menuju keberhasilan tidaklah mudah. Berawal dari satu kotak cinnamon rolls dan keisengan Reynaldo Pramana membuat Almira menambah satu ...
The Reason
9158      1681     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
From Ace Heart Soul
542      318     4     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.