Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just For You
MENU
About Us  

Aku kira mudah melepaskanmu
Namun itu hanya dalam ucapan saja
Nyataya aku terlalu rapuh 
Saat melihatmu bersamanya

~Vero

*****

“Lo mau makan apa Ver?”

Tanya Sandra saat mereka sudah duduk di dalam kafe.

“Gue milkshake strawberry aja deh San, nggak laper gue” ujar Vero.

“Ya udah deh kalau gitu spagetti bolognaise satu jus alpokat 1 sama Milkshake Strawberry 1 juga ya  mas” ujar Sandra pada sang pelayan.

“San gue ke toilet bentar ya”  ujar Vero sebelum berlalu meninggalkan sandra sendiri.

“Iya GPL” Ujar Sandra

Saat Vero berada di toilet, tiba tiba ada satu pesan masuk di hp Sandra.

Kamu lagi dimana sih kok aku telfon ke rumah katanya lagi pergi

Hitto

Aku lagi di mall sama Vero sayang, maaf ya tadi lupa nggak ngabarin. kamu udah tau belum kalo mereka putus?

Sandra


Putus??? 
Kok Valdo nggak cerita apa-apa, emang kebangetan tuh bocah
Ya udah nanti aku samperin dia aja deh, kamu hati-hati ya sayang

Hitto

Akirnya Sandra meminta cowoknya untuk menemui sahabatnya dan mereka akan membahas ini nanti malam di rumah Sandra.

Setelah Sandra selesai membalas pesan dari cowoknya pesanan mereka datang.

“Vero kok lama banget sih, nyasar kali ya tuh orang”

Ujar Sandra sambil melihat ke sekeliling kafe, tapi yang dia lihat justru sesuatu yang diluar dugaannya dan membuat Sandra syok.

"Itu bukannya Kak Valdo ya, ngapain dia disini sama... Astaga gue nggak salah liat kan ini? Itu bukannya Sesil?" Batin Sandra.

“Lo lagi ngeliatin apaan sih San serius banget?”

Ujar Vero yang langsung mengejutkan Sandra. Saking seriusnya Sandra sampai tidak sadar kalau Vero sudah ada dihadapannya saat ini.

“E..ehh lo Ver bikin kaget aja, gue kira orang gila tadi” ujar Sandra sambil berpura-pura tidak melihat apapun.

“Lagian lo dari tadi serius banget, lagi liat apaan sih?”

Tanya Vero penasaran sambil mengedarkan pandangannya mencari apa yang dilihat sahabatnya itu.

“Ehh itu bukan apa-apa kok Ver, Lo nggak lihat nih pesenan kita udah dateng nanti keburu dingin kan nggak enak”

ujar Sandra sambil menghalang-halangi Vero agar sahabatnya itu tidak melihat apa yang baru saja dia lihat, tetapi sepertinya terlambat karena Vero sudah terlanjur melihatnya.

“Oh....  jadi itu yang lo lihat dari tadi? Tenang aja aku juga udah tahu kok”

Ujar Vero dengan wajah yang pura-pura tidak terjadi apa-apa sama sekali padahal hatinya masih belum bisa menerima kalau pacarnya berselingkuh , tapi Sandra juga tahu kalau sebenernya Vero pasti tidak suka melihat mereka terlihat dari matanya yang sudah sedikit berkaca kaca.

“Emm mendingan kita makan di tempat lain aja yuk, gue tiba tiba nggak suka disini Ver, gerah banget”  ujar Sandra berbohong.

Akhirnya mereka pun meninggalkan kafe tersebut, tetapi saat mereka baru saja sampai di pintu keluar tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Vero, mereka pun terpaksa  menghentikan langkahnya.

“Vero!!!”

“Ada apa Lo manggil-manggil temen gue?”

Ujar Sandra yang melihat Sesil melangkah maju menemui mereka dengan senyum sinisnya.

“Gue cuma mau bilang kalau sekarang Valdo sudah  jadi milik gue lagi, jadi Lo jangan pernah berharap sama dia lagi”

“Sorry, aku bukan kamu yang sukanya ngerebut cowok orang”

Ujar Vero sambil melangkah pergi meninggalkan Sesil yang masih memandangnya dengan wajah kesalnya.

“Dasar nenek lampir Lo”

Ujar Sandra sebelum meninggalkan Sesil yang menjadi semakin geram.

“Sialan awas aja Lo”

Keluh Sesil yang melihat Vero dan juga Sandra meninggalkannya begitu saja.

“Sesil lo ngapain disini?”

Tanya Valdo yang heran melihat wajah Sesil memerah seperti menahan marah, dia mengedarkan pandangannya untuk melihat sekeliling tapi tidak ada sesuatu yang aneh menurutnya, saat mereka memutuskan untuk pulang, Valdo permisi ke toilet dulu dan saat dia kembali dari toilet Sesil sedang berdiri sendiri disini.

“Ada orang gila tadi” ujar Sesil asal.

“Maksud lo?” Tanya Valdo bingung.

“Udah lah, nggak penting juga ngurusin kaya gituan mending kita langsung balik aja yuk, gue udah bete disini”

Ujar Sesil sambil menarik lengan Valdo untuk meninggalkan kafe tersebut.

Selama perjalanan pulang pun Sesil di dalam mobil tidak seperti biasanya Sesil diam seribu bahasa membuat Valdo merasa heran.

*****

"Nyebelin banget nggak sih itu nenek lampir, harusnya tadi gue jambak aja tuh rambutnya sampe botak” ujar Sandra yang masih kesal karena kejadian di kafe tadi. Selama di perjalanan menuju rumah Vero pun Sandra terus saja ngomel sendiri sampai sekarang mereka sudah masuk ke dalam rumah.

“Kalian darimana sih pulang pulang kok mukanya pada kusut gitu” tanya kak Randi yang melihat mereka masuk rumah .

Vero tidak menjawab pertanyaan kakaknya itu dia hanya melengos sambil terus berjalan menuju kamarrya dengan masih menampakkan wajahh kusutnya.

“Nih anak, ditanyain bener bener juga ya, nggak tau apa kalau kakaknya lagi khawatir” ujar Randi sewot karena tidak ada yang menanggapinya.

“Tumben amat kak, perasaan kemarin kemarin  juga nggak kok?”  tanya Sandra polos.

“Bener tuh yang di bilang Sandra, tapi tumben San otak kamu encer” Akirnya  Vero menanggapi omongan sahabatnya itu.

“Sialan lo Ver, udah di bela  juga, masih aja ngata-ngatain, nyesel gue jadinya” ujar Sandra pura-pura ngambek.

“Iya deh Sandra sayang,aku kan cuma bercanda,  jangan ngambek dong, lihat tuh hidung kamu kalau lagi ngambek jadi tambah jelek”  ledek Vero sambil memeluk Sandra.

“Hahaha iya tuh hidung lo kaya hidung babi lucu banget, hahaha”  
ujar kak Randi yang ikut-ikutan meledek Sandra.

“Apaan sih kalian berdua, nggak lucu tau”

“Iya-iya deh maaf, lo cantik banget kok, Olivia lubis  jensen aja kalah cantik sama lo”

“Iya San, bener tuh kata Vero, udah kali ngambeknya” ujar Randi ikut-ikutan.

“Emang kalian dari mana sih tadi, pulang-pulang pada sambil ngomel-ngomel kaya burung beo nggak di kasih makan seminggu aja?” ujar Randi yang masih penasaran. Sandra yang mendengar pertanyaan dari Randi pun kembali teringet dengan kejadian tadi dan menceritakan semuanya kepada Randi, sampai lupa kalau dia tadi lagi ngambek.

“Serius lo San, Valdo jalan bareng sama Cewek? Sialan tuh anak, perlu di kasih pelajaran dia, lo tenang aja dek, biar gue yang ngadepin tuh cowok, bener-bener nggak nyangka gue” ujar Randi yang akhirnya ikut terbawa emosi saat Sandra selesai menceritakan kejadian di kafe tadi.

“Kakak apaan sih, lebay tau nggak, nggak usah sok jadi pahlawan gitu deh, lagian gue  juga nggak papa kok, udah nggak usah cari masalah deh Kak” ujar Vero berusaha menenangkan kakaknya.

“Bener juga tuh Ver yang dibilang sama kak Randi, cowok kayak gitu emang harus di kasih pelajaran biar kapok tuh”  ujar sandra membela Randi.

“Ah tau ah, kalian berdua sama aja, lagian ini kan masalah aku sama Kak Valdo, jadi kalian nggak perlu ikut campur deh, lagian aku sama Kak Valdo juga udah nggak ada apa-apa lagi kok” ujar Vero meyakinkan kakaknya dan juga Sandra.

“Tapi Lo serius udah nggak kenapa-kenapa Ver?”  ujar Randi yang masih khawatir.

“Iya serius, nih lihat aku baik-baik aja kan”

“Ya udah deh, tapi kalau sampai si Valdo ngapa-ngapain lo lagi, lo harus bilang sama gue, oke” ujar Randi.

“Sipp kak, kalau sampai Vero di apa-apain lagi sama tuh cowok, gue pasti langsung ngabarin kak Randi”  jawab Sandra.

 

*****

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Pulpen Cinta Adik Kelas
493      290     6     
Romance
Segaf tak tahu, pulpen yang ia pinjam menyimpan banyak rahasia. Di pertemuan pertama dengan pemilik pulpen itu, Segaf harus menanggung malu, jatuh di koridor sekolah karena ulah adik kelasnya. Sejak hari itu, Segaf harus dibuat tak tenang, karena pertemuannya dengan Clarisa, membawa ia kepada kenyataan bahwa Clarisa bukanlah gadis baik seperti yang ia kenal. --- Ikut campur tidak, ka...
Baret,Karena Ialah Kita Bersatu
732      437     0     
Short Story
Ini adalah sebuah kisah yang menceritakan perjuangan Kartika dan Damar untuk menjadi abdi negara yang memberi mereka kesempatan untuk mengenakan baret kebanggaan dan idaman banyak orang.Setelah memutuskan untuk menjalani kehidupan masing - masing,mereka kembali di pertemukan oleh takdir melalui kesatuan yang kemudian juga menyatukan mereka kembali.Karena baret itulah,mereka bersatu.
XIII-A
848      623     4     
Inspirational
Mereka bukan anak-anak nakal. Mereka hanya pernah disakiti terlalu dalam dan tidak pernah diberi ruang untuk sembuh. Athariel Pradana, pernah menjadi siswa jeniushingga satu kesalahan yang bukan miliknya membuat semua runtuh. Terbuang dan bertemu dengan mereka yang sama-sama dianggap gagal. Ini adalah kisah tentang sebuah kelas yang dibuang, dan bagaimana mereka menolak menjadi sampah sejar...
Cecilia
495      272     3     
Short Story
Di balik wajah kaku lelaki yang jarang tersenyum itu ada nama gadis cantik bersarang dalam hatinya. Judith tidak pernah menyukai gadis separah ini, Cecilia yang pertama. Sayangnya, Cecilia nampak terlalu sulit digapai. Suatu hari, Cecilia bak menghilang. Meninggalkan Judith dengan kegundahan dan kebingungannya. Judith tak tahu bahwa Cecilia ternyata punya seribu satu rahasia.
Kepada Gistra
521      390     0     
Short Story
Ratusan hari aku hanya terfokus mengejar matahari. Namun yang menunggu ku bukan matahari. Yang menyambutku adalah Bintang. Kufikir semesta mendukungku. Tapi ternyata, semesta menghakimi ku.
Snazzy Girl O Mine
543      342     1     
Romance
Seorang gadis tampak berseri-seri tetapi seperti siput, merangkak perlahan, bertemu dengan seorang pria yang cekatan, seperti singa. Di dunia ini, ada cinta yang indah dimana dua orang saling memahami, ketika dipertemukan kembali setelah beberapa tahun. Hari itu, mereka berdiam diri di alun-alun kota. Vino berkata, Aku mempunyai harapan saat kita melihat pesta kembang api bersama di kota. ...
An Angel of Death
372      242     1     
Short Story
Apa kau pernah merasa terjebak dalam mimpi? Aku pernah. Dan jika kau membaca ini, itu artinya kau ikut terjebak bersamaku.
Kisah di Langit Bandung
366      132     0     
Romance
Tentang perjalanan seorang lelaki bernama Bayu, yang lagi-lagi dipertemukan dengan masa lalunya, disaat ia sudah bertaut dengan kisah yang akan menjadi masa depannya. Tanpa disangka, pertemuan mereka yang tak disengaja kala itu, membuka lagi cerita baru. Entah kesalahan atau bukan, langit Bandung menjadi saksinya.
Aditya
1434      648     5     
Romance
Matahari yang tak ternilai. Begitulah Aditya Anarghya mengartikan namanya dan mengenalkannya pada Ayunda Wulandari, Rembulan yang Cantik. Saking tak ternilainya sampai Ayunda ingin sekali menghempaskan Aditya si kerdus itu. Tapi berbagai alasan menguatkan niat Aditya untuk berada di samping Ayunda. "Bulan memantulkan cahaya dari matahari, jadi kalau matahari ngga ada bulan ngga akan bersi...
Dialog Hujan
573      405     3     
Short Story
Tak peduli orang-orang di sekitarku merutuki kedatanganmu, aku akan tetap tersenyum malu-malu. Karena kau datang untuk menemaniku, untuk menenangkanku, untuk menyejukkanku. Aku selalu bersyukur akan kedatanganmu, karena kau akan selalu memelukku di dalam sepiku, karena kau selalu bernyanyi indah bersama rumput-rumput yang basah untukku, karena kau selalu menyebunyikan tangisku di balik basahmu.