Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just For You
MENU
About Us  

“Den Valdo baru pulang?” tanya Bibi saat melihat majikannya baru saja sampai dirumah saat hampir tengah malam

“Iya Bi tadi di jalan macet soalnya”

“Tadi sore non Vero kesini den nyariin aden, kasian mukanya kayak lagi sedih gitu den”

“Terus Bibi bilang apa?”

“Yaa Bibi bilang aja Aden lagi pergi, oh iya katanya kalau den Valdo sudah pulang disuruh terfon non Vero den”

“Ya udah bi aku langsung ke atas ya Bi ”

“Tapi jangan lupa nanti telfon non Vero ya den kasian dia udah nungguin lama” ujar Bibi saat melihat Valdo naik ke atas.

"Iya Bi"

Sampai di dalam kamar, Valdo memain-mainkan hpnya dengan perasaan bingung.

“Telefon nggak, telefon enggak, ah bodo amat, orang dia aja dari kemarin nggak pernah kasih kabar, kenapa harus gue yang ngasih kabar duluan” ujar Valdo pada dirinya sendiri. Valdo berusaha memejamkan matanya tapi entah mengapa saat memejamkan matanya selalu saja wajah Vero yang terbayang.

Drrrtttt drrrttt

Hp Valdo tiba tiba bergetar tanda ada pesan masuk, Valdo bangun dan melihat siapa yang mengirim pesan tengah malam begini.

Valdo, aku tau kamu lagi marah sama aku, aku minta maaf aku sama sekali nggak pernah ada niatan buat mutusin kamu, aku sayang sama kamu. Tapi mungkin hubungan kita emang udah nggak bisa di pertahanin lagi, maaf kalau selama ini aku selalu nyusahin kamu dan makasih karena kamu udah bikin aku ngerasa nyaman selama aku sama kamu, semoga kamu bisa terus bahagia dan aku nggak bisa berbuat apa-apa kalau emang ini keinginan kamu. Makasih buat semuanya Valdo

Vero๐Ÿผ

Valdo membaca pesan dari Vero berulang-ulang.

“Kenapa sih dia nggak bisa ngerti juga, gue itu masih sayang sama lo, atau mungkin Vero bener, kebahagiaan gue bukan di Vero, Valdo akhirnya memutuskan untuk keluar kamar, mencoba menenangkan fikirannya sendiri yang sedang sangat kacau, padahal besok dia harus Try out, Valdo tidak habis fikir dengan Vero, dia memutuskan ini pada saat gue besok Try out dan Vero juga tahu itu seharusnya.

*****

Sebenernya Vero sangat berat hati melepaskan Valdo, tapi saat dia berada di mall tadi, setelah dari toko buku dia berniat untuk membeli makan dulu karena merasa lapar, tapi saat dia akan masuk, dia melihat sepasang kekasih, sang cewek terus saja bergelayut di pelukan sang cowok yang tidak lain adalah Valdo cowoknya sendiri dan yang paling membuatnya syok, cewek yang berada di sampingnya adalah Sesil, cewek yang memang tidak suka dengan keberadaannya di dekat Vero. Vero pun memutuskan untuk segera meninggalkan tempat itu sebelum mereka melihatnya. Saat di dalam perjalanan, Vero tak kuasa menahan air mtanya, dia tidak habis fikir, kenapa Valdo tega sekali mengkhianatinya, padahal Vero kira Valdo adalah cowok yang setia, beda dengan cowok-cowok lainnya, tapi ternyata Vero salah. Vero sampai dirumah dengan mata yang masih sembab membuat Radit terheran heran melihat adiknya pulang dengan mata sembab.

“Lho,Dek kamu kenapa?  Siapa yang bikin kamu nangis begini?” Tanya Radit, dia paling tidak bisa melihat adik perempuan satu-satunya itu menangis.

“Nggak apa apa kok kak, Vero nangis karena habis nonton film aja tadi ” ujar Vero.

“Beneran?”

“Iya Kak, kak Radit mending sekarang keluar aja deh, Vero mau mandi terus istirahat capek” ujar Vero sambil mendorong kakaknya keluar dari kamarnya.

Sudah hampir dua jam Vero berada diluar, tapi Vero belum juga mendapat ketenangan, biasanya saat Vero melihat bintang-bintang malam, dia akan merasa lebih baik, tapi kali ini dia hanya bisa menangis di bawah langit malam yang dingin.

Saat tengah malam Vero akhirnya memutuskan untuk mengirimi sebuah pesan kepada Valdo.

Setelah mengirimkan sebuah pesan kepada Valdo, Vero memutuskan untuk tidur.

*****

Derrrrtttt Derrrrttttt Derrrrtttttt

Setelah mendengar alarmnya berbunyi, Vero membuka matanya dengan malas.

“Aduuh, berisik banget sih” ujar Vero sambil mematikan alarmnya dan berniat untuk tidur lagi, tapi dia urungkan saat melihat  jam wekkernya sudah menunjukkan pukul  10:30  WIB.

“Astaga aku nggak salah lihat kan nih” ujar Vero kaget

Vero pun segera bangun dan menuju ke kamar mandi, setelah dia selesai mandi ternyata kak Randi sudah ada di kamarnya.

“Kak Randi ngapain sih disini” 

“Emangnya nggak boleh?” 

“Hmm”

“Lo semalem dari mana aja, hah?” Tanya kak Randi tothe poin.

“Emangnya kenapa sih Kak orang cuman jalan bentar” ujar Vero berusaha agar kakaknya tidak membahas hal itu sekarang.

“Nih orang ditanya bener-bener juga, malah nyolot” ujar Randi pura-pura kesel.

“Kakak tuh yang nyolot”

“BTW gue curiga deh, kok lo semalem bawa mobil sendiri sih, emang lo semalem pergi sama siapa?” selidik Randi.

“Kenapasih Kak tiba tiba kepo banget gitu? ”

“Ya nggak apa apa, maksud gue kan biasanya lo kalau pergi selalu di jemput sama Valdo kalau kalian pergi bareng”

“Emang harus ya, kalau aku pergi tuh sama Kak Valdo? Orang... semalem aku perginya sama Sandra juga” ujar Vero  berbohong.

“Lo sama Valdo ada masalah lagi?”

“Nggak taulah Kak aku mau makan”

“Yeee orang ditanyain bener-bener juga, gue cuma ngingetin aja kalau memang kalian lagi ada masalah ya selesain baik baik  jangan pakai emosi apalagi lari dari masalah, gue ngomong gini bukannya mau ikut campur sama hubungan kalian tapi karna gue tau Valdo itu beneran sayang banget sama lo, dia itu nggak bakal nyakitin lo, gue juga tau lo luar dalem walaupun lo masih berusaha nutup-nutupin ini, karena itu tandanya lo udah dewasa”
 

*****

Setelah selesai makan Vero berniat untuk mengajak Sandra main, hitung-hitung buat nenangin pikirannya dia yang  lagi tidak karuan, dia pun mengambil  hpnya di kamar. Tapi ternyata niatnya gagal saat melihat sudah ada chat masuk dari Sandra lebih dulu.

"Ver temenin gue cari kado yuk"

Sandra

“Tau aja kalau aku lagi pengen pergi”  ujar Vero setelah membaca pesan  dari Sandra.

Ya udah,aku siap-siap dulu tapi kamu yang bawa mobil ya aku lagi males nyetir sendiri oke๐Ÿ˜

Vero

Oke deh, kalo gitu gue langsung otw deh, dandan yang cantik  sweety

Sandra 

“Dasar nih  anak” ujar Vero setelah membaca balasan dari Sandra.

“Mungkin memang hanya Sandra yang paham sama aku selain kakak kakak aku sih” ujar Vero dalam hati.

*****


Sudah hampir 2  jam Vero dan Sandra berada di dalam mall, tapi Sandra belum menemukan kado yang cocok untuk pacarnya.

“Sebenernya kamu mau ngasih kado apa sih San, udah  2 jam lebih loh kita muterin ini mall” keluh Vero entah yang keberapa kalinya.

“Aduh apa ya, gue juga masih bingung Ver” ujar Sandra dengan polosnya.

“Ya ampun Sandraaa, jadi dari tadi kita muter-muter tapi kamu belum tau apa yang mau dibeli? Nyesel aku nemenin kamu, mendingan aku tidur lagi aja tadi di rumah” keluh Vero

“Ya udah deh maaf... tapi sorry nih gue mau tanya deh lo sama Kak Valdo lagi ada masalah lagi ya? Kok gue udah jarang liat kalian pergi bareng lagi akhir akhir ini” akirnya Sandra melontarkan apa yang dari tadi sudah mengganjal otaknya. Sebenarnya ajakan Sandra untuk mencari kado ini juga alibi dia supaya dia bisa ngobrol dengan Vero karena Sandra merasa akhir akhir ini Vero lebih sering terlihat murung dan tidak bersemangat.

“Aku udahan sama Kak Valdo”  jawab Vero singkat, tapi langsung membuat Sandra kaget.

“Serius? Lo udahan sama Kak Valdo?! Kok lo baru ngomong sama gue sih, lo udah nggak nganggap gue sahabat lo lagi apa? emang kalian ada masalah apa sampai putus gitu sih?” berondong Sandra.

“Apaan sih San, lebay tau nggak, lagian akhir-akhir ini kamu kan lagi sama Kak Hitto terus, mana tega aku ganggu kalian berdua”

“Ya ampun Verooo kalau gitu gue minta maaf ya, gue nggak nemenin lo kemaren kemaren, tapi harusnya kan lo ngomong sama gue, gue pasti bakal ada buat sahabat gue kok, ya udah sekarang lo nggak usah sedih lagi, mendingan kita makan aja yuk, tapi inget nanti malem lo harus ceritain semuanya sama gue. Gue nggak mau jadi sahabat yang jahat karena nggak tau kalau sahabatnya ada masalah” ujar Sandra sambil menarik tangan Vero menuju kafe yang ada di dalam mall tersebut.

“Terus kadonya gimana?” tanya Vero heran.

“Ah udah gampang, besok aja kita nyarinya”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kutu Beku
376      251     1     
Short Story
Cerpen ini mengisahkan tentang seorang lelaki yang berusaha dengan segala daya upayanya untuk bertemu dengan pujaan hatinya, melepas rindu sekaligus resah, dan dilputi dengan humor yang tak biasa ... Selamat membaca !
Diskusi Rasa
1132      668     3     
Short Story
Setiap orang berhak merindu. Tetapi jangan sampai kau merindu pada orang yang salah.
Seberang Cakrawala
125      113     0     
Romance
sepasang kekasih menghabiskan sore berbadai itu dengan menyusuri cerukan rahasia di pulau tempat tinggal mereka untuk berkontemplasi
November Night
388      278     3     
Fantasy
Aku ingin hidup seperti manusia biasa. Aku sudah berjuang sampai di titik ini. Aku bahkan menjauh darimu, dan semua yang kusayangi, hanya demi mencapai impianku yang sangat tidak mungkin ini. Tapi, mengapa? Sepertinya tuhan tidak mengijinkanku untuk hidup seperti ini.
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
764      466     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...
Baniis
674      420     1     
Short Story
Baniis memiliki misi sebelum kepergian nya... salah satunya yaitu menggangu ayah nya yang sudah 8 meninggalkan nya di rumah nenek nya. (Maaf jika ada kesamaan nama atau pun tempat)
Gebetan Krisan
514      365     3     
Short Story
Jelas Krisan jadi termangu-mangu. Bagaimana bisa dia harus bersaing dengan sahabatnya sendiri? Bagaimana mungkin keduanya bisa menyukai cowok yang sama? Kebetulan macam apa ini? Arghโ€”tanpa sadar, Krisan menusuk-nusuk bola baksonya dengan kalut.
BIYA
3321      1161     3     
Romance
Gian adalah anak pindahan dari kota. Sesungguhnya ia tak siap meninggalkan kehidupan perkotaannya. Ia tak siap menetap di desa dan menjadi cowok desa. Ia juga tak siap bertemu bidadari yang mampu membuatnya tergagap kehilangan kata, yang tak pernah ia sangka sebelumnya. Namun kalimat tak ada manusia yang sempurna adalah benar adanya. Bidadari Gian ternyata begitu dingin dan tertutup. Tak mengij...
PALETTE
539      295     3     
Fantasy
Sinting, gila, gesrek adalah definisi yang tepat untuk kelas 11 IPA A. Rasa-rasanya mereka emang cuma punya satu brain-cell yang dipake bareng-bareng. Gak masalah, toh Moana juga cuek dan ga pedulian orangnya. Lantas bagaimana kalau sebenarnya mereka adalah sekumpulan penyihir yang hobinya ikutan misi bunuh diri? Gak masalah, toh Moana ga akan terlibat dalam setiap misi bodoh itu. Iya...
Evolution Zhurria
355      228     4     
Romance
A story about the evolution of Zhurria, where lives begin, yet never end.