Read More >>"> Bimbang (Segera Terbit / Open PO) (Part 7 | Kembali) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Sudah dari sekitar satu jam yang lalu mereka duduk di ruang tamu hanya menunggu satu orang saja. Yah siapa lagi kalau bukan Karin si paling ribet. Sebenarnya Karin itu bukan tipe anak yang lelet, tetapi lebih ke ribet, selalu saja memikirkan apa yang belum ia lakukan dan terlalu mengkhawatirkannya.

"Udah pada siap semua?"

Akhirnya setelah lama menunggu, datang juga Karin dengan bawaannya yang begitu banyak itu.

"Udah sampe lairan nih kucing gue" Jawab Andre asal. Memang dia yang dari tadi paling tidak bisa diam.

"Perasaan Lo kesini nggak bawa kucing deh Ndre?" Ujar Karin dengan tampang polosnya.

"Udah gak usah di bahas deh Rin, mending kita langsung berangkat aja"

Alisa akhirnya menengahi obrolan Karin dan juga Andre sebelum mereka semakin menjadi.

🐣🐣🐣

Akhirnya mereka sampai di stasiun Kiaracondong-Bandung sekitar jam lima sore tadi. Dan Elisa juga sudah sampai di kosannya sekitar pukul enam lebih tadi. Sesampainya di kamar, Elisa langsung merebahkan dirinya di kasur hingga beberapa menit untuk meluruskan otot-ototnya yang rasanya sudah sangat capek dan pegel-pegel akibat perjalanan yang cukup melelahkan ditambah lagi mereka sempat terjebak macet cukup lama dari stasiun tadi.

Tetapi saking capeknya Elisa akhirnya langsung tertidur dengan keadaan belum mandi atau sekedar ganti pakaian.

Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam saat Elisa terbangun dengan keadaan kamar yang sangat gelap, karena kaget melihat keadaan sekitarnya yang sangat gelap itu akhirnya Elisa bangun dan menyalakan lampu kamarnya. Setelah itu dia langsung melihat ponselnya yang sedang dia carger.

"Lama juga gue tidurnya ya"  gumam Elisa saat melihat jam di layar ponselnya.

Dia kemudian mengecek beberapa pesan yang sudah masuk di hpnya. Saat sedang membalas chat dari salah satu temannya, tiba-tiba muncul notifikasi chat dari nomor baru. Tetapi setelah dia lihat ternyata itu nomer Erlan yang lupa belum dia simpan. Elisa agak sedikit heran sebenarnya melihat chat dari Erlan tapi akhirnya dia membuka chat tersebut.

Erlan

Gue lagi di sekitar kosan Lo nih, Lo udah makan belum?

Elisa membaca pesan itu sedikit terkejut, pasalnya dia sama sekali tidak menyangka akan mendapat pesan seperti itu dari Fathur yang notabene mereka baru berkenalan beberapa hari yang lalu. Apalagi mereka juga terakhir ketemu baru sore tadi. Meskipun selama di Jogja memang mereka menjadi cukup akrab sih, tapi tetap saja Elisa tidak menyangka kalau pertemanan mereka akan berlanjut di Bandung. apalagi mengingat Erlan yang anaknya terlihat sedikit cuek. Tetapi Elisa akhirnya membalas juga chat tersebut.

Elisa

Emangnya lagi ngapain?

Tidak perlu waktu lama, Elisa langsung menerima balasan dari Fathur.

Erlan

abis nganterin Andre tadi, terus inget kalau kosan Lo deket sini juga.
Mau temenin gue makan nggak?

Melihat Erlan kembali membalas pesannya, Elisa langsung melihatnya dan membalas dengan senang hati.

Entahlah, rasanya ada yang aneh dengan dirinya saat ini, yang mau berlama-lama chattingan dengan orang yang baru dia kenal. Tapi Elisa menikmatinya tanpa memikirkan apa yang akan menimpanya setelah itu.

Elisa

ya udah gue siap-siap dulu ya

Setelah itu Elisa langsung bergegas ke kamar mandi karena tubuhnya sudah tidak nyaman sejak tadi ingin mandi.

🐣🐣🐣

Dia membaca balasan dari orang yang sejak tadi sedang chattingan dengan dia sambil tiduran di kamarnya.

tidak tahu kenapa dia berbohong soal dia yang sedang berada di dekat kosan cewek itu. Rasanya aneh saja kalau tiba-tiba dia mengajaknya pergi makan tanpa sebab, belum tentu juga dia akan menerima ajakannya.

Padahal mereka baru beberapa jam yang lalu bertemu, tetapi rasanya dia sudah ingin melihat wajah cewek itu lagi. Aneh sekali bagi seorang Erlan yang biasanya cuek dan merasa risih jika berdekatan dengan cewek justru kini memulai chat dengan cewek yang baru dia kenali dan mengajaknya makan di luar lebih dulu.

Erlan

Kalo gitu gue jemput Lo deh

Sudah sekitar 5 menit yang lalu dia mengirim chat tersebut tetapi belum juga dia mendapat balasan.

"Ah paling dia masih siap-siap, cewek kan emang gitu suka lama kalau mau pergi" Ujarnya pada diri sendiri.

Setelah itu dia pun langsung beranjak ke tepi tempat tidurnya dan mengambil gitar kesayangannya untuk dimainkan di samping jendela kamarnya seperti biasa.

I think It's time that i be honest
Should've told you not to go
Thought i knew just what i wanted
I didn't know myself at all

You're with somebody I can't be, yeah
But I can tell that you're happy

It's time for me to finally meet somebody new
Take her to all the places that I took us to
And she might help me forget, but loving her is something I could never do

Because I had
Because I had you

Saat Erlan ingin melanjutkan lagu yang sedang dia nyanyikan tiba-tiba ponsel di sampingnya bergetar tanda ada pesan masuk, diapun langsung melihatnya. Dan ternyata pesan itu mampu membuat seorang Erlan tanpa sadar tersenyum tipis.

Selesai membalas pesan dari orang tersebut Erlan langsung meletakkan gitar yang masih di pangkuannya dan berganti mengambil jaketnya sebelum dia pergi meninggalkan kamarnya.

🐣🐣🐣

Selesai mandi Elisa langsung duduk di meja riasnya sambil mengeringkan rambutnya, setelah itu dia langsung kembali ke ranjangnya dan melihat hpnya yang berkedip tanda ada motif.

Saat Elisa membuka hpnya ternyata sudah ada beberapa pesan masuk, tetapi yang langsung menjadi pusat perhatiannya saat itu adalah pesan dari Erlan. Diapun langsung membuka pesan yang sudah dikirim sekitar 15 menit yang lalu.

Erlan

Kalo gitu gue jemput Lo deh

Agak sedikit kaget sebenarnya saat Elisa membaca chat tersebut, tapi rasanya malas juga jika dia harus pergi sendiri apalagi dengan keadaan tubuhnya yang masih sedikit capek. Akhirnya Elisa pun menyetujui usulan Erlan untuk menjemputnya.

Elisa

Boleh deh

Setelah membalas pesan dari Erlan ia langsung membuka chat lain yang ternyata salah satunya adalah dari sahabatnya, Karin.

Karin

Erlan kayaknya suka deh Ca sama lo.

Melihat pesan tersebut Elisa malah jadi senyum-senyum sendiri.

Elisa

Sok tau aja

Selesai membalas pesan dari Karin Elisa mendapat notif lagi dari Erlan, akhirnya dia pun mengakhiri chatnya dengan Karin dan beralih melihat Chat dari Erlan.

Erlan

Oke bentar lagi gue sampe

Melihat balasan tersebut Elisa sedikit kaget pasalnya dia belum siap-siap sama sekali.

"Santai El, dia cuma ngajak Lo makan doang nggak ngajak nge date, biasa aja nggak usah panik nggak usah over juga dandannya"  Batin Elisa berusaha menenangkan diri sendiri.

Setelah itu dia langsung mengganti pakaiannya dengan celana panjang dan kaos pendek yang dia lapisi dengan sweeter.

Normal kan untuk sekedar pergi makan?

Batinnya sambil masih melihat penampilannya di depan cermin.

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Rain, Maple, dan Senja
888      528     3     
Short Story
Takdir mempertemukan Dean dengan Rain di bawah pohon maple dan indahnya langit senja. Takdir pula yang memisahkan mereka. Atau mungkin tidak?
Mutiara -BOOK 1 OF MUTIARA TRILOGY [PUBLISHING]
11997      2363     7     
Science Fiction
Have you ever imagined living in the future where your countries have been sunk under water? In the year 2518, humanity has almost been wiped off the face of the Earth. Indonesia sent 10 ships when the first "apocalypse" hit in the year 2150. As for today, only 3 ships representing the New Kingdom of Indonesia remain sailing the ocean.
Gunay and His Broken Life
4799      1909     0     
Romance
Hidup Gunay adalah kakaknya. Kakaknya adalah hidup Gunay. Pemuda malang ini telah ditinggal ibunya sejak kecil yang membuatnya secara naluri menganggap kakaknya adalah pengganti sosok ibu baginya. Hidupnya begitu bergantung pada gadis itu. Mulai dari ia bangun tidur, hingga kembali lagi ke tempat tidur yang keluar dari mulutnya hanyalah "kakak, kakak, dan kakak" Sampai memberi makan ikan...
Cinta Aja Nggak Cukup!
4708      1508     8     
Romance
Pernah denger soal 'Triangular theory of love' milik Robert Sternberg? The one that mentions consummate love are built upon three aspects: intimacy, passion, and commitment? No? Biar gue sederhanakan: Ini cerita tentang gue--Earlene--dan Gian dalam berusaha mewujudkan sebuah 'consummate love' (padahal waktu jalaninnya aja nggak tau ada istilah semacam itu!). Apa sih 'consummate love'? Penting...
AKU BUKAN ORPHEUS [ DO ]
679      374     5     
Short Story
Seandainya aku adalah Orpheus pria yang mampu meluluhkan hati Hades dengan lantutan musik indahnya agar kekasihnya dihidupkan kembali.
NADI
5271      1398     2     
Mystery
Aqila, wanita berumur yang terjebak ke dalam lingkar pertemanan bersama Edwin, Adam, Wawan, Bimo, Haras, Zero, Rasti dan Rima. mereka ber-sembilan mengalami takdir yang memilukan hingga memilih mengakhiri kehidupan tetapi takut dengan kematian. Demi menyembunyikan diri dari kebenaran, Aqila bersembunyi dibalik rumah sakit jiwa. tibalah waktunya setiap rahasia harus diungkapkan, apa yang sebenarn...
How Precious You're in My Life
11628      1984     2     
Romance
[Based on true story Author 6 tahun] "Ini bukanlah kisah cinta remaja pada umumnya." - Bu Ratu, guru BK. "Gak pernah nemuin yang kayak gini." -Friends. "Gua gak ngerti kenapa lu kayak gini sama gua." -Him. "I don't even know how can I be like this cause I don't care at all. Just run it such the God's plan." -Me.
PROMISE
560      394     2     
Short Story
ketika sebuh janji tercipta ditengah hubungan yang terancam kandas
Guguran Daun di atas Pusara
427      286     1     
Short Story
Tentang Hati Yang Mengerti Arti Kembali
451      292     4     
Romance
Seperti kebanyakan orang Tesalonika Dahayu Ivory yakin bahwa cinta pertama tidak akan berhasil Apalagi jika cinta pertamanya adalah kakak dari sahabatnya sendiri Timotius Ravendra Dewandaru adalah cinta pertama sekaligus pematah hatinya Ndaru adalah alasan bagi Ayu untuk pergi sejauh mungkin dan mengubah arah langkahnya Namun seolah takdir sedang bermain padanya setelah sepuluh tahun berlalu A...