Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Sesuai rencana mereka, pagi ini sebelum matahari terbit mereka sudah berada di tepi pantai menikmati angin laut yang lumayan kencang. Elisa yang lupa membawa jaket pun merasa sedikit kedinginan walaupun dia sudah menggunakan baju lengan panjang.

"Nih pake jaket gue" Ujar Erlan sambil menyampirkan jaketnya di bahu Elisa.

Elisa yang sebelumnya tidak melihat Erlan berada disekitarnya pun terkejut dengan perlakuan Erlan terhadapnya.

"Eh, makasih" Ucap Elisa akhirnya sambil membenarkan letak jaket tersebut. Dia tidak mau gengsi dengan menolak jaket tersebut karena memang dua sudah merasa kedinginan. Biarlah Erlan yang merasa kedinginan karena lebih memilih untuk memberikan jaketnya kepada Elisa.

"Lo seneng banget sama pantai ya?" Tanya Erlan setelah dia duduk di samping Elisa sambil memandang ke hamparan air dihadapan mereka.

"Emangnya kenapa?" Bukannya menjawab pertanyaan Erlan, Elisa justru bertanya balik kepadanya.

"Enggak, gue lihat dari tadi Lo asyik banget soalnya duduk disini sampai mengabaikan tubuh lo yang udah mulai kedinginan. Bisanya kan cewek kalau di tempat bagus sibuk Selfi sana sini" Jawab Erlan panjang lebar membuat Elisa yang mendengarnya pun sampai cengo sendiri.

“Bisa ngomong banyak juga ternyata nih anak Ucap Elisa di dalam hati

Bukannya langsung menjawab Elisa justru menengok ke arah Erlan sebentar sebelum terkekeh. Membuat Erlan yang mendengar kekehann tersebut heran sendiri.

“Kenapa?” tanya Erlan heran sambil menatap Elisa yang masih menatap ke air laut dihadapan mereka.

“Enggak, gue kaget aja ternyata lo bisa ngomong banyak juga” jawab Elisa sambil kembali melihat ke arah Erlan dan akhirnya mereka saling bertatapan selama beberapa detik sebelum keduanya sama-sama membuang muka.

"Btw gue suka Selfi juga kok, cuman kadang lebih suka nikmatin apa yang ada di depan mata aja. Lagian jarang-jarang kan kita bisa melihat pemandangan seindah ini. Kadang pemandangan yang indah itu nggak harus di abadikan lewat foto, tapi disini" Ujar Elisa sambil menunjuk kepalanya.

"Ternyata gue salah menilai Lo, gue kira Lo cewek manja yang bisanya ngerengek doang kayak kebanyakan cewek yang sering gue temuin" Jujur Erlan sambil memalingkan pandangannya dari Elisa.

"Udah biasa kok. lo orang ke sekian yang ngomong kaya gitu. But thanks loh udah mau jujur"

"Sorry"

"It's okay, gue juga udah salah nilai lo kok"

"Emang Lo pikir gue orangnya gimana?"

"Yaa gitu sok cool, irit ngomong kaya bad boy gitu lah, tapi ternyata bisa banyak ngomong juga" Jujur Elisa sambil tersenyum menyadari dirinya yang sudah negative thinking terhadap Erlan.

"Tapi pikiran Lo terhadap gue nggak 100% salah juga kok"

"Eh lihat deh sunrisenya udah mulai muncul indah banget" Seru Elisa excited menyadari pemandangan didepannya. Sampai-sampai dia tidak sadar jika sudah menggandeng lengan Erlan.

Erlan pun agak terkejut melihat tingkah Elisa tersebut, tetapi dia juga membiarkannya sambil mengikuti arah yang di tunjukkan Elisa. Dan dalam beberapa saat mereka menikmati keindahan sunrise dengan saling diam sampai akhirnya mereka dikagetkan dengan suara Andre yang mengajak mereka untuk berfoto.

"Guys foto yuk mumpung mataharinya masih bagus buruan"

Mendengar panggilan Andre membuat Elisa tersadar jika tangannya masih menggenggam erat lengan Erlan.

"Eh sorry, gue terlalu excited tadi" Ucap Elisa sambil melepaskan genggamannya.

"It's okay" Jawab Fathur santai, membuat Elisa juga lebih merasa tenang. Melukapan kejjadian barusan merekapun akhirnya asyik berfoto-foto dengan background sunrise dan juga pantai pertama mereka di Jogja.

🐣🐣🐣

Setelah selesai menikmati sunrise mereka tadi memilih langsung kembali ke resort dan menyantap sarapan yang disiapkan oleh Elisa dan juga Karin.

Selesai sarapan Elisa dan Karin langsung membereskan meja makan dan juga piring kotor bekas makan mereka.

Sedangkan para cowok kembali ke kamar mereka untuk bersih-bersih karena siang ini mereka berencana untuk pergi keliling Jogja mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada disana.

"Gue dulu apa lo yang mau mandi Rin?" Tanya Elisa setelah mereka sampai di dalam kamar mereka. Sebenarnya masih ada kamar mandi lain di luar kamar, tetapi mereka lebih suka memakai kamar mandi yang ada di dalam kamar mereka.

“Lo aja deh gue masih mager”

"Ya udah gue mandi dulu, lo siap-siap jangan tidur lagi" Peringat Elisa kepada Karin yang memang sangat pelor itu.

"Iyaa mami Ica"  Jawab Karin dengan suara yang dibuat manja itu. Membuat Elisa yang mendengarnya justru geli sendiri. Setelah itu Elisa pun buru-buru masuk ke kamar mandi.

Setelah sekitar 15 menit akhirnya Elisa keluar dari kamar mandi dan disana Elisa melihat Karin yang sudah tertidur pulas di atas kasur mereka.

"Dasar pelor, katanya nggak bakal tidur" Ujar Elisa berucap sendiri sambil berjalan ke arah Karin.

"Rin bangun gue udah selesai mandi nih"

"Ehh, bentar lagi deh Ca, masih ngantuk nih gue" Jawab Karin dengan mata masih terpejam.

"Tapi jangan salahin gue kalau gue sama anak-anak berangkat duluan ya" Ancam Elisa yang berhasil membuat Karin langsung bangun dengan terpaksa.

"Iya iyaa gue bangun nih"

"Ya udah sana buruan mandi"

Setelah itu Karin berjalan ke kamar mandi masih dengan mata setengah terpejam. Elisa yang melihat itu hanya menggeleng-geleng saja melihat kelakuan sahabatnya itu.

Setelah Elisa selesai bersiap-siap Karin pun keluar dari kamar mandi dengan muka yang sudah berubah menjadi ceria. Berbeda sekali dengan keadaannya waktu masuk ke dalam kamar mandi tadi.

"Buruan siap-siap"

"Ini gue juga mau siap-siap Ica"

"Gue ke bawah dulu ya"

"Jangan tinggalin gue loh"

"Makanya jangan kelamaan dandannya"

Setelah itu Elisa tidak menunggu jawaban Karin lagi dan langsung pergi ke ruang tamu yang ternyata sudah ada Fathur yang sedang sibuk dengan gitarnya disana.

🐣🐣🐣


"Loh yang lain dimana?" Tanya Elisa kepada Erlan yang sedang duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan gitarnya.

"Masih pada siap-siap tadi dikamar" Jawab Erlan yang masih sibuk dengan gitarnya.

"Ooh" Ujar Elisa sambil ikut duduk di ujung sofa tersebut.

Fathur sibuk dengan gitarnya sedangkan Elisa sibuk dengan ponselnya hingga mereka tidak sadar jika anak-anak yang lain juga sudah berada disana.

"Duduk sih boleh berdua tapi sama-sama kaya patung gitu, nggak capek apa" Sindir Aldi yang baru saja sampai di ruang tamu dengan Andre.

Erlan dan juga Elisa tidak ada yang menanggapi omongan Aldi barusan, karena mereka tidak menganggap itu penting.

"Biar gue ajarin deh nanti bro" Ucap Andre dengan PD nya sambil mendudukkan dirinya dan merangkul Erlan.

"Gaya lo Ndre kaya yang paling bisa aja, pacar aja nggak punya juga" Ledek Karin yang baru keluar dari kamar dan langsung merangkul tangan Aldi.

"Mending langsung barengkat aja biar nggak kesiangan" Ucap Erlan yang langsung disetujui oleh yang lainnya juga.

Setelah itu mereka pergi ke lokasi pertama tempat wisata mereka dengan menggunakan mobil yang sudah mereka sewa selama di Jogja. Selama di dalam mobil mereka asyik dengan bercanda dan sesekali bernyanyi jika lagu yang di diputar di dalam mobil tersebut mereka sukai.

Berbeda dengan yang lain Karin lebih sibuk dengan Snack yang sengaja mereka bawa untuk dia makan di dalam mobil itu. Entahlah melihat Karin yang doyan sekali ngemil kadang membuat Elisa geleng-geleng kepala sendiri. Karena Karin walaupun sudah sering pergi ke luar kota tetapi dia selalu tidak bisa jika dia tidak memakan cemilan di saat sedang perjalanan jauh.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
10 Reasons Why
2600      1134     0     
Romance
Bagi Keira, Andre adalah sahabat sekaligus pahlawannya. Di titik terendahnya, hanya Andrelah yang setia menemani di sampingnya. Wajar jika benih-benih cinta itu mulai muncul. Sayang, ada orang lain yang sudah mengisi hati Andre. Cowok itu pun tak pernah menganggap Keira lebih dari sekadar sahabat. Hingga suatu hari datanglah Gavin, cowok usil bin aneh yang penuh dengan kejutan. Gavin selalu pu...
Pelukan Ibu Guru
609      458     0     
Short Story
Kisah seorang anak yang mencari kehangatan dan kasih sayang, dan hanya menemukannya di pelukan ibu gurunya. Saat semua berpikir keduanya telah terpisah, mereka kembali bertemu di tempat yang tak terduga.
The Secret
423      290     1     
Short Story
Aku senang bisa masuk ke asrama bintang, menyusul Dylan, dan menghabiskan waktu bersama di taman. Kupikir semua akan indah, namun kenyataannya lain. Tragedi bunuh diri seorang siswi mencurigai Dylan terlibat di dalam kasus tersebut. Kemudian Sarah, teman sekamarku, mengungkap sebuah rahasia besar Dylan. Aku dihadapkan oleh dua pilihan, membunuh kekasihku atau mengabaikan kematian para penghuni as...
Senja Belum Berlalu
4183      1467     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
THROUGH YOU
1348      855     14     
Short Story
Sometimes beautiful things are not seen; but felt.
Mencari Cinta Suamiku
669      361     2     
Romance
“Mari berhenti melihat punggung orang lain. Semua yang harus kamu lakukan itu adalah berbalik. Kalau kamu berbalik, aku ada disini.” Setelah aku bersaing dengan masa lalumu yang raganya jelas-jelas sudah dipeluk bumi, sekarang sainganku adalah penyembuhmu yang ternyata bukan aku. Lantas tahta apa yang tersisa untukku dihatimu?.
Let Me Go
2741      1142     3     
Romance
Bagi Brian, Soraya hanyalah sebuah ilusi yang menyiksa pikirannya tiap detik, menit, jam, hari, bulan bahkan tahun. Soraya hanyalah seseorang yang dapat membuat Brian rela menjadi budak rasa takutnya. Soraya hanyalah bagian dari lembar masa lalunya yang tidak ingin dia kenang. Dua tahun Brian hidup tenang tanpa Soraya menginvasi pikirannya. Sampai hari itu akhirnya tiba, Soraya kem...
Love Rain
21241      2860     4     
Romance
Selama menjadi karyawati di toko CD sekitar Myeong-dong, hanya ada satu hal yang tak Han Yuna suka: bila sedang hujan. Berkat hujan, pekerjaannya yang bisa dilakukan hanya sekejap saja, dapat menjadi berkali-kali lipat. Seperti menyusun kembali CD yang telah diletak ke sembarang tempat oleh para pengunjung dadakan, atau mengepel lantai setiap kali jejak basah itu muncul dalam waktu berdekatan. ...
Soulless...
5510      1286     7     
Romance
Apa cintamu datang di saat yang tepat? Pada orang yang tepat? Aku masih sangat, sangat muda waktu aku mengenal yang namanya cinta. Aku masih lembaran kertas putih, Seragamku masih putih abu-abu, dan perlahan, hatiku yang mulanya berwarna putih itu kini juga berubah menjadi abu-abu. Penuh ketidakpastian, penuh pertanyaan tanpa jawaban, keraguan, membuatku berundi pada permainan jetcoaster, ...
DELUSI
559      394     0     
Short Story
Seseorang yang dipertemukan karena sebuah kebetulan. Kebetulan yang tak masuk akal. Membiarkan perasaan itu tumbuh dan ternyata kenyataan sungguh pahit untuk dirasakan.