"Lo yakin mau bawa makanan sebanyak itu Rin?"
Tanya Elisa yang melihat sahabatnya sudah memborong berbagai macam Snack di keranjang belanjaannya.
"Ini tuh masih kurang Ca, Lo kan tahu sendiri kalau gue paling nggak bisa berhenti ngemil kalau lagi di jalan"
"Terserah weh"
Pasrah Elisa dan dia lebih memilih pergi meninggalkan sahabatnya yang masih sibuk memilih makanan itu.
Memang setelah selesai rapat Organisasi tadi Karin mengajak Elisa ke supermarket dekat kampus untuk membeli perlengkapan liburan mereka besok. Dan sudah hampir 1 jam Karin dan juga Elisa berada di supermarket ini tetapi Karin masih saja mengambil berbagai macam Snack dan juga beberapa macam jenis obat-obatan. Sedangkan Elisa hanya membeli beberapa bungkus Snack kesukaannya saja.
"Rin udah yuk, capek nih" Elisa menemui Karin lagi untuk mengajaknya pulang.
"Bentar lagi dong Ca, lo tunggu di luar aja deh sana, ini gue tinggal dikit lagi kok" Jawab Karin masih sibuk memilih-milih minuman bersoda.
"Nahhh ketemu deh, yuk ke kasir gue udah beres nih" Ajak Karin setelah dia menemukan minuman yang dia cari.
"Akhirnya..." Lirih Elisa sambil berjalan menuju kasir.
Setelah hampir setengah jam berada di kasir akhirnya sekarang mereka sudah keluar dari supermarket tersebut dan juga tengah menunggu taksi online pesenan mereka. Malam ini Karin berencana tidur di tempat Elisa supaya dia besok pagi tidak kesiangan. Yah maklum lah walaupun Elisa anaknya insom tapi kalau dibandingkan dengan Karin dia lebih bisa untuk bangun pagi. Entahlah Elisa juga heran dengan sahabatnya tersebut.
Sesampainya di tempat Elisa, mereka berdua langsung menuju kamar dan merebahkan tubuh mereka di kasur empuk yang ada di kamar tersebut.
Rasanya pinggang Elisa sudah hampir patah mengingat dia selama beberapa jam bolak-balik menemani sahabatnya belanja.
Sampai beberapa menit kemudian tanpa mereka sadari mereka sama-sama tertidur saking lelahnya.
🐣🐣🐣
Elisa membuka matanya saat mendengar ada suara hp yang berbunyi. Dia bangun dan mencari dimana sumber suara itu, dan ternyata ada di bawah bantal yang ditiduri Karin. Dia mengambil hp nya dan langsung mengangkat tanpa melihat siapa yang menelponnya.
"Halo?"
Sapa Elisa dengan suara khas bangun tidur setelah mengangkat telfon tersebut.
"Kenapa?"
Tanya Elisa dengan wajah sedikit kesal mendengar jawaban orang di seberang telfonnya yang tidak jelas.
"Udah dulu ya, aku ngantuk"
Setelah itu Elisa langsung mematikan panggilan tersebut tanpa menunggu persetujuan dari orang diseberang sana yang menelfonnya. Setelah itu dia langsung terkejut saat melihat jam di layar hpnya. Ternyata cukup lama juga dia dan Karin tidurnya. Karena seingat Elisa dia dan Karin tidur sekitar jam 8 malam dan di terbangun saat sudah jam 11 malam sekarang. Setelah itu dia memutuskan untuk mandi mengingat tadi dia belum sempat mandi. Setelah selesai mandi dia kemudian mengecek hpnya yang ternyata sudah rame sekali chat pribadi ataupun grup di dalam aplikasi WhatsApp nya. Dia melihat sekilas chat-chat tersebut dan hanya membuka beberapa pesan saja yang menurutnya penting. Tiba-tiba saja dia teringat dengan omongan seseorang yang menelfonnya tadi. Sudah sekian lama dia berusaha untuk mengabaikan orang tersebut tapi tetap saja dia masih saja berani mengganggu hidupnya.
Yaa dia adalah Vigo, mantan pacarnya yang sudah dia putuskan sekitar satu tahun yang lalu, tetapi hingga kini dia masih saja berusaha untuk menggoyahkan hati Elisa.
"Sa, aku kangen sama kamu. Aku mau kita balik kayak dulu lagi"
Ucapan itu yang selalu dikatakan oleh Vigo, seperti beberapa saat yang lalu saat dia menelfonnya. Itulah yang membuat Elisa hingga saat ini belum bisa menerima laki-laki lain dalam hidupnya, bukan karena dia masih suka dengan Vigo, tetapi lebih karena dia meresa bersalah dengan cowok tersebut.
"Sialan emang tuh cowok bisa aja bikin aku pusing" Gerutu Elisa pada dirinya sendiri.
Akhirnya dia pun berusaha untuk tidur kembali karena besok pagi dia dan juga Karin akan berangkat ke Jogja dengan menggunakan kereta pagi dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama di perjalanan.
🐣🐣🐣
"Udah beres semua belum Rin?" Tanya Elisa kepada Karin yang masih sibuk mengemas barang-barang bawaannya.
"Udah ini tinggal di masuk-masukkin kok, Lo emang udah beres Ca?"
"Udah dari tadi atulah"
"Ya udah sih, mending lo bantuin gue aja nih"
"Embung ah" Jawab Elisa sambil meninggalkan Karin sendiri dengan barang-barangnya.
"Sahabat gue bukan sih lo? ngeselin banget Icaa" Seru Karin melihat Elisa dengan santainya pergi meninggalkan dia yang sedang kesusahan packing. Setelah mereka siap akhirnya mereka pergi keluar dan ternyata diluar sudah ada Aldi dan juga dua temannya.
"Lama banget sih beb" Ujar Aldi melihat pacarnya akhirnya keluar juga.
"Ya maaf beb, namanya juga cewek. Iya kan Ca" Karin berusaha mencari bantuan dengan menyenggol lengan Karin untuk meng iyakan ucapannya tadi.
"iyaaa khusus buat Karin tapi"
"Ihh Lo mah nggak ada sayang-sayangnya sama sahabat"
"Dari pada ribut mending langsung berangkat nanti keburu ketinggalan kereta lagi da nyaho kita" Ujar Andre yang langsung disetujui oleh mereka semua.
Di dalam kereta mereka semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing. bahkan sebagian besar dari mereka juga memilih untuk tidur di dalam kereta supaya tidak terlalu capek. Kecuali Elisa dan Karin, selama perjalanan Elisa berdoa supaya selama di Jogja nanti semoga saja dia tidak akan bertemu dengan Vigo mengingat beberapa bulan lalu Elisa sempat dengar kalau Vigo dipindah tugaskan di Jogja lagi, apalagi mengingat kata-katanya lewat telfon semalam membuat Elisa benar benar tidak bisa tidur.
Beda halnya dengan Karin, sepanjang perjalanan dia sama sekali tidak tidur dan juga tidak berhenti ngunyah, sampai petugas yang melihatnya pun sepertinya heran melihat sampah bungkus snack yang ada di hadapan Karin itu. Tetapi Karin hanya diam saja melihat tampang cengo petugas tersebut.
“Lo kenapa sih Ca, perasaan dari tadi lo kayak nggak tenang gitu?” tanya Karin disela-sela dia menikmati cemilannya.
“Gue nggak papa kok”
“Lo nggak usah khawatir soal dia Ca, tenang aja gue nggak bakal biarin dia bisa gangguin lo selama kita di Jogja”
“Thanks ya Rin, lo emang sahabat terbaik gue”
Tanpa mereka sadari percakapan mereka juga didengar oleh seseorang yang ada disekitar mereka.
Setelah sekitar 7 jam lebih perjalanan akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuan mereka. Yang pertama mereka kunjungi bukanlah resort tempat mereka menginap tetapi sebuah tempat makan sederhana yang pasti sudah tidak asing lagi bagi anak-anak muda di Jogja, apalagi kalau bukan angkringan. Disana mereka bebas mau memilih makanan yang mereka inginkan dan yang pasti sangat murah.
Setelah selesai makan mereka baru melanjutkan perjalanan menuju resort yang sudah mereka booking. Bentuk dari resort yang mereka sewa mirip seperti sebuah rumah yang memiliki pendopo di bagian depan halaman. Didalam juga terdapat 4 kamar tidur tetapi mereka hanya menggunakan 2 kamar saja yaitu satu kamar untuk cewek-cewek dan satu lagi untuk para cowok. Mereka sampai di resort tersebut sekitar pukul 9 malam. Karena mereka sudah merasa cukup capek jadi mereka memutuskan untuk langsung mandi dan istirahat. Besok paginya baru mereka merencanakan untuk pergi jalan-jalan.