Walaupun tempatnya berada di bawah tanah tapi tempatnya sangatlah luas, sama halnya dengan desa pancarona tempatnya juga terbuat dari, bebatuan, kristal, dan berlian. Namun dari itu semua, Sempena hanya terfokus pada sebuah benda-benda sakti dan magis yang ada di tempat itu, seperti keris, trisula, suling , gong, baju zirah ,dll. Dia merasakan kehadiran energi sihir yang sangat kuat dari benda-benda sakti disana.
"Kek, ini semua benda-benda apa , kenapa aku merasakan energi sihir yang kuat dan benda-benda tersebut terlihat sakti ?"
"Ini semua adalah benda pusaka"
“benda pusaka?”
"Yaaa , benda pusaka adalah benda sakti yang magis dan penuh energi sihir. Benda pusaka bisa digunakan sebagai sebuah alat petarungan. Kau bisa menyalurkan energi sihirmu ke benda pusaka , maka benda ini akan meningkatkan kekuatan elemen sihir, tapi benda pusaka tidak bisa digunakan oleh sembarang orang, benda pusaka lah yang memilih penggunanya bukan pengguna yang memilih benda pusakanya."
Sempena mengangguk sebagai tanda bahwa ia mengetahui maksud dari kakek gimbal. Dia melangkahkan kakinya secara perlahan menuju ke salah satu benda pusaka-pusaka tersebut, sebuah keris tua dengan bagian tajam yang terbuat dari emas dan sisik naga serta penutupnya yang terbuat dari kulit rusa. Saat Sempena semakin dekat dengan benda pusaka tersebut semakin Dia merasakan sumber energi sihir yang sangat kuat.
Dia sangat ingin menyentuh benda pusaka itu, dia bertanya terlebih dahulu kepada kakek gimbal apakah dia boleh menyentuh benda pusaka itu. Kakek gimbal menggangguk membolehkan Sempena untuk menyentuh benda pusaka itu. Sempena mulai mengulurkan tangan untuk menyentuh keris pusaka , saat melancong mulai menyentuh keris pusaka itu ,seperti ada Medan sihir yang tak terlihat dan mendorongnya agar tidak menyentuh benda pusaka itu.
"Bagaimana hmm, kamu merasakan bahwa benda pusaka itu menolakmu bukan?"
"i..iya kek"
Dari itulah Sempena mengetahui bahwa memang benar benda pusaka lah ya akan memilih pemiliknya bukan pemilik yang memilihnya. Selanjutnya kakek gimbal mengajak Sempena untuk berkeliling di tempat itu. Di tempat yang luas ini terdapat banyak sekali benda-benda pusaka yang mungkin jumlahnya sekitar puluhan. Kakek gimbal menjelaskan bahwa setiap benda pusaka memiliki nama sendiri dan karakteristik tersendiri selain itu bahan untuk pembuatan benda pusaka bukanlah bahan biasa. Benda pusaka juga memiliki inti elemen seperti bebatuan, Kristal , berlian dan Permata , namun bedanya benda pusaka tidak bisa digunakan oleh orang yang memiliki tipe sihir yang berbeda dengan inti elemennya.
Keris kencana emas, salah satu dari benda pusaka. Keris kencana emas adalah benda pusaka yang tadi ingin disentuh oleh Sempena. Keris ini memiliki inti Elemen berupa tanah. Ciri khas dari keris ini adalah memiliki sisi tajam yang sangat kuat dan sulit dipatahkan, selain itu keris kencana emas juga bisa berukuran besar dan mengecil.
Di dekat keris kencana emas juga terdapat perisai Tora. Perisai Tora adalah perisai yang terbuat dari bebatuan vulkanik dan batu vibranium. Perisai ini memiliki inti elemen api dan karakteristik perisai Tora adalah bisa membuat sihir atau benda yang terkenanya dipantulkan kembali ke target yang diinginkan.
Selain keris kencana emas dan perisai Tora masih ada banyak lagi benda pusaka di sana karena begitu banyaknya kakek gimbal tidak menjelaskan seluruh senjata yang ada di sana. Sempena bertanya kepada kakek gimbal apakah dia memiliki sebuah benda pusaka. Kakek gimbal tersenyum selalu memanggil buku saktinya dari buku saktinya itu dia membaca sebuah mantra ia mendatangkan benda pusakanya. Sebuah portal muncul dari tanah dan mengeluarkan benda pusaka berupa ketipung.
Kakek gimbal menjelaskan bahwa Ketipung ini terbuat dari kayu yang sangat kuat dan dari kulit badak yang sudah hidup 100 tahun lebih. Kakek gimbal juga berkata bahwa ketipung ini memiliki nama ketipung Atala. Memiliki karakteristik dapat menyimpan energi kehidupan di dalamnya. Ketipung ini juga memiliki unsur inti berupa flora.
Sempena yang mendengar penjelasan dari kakek gimbal merasa sangat ingin tahu bagaimana jika benda pusaka itu digunakan, Dia meminta kakek gimbal untuk memainkan ketipung Atala. Kakek gimbal yang melihat Sempena sangat ingin tahu tidak memiliki pilihan lain selain menunjukkannya.
"Mantra pusaka Rosella, alunan musik alam"
Tangan kakek gimbal menabuh ketipung Atala, dari ketipung tersebut muncul alunan musik yang sangat indah, alunan musik itu berbentuk sebuah gelombang hijau , Sempena yang terkena gelombang hijau itu dan mendengar alunan musik itu merasakan tubuhnya mendapatkan stamina tambahan. Kakek gimbal mengatakan bahwa itu adalah salah satu mantra yang dapat meningkatkan stamina diri sendiri dan orang yang diinginkan.
Kakek Gmail juga mengingatkan bahwa setiap tipe sihir ataupun elemen sihir memiliki keunggulan dalam melawan tipe sihir ataupun elemen sihir yang lain. Tipe maron kuat melawan tipe Dirgantara , tipe Dirgantara kuat melawan tipe Eltra, tipe Eltra kuat melawan tipe Teta , tipe Teta kuat melawan tipe Banyu , tipe Banyu kuat melawan tipe Maron , Tipe Rosella seimbang dengan tipe Bios , Tipe Deva seimbang dengan tipe Zakel, dan tipe Glace seimbang dengan tipe Banyu dan Maron.
Namun belum tentu tiba-tiba yang dijelaskan oleh kakek gimbal itu pasti akan menang , semuanya itu tergantung dengan keahlian dan sihir milik seseorang jika seorang bertipe maron yang memiliki energi sihir yang sangat kuat melawan seorang tipe banyu , maka orang yang bertipe maron itu akan menang.
Setelah pelajaran yang cukup panjang waktu telah berganti kembali menjadi sore hari.kakek gimbal mengatakan bahwa dia sudah tidak bisa mengajarkan apa-apa lagi kepada Sempena , kakek gimbal mengatakan bahwa Sempena adalah orang yang mudah diajari. Kakek gimbal mengajak Sempena untuk kembali.
Dalam perjalanan pulang Sempena mengatakan kepada kakek bahwa dia merasa dirinya sudah siap untuk memulai perjalanan menuju Nirwana Nusantara, kakek gimba yang mendengar hal itu merasa sangat senang , dia memerintahkan Sempena untuk kembali sendiri karena kakek gimbal harus mengurus sesuatu yang penting di suatu tempat. Sempena akhirnya berjalan sendirian menuju ke rumah kakek gimbal. Dalam perjalanannya dia diperlihatkan oleh alam ini pemandangan yang sangat indah ,langit senja berwarna jingga keunguan dan dari Timur sudah mulai muncul dua bulan yang indah dan dari barat Matahari mulai tenggelam dengan cahaya keemasannya.
Sempena berjalan dengan senang dan menikmati keindahan alam ini dan menghirup udara segar sore hari. Namun dia cukup merasa ada kejanggalan di desa pancarona , desa ini selalu dipenuhi oleh penduduk namun sore hari ini tiba-tiba suruh penduduk seperti hilang entah ke mana, Sempena mencoba untuk berpikir positif bahwasanya mungkin saja penduduk desa pergi ke suatu tempat yang sama seperti dengan kakek gimbal atau mungkin saja penduduk Desa pancarona ini sudah mulai kelelahan sehingga secara bersamaan baik atau saya istirahat dan mengunci rumah rumah mereka.
Setelah melewati pedesaan, pasar ,dan pusat kota yang dihiasi suasana alam indah namun penuh kenyamanan akhirnya dirinya sampai dirumah Kakek gimbal , saat masuk ke rumah pakai gimbal dia langsung menuju ke kamar untuk beristirahat karena lelah. Karena kelelahan yaitu tanpa ia sadari matanya mulai menutup secara perlahan dan akhirnya Sempena tertidur dengan lelapnya.