Loading...
Logo TinLit
Read Story - Archery Lovers
MENU
About Us  

Keesokan paginya selesai sarapan Zahra langsung berangkat ke sekolah bersama Fani, gadis itu sempat mengirim pesan singkat kepada Rayla dan dijawab bahwa dia sudah sampai didepan gang. Saat hampir sampai ia melihat Rayla sudah berdiri di samping mulut gang, gadis itu langsung menyapanya dan mengajak Rayla untuk berangkat bersama-sama.

“Dia adikmu ya?” Tanya Rayla saat melihat Fani yang berjalan disamping Zahra.

Zahra langsung menoleh ke arah Fani sekilas lalu kembali menoleh ke arah Rayla,” Iya, dia adikku yang paling kecil tapi rada ngeselin?” Jawab Zahra enteng.

Fani yang mendengar jawaban dari Kakaknya sontak langsung memukul pinggang Zahra dengan kencang membuat yang dipukul langsung mengaduh kesakitan. “Mbak juga ngeselin kok, malah lebih parah!” Bela Fani.

Zahra berniat membalas namun dia uruangkan karena ada Rayla, sementara Rayla tersenyum melihat interaksi kakak-adik itu lalu melihat ke depan. Beberapa menit kemudian Fani segera berpisah dengan Zahra dan Rayla, sepeninggal Fani mereka kembali melanjutkan perjalanan lalu belok ke kiri dan sampai di sekolah. Setelah melintasi halaman sekolah mereka menelusuri lorong lantai dasar akhirnya mereka sampai di kelas 10-3 IPS, kedatangan mereka sempat disapa oleh teman mereka yang sudah lebih dulu tiba di kelas juga suasananya di dalam kelas yang hanya beberapa siswa yang hadir. Setelah meletakkan tas diatas meja kemudian duduk mereka berdua mengobrol sebentar sambil menunggu bel masuk berbunyi, 10 menit kemudian bel segera berbunyi dan para siswa di sekitar kelas maupun di lapangan segera masuk ke dalam kelas termasuk teman sekelas Zahra. Setelah semua sudah duduk secara bersamaan Bu Laila masuk ke dalam kelas membawa dua tas beda ukuran; tas jinjing dan Totebag seraya mengucap salam, semua siswa termasuk Zahra segera menjawab, pandangan mereka seketika tertuju pada Totebag yang dibawa oleh guru mereka yang tampak tebal.

“Sebelum Ibu mulai pelajaran pagi ini Ibu akan memperkenalkan diri dulu. Perkenalkan nama saya Laila Nur Azizah, kalian boleh memanggil saya Bu Laila! Hari ini sebelum saya memulai pelajaran Bahasa Indonesia izinkan Ibu untuk membagikan formulir pendaftaran ekstrakulikuler kepada kalian, di sini kalian boleh memilih kegiatan yang ingin kalian ikuti dan masing-masing boleh memilih dua ekstrakulikuler yang berbeda. Ibu beri waktu seminggu buat kalian untuk memilih, jadi pikirkan baik-baik. Paham semuanya!”

“Paham Bu..”

Lantas Bu Laila satu per satu menghampiri meja para siswa sembari membagikan formulir tersebut, suara siswa yang saling berbisik mulai terdengar membahas soal kegiatan tersebut. Saat sampai di meja Zahra dan Rayla wanita muda itu memberika mereka berdua masing-masing formulir kemudian beralih ke yang lain.

“Zahra kamu mau ikut ekstrakulikuler apa?” Tanya Rayla setelah membaca isi dalam formulir tersebut.

Akan tetapi Zahra tidak menjawab. Matanya masih membaca deretan daftar nama ekstarkulikuler yang sebagian besar adalah bidang olahraga serta kolom jawaban yang harus di isi sesuai pilihan.

“Zahra!” Panggil Rayla.

Zahra menoleh, “Apa?”

“Kamu mau ikut ekstrakulikuler apa?” Rayla mengulang pertanyaannya.

“Aku nggak ikut apa-apa sepertinya?” Jawab Zahra dingin.

Kening Rayla seketika bertaut heran mendengar jawaban Zahra barusan, ditambah raut wajah temannya yang mendadak menjadi dingin ketika menatap kertas ditangannya. Rayla berniat bertanya kepadanya tetapi Bu Laila sudah keburu memulai pelajaran Bahasa Indonesia sehigga Rayla mengurungkan niatnya dan memerhatikan gurunya didepan kelas.

****

Ketika jam istirahat tiba semua siswa termasuk kelas 10-3 IPS segera keluar kelas menuju kantin, namun ada sebagian yang pergi ke lapangan untuk bermain bola. Di saat yang lain pergi ke kantin Zahra justru pergi ke masjid sekolah yang berada di samping sekolah dan diikuti Rayla.

“Zahra kamu nggak ke kantin?” Tanya Rayla saat mereka tiba di masjid, setelah melepas sepatu lalu masuk dan duduk di dalam masjid. “Terus kita ngapain disini?”

“Bukan apa-apa, aku merasa tenang saja jika beristirahat di dalam masjid! Kamu kalau mau ke kantin nggak apa-apa kok, kamu pasti lapar!” Ujar Zahra.

Rayla memang berniat pergi ke kantin namun dia tidak bisa meninggalkan temannya sendirian, akan tetapi perut Rayla sudah merengek minta di isi sampai akhirnya dia memutuskan untuk izin pergi ke kantin. Sepeninggal Rayla gadis itu menikmati suasana tenang dan hening sementara di sekitarnya tidak ada siapapun selain dirinya. Masjid itu tidak terlalu besar namun memiliki dua lantai, Zahra sengaja datang ke sini agar dirinya tidak bertemu dengan Aura dan Jasmine. Tetapi di sisi lain ia juga mulai kepikiran soal formulir pendaftaran ekstrakulikuler yang mengingatkan kembali tentang masa lalunya  serta luka yang disebabkannya, tidak berselang lama Zahra melihat Rayla dari kejauhan yang sudah kembali dari kantin membawa kantung plastik transparan berisi banyak makanan. Setelah Rayla melepas sepatunya dan duduk disamping Zahra gadis itu mengambil salah satu roti rasa cokelat dari dalam kantung plastik lalu menyodorkannya pada Zahra.

“Aku nggak bisa makan sendiri kalau melihat temanku tidak makan! Ini, aku sengaja membelikannya untukmu. Kamu juga pasti lapar!” Ucap Rayla sambil tersenyum ramah.

Pepatah mengatakan rezeki jangan ditolak. Membalas senyum Zahra menerima roti tersebut seraya mengucap terima kasih lalu membuka pembungkusnya, suasana kembali hening dan hanya semilir angin yang lewat dan masuk ke dalam masjid serta membuat suasana didalam sana terasa sejuk dan damai. Selesai makan mereka segera kembali ke kelas sebelum bel masuk, namun setibanya di kelas seorang gadis bertubuh pendek; sama seperti dirinya tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua.

“Zahra tadi ada yang nyariin kamu loh!” ujar Intan.

“Siapa?” Tanya Zahra penasaran.

“Hm…kalau tidak salah ingat namanya Aura sama Jasmine, mereka tadi ke sini buat nyariin kamu tapi kamu nggak ada, jadi mereka nitip pesan kalau kamu disuruh pergi ke halaman belakang sekolah buat menemui mereka sepulang nanti?” Jawab Intan.

NYUT…dada Zahra seketika terasa sakit mendengar kabar itu, sambil memasang senyum paksa ia mengucap terima kasih kepada Intan dan kemudian kembali ke mejanya. Selama pelajaran Bahasa Inggris Zahra tidak bisa fokus memerhatikan pelajaran yang disampaikan Pak Wawan karena pesan dari Aura dan Jasmine,’Kenapa selalu di halaman belakang sekolah’,Pikir Zahra gusar. Gadis itu sudah tahu apa yang ingin Aura dan Jasmine katakan kepadanya nanti, sambil menghela napas gusar serta malas ia berusaha untuk mengalihkan pikirannya dengan menyimak materi didepan kelas. dua jam kemudian bel pergantian pelajaran berbunyi, setelah guru ke luar kelas Zahra tidak bisa memerhatikan materi yang di terangkan akibat pikirannya yang sibuk dengan kemungkinan terburuk selepas pelajarn berakhir, bahkan gadis itu tidak sadar jika guru lain sudah masuk kelas dan pelajaran terakhir pun dimulai.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love Dribble
10596      2042     7     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...
The Eternal Love
21222      3193     18     
Romance
Hazel Star, perempuan pilihan yang pergi ke masa depan lewat perantara novel fiksi "The Eternal Love". Dia terkejut setelah tiba-tiba bangun disebuat tempat asing dan juga mendapatkan suprise anniversary dari tokoh novel yang dibacanya didunia nyata, Zaidan Abriana. Hazel juga terkejut setelah tahu bahwa saat itu dia tengah berada ditahun 2022. Tak hanya itu, disana juga Hazel memili...
Campus Love Story
8312      1901     1     
Romance
Dua anak remaja, yang tiap hari bertengkar tanpa alasan hingga dipanggil sebagai pasangan drama. Awal sebab Henan yang mempermasalahkan cara Gina makan bubur ayam, beranjak menjadi lebih sering bertemu karena boneka koleksi kesukaannya yang hilang ada pada gadis itu. Berangkat ke kampus bersama sebagai bentuk terima kasih, malah merambat menjadi ingin menjalin kasih. Lantas, semulus apa perjal...
Cinta untuk Yasmine
2304      996     17     
Romance
Yasmine sama sekali tidak menyangka kehidupannya akan jungkir balik dalam waktu setengah jam. Ia yang seharusnya menjadi saksi pernikahan sang kakak justru berakhir menjadi mempelai perempuan. Itu semua terjadi karena Elea memilih untuk kabur di hari bahagianya bersama Adam. Impian membangun rumah tangga penuh cinta pun harus kandas. Laki-laki yang seharusnya menjadi kakak ipar, kini telah sah...
Iblis Merah
9656      2568     2     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...
Senja (Ceritamu, Milikmu)
6625      1648     1     
Romance
Semuanya telah sirna, begitu mudah untuk terlupakan. Namun, rasa itu tak pernah hilang hingga saat ini. Walaupun dayana berusaha untuk membuka hatinya, semuanya tak sama saat dia bersama dito. Hingga suatu hari dayana dipertemukan kembali dengan dito. Dayana sangat merindukan dito hingga air matanya menetes tak berhenti. Dayana selalu berpikir Semua ini adalah pelajaran, segalanya tak ada yang ta...
Call Me if U Dare
5401      1629     2     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Meteor Lyrid
539      375     1     
Romance
Hujan turun begitu derasnya malam itu. Dengan sisa debu angkasa malam, orang mungkin merasa takjub melihat indahnya meteor yang menari diatas sana. Terang namun samar karna jaraknya. Tapi bagiku, menemukanmu, seperti mencari meteor dalam konstelasi yang tak nyata.
Tyaz Gamma
1440      910     1     
Fantasy
"Sekadar informasi untukmu. Kau ... tidak berada di duniamu," gadis itu berkata datar. Lelaki itu termenung sejenak, merasa kalimat itu familier di telinganya. Dia mengangkat kepala, tampak antusias setelah beberapa ide melesat di kepalanya. "Bagaimana caraku untuk kembali ke duniaku? Aku akan melakukan apa saja," ujarnya bersungguh-sungguh, tidak ada keraguan yang nampak di manik kelabunya...
THE DARK EYES
719      405     9     
Short Story
Mata gelapnya mampu melihat mereka yang tak kasat mata. sampai suatu hari berkat kemampuan mata gelap itu sosok hantu mendatanginya membawa misteri kematian yang menimpa sosok tersebut.