PROLOG
Aku, orang-orang memanggilku Kayla, anak gadis yang dituntut untuk kuat dalam setiap keadaan, namun tak jarang pula aku menangis dibelakang ibu, aku sangat hobi menjadikan kamar mandi sebagai tempat multifungsi, selain untu mandi, aku juga menjadikan kamar mandi untuk mencurahkan segala keluh kesahku, bahkan tak jarang aku memukul tembok kamar mandi dikarenakan sudah capek menahan sesak dalam hati.
Namun aku tidak sendiri, setelah menjadi santri dan pindah sekolah ke pesantren, aku banyak menemukan perbedaan, banyak mempunyai teman yang paham akan kondisiku, teman yang mau mendengarkan keluh kesahku, bahkan teman yang peka ketika mataku sudah mulai berkaca-kaca, dari mereka aku juga bisa belajar bahwa aku tidak sendiri, masih banyak orang diluaran sana yang juga butuh semangat, dorongan bahkan tempat untuk curhat, kami saling berbagi cerita suka duka, meski tidak semua teman itu baik, setidaknya ada yang peduli dengan kehidupan kita.
Kisah cinta suram juga sempat aku rasakan, tertaut dalam satu rasa namun terpisah oleh keadaan yang tak serupa.
Ketentraman dan kebahagian yang hanya bisa aku rasakan sekejap mata memandang, indahnya memory kenangan sempat kujadikan rujukan untuk masa depan, kini tak lagi terbayang, entah apa yang Allah rencanakan sehingga perlahan rumit kehidupan mulai diperlihatkan.
Aku yakin, semuanya tidak akan permanen begitu saja, Allah menciptakan sesuatu di dunia ini secara berpasang-pasangan, sama halnya dengan SUKA DAN DUKA, akan silih berganti setiap saatnya.