Loading...
Logo TinLit
Read Story - GAARA
MENU
About Us  

Di lapangan basket, sedang terjadi pertandingan bola basket antar kelas, yakni sebelas MIPA 1 melawan sebelas MIPA 5, dimana tim biru—sebelas MIPA 1 mampu mengungguli dua poin, sedangkan tim merah—sebelas MIPA 5 masih memperoleh satu poin.

"Genan," teriak Alam kepada Genandra agar mengoper bola kepada dirinya. Alam yang saat itu dengan posisi badan berkeringat membasahi tubuhnya, serta lengannya yang berotot semakin terlihat keren ketika mendribble bola.

Semua murid perempuan meneriakkan namanya, pandangan mereka sama sekali tidak dapat teralihkan dari dua remaja tampan itu. "Bro!" Novan juga tidak mau kalah, disaat kedua temannya mendapatkan perhatian dari cewek-cewek, kenapa dia tidak.

Novan yang sudah siap siaga berdiri di dekat ring lawan, Alam langsung melempar bola tersebut kepada Novan, Novan pun menangkap dan memasukkan bolanya ke dalam ring lawan.

Semua murid kembali bersorak, sebelas MIPA 1 kembali mendapatkan angka, dan bertepatan dengan itu juga peluit dibunyikan oleh wasit, sebagai pertanda kalau pertandingan telah usai. Serta dapat dipastikan bahwa pemenangnya adalah tim biru yang diketuai oleh Genandra.

"Capek guys, sakit perut gue," keluh Novan berkacak pinggang.

"Bener, istirahat dulu yuk! Nanti aja ganti bajunya," balas Alam.

"Terserah," sahut Genandra dan mereka bertiga memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu.

"Ya Hari, udah selesai nih pertandingannya, gue jadi gak bisa lihat Kak Genan kan," sebal Akira melihat lapangan basket sudah diisi oleh kelas lain yang sedang bertanding.

"Ya maaf Ra, perut gue beneran mules tadi," jawab Hari, sebelum pergi ke lapangan basket Hari sempat mengajak Akira untuk pergi ke toilet sebentar. Apalagi kalau bukan panggilan alam.

"Terus ini minumannya gimana?" ternyata, Akira telah membawakan sebotol minuman air putih untuk Genandra, ia tahu kalau hari ini laki-laki itu ada jadwal pertandingan jadi Akira sengaja membawakannya.

"Udah buat gue aja sini!" balas Hari hendak menyahut botol minuman tersebut.

"Enggak," ujar Akira menjauhkan botol minumannya dari Hari. "Ini buat Kak Genan, ayo ikut gue bentar!" sambung Akira menarik lengan Hari, mengajaknya pergi ke suatu tempat.

Tak jauh dari sana, di dekat kawat pagar lapangan basket terdapat sebuah tempat duduk memanjang, yang biasanya digunakan oleh para anak-anak basket setelah latihan untuk duduk-duduk sambil beristirahat. Dan Akira juga tahu, kalau biasanya Genandra selalu datang kemari bersama kedua temannya, selesai berolahraga.

"Hari tunggu di sini sebentar ya!" pinta Akira kepada Hari.

"Iya cepetan, keburu habis makanan di kantin," balas Hari.

"Oke," Akira berlari-lari kecil menuju tempat duduk memanjang itu, di atasnya sudah terdapat satu buah botol tumblr berwana biru.

Akira menaruh botol minumnya di samping botol tumblr tersebut, "Ini punya siapa?" gumam Akira menatap botol tumblr tersebut.

Tangan kanan Akira terulur mengambil botol tumblr itu, dan menemukan sebuah note kecil di bagian bawahnya, Akira memicingkan matanya agar bisa membaca tulisan tersebut dengan jelas. "Buat gantengnya Aleena."

"Aleena? Aleena siapa?" batin Akira berpikir.

"Woy Akira! Udah belum? Gue laper nih," teriak Hari sontak membuat Akira terkejut, lalu cepat-cepat menaruh kembali botol tumblr tersebut.

"Sudah yuk!" 

Selepas kepergian Hari dan Akira, terlihat sesosok laki-laki yang masih mengenakan kaos basket, berjalan mendekati tempat duduk yang terdapat dua botol minum.

Bibir laki-laki itu tersenyum simpul, melihat botol minumannya masih aman di sana. "Alhamdulillah," leganya meraih botol tumblr berwana biru itu.

"Bro! Banti baju yuk!" ajak Alam menepuk pundak Genandra. "Lo sayang banget sih sama botol itu."

"Hm," dehamnya dingin.

"Eh terus, itu yang satunya punya siapa?" tanya Novan menanyakan soal botol minuman yang tadi bersebelahan dengan botol tumblr milik Genandra.

"Gak tahu," jawab Genandra.

"Ya udah kalau gak ada yang ngaku, buat gue aja ya. Mumpung gratis."

"Jangan Van, kalau yang punya gak ikhlas bisa-bisa lo sakit perut," nasihat Alam menghentikan Novan yang baru saja hendak meminumnya.

"Biarin aja, cuman sakit perut aja kan. Mubadzir Lam kalau gak diminum, rezeki gak boleh ditolak," balas Novan tak perduli, tetap saja meminum botol air mineral itu sampai tandas.

"Gak bagi-bagi, malah dihabisin semua."

"Lo kenapa gak bilang Alam, kenapa waktu minumannya sudah habis baru minta."

"Lo harusnya kan peka, katanya temen."

"Ya udah, tunggu ya!" Novan mengambil ancang-ancang hendak memuntahkan kembali minuman yang sudah masuk ke dalam perutnya.

"Jorok Novan!" timpal Alam menampar pipi Novan. Laki-laki itu seketika terkejut, memegang pipi kanannya yang panas. 

"Lo cowok tapi jiwa lo cewek, enteng banget itu tangan main gampar pipi gue," sebal Novan. "Pipi gue yang gemoy kan jadi ternodai."

"Huek," mual Alam ingin muntah.

"Gue duluan ya!" sahut Genandra yang sudah tidak kuat menghadapi tingkah kedua temannya. Di antara Genandra, Novan dan Alam, mungkin cuma dia saja yang pemikirannya masih waras.

"Eh Genan tungguin kita!" teriak Alam mendapati Genandra yang sudah berjalan jauh di depannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • carera

    Semangat kak yok up lagi😗

    Comment on chapter Mas fiksi lebih menggoda
  • carera

    Akira jan pergi dulu plis:(

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • zarasafa

    Semangatt kakak🙌🏻🙌🏻

    Comment on chapter Gadis spesial
  • manusiatembuspandang

    semangat kakak

    Comment on chapter Gadis spesial
  • kitcat

    Ayo yuk up lagi kak😎😁

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • kitcat

    Kapan genan suka sama Akira😭

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • pitik

    Baru juga mulai

    Comment on chapter Gadis spesial
  • human

    Kenapa Lo gak peka sih genan gemes deh

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • vina anggraeni

    Jangan lupa beri like nya yah teman-teman:)

    Comment on chapter Gadis spesial
Similar Tags
Kanvas Putih
152      133     0     
Humor
Namaku adalah Hasywa Engkak, yang berarti pengisi kehampaan dan burung hitam kecil. Nama yang memang sangat cocok untuk kehidupanku, hampa dan kecil. Kehidupanku sangat hampa, kosong seperti tidak ada isinya. Meskipun masa depanku terlihat sangat tertata, aku tidak merasakannya. Aku tidak bahagia. Wajahku tersenyum, tetapi hatiku tidak. Aku hidup dalam kebohongan. Berbohong untuk bertahan...
Archery Lovers
4715      2006     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
The Maze Of Madness
5254      1887     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Premium
Dunia Tanpa Gadget
11603      2966     32     
True Story
Muridmurid SMA 2 atau biasa disebut SMADA menjunjung tinggi toleransi meskipun mereka terdiri dari suku agama dan ras yang berbedabeda Perselisihan di antara mereka tidak pernah dipicu oleh perbedaan suku agama dan ras tetapi lebih kepada kepentingan dan perasaan pribadi Mereka tidak pernah melecehkan teman mereka dari golongan minoritas Bersama mereka menjalani hidup masa remaja mereka dengan ko...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
3698      1403     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
Fallin; At The Same Time
3155      1427     0     
Romance
Diadaptasi dari kisah nyata penulis yang dicampur dengan fantasi romansa yang mendebarkan, kisah cinta tak terduga terjalin antara Gavindra Alexander Maurine dan Valerie Anasthasia Clariene. Gavin adalah sosok lelaki yang populer dan outgoing. Dirinya yang memiliki banyak teman dan hobi menjelah malam, sungguh berbanding terbalik dengan Valerie yang pendiam nan perfeksionis. Perbedaan yang merek...
Kembali Bersama Rintik
3601      1642     5     
Romance
Mendung tidak selamanya membawa duka, mendung ini tidak hanya membawa rintik hujan yang menyejukkan, namun juga kebahagiaan dan kisah yang mengejutkan. Seperti yang terjadi pada Yara Alenka, gadis SMA biasa dengan segala kekurangan dalam dirinya yang telah dipertemukan dengan seseorang yang akan mengisi hari-harinya. Al, pemuda misterius yang berhati dingin dengan segala kesempurnaan yang ada, ya...
Heliofili
2597      1159     2     
Romance
Hidup yang sedang kami jalani ini hanyalah kumpulan berkas yang pernah kami tandatangani di kehidupan sebelumnya— dari Sastra Purnama
Edelweiss: The One That Stays
2216      900     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
1'
4288      1424     5     
Romance
Apa yang kamu tahu tentang jatuh cinta? Setiap kali ada kesempatan, kau akan diam-diam melihatnya. Tertawa cekikikan melihat tingkah konyolnya. Atau bahkan, kau diam-diam mempersiapkan kata-kata indah untuk diungkapkan. Walau, aku yakin kalian pasti malu untuk mengakui. Iya, itu jarak yang dekat. Bisa kau bayangkan, jarak jauh berpuluh-puluh mil dan kau hanya satu kali bertemu. Satu kese...