Loading...
Logo TinLit
Read Story - GAARA
MENU
About Us  

"Haduh Akira mana sih, kok gak pulang-pulang dia," cemas Arzan berdiri di dekat jendela yang mengembun terkena air hujan.


"Lagi-lagi gue gak bakal kebujuk sama omongannya si Cakra," sambungnya menyesal, mereka terlalu asik mengobrol di cafe dekat kampus, sampai lupa untuk menjemput Adiknya. 


Ditambah lagi banyak sekali notifikasi panggilan tak terjawab dari Akira, beberapa jam yang lalu Akira mencoba menelpon pada Arzan kalau dirinya sudah pulang. Tapi tidak diangkat oleh dirinya.


"Akira," panggil Arzan terus menerus, lalu terlihat kilauan lampu berwarna kuning di tengah-tengah derasnya hujan, ternyata sinar tersebut berasal dari sebuah mobil berwarna hitam yang berhenti di depan gerbang rumah Arzan.


"Itu siapa lagi?" Arzan mengamati mobil tersebut dari dalam rumah, seorang perempuan berseragam SMA keluar dari dalam mobil itu dan menggunakan tas ranselnya sebagai payung.


"Adek," kejut Arzan langsung bisa mengenali siapa anak itu, dengan segera membukakan pintu rumah.


"Akira, untung kamu sudah pulang Dek," lega Arzan dengan Akira sudah berdiri di depan pintu rumah, rambutnya basah, begitupun juga dengan tas ranselnya yang tadi ia gunakan sebagai payung.


"I-iyah Kak," balas Akira menggigil kedinginan, mendekap tubuhnya dengan kedua tangan.


"Ayo cepetan masuk! Kakak buatin kamu susu hangat," ujar Arzan memegang pundak Adiknya, mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah.


Arzan menyuruh Akira agar mandi terlebih dahulu membersihkan badannya, supaya tidak sakit. Sedangkan dirinya, sibuk di dapur untuk menyiapkan makanan serta susu hangat untuk Akira. 


-Di meja makan.


Di saat Arzan baru saja menaruh makanan serta minuman tersebut di atas meja, Akira berjalan keluar dari dalam kamar mandi menuju meja makan, sambil menggosok-gosok kepalanya menggunakan handuk kecil.


"Sini makan dulu!" ucap Arzan menarik satu kursi di sebelahnya, dan Akira pun duduk di kursi tersebut. Akira mulai memakan makanan yang dibuat oleh Arzan, wajahnya terlihat begitu kesal, pada saat makan pun Akira mengetuk sendok makannya pada piring sedikit keras. Sebagai kode, agar Arzan itu tahu kalau ia sedang marah.


"Dek," panggil Arzan mulai mengerti maksud dari Akira.


"Kenapa Kak Arzan gak angkat telepon dari aku?" tanya Akira to the point.


"Iyah Dek Kakak minta maaf, oh ya aku nemuin boneka pinguin warna biru di kresek yang kamu bawa tadi, itu punya kamu?"


"Jangan coba-coba ganti topik! Jawab dulu pertanyaannya Akira!" sebal Akira sebab Arzan mencoba lari dari pertanyaan yang ia ajukan.


"Iya deh, tadi Kak Arzan diajak sama teman sekampus nongkrong bareng di cafe, niatnya cuman ngopi-ngopi bentar sama ngobrol. Tahu-tahunya keenakan," jawab Arzan.


"Owh, terus telepon dari Akira, kenapa gak diangkat?"


"Kuota Kak Arzan lagi habis Dek, pulsa juga. Dan kebetulan tadi di cafenya gak ada WiFi, notifikasi nya baru masuk waktu gue balik ke kampus lagi."


"Waktu dapat spam chat sama telepon dari kamu Kakak langsung khawatir, dan cepet-cepet jemput kamu ke sekolah. Eh, tapi kamunya malah gak ada di sana, Kakak mau keliling buat cariin kamu tapi keburu hujannya turun."


"Alesan, masa di cafe gak ada WiFi sih Kak?" ujar Akira tidak percaya.


"Beneran Dek sumpah, gak ada WiFi di sana. Mau minta hotspot ke temen-temen Kakak mereka juga sama gak punya kuota," balas Arzan bersungguh-sungguh, mengangkat jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.


"Hmmm," deham Akira menatap Arzan sinis, "Ya udah enggak apa-apa, Akira gak jadi marah. Lagipula Kak Arzan juga jarang kumpul sama teman-temannya Kakak, aku maafin deh."


"Arigatou gozaimasu Akira-chan," jawab Arzan begitu senang sebab Akira sudah memaafkan dirinya.


"Idih wibu," sahut Akira dengan wajah datar.


"Jangan panggil Kakak wibu Dek, gue bukan wibu," balas Arzan merasa tidak terima, kini giliran dia yang merasa sebal kepada Akira.


"Terus kalau bukan wibu apa? Kakak kan suka sama anime, ya pasti wibulah."


"Wibu sama otaku itu beda ya Akira, jangan disamain."


"Sama aja, sama-sama suka anime," balas Akira ketus.


********

"Genan, tadi Viola bilang kamu gak bisa anterin dia pulang karena mau nganterin cewek kamu dulu. Emangnya iya?" tanya Nyonya Sena sontak membuat Genandra tersedak dari minumnya.


"Enggak," jawab Genandra mengelap bibirnya menggunakan tisu.


"Eh, jagoan Papa sudah punya pacar?" sahut Tuan Arga.


"Enggak Pa, Genan gak lagi deket sama siapa-siapa," jawab Genandra menekuk kedua alisnya. Lalu menatap tajam ke arah Viola yang tengah asik memakan roti lapisnya di kursi sebelah Bunda.


"Kenapa wajah lo Kak? Kesurupan?" balas Viola.


"Biasa aja kali kalau lihat, nanti copot loh matanya," pungkas Viola mengambil sehelai roti lagi di atas meja, gelagatnya sungguh santai seperti tidak merasa bersalah sama sekali.


Genandra mendorong sedikit kursinya ke belakang dan berdiri. "Genan sudah kenyang," ucap Genandra lalu berbalik badan, berjalan menuju kamarnya meninggalkan ruang makan.


"Sayang!" panggil Nyonya Sena kepada putranya, melihat piring Genandra yang belum habis membuatnya khawatir. Ya, Genandra walau keren-keren begini memang ngambekan anaknya.


"Viola, lain kali jangan begitu sama Kakak kamu. Kamu tahu sendiri kan Genandra itu gak bisa diganggu dikit hatinya," tutur Nyonya Sena kepada Viola.


"Biarin aja Bun, laki-laki kok baperan, digituin dikit langsung marah."


********


Genandra masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu tersebut agar tidak ada siapapun yang bisa masuk. Lampu ia matikan, pencahayaan hanya bisa masuk melalui jendela kamar yang terbuka, sinar rembulan dan sapuan angin malam, dia sangat menyukainya.


Duduk di atas ranjang kasur seorang diri, menatap sebuah foto yang ia pegang di tangan kanannya. Sesaat hati Genandra kembali sakit, ketika menatap benda persegi itu. Rindu, ia amat merindukan sosok tersebut.


"Al, sejak lo pergi. Sampai sekarang gue masih belum siap buat buka hati lagi," ujar Genandra menatap sedih kepada secarik foto bergambar seorang perempuan cantik.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • carera

    Semangat kak yok up lagi😗

    Comment on chapter Mas fiksi lebih menggoda
  • carera

    Akira jan pergi dulu plis:(

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • zarasafa

    Semangatt kakak🙌🏻🙌🏻

    Comment on chapter Gadis spesial
  • manusiatembuspandang

    semangat kakak

    Comment on chapter Gadis spesial
  • kitcat

    Ayo yuk up lagi kak😎😁

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • kitcat

    Kapan genan suka sama Akira😭

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • pitik

    Baru juga mulai

    Comment on chapter Gadis spesial
  • human

    Kenapa Lo gak peka sih genan gemes deh

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • vina anggraeni

    Jangan lupa beri like nya yah teman-teman:)

    Comment on chapter Gadis spesial
Similar Tags
Percayalah , rencana Allah itu selalu indah !
164      123     2     
True Story
Hay dear, kali ini aku akan sedikit cerita tentang indahnya proses berhijrah yang aku alami. Awal mula aku memutuskan untuk berhijrah adalah karena orang tua aku yang sangat berambisi memasukkan aku ke sebuah pondok pesantren. Sangat berat hati pasti nya, tapi karena aku adalah anak yang selalu menuruti kemauan orang tua aku selama itu dalam kebaikan yaa, akhirnya dengan sedikit berat hati aku me...
Romance is the Hook
5165      1696     1     
Romance
Tidak ada hal lain yang ia butuhkan dalam hidupnya selain kebebasan dan balas dendam. Almira Garcia Pradnyani memulai pekerjaannya sebagai editor di Gautama Books dengan satu tujuan besar untuk membuktikan kemampuannya sendiri pada keluarga ibunya. Namun jalan menuju keberhasilan tidaklah mudah. Berawal dari satu kotak cinnamon rolls dan keisengan Reynaldo Pramana membuat Almira menambah satu ...
Hyeong!
210      183     1     
Fan Fiction
Seok Matthew X Sung Han Bin | Bromance/Brothership | Zerobaseone "Hyeong!" "Aku bukan hyeongmu!" "Tapi—" "Seok Matthew, bisakah kau bersikap seolah tak mengenalku di sekolah? Satu lagi, berhentilah terus berada di sekitarku!" ____ Matthew tak mengerti, mengapa Hanbin bersikap seolah tak mengenalnya di sekolah, padahal mereka tinggal satu rumah. Matthew mulai berpikir, apakah H...
Memoreset (Sudah Terbit)
3977      1483     2     
Romance
Memoreset adalah sebuah cara agar seluruh ingatan buruk manusia dihilangkan. Melalui Memoreset inilah seorang gadis 15 tahun bernama Nita memberanikan diri untuk kabur dari masa-masa kelamnya, hingga ia tidak sadar melupakan sosok laki-laki bernama Fathir yang menyayanginya. Lalu, setelah sepuluh tahun berlalu dan mereka dipertemukan lagi, apakah yang akan dilakukan keduanya? Akankah Fathir t...
Premium
SHADOW
6471      1911     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
5725      1964     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
DI ANTARA DOEA HATI
1367      687     1     
Romance
Setelah peristiwa penembakan yang menewaskan Sang mantan kekasih, membuat Kanaya Larasati diliputi kecemasan. Bayang-bayang masa lalu terus menghantuinya. "Siapapun yang akan menjadi pasanganmu akan berakgir tragis," ucap seorang cenayang. Hal tersebut membuat sahabat kecilnya Reyhan, seorang perwira tinggi Angkatan Darat begitu mengkhawatirkannya. Dia berencana untuk menikahi gadis itu. Disaa...
Kisah Kemarin
7582      1762     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
A Freedom
161      141     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?
The Maze Of Madness
5596      1963     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...