Read More >>"> Gunay and His Broken Life (2. Kakak, Ceritanya Dimulai) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Gunay and His Broken Life
MENU 0
About Us  

Gunay sebenarnya tahu, mereka berdua ini hanyalah orang-orang yang baru dikenalnya ketika baru masuk universitas. Wajar mereka tidak mengetahui sedikit pun tentang masa lalunya yang pahit. Masa lalu yang membuatnya berakhir dengan mengurus keponakannya seorang diri.

Semua tragedi itu terjadi ketika dia masih SMA. Di mana orang-orang ini belum dijumpainya sekali pun. Lagi pula, dia memang tidak pernah berniat untuk menceritakannya pada siapapun.

Tapi Dimas yang paham akan situasi ini merasa perlu bertindak sesuatu. Dia pun berdiri, memegang pundak Gunay. "Udah, Nay. Gue yakin mereka gak ada maksud buat nyinggung lo."

Dimas juga mengerti posisi Ozi dan Doni. Sebelumnya mereka juga sering bercanda beberapa kali. Tapi pada dasarnya memang Gunay sudah bertemperamen kasar sejak masuk kuliah. Harusnya mereka bisa mengerti itu, dan bukannya malah semakin memancingnya.

Dia pun hanya memberi isyarat kepada dua orang temannya melalui alisnya. Meminta mereka untuk segera memahami situasi.

Yang duluan berbicara adalah Doni, dia berdiri sambil berkata tulus, "Maafin gue, Nay. Gue emang suka asal ceplos orangnya."

"Iya, Nay, gue juga." Ozi menyahut. "Gue gak maksud apa-apa. Cuma pengen ngajak lo seneng-seneng sesekali. Oh, kalo lo gak keberatan, gimana kalo lo ajak ponakan lo ke tempat futsal? Kita bisa ajak dia main juga. Ngajarin dia haha, gimana?"

Ozi memang tipe orang seperti ini, emosinya statis, cepat sekali berubah. Cepat juga merubah suasana keadaan sekitar.

Gunay menatap hening ketiga temannya, tersenyum kecut, tiba-tiba menepuk pipinya sendiri. "Gue kenapa sih!"

Dia pun duduk kembali dengan tenang, lalu berkata pada ketiga temannya, "Kita futsalnya weekend ini aja. Bener kata Ozi, gue bisa bawa Rayhan ke tempat futsal sesekali, pasti dia seneng."

Mereka berempat tersenyum. Ketiga temannya seketika menghela napas lega. Untuk menyurutkan emosi Gunay memang butuh usaha ekstra. Dia ini sudah seperti tuan putri jantan yang mana emosinya mudah sekali berubah-ubah. Sesaat kemudian, mereka pun mulai bercengkrama lagi seolah perdebatan tadi tidak pernah terjadi.

Ketika Gunay menyesap es tehnya melalui pipet, matanya tak sengaja menangkap seorang gadis dengan jilbab panjang yang baru saja memasuki kantin.

Tanpa sadar dia bergumam, "Kanselir ...."

Dimas di sebelahnya yang sedang bermain ponsel mendengar gumaman itu, dia menoleh mengikuti arah pandang Gunay. "Hah? Mana?"

Setelah mendapati arah pandang Gunay, Dimas memicingkan matanya untuk melihat gadis itu lebih jelas. "Bukannya Kanselir lagi kuliah di Turki? Kok ada di sini?"

Gadis yang mereka lihat itu sedang menghadap belakang, jadi tidak bisa mengatasi keraguan mereka.

Setelah beberapa saat, gadis itu pun akhirnya membalik badan. Seketika wajah kedua pemuda itu jatuh. Gadis itu bukanlah yang seperti mereka pikirkan, bukan Kanselir. Itu hanyalah gadis jurusan lain yang juga biasa mengenakan jilbab panjang dan rok lebar.

Gunay mendesah sedih. Dimas di sampingnya menepuk-nepuk pundaknya meledek, "Halu lo udah ngeri banget, Nay. Semua cewe yang pake pakaian kayak gitu lo sangka Kanselir."

"Ck, lo juga kan ikutan liatin dia tadi," ujar Gunay tak terima.

"Haha, gue kan juga penasaran. Btw, lo gak ada niat nyusul dia ke Turki? Ntar kalo dia kecantol sama bule Turki gimana?"

"Lo jangan nakut-nakutin, dong."

"Hahah, udah-udah, gak usah sedih, gue bantu doa, kok. Supaya dia ada niatan balik lagi ke sini."

Dua orang pemuda di depan mereka merasa perlu nimbrung dalam percakapan ini. Ozi bertanya, "Kalian ngomongin Kanselir? Sumpah ya, gue dari dulu penasaran banget, gimana rupa cewek idaman tuan muda kita ini."

Doni mencoba serius, "Nay, kita nih temen lo. Ceritain lah masa lalu lo, gimana lo deket sama Kanselir, teman atau musuh lo pas SMA, sampe gimana lo akhirnya jadi gak mood sama segala hal gini. Biar kita ngertiin perasaan lo, jangan ada yang disembunyiin."

Gunay terdiam sebentar, menghela napas. Menceritakan masa lalunya berarti sama dengan mengingatnya kembali. Dia tidak ingin mengingat kenangan itu lagi, tidak sama sekali.

Tapi, masa lalunya sebenernya tidak semuanya buruk. Ada beberapa benang-benang biru yang tidak sedikit pun ingin dia lupakan. Kenangan manis yang seringkali terbayang dalam mimpinya. Berharap itu akan terjadi lagi, tapi sayang, semua itu tetap hanya mimpi dan mimpi.

Sejujurnya tidak masalah jika menceritakan sedikit kenangan manis itu, membaginya dengan teman-temannya.

Dia pun mengangguk, mengangkat kepalanya lalu menatap mereka bergantian. "Gue gak mau cerita."

Ketiganya serentak menghempas meja kesal.

Tapi Dimas di sampingnya tiba-tiba berujar, "Kalo Gunay gak mau cerita, biar gue yang cerita."

Dua orang lainnya terlihat senang. Dimas menatap Gunay untuk melihat reaksinya, tapi dia hanya diam menandakan persetujuan.

Jadi dia pun mulai membuka mulut, untuk membuka cerita dimulai dari kenangan yang menurutnya manis bagi Gunay.

.

.

.

Enam tahun yang lalu.

Di pagi hari yang cerah, dua gadis cantik dengan hijab panjang yang menutup dada mereka sedang berjalan berdampingan memasuki gerbang sekolah mereka.

Salah seorang gadis itu adalah Kanselir, dan di sebelahnya adalah sahabatnya yang bernama Yumna.

Kedua gadis itu memiliki gaya berpakaian yang sama namun fisik yang cukup berbeda.

Kanselir sedikit lebih pendek dari Yumna dan kulitnya putih. Wajahnya berbentuk bulat telur dengan lemak di pipi yang menggantung. Sementara Yumna, kulit wajahnya yang eksotis dan wajahnya yang tirus semakin menambah kesan manis dalam dirinya.

Di atas gerbang sekolah mereka itu, tertulis dengan sangat indah ukiran nama sekolah tersebut, Havers High School. Sangat elegan. Di sekitar ukiran itu, dihiasi berbagai macam lampu warna-warni yang sedang redup, tapi pasti akan sangat indah di malam hari.

Titt tittt!!!

Tiba-tiba suara klakson sepeda motor mengejutkan dua gadis itu membuat mereka dengan refleks menyingkir ke pinggiran gerbang.

Tittt

Tittt

Suara bising itu tak henti-hentinya memenuhi indra pendengaran mereka berdua. Sangat memekakkan telinga hingga membuat emosi.

Sekumpulan anak laki-laki yang mengendarai sepeda motor dengan berbagai merek datang berbaris-baris bergerombolan seperti sedang konvoi. Pengendara paling depan mengendarai kendaraan yang tampak paling mahal di antara yang lainnya. Melirik sejenak ke arah dua gadis itu, menatap mereka dengan angkuh seolah ingin berkata, keren kan gue.

Tatapan menjengkelkan anak laki-laki itu membuat suasana hati Kanselir yang sudah buruk bertambah makin buruk. Dia pun menghentakkan kakinya ke tanah dengan marah. Berteriak keras pada pemimpin gerombolan itu, "Gunay!!!"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Too Sassy For You
1405      631     4     
Fantasy
Sebuah kejadian di pub membuat Nabila ditarik ke masa depan dan terlibat skandal sengan artis yang sedang berada pada puncak kariernya. Sebenarnya apa alasan yang membuat Adilla ditarik ke masa depan? Apakah semua ini berhubungan dengan kematian ayahnya?
Tuan Landak dan Nona Kura-Kura
2587      874     1     
Romance
Frans Putra Mandala, terancam menjadi single seumur hidupnya! Menjadi pria tampan dan mapan tidak menjamin kisah percintaan yang sukses! Frans contohnya, pria itu harus rela ditinggal kabur oleh pengantinnya di hari pernikahannya! Lalu, tiba-tiba muncul seorang bocah polos yang mengatakan bahwa Frans terkena kutukan! Bagaimana Frans yang tidak percaya hal mistis akan mematahkan kutukan it...
RAIN
577      395     2     
Short Story
Hati memilih caranya sendiri untuk memaknai hujan dan aku memilih untuk mencintai hujan. -Adriana Larasati-
Cinta (tak) Harus Memiliki
5098      1312     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Call Me if U Dare
4367      1424     2     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Gareng si Kucing Jalanan
7680      3017     0     
Fantasy
Bagaimana perasaanmu ketika kalian melihat banyak kucing jalanan yang sedang tertidur sembarangan berharap ketika bangun nanti akan menemukan makanan Kisah perjalanan hidup tentang kucing jalanan yang tidak banyak orang yang mau peduli Itulah yang terjadi pada Gareng seekor kucing loreng yang sejak kecil sudah bernasib menjadi kucing jalanan Perjuangan untuk tetap hidup demi anakanaknya di tengah...
Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu - Masaki dan Misaki dan Luka Masa Lalu-
3236      1030     1     
Fan Fiction
Klub Kyudo Kazemai kembali mengadakan camp pelatihan. Dan lagi-lagi anggota putra kembali menjadi 'Budak' dalam camp kali ini. Yang menjadi masalah adalah apa yang akan dilakukan kakak Masaki, Ren, yang ingin meliput mereka selama 3 hari kedepan. Setelah menjadi juara dalam kompetisi, tentu saja Klub Kyudo Kazemai banyak menjadi sorotan. Dan tanpa diketahui oleh Masaki, Ren ternyata mengundang...
Blue Rose
267      223     1     
Romance
Selly Anandita mengambil resiko terlalu besar dengan mencintai Rey Atmaja. Faktanya jalinan kasih tidak bisa bertahan di atas pondasi kebohongan. "Mungkin selamanya kamu akan menganggapku buruk. Menjadi orang yang tak pantas kamu kenang. Tapi rasaku tak pernah berbohong." -Selly Anandita "Kamu seperti mawar biru, terlalu banyak menyimpan misteri. Nyatanya mendapatkan membuat ...
When the Music Gets Quite
71      65     0     
Romance
Senja selalu suka semua hal tentang paus biru karena pernah melihat makhluk itu di jurnal sang ibu. Ternyata, tidak hanya Senja yang menyukainya, Eris yang secara tak sengaja sering bertemu dengannya di shelter hewan terlantar dekat kos juga menyukai hal yang sama. Hanya satu yang membedakan mereka; Eris terlampau jatuh cinta dengan petikan gitar dan segala hal tentang musik. Jatuh cinta yang ...
Kepada Gistra
478      359     0     
Short Story
Ratusan hari aku hanya terfokus mengejar matahari. Namun yang menunggu ku bukan matahari. Yang menyambutku adalah Bintang. Kufikir semesta mendukungku. Tapi ternyata, semesta menghakimi ku.