Loading...
Logo TinLit
Read Story - Acropolis Athens
MENU
About Us  

"Hei Aram, apa yang kau lakukan?! 

"Ha? emangnya apa yang sudah ku lakukan?!

Adelar yang masih marah, melihat Aram membagikan minuman berwarna merah itu kepada yang lainnya. Bukan karena minumannya melainkan bercak merah yang mengenai gaun biru yang sudah susah payah mereka buat bersama.

"Ini apa Aram? apakah kau tidak lihat ada bercak merah disini?!

"Bukan aku yang menumpahkannya"

"Aku tidak percaya, aku yakin kau yang menumpahkannya"

"Buktinya apa kalau aku yang menumpahkannya?!"

"Karena kau tidak suka padaku, karena aku tidak memperlakukan mu dengan baik makanya kau sengaja menumpahkannya"

Aram mengigit bibir bawahnya mengisyaratkan kemarahan atas apa yang ia dengar barusan, sementara vely dari jauh mencoba mendekat untuk menyelamatkan Aram.

"Ada apa ini, Ad?"

"Lihatlah Vel, gaun biru kita ada bercak merahnya.Aku yakin dia pasti menumpahkannya"

"Hei tenanglah Ad, aku yakin bukan Aram yang menumpahkannya. Aku melihatnya belum meminum apapun sejak tadi. Ia hanya membagikan minuman itu saja kepada yang lainnya".

"Sudahlah Vel, dia tidak akan percaya apapun yang kita katakan"

Aram pun meninggalkan Adelar dan Vely, ia terlihat kesal dan tidak ingin dekat dekat dengan Adelar. Ia memilih membantu personil yang lainnya yang tengah membuat kemeja pria.

 

******

"Hei, kau masih kesal?" tanya Vely dengan lembut

Aram menghela nafas dan enggan menjawab pertanyaan Vely

"Sudahlah lupakan saja ucapannya, dan juga lupakan orangnya"

Mendengar perkataan Vely membuat Aram tertawa, dan mereka berdua pun tertawa bersama.

 

******

-Ruangan 43, Design Tata Busana-

 

"Kelompok yang maju sekarang dipersilahkan mempresentasikan baju kalian"

"Hai kami kelompok satu membuat gaun berwarna nude pink"

"Hai kami kelompok dua membuat dress berwarna black tulip"

Tibalah kelompok Adelar dan Aram mempresentasikan gaun bloom biru dan kemeja pria bloom biru

Semua bertepuk tangan hingga tiba sang dosen memberhentikan presentasi Adelar dan Aram, ia melihat ada bercak merah yang sudah pudar namun masih kelihatan di bagian gaun belakang.

"Sepertinya ada bercak merah di bagian belakang gaun kalian, Ibu melihatnya walaupun sudah pudar"

Adelar pun menjelaskan bahwa bercak merah itu bisa dibersihkan jika kelompoknya terpilih, namun sang dosen tidak merasa itu bisa hilang dengan cepat, mengingat kompetisi ini antar kampus, maka sang dosen memutuskan kelompok Adelar dan Aram gagal ikut serta dalam kompetesi tersebut.

*****

"Ini semua salah mu!!!!!"

Adelar membanting pintu kelas dengan kencang dan meninggalkan Aram dan Vely didalamnya.

 

*****

 

*Happy Reading*

 

Yessika Simbolon

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
FaraDigma
2062      880     1     
Romance
Digma, atlet taekwondo terbaik di sekolah, siap menghadapi segala risiko untuk membalas dendam sahabatnya. Dia rela menjadi korban bully Gery dan gengnya-dicaci maki, dihina, bahkan dipukuli di depan umum-semata-mata untuk mengumpulkan bukti kejahatan mereka. Namun, misi Digma berubah total saat Fara, gadis pemalu yang juga Ketua Patroli Keamanan Sekolah, tiba-tiba membela dia. Kekacauan tak terh...
Farewell Melody
277      189     2     
Romance
Kisah Ini bukan tentang menemukan ataupun ditemukan. Melainkan tentang kehilangan dan perpisahan paling menyakitkan. Berjalan di ambang kehancuran, tanpa sandaran dan juga panutan. Untuk yang tidak sanggup mengalami kepatahan yang menyedihkan, maka aku sarankan untuk pergi dan tinggalkan. Tapi bagi para pemilik hati yang penuh persiapan untuk bertahan, maka selamat datang di roller coaster kehidu...
Aku Lupa Cara Mendeskripsikan Petang
575      395     2     
Short Story
Entah apa yang lebih indah dari petang, mungkin kau. Ah aku keliru. Yang lebih indah dari petang adalah kita berdua di bawah jingganya senja dan jingganya lilin!
Premium
Aksara yang Tak Mampu Bersuara
20525      2020     0     
Romance
Ini aku. Aku yang selalu bersembunyi dibalik untaian kata indah yang menggambarkan dirimu. Aku yang diam-diam menatapmu dari kejauhan dalam keheningan. Apakah suatu saat nanti kau akan menyadari keberadaanku dan membaca semua tulisanku untukmu?
Because Love Un Expected
21      18     0     
Romance
Terkadang perpisahan datang bukan sebagai bentuk ujian dari Tuhan. Tetapi, perpisahan bisa jadi datang sebagai bentuk hadiah agar kamu lebih menghargai dirimu sendiri.
Melody of The Dream
650      418     0     
Romance
Mungkin jika aku tidak bertemu denganmu, aku masih tidur nyenyak dan menjalani hidupku dalam mimpi setiap hari. -Rena Aneira Cerita tentang perjuangan mempertahankan sebuah perkumpulan yang tidak mudah. Menghadapi kegelisahan diri sendiri sambil menghadapi banyak kepala. Tentu tidak mudah bagi seorang Rena. Kisah memperjuangkan mimpi yang tidak bisa ia lakukan seorang diri, memperkarakan keper...
Veintiséis (Dua Puluh Enam)
848      466     0     
Romance
Sebuah angka dan guratan takdir mempertemukan Catur dan Allea. Meski dalam keadaan yang tidak terlalu baik, ternyata keduanya pernah memiliki ikrar janji yang sama sama dilupakan.
Tentang Hati Yang Mengerti Arti Kembali
956      567     5     
Romance
Seperti kebanyakan orang Tesalonika Dahayu Ivory yakin bahwa cinta pertama tidak akan berhasil Apalagi jika cinta pertamanya adalah kakak dari sahabatnya sendiri Timotius Ravendra Dewandaru adalah cinta pertama sekaligus pematah hatinya Ndaru adalah alasan bagi Ayu untuk pergi sejauh mungkin dan mengubah arah langkahnya Namun seolah takdir sedang bermain padanya setelah sepuluh tahun berlalu A...
Give Up? No!
485      330     0     
Short Story
you were given this life because you were strong enough to live it.
Konspirasi Asa
2907      1018     3     
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia." Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita. Tetapi, dalam mencapai ambisinya itu...