"Hei Aram, apa yang kau lakukan?!
"Ha? emangnya apa yang sudah ku lakukan?!
Adelar yang masih marah, melihat Aram membagikan minuman berwarna merah itu kepada yang lainnya. Bukan karena minumannya melainkan bercak merah yang mengenai gaun biru yang sudah susah payah mereka buat bersama.
"Ini apa Aram? apakah kau tidak lihat ada bercak merah disini?!
"Bukan aku yang menumpahkannya"
"Aku tidak percaya, aku yakin kau yang menumpahkannya"
"Buktinya apa kalau aku yang menumpahkannya?!"
"Karena kau tidak suka padaku, karena aku tidak memperlakukan mu dengan baik makanya kau sengaja menumpahkannya"
Aram mengigit bibir bawahnya mengisyaratkan kemarahan atas apa yang ia dengar barusan, sementara vely dari jauh mencoba mendekat untuk menyelamatkan Aram.
"Ada apa ini, Ad?"
"Lihatlah Vel, gaun biru kita ada bercak merahnya.Aku yakin dia pasti menumpahkannya"
"Hei tenanglah Ad, aku yakin bukan Aram yang menumpahkannya. Aku melihatnya belum meminum apapun sejak tadi. Ia hanya membagikan minuman itu saja kepada yang lainnya".
"Sudahlah Vel, dia tidak akan percaya apapun yang kita katakan"
Aram pun meninggalkan Adelar dan Vely, ia terlihat kesal dan tidak ingin dekat dekat dengan Adelar. Ia memilih membantu personil yang lainnya yang tengah membuat kemeja pria.
******
"Hei, kau masih kesal?" tanya Vely dengan lembut
Aram menghela nafas dan enggan menjawab pertanyaan Vely
"Sudahlah lupakan saja ucapannya, dan juga lupakan orangnya"
Mendengar perkataan Vely membuat Aram tertawa, dan mereka berdua pun tertawa bersama.
******
-Ruangan 43, Design Tata Busana-
"Kelompok yang maju sekarang dipersilahkan mempresentasikan baju kalian"
"Hai kami kelompok satu membuat gaun berwarna nude pink"
"Hai kami kelompok dua membuat dress berwarna black tulip"
Tibalah kelompok Adelar dan Aram mempresentasikan gaun bloom biru dan kemeja pria bloom biru
Semua bertepuk tangan hingga tiba sang dosen memberhentikan presentasi Adelar dan Aram, ia melihat ada bercak merah yang sudah pudar namun masih kelihatan di bagian gaun belakang.
"Sepertinya ada bercak merah di bagian belakang gaun kalian, Ibu melihatnya walaupun sudah pudar"
Adelar pun menjelaskan bahwa bercak merah itu bisa dibersihkan jika kelompoknya terpilih, namun sang dosen tidak merasa itu bisa hilang dengan cepat, mengingat kompetisi ini antar kampus, maka sang dosen memutuskan kelompok Adelar dan Aram gagal ikut serta dalam kompetesi tersebut.
*****
"Ini semua salah mu!!!!!"
Adelar membanting pintu kelas dengan kencang dan meninggalkan Aram dan Vely didalamnya.
*****
*Happy Reading*
Yessika Simbolon