Read More >>"> Dandelion (24. Grandfa Hopes) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU
About Us  

Udara pagi menghembus masuk melalui cela-cela jendela sebuah kamar yang berukuran besar dan luas. Sinarnya merambat menelusuri ruangan. Sosok tubuh tampak tergeletak di atas ranjang yang empuk, perlahan namun pasti tubuh itu bergerak pelan dan menggeliat.

 

Tubuh itu menggeliat hingga menghasilkan sebuah goyangan pada ranjang yang ditidurinya. Ranjang empuk nan halus yang membuatnya nyaman tertidur semalaman tanpa menghiraukan sekitarnya. Entah dia lupa atau benar-benar tidak ingat akan apa yang terjadi padanya kemarin.

 

Pemuda itu menelantangkan tubuhnya, menatap langit-langit kamar yang begitu luas, mengumpulkan sedikit demi sedikit nyawanya. Terhenyak sesaat lalu terlintas dipikirannya akan kejadian kemarin.

 

"Di mana aku?"

 

Dia langsung terbangun duduk di atas ranjang, menyisir seluruh ruangan kamar tersebut. Menatap penuh heran dan menggaruk-garuk kepalanya. Sesaat setelah itu The Twisted Smile menghiasi bibirnya.

 

"Aku tak percaya akan hal ini!" gumannya menurunkan kakinya ke lantai.

 

Pemuda itu masih tak percaya akan hal yang baru saja dia sadari. Dia masih tak mengira kenapa hal itu harus terjadi. Dia melangkah mendekati jendela, menyibakan tirai gorden yang menutupi jendela. Untuk sesaat dia memperhatikan keadaan di luar jendela.

 

"Seoul ...." lirihnya pelan, "aku berada di Seoul sekarang?" imbuhnya, the Twisted Smile kembali menghiasi bibirnya. Merasa seperti orang bodoh, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada dirinyadirinya?

 

Dia memandang keluar jendela memikirkan sesuatu yang berkecamuk di pikirannya, lalu dia memandangi dirinya sendiri.

 

Kebetulan sekali aku berada di Seoul, ini sangat memudahkanku untuk mencari informasi tentang Haewon. Lebih baik aku membersihkan diriku sendiri terlebih dahulu! batinnya.


Suara ketukan pintu mengalihkan atensinya. Pemuda itu langsung menatap kearah pintu. Dalam hitungan detik, pintu terbuka dan masuklah seorang pria berumur sekitar 75 tahun. Betapa terkejutnya pemuda itu setelah mengetahui siapa pria tua itu.

"Kakek ...."

"Cepat pergi bersihkan dirimu!"

Pria tua itu berjalan dengan menggunakan tongkat masuk ke dalam kamar dan meletakkan sepasang setelan baju.

"Jangan banyak membuang waktu, cepat mandi dan segeralah turun. Kakek tunggu di meja makan!"

Setelah pria tua itu meletakkan setelan pakaian di atas ranjang, lalu dia berjalan keluar dari kamar tersebut. Pintu tertutup dan pemuda itu hanya berdiri bengong, lalu dia mengacak-acak rambutnya sendiri. Pemuda itu benar-benar tak percaya, jika dia berasa di rumah kakeknya.

"Baiklah, mau tidak mau tetap saja aku harus menurutinya kali ini!" gerutuknya.

Pemuda itu langsung melangkah kakinya masuk ke dalam kamar mandi. Sepuluh menit kemudian, dia keluar dengan berbalut handuk saja.

Langkah kakinya berhenti di depan ranjang, di tatapnya dua buah setelan pakaian yang dibawakan oleh pria tua tersebut. Pemuda itu memilih pakaian santai, lalu dia melangkah keluar dari kamar dan menuruni tangga. Langkah kakinya terhenti saat melihat pria tua yang duduk di meja makan. Pemuda itu menghela napas panjang lalu melangkahkan kakinya lagi.

"Bersiap saja mendengarkan ceramah pagi!" gerutuknya lirih.

"Duduklah!" ucap pria tua itu.

Tangan pemuda itu menarik salah satu kursi dan mendudukkan diri di kursi tersebut.

"Makanlah selagi masih hangat, Nenekmu membuatkan panekuk kesukaanmu!" ucapnya sambil mengambil sebuah botol berisi madu.

Tak berapa lama, seorang wanita tua berumur sekitar 70 tahun muncul membawa segelas susu dan menaruhnya di depan Taehyung. Pemuda itu langsung memeluk sang nenek.

"Nenek ...." lirihnya.

"Sudah, ayo makan dulu. Kau pasti bingung dengan kejadian ini, kan?" sahut sang Nenek dan Taehyung pun mengangguk.

Taehyung pun duduk kembali, dia duduk bersebelahan dengan sang Nenek. Sang Neneknya pun begitu memperhatikan cucunya itu.

"Makanlah yang banyak!" sang Nenek mengambilkan panekuk untuk Taehyung dan memberikan taburan saos madu di atasnya.

"Terimakasih, Nek!" ucap pemuda berhidung mancung tersebut.

"Kau tahu kan, kenapa kau sekarang berada di Seoul?"

Tiba-tiba sang Kakek membuka suara di tengah-tengah acara sarapan pagi, dan Taehyung hanya merespon dengan anggukan kepala saja.

Taehyung memang tak begitu banyak bicara jika sedang berhadapan dengan Kakeknya, tapi pemuda itu sudah bisa menebak apa maksud dari semua itu. Tentunya kali ini Taehyung mungkin harus menurutinya, karna sudah tidak mungkin jika dia harus melimpahkannya pada Kim Taejung, Kakaknya.

Selesai makan Taehyung menemui Kakeknya di ruang kerjanya. Sang Kakek sudah menunggunya.

"Kau pasti sudah tahu maksud dari ini semua, kan?" tanyanya.

"Tapi tidak harus seperti ini juga, Kek!" jawab Taehyung memprotes.

"Kakek terpaksa!" jawabnya singkat.

Dia menutup bukunya dan melepas kacamatanya lalu menatap Taehyung yang masih berdiri.

"Kalau tidak dengan cara seperti itu, apakah kau akan pergi ke Seoul? Kakek rasa jawabnya pasti TIDAK!"

"Kata siapa? Aku bahkan sudah ada rencana ke Seoul!"

Pria tua itu kembali tersenyum mendengar kata-kata Taehyung. Sang Kakek hapal betul dengan karakter cucunya itu.

"Kakek sangat berharap padamu!"

"Bukannya ada Taejung, Kek. Aku rasa dia lebih cocok karna dia lebih tua dariku,"

"Kakakmu sudah memegang kantor cabang di Daegu!"

"Terus maksud Kakek?" Taehyung terlihat makin tak paham.

"Kakek minta kau memegang kantor di Seoul!"

"Ayah kan bisa menggantikan Kakek!"

"Kenapa kau selalu keras kepala menolaknya? Apa kau tidak mau meneruskan usaha Kakekmu ini?"

Taehyung terdiam, terlintas dipikirannya soal gadis itu. Apa yang dipikirkan Taehyung?

Akan aku coba!' batinnya.

Lalu Taehyung memberanikan diri mengutarakan maksudnya. Dia berharap sang Kakek akan mengabulkannya.

"Baiklah aku mau tapi Kakek harus membantuku menemukan seseorang di Seoul!" tawar Taehyung.

Sang Kakek langsung menatap tajam Taehyung.

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

 


Hari pertama Kyujung bekerja tanpa teman satu shif-nya yaitu Taehyung. Memang sedikit sepi tanpa Taehyung, karna memang Taehyunglah yang selalu membuat ramai minimarket itu.

 

"Semoga dengan ini dia bisa makin berpikir dewasa lagi," celetuk Kyujung yang mulai membereskan dan merapikan tatanan di minimarket.

 

Setelah itu Kyujung dan rekannya mulai mengepel lantai dan mengelap kata-kata.

 

"Apa Taehyung akan kembali kerja setelah cutinya berakhir?" tanya Hyunjeo.

 

"Aku berharap dia akan kembali bekerja disini," jawab Kyujung yang masih memegang kain lap guna mengelap pintu kaca.

 

Aku pun belum meminta maaf pada Taehyung karna kejadian kemarin. Aku harap dia tidak marah padaku! Ini semua juga demi kebaikanmu, Tae!' batinnya.

 

"Yaak, Kyujung-ah! Kau melamun!" teriak Hyunjeo.

 

"Ah, maaf ... maaf!" Kyujung menundukkan kepalanya.

 

Mereka pun segera melanjutkan pekerjaannya sebelum sang Manager datang untuk mengecek barang. Kyujung dan yang lainnya merasa aneh tanpa ada celotehan dari Taehyung. Memang laki-laki yang satu itu rajanya membuat tempat jadi ramai. Sekarang keadaan jadi sepi sejak dia cuti, tapi sepertinya hanya Kyujung saja yang mengetahui hal sebenarnya yang terjadi pada Taehyung.

 

Kyujung di kejutkan dengan getaran benda pipih yang ada di saku celananya, di ambilnya benda tersebut dan dia pun mengerutkan alisnya membaca nama yang tertera di layar ponselnya.

 

Dia sangat ragu untuk menjawab panggilan tersebut, dia pun belum mempunyai jawaban yang pas jika di cerca dengan banyak pertanyaan.

 

"Dooh, aku harus menjawab apa ini!" kata Kyujung menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, dia tampak bingung sekali. "Angkat atau tidak?" ucapnya lagi.

 

Berkali-kali benda pipih itu bergetar sampai empat kali. Getaran ke lima kalinya segeralah dia menjawab panggilan tersebut dan menempelkannya di telinga.

 

"Yaak Kyujung-ah, apa kau juga terlibat atas kejadian kemarin!!?"

 

๐ŸŒพ

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
3661      1493     1     
Romance
Namanya Elisa saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Bandung Dia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dalam keluarganya Tetapi walaupun dia anak terakhir dia bukan tipe anak yang manja trust me Dia cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan kehidupannya sendiri mungkin karena sudah terbiasa jauh dari orang tua dan keluarganya sejak kecil juga ja...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
2179      983     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
3294      1355     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
Of Girls and Glory
2533      1201     1     
Inspirational
Pada tahun keempatnya di Aqiela Ru'ya, untuk pertama kalinya, Annika harus berbeda kamar dengan Kiara, sahabatnya. Awalnya Annika masih percaya bahwa persahabatan mereka akan tetap utuh seperti biasanya. Namun, Kiara sungguh berubah! Mulai dari lebih banyak bermain dengan klub eksklusif sekolah hingga janji-janji yang tidak ditepati. Annika diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mempertahank...
Through This Letter (Sudah Terbit / Open PO)
3183      1066     0     
Romance
Diaโ€”pacarkuโ€”memang seperti itu. Terkadang menyebalkan, jail, sampai-sampai buatku marah. Dan, coba tebak apa yang selalu dia lakukan untuk mengembalikan suasana hatiku? Dia, akan mengirimkanku sebuah surat. Benar-benar berbentuk surat. Di tengah-tengah zaman yang sudah secanggih ini, dia justru lebih memilih menulis sendiri di atas secarik kertas putih, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah a...
KSATRIA DAN PERI BIRU
118      101     0     
Fantasy
Aku masih berlari. Dan masih akan terus berlari untuk meninggalkan tempat ini. Tempat ini bukan duniaku. Mereka menyebutnya Whiteland. Aku berbeda dengan para siswa. Mereka tak mengenal lelah menghadapi rintangan, selalu patuh pada perintah alam semesta. Tapi tidak denganku. Lalu bagaimana bisa aku menghadapi Rick? Seorang ksatria tangguh yang tidak terkalahkan. Seorang pria yang tiba-tiba ...
Pria Malam
714      462     0     
Mystery
Semenjak aku memiliki sebuah cafรฉ. Ada seorang Pria yang menarik perhatianku. Ia selalu pergi pada pukul 07.50 malam. Tepat sepuluh menit sebelum cafรฉ tutup. Ia menghabiskan kopinya dalam tiga kali tegak. Melemparkan pertanyaan ringan padaku lalu pergi menghilang ditelan malam. Tapi sehari, dua hari, oh tidak nyaris seminggi pria yang selalu datang itu tidak terlihat. Tiba-tiba ia muncul dan be...
Si Neng: Cahaya Gema
96      86     0     
Romance
Neng ialah seorang perempuan sederhana dengan semua hal yang tidak bisa dibanggakan harus bertemu dengan sosok Gema, teman satu kelasnya yang memiliki kehidupan yang sempurna. Mereka bersama walau dengan segala arah yang berbeda, mampu kah Gema menerima Neng dengan segala kemalangannya ? dan mampu kah Neng membuka hatinya untuk dapat percaya bahwa ia pantas bagi sosok Gema ? ini bukan hanya sede...
My Soulmate Coco & Koko
3818      1438     0     
Romance
Menceritakan Isma seorang cewek SMA yang suka dengan hewan lucu yaitu kucing, Di hidupnya, dia benci jika bertemu dengan orang yang bermasalah dengan kucing, hingga suatu saat dia bertemu dengan anak baru di kelasnya yg bernama Koko, seorang cowok yang anti banget sama hewan yang namanya kucing. Akan tetapi mereka diharuskan menjadi satu kelompok saat wali kelas menunjuk mereka untuk menjadi satu...
The Flower And The Bees
2451      1225     9     
Romance
Cerita ini hanya berkisah soal seorang gadis muda keturunan Wagner yang bersekolah di sekolah milik keluarganya. Lilian Wagner, seorang gadis yang beruntung dapat lahir dan tumbuh besar dilingkungan keluarga yang menduduki puncak hierarki perekonomian negara ini. Lika-liku kehidupannya mulai dari berteman, dipasangkan dengan putra tunggal keluarga Xavian hingga berujung jatuh cinta pada Chiv,...