Read More >>"> Dandelion (11. Yes or No???) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU
About Us  

Motivasi untuk masa depan bisa menjadi penyemangat diri untuk meraih impian. Setiap orang memiliki impian di masa depan. Pekerjaan, pertemanan, hubungan, dan semua tujuan hidup terangkai untuk masa depan yang diinginkan.

Untuk mencapai masa depan yang sesuai mimpi, diperlukan perjuangan yang keras. Kegagalan atau hambatan lain terkadang membuat dirimu terpuruk. Kata-kata motivasi diri untuk masa depan bisa menginspirasi diri untuk tak mudah menyerah terhadap berbagai tantangan.

"Maukah kau jadi kekasihku?!" ucap Taehyung to the point tanpa basa basi dan tanpa panjang lebar.

Haewon yang mendengarnya langsung tersedak.

___________


"Bagaimana??" tanya Taehyung menanti sebuah jawaban.

"Apanya yang bagaimana?" tanya Haewon berpura-pura bego.

Taehyung mendengus, "jadi aku tuh dari tadi bicara panjang kali lebar dan kau sama sekali tidak mendengarkannya!?" Taehyung mencebik. "Waaah, daebak!" imbuhnya.

Haewon hanya berkedip-kedip, mata dengan bulumata lentiknya menatap Taehyung kemudian dia kembali menikmati makanannya. Seolah-olah dia sama sekali tidak mendengarkan apa yang di bicarakan oleh Taehyung.

"Yaak! Kenapa kau jadi seperti orang linglung begitu sih!" Taahyung terlihat mulai sewot.

"Kau ini cerewet sekali! Aku tuh lapar, biarkan aku makan terlebih dahulu. Baru kau boleh bicara nanti setelah aku selesai makan!!" Haewon terlihat ngedumel tapi juga sangat menikmati makanannya itu.

"Aah ... dasar cewek aneh!" gerutuk Taehyung mendengus kesal.

"Apa kau bilang?" tanya Haewon menatap Taehyung, karna dia merasa mendengarkan sesuatu.

"Ah, tidak apa-apa!" jawabnya singkat, mengalihkan pandangannya ke lain tempat.

"Kau bilang aku aneh kan!? Kau sendiri juga cowok aneh, dasar Alien!" balas Haewon sewot.

"Hiiisss, kau ini mau ngajak ribut!" Taehyung melirik Haewon.

"Siapa juga yang mau ngajak ribut! Aku ini mau makan bukan mau ribut!" Haewon kembali menikmati makanannya.

Suasana kembali hening, Taehyung dan Haewon mulai membungkam mulut mereka. Di sela-sela keheningan, sesekali Taehyung melirik gadis yang sedang keasyikan menikmati makanan di sampingnya.

"Jadi bagaimana?" tanya Taehyung lagi.

Pertanyaan itu terlontar lagi dari bibir cowok berhidung mancung tersebut.

Haewon menghentikan aktivitas makannya dan menaruh sendok kemudian menatap Taehyung.

"Apa aku harus menjawabnya?" tanya Haewon.

"Ya iyalah! Aku kan bertanya padamu, bukan main tebak-tebakan!" Taehyung sewot.

"Aku kira kau sedang bercanda!" jawab Haewon.

"Memangnya aku terlihat seperti orang bercanda!" cibir Taehyung.

"Oohh ...." Haewon terlihat santai sekali menjawabnya. Tanggapan Haewon membuat Taehyung meradang.

"Kau ini, tinggal jawab iya atau tidak apa susahnya sih!" Taehyung cemberut dan berpangku tangan di meja.

"Uluh ... uluh ... ngambek ya!?" ledek Haewon yang keduanya tangannya mencubit kedua pipi Taehyung.

Mendadak Haewon tersadar lalu menarik kedua tangannya, namun usahanya di gagalkan Taehyung.

Kedua tangan Taehyung dengan reflek memegang kedua tangan gadis itu dan matanya menatap tajam manik mata Haewon.

Taehyung menatap sangat tajam namun begitu lekat hingga membuat gadis tersebut salah tingkah dan berusaha menghindar.

"Boleh aku menjawabnya nanti, setelah aku memikirnya!" ucapnya mengalihkan pandangannya menghindari tatapan mata Taehyung.

"Baiklah. Aku memberimu waktu tiga hari!" tegas Taehyung.

"Yaak ... bagaimana kau bisa memberiku waktu sesingkat itu!" protes Haewon.

"Singkat bagaimana? Tiga hari itu sudah cukup lama buatku!" balas Taehyung memprotes balik.

"Aku tidak mau! Aku minta waktu seminggu!" tawar Haewon.

"Ini kenapa jadi main tawar-menawar seperti orang mau belanja di pasar!" ujar Taehyung.

"Kalau kau tidak mau ya sudah!" Haewon membuang mukanya.

"Iya ... baiklah! Aku memberimu waktu satu minggu untuk berpikir!" Taehyung akhirnya mengalah pada Haewon.

"Yes!" Haewon merasa senang karna akhirnya Taehyung menuruti apa katanya.

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 

Hari berganti hari, Haewon mulai bimbang. Dia menjalani hari-hari seperti biasanya, waktu seminggu jika di rasa sangatlah singkat dan cepat berlalu. Bahkan ketika dia bertemu dengan Taehyung pun ada sedikit rasa canggung meliputinya.


Akhirnya hari itupun tiba, Taehyung yang sudah bersiap-siap untuk mendengarkan jawaban dari gadis yang bernama Go Haewon. Entah itu jawaban Yes or No.

Sedangkan Haewon masing bingung akan menjawab apa nanti jika bertemu dengan Taehyung. Dia belum siap sama sekali untuk menjawab pertanyaan Taehyung. Sebenarnya itu adalah pertanyaan yang simple hanya saja bagi beberapa orang, pertanyaan seperti itu adalah pertanyaan keramat.

Sebuah notiv pesan masuk di ponsel Haewon. Gadis itu segera membuka pesan tersebut dan membacanya, namun dia tidak langsung membalas pesan tersebut. Go Haewon nampak bingung, dia begitu sangat dilema.

_Aku tunggu di taman dekat Cafe. Aku akan menunggumu sampai kau datang!_

 

Kim Taehyung

 

Begitulah isi pesan dari Taehyung. Haewon yang kala itu masih berada di Cafe terdiam merenung, dia terlihat bimbang dan bingung.

 

Iya atau Tidak??? batinnya.

 

Dua kata itu yang selalu terngiang dan melintas di kepalanya akhir-akhir ini. Pertanyaan itu juga yang membuat Haewon susah tidur. Wah, benar-benar pertanyaan keramat.

 

Aku harus bagaimana? Aku bingung? 'batinnya galau.

 

Mondar-mandirlah dia sehingga membuat teman sekerjanya heran dan bingung menatapnya.

 

"Kau ini kenapa? Sedang ada masalahkah?" tanya Bora. "Jika kau sedang dalam masalah ceritakanlah padaku, siapa tahu aku bisa membantumu memberi solusi!" ucap Bora.

 

Haewon duduk di kursi kayu kemudian Bora pun mendekat dan langsung duduk di samping Haewon.

 

"Aku bingung?" celetuk Haewon.

 

"Bingung kenapa, sih? Apa keluargamu ada yang sakit? Atau kau disuruh kembali ke Seoul?" tanya Bora.

 

Haewon menggelengkan kepalanya, "Bukan itu semua, keluargaku semua baik-baik saja. Aku pun juga sudah betah di Daegu," jawabnya.

 

"Lalu soal apa?" tanya Bora lagi.

 

Go Haewon terdiam, dia menatap keluar terlihat rintikkan hujan telah turun dengan lembutnya membasahi jalanan dan sekelilingnya. Dia semakin bingung dibuatnya tak kala rintik hujan semakin deras. Apalagi Taehyung sudah pasti berada di taman menunggunya.

 

"Hmm ... pasti masalah cinta, iya kan?" Bora menebak dengan tepat.

 

Haewon mengalihkan pandangannya dan menatap Bora. Diapun mengangguk, "aku bingung mau menjawab apa? Rasanya itu seperti campur aduk!"

 

Bora mengernyit bingung, "Kenapa bingung? Kau sendiri bagaimana? Perasaanmu ke dia seperti apa?"

 

Haewon terdiam lagi, dia kembali menatap keluar, dia melihat hujan semakin lebat. Pikirannya sudah tidak menentu, kini yang ada dalam pikirannya adalah Taehyung sedang apa disana? Apakah dia kehujanan? Semakin bingung dibuatnya.

 

"Haewon-ah, kalau kau benar-benar sayang dengan pemuda itu, katakanlah padanya dengan jujur. Kalau kau masih bingung dan bimbang, tanyalah pada hatimu yang paling dalam. Aku yakin kau akan menemukan jawabnya!" Bora tersenyum, namun juga heran. "Kenapa kau tampak begitu panik?" tanyanya.

 

"Pemuda itu sekarang menungguku di taman dekat Cafe!" jawabnya.

 

"Lalu kenapa kau masih diam disini?" tanya Bora heran. "Di luar hujan sangat deras loh. Apa kau tidak kasihan padanya? Jika dia benar-benar menunggumu dalam keadaan hujan yang lebat seperti ini!" imbuhnya.

 

Haewon berdiri dari duduknya, menatap rintikkan hujan yang semakin deras.

 

"Kalau kau mencintainya. Temuilah dia, katakan yang jujur kepadanya. Jangan kau simpan sendiri nanti bisa jadi bisul loh. Kesempatan tidak datang dua kali, Haewon-ah!" ucap Bora memberi saran dan menepuk bahu Haewon.

 

Bora menatap Haewon dan tersenyum, "Pergilah ... temui dia. Jangan mengkhawatirkan Cafe. Aku akan long-shif untuk menggantikanmu dulu. Nanti kau bisa menukar dengan shifku okay!" Bora memberi semangat pada Haewon.

 

Gadis itu pun tersenyum, dia segera meraih tas slempangnya lalu mengambil payung dan segeralah dia berlari ke arah taman dekat Cafe yang hanya berjarak sekitar 40 meter.

 

Haewon berlari menerjang hujan, padahal dia sendiri membawa payung yang dia ambil di Cafe, tapi dia sama sekali tidak menggunakan payung tersebut untuk melindungi dirinya dari rintikan hujan. Dia tidak perduli dengan derasnya hujan kala itu, yang ada dalam pikirannya segera sampai ke taman dan bertemu dengan Taehyung. Baju yang dia pakai pun sudah basah oleh air hujan.

 

Sesampai di taman, Haewon menyebarkan pandangannya ke seluruh taman, akan tetapi dia tidak menemukan sosok pemuda yang sedang dia cari. Hatinya mulai bertambah bimbang manakala tak melihat sosok laki-laki itu. Dia merasa pasti pemuda itu sangat marah pada dirinya karena dia terlambat datang.

 

Akankan Haewon bertemu dengan Taehyung setelah telat 30 menit lamanya. Akankah Haewon akan menjawab pertanyaan Taehyung? Memang seperti itulah pertanyaan keramat yang kadang membuat orang bingung untuk menjawabnya, padahal jawaban dari pertanyaan itu sangat singkat, yaitu Yes or No.

 

🌾

 

Lalu di mana Kim Taehyung???

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Marry
888      427     0     
Fantasy
Orang-orang terdekat menghilang, mimpi yang sama datang berulang-ulang, Marry sempat dibuat berlalu lalang mencari kebenaran. Max yang dikenal sebagai badut gratis sekaligus menambatkan hatinya hanya pada Orwell memberi tahu bahwa sudah saatnya Marry mengetahui sesuatu. Sesuatu tentang dirinya sendiri dan Henry.
Archery Lovers
3450      1712     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
Rekal Rara
8487      3161     0     
Romance
"Kita dipertemukan lewat kejadian saat kau jatuh dari motor, dan di pisahkan lewat kejadian itu juga?" -Rara Gleriska. "Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?" -Rekal Dirmagja. β–ͺβ–ͺβ–ͺ Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang lelaki yang jatuh cinta kepada wanita bernama Rar...
Seharap
5034      2110     0     
Inspirational
Tisha tidak pernah menyangka, keberaniannya menyanggupi tantangan dari sang kakak untuk mendekati seorang pengunjung setia perpustakaan akan menyeretnya pada sebuah hubungan yang meresahkan. Segala kepasifan dan keteraturan Tisha terusik. Dia yang terbiasa menyendiri dalam sepi harus terlibat berbagai aktivitas sosial yang selama ini sangat dihindari. Akankah Tisha bisa melepaskan diri dan ...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
2393      1045     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
The Alpha
1299      643     0     
Romance
Winda hanya anak baru kelas dua belas biasa yang tidak menarik perhatian. Satu-satunya alasan mengapa semua orang bisa mengenalinya karena Reza--teman masa kecil dan juga tetangganya yang ternyata jadi cowok populer di sekolah. Meski begitu, Winda tidak pernah ambil pusing dengan status Reza di sekolah. Tapi pada akhirnya masalah demi masalah menghampiri Winda. Ia tidak menyangka harus terjebak d...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
3715      1348     0     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
4411      1195     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
830      590     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
4534      1489     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...