Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU
About Us  

Motivasi untuk masa depan bisa menjadi penyemangat diri untuk meraih impian. Setiap orang memiliki impian di masa depan. Pekerjaan, pertemanan, hubungan, dan semua tujuan hidup terangkai untuk masa depan yang diinginkan.

Untuk mencapai masa depan yang sesuai mimpi, diperlukan perjuangan yang keras. Kegagalan atau hambatan lain terkadang membuat dirimu terpuruk. Kata-kata motivasi diri untuk masa depan bisa menginspirasi diri untuk tak mudah menyerah terhadap berbagai tantangan.

"Maukah kau jadi kekasihku?!" ucap Taehyung to the point tanpa basa basi dan tanpa panjang lebar.

Haewon yang mendengarnya langsung tersedak.

___________


"Bagaimana??" tanya Taehyung menanti sebuah jawaban.

"Apanya yang bagaimana?" tanya Haewon berpura-pura bego.

Taehyung mendengus, "jadi aku tuh dari tadi bicara panjang kali lebar dan kau sama sekali tidak mendengarkannya!?" Taehyung mencebik. "Waaah, daebak!" imbuhnya.

Haewon hanya berkedip-kedip, mata dengan bulumata lentiknya menatap Taehyung kemudian dia kembali menikmati makanannya. Seolah-olah dia sama sekali tidak mendengarkan apa yang di bicarakan oleh Taehyung.

"Yaak! Kenapa kau jadi seperti orang linglung begitu sih!" Taahyung terlihat mulai sewot.

"Kau ini cerewet sekali! Aku tuh lapar, biarkan aku makan terlebih dahulu. Baru kau boleh bicara nanti setelah aku selesai makan!!" Haewon terlihat ngedumel tapi juga sangat menikmati makanannya itu.

"Aah ... dasar cewek aneh!" gerutuk Taehyung mendengus kesal.

"Apa kau bilang?" tanya Haewon menatap Taehyung, karna dia merasa mendengarkan sesuatu.

"Ah, tidak apa-apa!" jawabnya singkat, mengalihkan pandangannya ke lain tempat.

"Kau bilang aku aneh kan!? Kau sendiri juga cowok aneh, dasar Alien!" balas Haewon sewot.

"Hiiisss, kau ini mau ngajak ribut!" Taehyung melirik Haewon.

"Siapa juga yang mau ngajak ribut! Aku ini mau makan bukan mau ribut!" Haewon kembali menikmati makanannya.

Suasana kembali hening, Taehyung dan Haewon mulai membungkam mulut mereka. Di sela-sela keheningan, sesekali Taehyung melirik gadis yang sedang keasyikan menikmati makanan di sampingnya.

"Jadi bagaimana?" tanya Taehyung lagi.

Pertanyaan itu terlontar lagi dari bibir cowok berhidung mancung tersebut.

Haewon menghentikan aktivitas makannya dan menaruh sendok kemudian menatap Taehyung.

"Apa aku harus menjawabnya?" tanya Haewon.

"Ya iyalah! Aku kan bertanya padamu, bukan main tebak-tebakan!" Taehyung sewot.

"Aku kira kau sedang bercanda!" jawab Haewon.

"Memangnya aku terlihat seperti orang bercanda!" cibir Taehyung.

"Oohh ...." Haewon terlihat santai sekali menjawabnya. Tanggapan Haewon membuat Taehyung meradang.

"Kau ini, tinggal jawab iya atau tidak apa susahnya sih!" Taehyung cemberut dan berpangku tangan di meja.

"Uluh ... uluh ... ngambek ya!?" ledek Haewon yang keduanya tangannya mencubit kedua pipi Taehyung.

Mendadak Haewon tersadar lalu menarik kedua tangannya, namun usahanya di gagalkan Taehyung.

Kedua tangan Taehyung dengan reflek memegang kedua tangan gadis itu dan matanya menatap tajam manik mata Haewon.

Taehyung menatap sangat tajam namun begitu lekat hingga membuat gadis tersebut salah tingkah dan berusaha menghindar.

"Boleh aku menjawabnya nanti, setelah aku memikirnya!" ucapnya mengalihkan pandangannya menghindari tatapan mata Taehyung.

"Baiklah. Aku memberimu waktu tiga hari!" tegas Taehyung.

"Yaak ... bagaimana kau bisa memberiku waktu sesingkat itu!" protes Haewon.

"Singkat bagaimana? Tiga hari itu sudah cukup lama buatku!" balas Taehyung memprotes balik.

"Aku tidak mau! Aku minta waktu seminggu!" tawar Haewon.

"Ini kenapa jadi main tawar-menawar seperti orang mau belanja di pasar!" ujar Taehyung.

"Kalau kau tidak mau ya sudah!" Haewon membuang mukanya.

"Iya ... baiklah! Aku memberimu waktu satu minggu untuk berpikir!" Taehyung akhirnya mengalah pada Haewon.

"Yes!" Haewon merasa senang karna akhirnya Taehyung menuruti apa katanya.

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 

Hari berganti hari, Haewon mulai bimbang. Dia menjalani hari-hari seperti biasanya, waktu seminggu jika di rasa sangatlah singkat dan cepat berlalu. Bahkan ketika dia bertemu dengan Taehyung pun ada sedikit rasa canggung meliputinya.


Akhirnya hari itupun tiba, Taehyung yang sudah bersiap-siap untuk mendengarkan jawaban dari gadis yang bernama Go Haewon. Entah itu jawaban Yes or No.

Sedangkan Haewon masing bingung akan menjawab apa nanti jika bertemu dengan Taehyung. Dia belum siap sama sekali untuk menjawab pertanyaan Taehyung. Sebenarnya itu adalah pertanyaan yang simple hanya saja bagi beberapa orang, pertanyaan seperti itu adalah pertanyaan keramat.

Sebuah notiv pesan masuk di ponsel Haewon. Gadis itu segera membuka pesan tersebut dan membacanya, namun dia tidak langsung membalas pesan tersebut. Go Haewon nampak bingung, dia begitu sangat dilema.

_Aku tunggu di taman dekat Cafe. Aku akan menunggumu sampai kau datang!_

 

Kim Taehyung

 

Begitulah isi pesan dari Taehyung. Haewon yang kala itu masih berada di Cafe terdiam merenung, dia terlihat bimbang dan bingung.

 

Iya atau Tidak??? batinnya.

 

Dua kata itu yang selalu terngiang dan melintas di kepalanya akhir-akhir ini. Pertanyaan itu juga yang membuat Haewon susah tidur. Wah, benar-benar pertanyaan keramat.

 

Aku harus bagaimana? Aku bingung? 'batinnya galau.

 

Mondar-mandirlah dia sehingga membuat teman sekerjanya heran dan bingung menatapnya.

 

"Kau ini kenapa? Sedang ada masalahkah?" tanya Bora. "Jika kau sedang dalam masalah ceritakanlah padaku, siapa tahu aku bisa membantumu memberi solusi!" ucap Bora.

 

Haewon duduk di kursi kayu kemudian Bora pun mendekat dan langsung duduk di samping Haewon.

 

"Aku bingung?" celetuk Haewon.

 

"Bingung kenapa, sih? Apa keluargamu ada yang sakit? Atau kau disuruh kembali ke Seoul?" tanya Bora.

 

Haewon menggelengkan kepalanya, "Bukan itu semua, keluargaku semua baik-baik saja. Aku pun juga sudah betah di Daegu," jawabnya.

 

"Lalu soal apa?" tanya Bora lagi.

 

Go Haewon terdiam, dia menatap keluar terlihat rintikkan hujan telah turun dengan lembutnya membasahi jalanan dan sekelilingnya. Dia semakin bingung dibuatnya tak kala rintik hujan semakin deras. Apalagi Taehyung sudah pasti berada di taman menunggunya.

 

"Hmm ... pasti masalah cinta, iya kan?" Bora menebak dengan tepat.

 

Haewon mengalihkan pandangannya dan menatap Bora. Diapun mengangguk, "aku bingung mau menjawab apa? Rasanya itu seperti campur aduk!"

 

Bora mengernyit bingung, "Kenapa bingung? Kau sendiri bagaimana? Perasaanmu ke dia seperti apa?"

 

Haewon terdiam lagi, dia kembali menatap keluar, dia melihat hujan semakin lebat. Pikirannya sudah tidak menentu, kini yang ada dalam pikirannya adalah Taehyung sedang apa disana? Apakah dia kehujanan? Semakin bingung dibuatnya.

 

"Haewon-ah, kalau kau benar-benar sayang dengan pemuda itu, katakanlah padanya dengan jujur. Kalau kau masih bingung dan bimbang, tanyalah pada hatimu yang paling dalam. Aku yakin kau akan menemukan jawabnya!" Bora tersenyum, namun juga heran. "Kenapa kau tampak begitu panik?" tanyanya.

 

"Pemuda itu sekarang menungguku di taman dekat Cafe!" jawabnya.

 

"Lalu kenapa kau masih diam disini?" tanya Bora heran. "Di luar hujan sangat deras loh. Apa kau tidak kasihan padanya? Jika dia benar-benar menunggumu dalam keadaan hujan yang lebat seperti ini!" imbuhnya.

 

Haewon berdiri dari duduknya, menatap rintikkan hujan yang semakin deras.

 

"Kalau kau mencintainya. Temuilah dia, katakan yang jujur kepadanya. Jangan kau simpan sendiri nanti bisa jadi bisul loh. Kesempatan tidak datang dua kali, Haewon-ah!" ucap Bora memberi saran dan menepuk bahu Haewon.

 

Bora menatap Haewon dan tersenyum, "Pergilah ... temui dia. Jangan mengkhawatirkan Cafe. Aku akan long-shif untuk menggantikanmu dulu. Nanti kau bisa menukar dengan shifku okay!" Bora memberi semangat pada Haewon.

 

Gadis itu pun tersenyum, dia segera meraih tas slempangnya lalu mengambil payung dan segeralah dia berlari ke arah taman dekat Cafe yang hanya berjarak sekitar 40 meter.

 

Haewon berlari menerjang hujan, padahal dia sendiri membawa payung yang dia ambil di Cafe, tapi dia sama sekali tidak menggunakan payung tersebut untuk melindungi dirinya dari rintikan hujan. Dia tidak perduli dengan derasnya hujan kala itu, yang ada dalam pikirannya segera sampai ke taman dan bertemu dengan Taehyung. Baju yang dia pakai pun sudah basah oleh air hujan.

 

Sesampai di taman, Haewon menyebarkan pandangannya ke seluruh taman, akan tetapi dia tidak menemukan sosok pemuda yang sedang dia cari. Hatinya mulai bertambah bimbang manakala tak melihat sosok laki-laki itu. Dia merasa pasti pemuda itu sangat marah pada dirinya karena dia terlambat datang.

 

Akankan Haewon bertemu dengan Taehyung setelah telat 30 menit lamanya. Akankah Haewon akan menjawab pertanyaan Taehyung? Memang seperti itulah pertanyaan keramat yang kadang membuat orang bingung untuk menjawabnya, padahal jawaban dari pertanyaan itu sangat singkat, yaitu Yes or No.

 

🌾

 

Lalu di mana Kim Taehyung???

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kanvas Putih
159      139     0     
Humor
Namaku adalah Hasywa Engkak, yang berarti pengisi kehampaan dan burung hitam kecil. Nama yang memang sangat cocok untuk kehidupanku, hampa dan kecil. Kehidupanku sangat hampa, kosong seperti tidak ada isinya. Meskipun masa depanku terlihat sangat tertata, aku tidak merasakannya. Aku tidak bahagia. Wajahku tersenyum, tetapi hatiku tidak. Aku hidup dalam kebohongan. Berbohong untuk bertahan...
Lebih Dalam
187      162     2     
Mystery
Di sebuah kota kecil yang terpencil, terdapat sebuah desa yang tersembunyi di balik hutan belantara yang misterius. Desa itu memiliki reputasi buruk karena cerita-cerita tentang hilangnya penduduknya secara misterius. Tidak ada yang berani mendekati desa tersebut karena anggapan bahwa desa itu terkutuk.
House with No Mirror
479      360     0     
Fantasy
Rumah baru keluarga Spiegelman ternyata menyimpan harta karun. Anak kembar mereka, Margo dan Magdalena terlibat dalam petualangan panjang bersama William Jacobs untuk menemukan lebih banyak harta karun. Berhasilkah mereka menguak misteri Cornwall yang selama ini tersembunyi?
Cinta Sebelum Akad Itu Palsu
137      107     1     
Inspirational
Hayy dear...menurut kalian apa sih CINTA itu?? Pasti kalian berfikir bahwasanya cinta itu indah, menyenangkan dan lainnya. Namun, tahukah kalian cinta yang terjadi sebelum adanya kata SAH itu palsu alias bohong. Jangan mudah tergiur dan baper dengan kata cinta khususnya untuk kaum hawa niii. Jangan mudah menjatuhkan perasaan kepada seseorang yang belum tentu menjadi milikmu karena hal itu akan ...
Lalu, Bagaimana Caraku Percaya?
143      111     0     
Inspirational
Luluk, si paling alpha women mengalami syndrome trust issue semenjak kecil, kini harus di hadapkan pada kenyataan sistem kehidupaan. Usia dan celaan tentangga dan saudara makin memaksanya untuk segera percaya bahwa kehidupannya segera dimulai. "Lalu, bagaiamana caraku percaya masa depanku kepada manusia baru ini, andai saja jika pilihan untuk tak berkomitmen itu hal wajar?" kata luluk Masal...
Unlosing You
477      331     4     
Romance
... Naas nya, Kiran harus menerima keputusan guru untuk duduk sebangku dengan Aldo--cowok dingin itu. Lambat laun menjalin persahabatan, membuat Kiran sadar bahwa dia terus penasaran dengan cerita tentang Aldo dan tercebur ke dalam lubang perasaan di antara mereka. Bisakah Kiran melepaskannya?
The Sunset is Beautiful Isn't It?
2290      709     11     
Romance
Anindya: Jangan menyukai bunga yang sudah layu. Dia tidak akan tumbuh saat kamu rawat dan bawa pulang. Angkasa: Sayangnya saya suka bunga layu, meski bunga itu kering saya akan menjaganya. β€”//β€” Tau google maps? Dia menunjukkan banyak jalan alternatif untuk sampai ke tujuan. Kadang kita diarahkan pada jalan kecil tak ramai penduduk karena itu lebih cepat...
ALMOND
1111      638     1     
Fan Fiction
"Kamu tahu kenapa aku suka almond?" Anara Azalea menikmati potongan kacang almond ditangannya. "Almond itu bagian penting dalam tubuh kita. Bukan kacang almondnya, tapi bagian di otak kita yang berbentuk mirip almond." lanjut Nara. "itu amygdala, Ra." Ucap Cio. "Aku lebih suka panggilnya Almond." Nara tersenyum. "Biar aku bisa inget kalau Almond adalah rasa yang paling aku suka di dunia." Nara ...
Acropolis Athens
5504      2062     5     
Romance
Adelar Devano Harchie Kepribadian berubah setelah Ia mengetahui alasan mendiang Ibunya meninggal. Menjadi Prefeksionis untuk mengendalikan traumanya. Disisi lain, Aram Mahasiswi pindahan dari Melbourne yang lamban laun terkoneksi dengan Adelar. Banyak alasan untuk tidak bersama Aram, namun Adelar terus mencoba hingga keduanya dihadapkan dengan kenyataan yang ada.
AUNTUMN GARDENIA
159      138     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...