"Dia ...." Haewon terdiam sesaat, "dia adalah masa laluku!" suaranya terdengar lirih.
🌾
Janganlah kau mendatangiku lagi jika hanya untuk menyakitiku, cepat pergi dan berlalu-lah. Melepaskan, mengikhlaskan bukan berarti berhenti mencintai, karena cintaku tidak sedangkal itu. Aku hanya ingin terlepas dari beban berat yang kupikul, memberi ruang hatiku untuk bernapas lega, dan aku dengan betapa sadar tahu kalau kesabaranku tidaklah dihargai olehmu yang kucinta.
Yang indah hanya sementara, yang abadi adalah kenangan yang ikhlas hanya dari hati, dan yang tulus hanya dari sanubari.
Tinggalkanlah masa lalu pada tempatnya. Masa Lalu Memang Ditakdirkan untuk Berakhir, dan Masa Depan adalah Tempat yang Ditakdirkan.
Setiap orang memiliki kisah masa lalunya, begitu juga dengan kamu dan aku. Meski sekarang kita telah memulai kisah yang baru, tapi kita sendiri pun tak sanggup menghapus semua kisah yang pernah ada sebelum kita bersama.
Hidup adalah sebuah proses yang tak ada habisnya, dan masa lalu adalah salah satu puzzle dari proses panjang itu. Untuk itu, terima kasih telah menjadi bagian seseorang yang saat ini bersamaku. Cukuplah cerita itu hanya menjadi cerita masa lalu, dan biarkan berakhir tanpa lagi menggungkit episode-episode kerinduan akan sosoknya. Bukankah kita sudah punya kisah kita sendiri? Jadi, berhentilah menyesali dan mencari sesuatu yang telah kau lewatkan.
Masa lalu adalah masa yang telah lewat, masa lalu tidak harus di kenang jika itu memang sangat menyakitkan.
Kim Taehyung memang masih penasaran dengan laki-laki tersebut. Jika memang dia adalah masa lalu Go Haewon, tepatnya adalah mantan pacarnya. Lalu untuk apa dia muncul lagi dan mencari gadis itu sampai ke Daegu.
Hanya Go Haewon dan laki-laki misterius itu yang bisa menjawabnya???
____________
Tak pernah terbayangkan jika Haewon harus bertemu dengan dia lagi. Dia yang dulu pernah singgah dan pernah menyakiti hati Haewon. Namun hari itu, Haewon bertemu dan bertatap langsung dengan Park Junghyun.
Laki-laki itu bernama Park Junghyun, seorang pemuda asal Seoul dan dia adalah seorang anak dari keluarga yang kaya raya. Seorang lelaki yang egois, yang selalu ingin menang sendiri, kasar dan menginginkan Haewon tunduk padanya.
Hal itulah yang membuat Haewon memilih untuk menjauh dan melupakan dia, karna dari segi ekonomi pun Haewon tidak ada apa-apanya. Go Haewon hanyalah orang biasa, keluarganya pun bukan orang kaya sedangkan keluarga Park Junghyun selalu menghina Haewon dan keluarganya.
Bagi seorang Park Junghyun, uang adalah segalanya. Dia berpikir dengan uang bisa membeli segalanya, termasuk gadis yang bernama Go Haewon.
Haewon tersentak kaget ketika seorang laki-laki tiba-tiba menghadang jalannya. Laki-laki itu tampak tersenyum smirk.
"Kau!!!" Haewon terlihat kaget. "Aku sudah pernah bilang, jangan pernah lagi muncul di hadapanku!" Haewon menegaskan.
"Aku hanya ingin bertemu denganmu dan bicara!"
"Mau bicara apa lagi! Aku rasa tidak ada lagi yang perlu di bicarakan! Hubungan kita sudah berakhir sangat lama dan kenapa kau muncul lagi di hadapanku!" cerca Haewon.
"Haewon-ah, beri aku kesempatan untuk bicara!" pinta Junghyun.
Heran dan bingung itulah yang di rasakan gadis itu melihat Junghyun yang terlihat seperti memohon, padahal yang dia tahu kalau Junghyun sangat kasar dan egois. Apa ada sesuatu di balik ini semua? Atau laki-laki ini mempunyai rencana lain pada Haewon.
Park Junghyun mendekat, Haewon pun segera mundur menghindarinya. Junghyun pun berusaha mendekat lagi.
"Kita sudah tidak ada urusan lagi, jadi tolong jangan ganggu aku lagi. Sekali kau mendekat, aku akan teriak!" ancam Haewon.
"Tolong, beri aku kesempatan!" pintanya lagi pada Haewon.
"Maaf! Tidak ada kesempatan lagi, kau sudah meninggalkan luka cukup banyak di hatiku. Di tambah lagi dengan penghinaan dari Ayahmu, sudah cukup rasa sakit ini yang aku rasakan. Pulanglah ke Seoul dan jangan pernah muncul dan menggangguku lagi!" tegas Haewon.
"Kenapa kau begitu keras kepala! Aku bisa memberimu segalanya. Jika kau mau kembali padaku. Aku akan memberimu banyak uang dan kau tidak perlu lagi susah payah bekerja mencari uang. Berapa gajimu bekerja di cafe? Aku pun bisa memberimu dengan nominal lebih dari itu!"
"Cukup! Sudah cukup!!!" seru Haewon. "Sekali lagi cukup! Aku tidak butuh penjelasanmu lagi, dari dulu kau memang tidak pernah berubah sama sekali. Masih angkuh dan arogan seperti pertama aku mengenalmu!"
"Jadi kau menolakku!" ucapnya.
"Ya! Aku tetap pada pendirianku. Silahkan kau cari wanita lain!" tegas Haewon.
Park Junghyun meradang, dia pun dengan kasar menarik tangan Haewon hingga gadis itu berteriak kesakitan. Laki-laki itu menarik tangan Haewon sehingga membuat gadis itu memberontak dan berusaha melepaskan genggamannya.
"Aaauuww!! Aku bilang lepaskan!" teriak Haewon kesakitan.
"Sudah aku bilang, kalau kau menurut padaku, kau tidak akan aku perlakukan sekasar ini!" hardik Junghyun.
"Kau memang benar-benar brengsek!" umpat Haewon.
"Diam kau! Aku bisa jauh lebih kasar lagi dari ini!" ancam Junghyun, masih terus menarik paksa Haewon.
"Aku bilang lepaskan tanganku! Kau mau membawaku kemana?"
"Aku akan membawamu kembali ke Seoul. Jika kau tetap menolak, aku akan membawamu secara paksa!" ancam Junghyun.
"Kalau kau mau membawa gadisku secara paksa, maka kau harus izin padaku terlebih dahulu!" Taehyung yang tiba-tiba muncul. Tatapannya tajam menatap Junghyun. "Lepaskan gadisku!" imbuhnya.
Park Junghyun menatap Taehyung, "Siapa kau!" tanya Junghyun. "Sepertinya wajahmu sangat familiar?" lanjutnya.
"Aku bilang lepaskan gadisku!" hardik Taehyung lagi.
"Aah ... dia gadismu!?" ucap Junghyun, "jadi pemuda ini adalah kekasihmu?!" Junghyun menatap tajam Haewon. Gadis itu sama sekali tidak memberi jawaban atas pertanyaan Junghyun.
"Kau pikir bisa menahanku untuk tidak membawa gadis ini!" ancam Junghyun.
"Apakah kau lupa, kau sekarang berada dimana?" ucap Taehyung tenang, "kau ini sekarang berada di Daegu bukan di Seoul! Aah ... lebih tepatnya kau ini sekarang ada di kandangku, di areaku!" gertak Taehyung.
Park Junghyun semakin mempererat genggaman tangannya dan itu membuat Haewon meringis menahan sakit.
"Lepaskan aku! Park Junghyun kau menyakiti tanganku!" teriak Haewon yang merasakan genggaman tangan Junghyun semakin kuat.
"Kau lihat! Aku bisa saja menyakiti gadis ini! Aku tahu kau ini cuma menggertakku!" Junghyun pun terlihat santai menanggapi kata-kata Taehyung tadi.
Taehyung yang mendengarkannya hanya tersenyum smirk.
"Kau bilang ini kandangmu?! Tapi aku tidak melihatmu mempunyai tampang seperti berandalan atau preman ataupun sejenisnya. Justru kau terlihat seperti orang baik pada umumnya! Aku pun melihatmu disini sendirian tanpa anak buahmu!" Junghyun terlihat meremehkan Taehyung.
"Sekali lagi aku bilang lepaskan gadisku, sebelum aku bertindak kasar juga padamu!" ancam Taehyung.
"Waah ... anak kemarin sore menggertakku lagi!" Junghyun terlihat sangat angkuh dan meremehkan Taehyung.
"Jangan salahkan aku jika terjadi apa-apa pada dirimu!" papar Taehyung.
Belum sempat Junghyun merespon, datanglah segerombolan preman dengan tampang sangar.
"Ada apa ini bos?!"
Tiba-tiba sekelompok preman datang menghampiri Taehyung. Dengan tatapan sangarnya menatap Park Junghyun. Taehyung terlihat tenang dan santai di kelilingi preman-preman tersebut.
"Apa orang ini mengganggumu bos!" tanyanya.
"Waah ... gadis itu kan pacarnya si Bos!" ucap salah seorang dari mereka.
"Berani sekali orang ini mengganggu pacar si Bos!" salah seorang lagi muncul di belakang Junghyun.
"Belum pernah kena bogem mentah nih orang, seenaknya cari perkara di sarang kita!"
Salah seorang preman mendekati Junghyun. Junghyun pun terlihat mundur selangkah demi selangkah. Haewon yang menyadari genggaman tangan Junghyun mulai melemah, langsung menghempaskan tangannya, melepaskan dirinya dari genggaman tangan Junghyun dan berlari ke arah Taehyung. Menggenggam tangannya dan bersembunyi di balik tubuh Taehyung.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Taehyung.
Haewon menggeleng, "aku tidak apa-apa!"
"Mau kita apakah orang ini Bos?!"
Kim Taehyung diam menatap tajam Park Junghyun. "Lepaskan saja dia!" ujar Taehyung.
"Apa Bos! Apa tidak salah melepaskan pria brengsek macam dia!?"
"Biarkan dia kembali ke Seoul!" kata Taehyung.
"Dengarkan itu! Bos kita sedang baik hati. Jika tidak, sudah aku hajar kau!"
"Urusan kita belum selesai! Aku pastikan, aku akan menemuimu lagi dan membuat perhitungan denganmu!" ancam Park Junghyun dan langsung meninggalkan tempat itu.
"Baiklah! Aku akan menunggumu!" balas Taehyung.
"Aku akan memastikan kau akan menyesal karna sudah berurusan denganku!" ancam Park Junghyun.
"Aku tidak takut!"
Taehyung menatap tajam Park Junghyun. Tatapan elang Taehyung tentunya mempunyai makna tersendiri, entah tatapan mata itu bermakna mengibarkan bendera perang atau sebaliknya.
Akankah Taehyung bertemu dengan Junghyun lagi? Semua tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi ke depannya, satu jam atau dua jam ke depan misalnya. Jalan hidup sudah ada yang menentukan. Ya, seperti sebuah drama. Sang Pencipta yang membuat skenarionya, dan kita sebagai para pemain dan harus berakting mengikuti alur skenario yang sudah di tetapkan. Mengalir seperti air.
______
Luka hati memang lama sembuhnya, apalagi kalau berbicara soal kepercayaan. Sebagai contoh sebuah kertas yang sudah di remas, dia akan kusut, meninggalkan bekas, dan dia tidak akan kembali halus seperti semula. Jagalah kepercayaan itu jika kau sudah bertemu dengan orang yang benar-benar sudah mempercayaimu, dan jangan kau khianati kepercayaan itu. Mungkin demikian dengan Haewon. Seorang Park Junghyun yang telah menoreh luka begitu dalam di hati Haewon. Jika hati sudah retak pun, dia tidak akan bisa kembali seperti sedia kala.
Ada pepatah mengatakan waktu akan menyembuhkan rasa sakit hatimu. Pada sebagian luka hati mungkin bisa pulih dengan waktu, tapi bukan berarti semua luka akan seperti itu. Namun kendati demikian semua proses penyembuhannya pun berbeda-beda.
Karena ada jenis-jenis luka hati yang justru sangat membekas dalam hidup seseorang sehingga waktu pun tidak bisa menyembuhkannya.
🌾
Apa yang akan terjadi selanjutnya??? Akankah terjadi dendam di hati Park Junghyun???