Read More >>"> Claudia (5. Dia Memalukan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Claudia
MENU
About Us  

  Kenapa kalian?" tanya Falko. 

  "Wakakaka. Itu Si Ar---" Ardian membungkam mulut  Kio sebelum ucapannya selesai. 

  "Diam!" pinta Ardian menatap tajam netra Kio. 

  Claudia yang berprasangka buruk pun sontak bertanya, "kenapa? Duit lo nggak cukup buat bayarin pesananan gue?" Claudia makan nasi goreng yang baru saja datang. 

  "Ehehehehehe." Ardian tertawa malu menatap Claudia. Yang ditatap pun sontak menggeleng-geleng. Hal itu menimbulkan gelak tawa dari teman-temannya. 

  "Agiakgiakgiakgiakgiak! Sok-sokan lo mau traktir adik gue padahal uang saku lo nggak cukup. Wkwkwkwk!" tawa Falko pecah. 

  "Ahahahahahahaha!" Drena dan Kelly tertawa bersama. Mereka tak kuasa menahan tawa akibat tingkah lucu dari Ardian. 

  "Hish. Memalukan kau ini!" cibir Kio menjitak kepala Ardian. Kio tak pernah menyangka dapat memiliki teman seperti Ardian. Untung di kantin, andaikan mereka di restoran, pasti lebih memalukan. 

  "Ehehehehe... Maaf!" ucap Ardian menunduk. 

  "Dahlah. Biar gue aja yang bayarin pesanan adik gue. Uang gue masih banyak benget nih di dompet!" ujar Falko mengangkat dompet hitamnya. 

  "Sekalian gue dong, Ko!" pinta Kio. 

  "Sorry nggak sudi ya! Wkwkwkwkwk!" jawab Falko. 

  "Hilih. Somat lo!" cibir Kio. 

  "Daripada lo minta traktir gue mending gebet tuh cewek gendut di samping adik gue!" saran Falko mengarahkan bola mata pada Drena. 

  "Nggak dulu deh!"

 "Hem serah lo deh, Yo. Gue mau bayar pesanan!" Falko mengeluarkan beberapa lembar uang kertas lalu membayar pesanannya dan Claudia. 

  "Terima kasih Kakakku yang paling baik sedunia!" ucap Claudia menatap punggung Falko yang menjauh.

  "Ardian.. Ardian. Lelaki macam apa kau ini! Udah terlanjur bilang mau bayarin pesenan cewek, ternyata duitnya kurang! Haduuuhhhhhh!" omel Kio menggeleng-geleng. 

  "Permisi Mas, ini pesanannya!" ucap Bu Lika memindahkan makanan ke meja Ardian dkk. 

  "Hem, dahlah, gue laper mau makan!" Ardian mengaduk mie ayamnya yang masih panas. 

  "Lelaki kayak Ardian tuh malu-maluin banget, kamu jangan mau sama dia!" tutur  Kelly. 

  "Ya, benar itu!" jawab Drena. 

  "Iiihh.. Siapa juga yang mau sama dia!" timpal Claudia. Ardian mendengar sekilas pembicaraan mereka. Tangannya sontak mengepal dengan pandangan menunduk tajam. 

  "Gue yakin pasti gue bisa dapetin lo, Claudia. Lihat aja nanti!" batin Ardian.

  "Lo jangan ngulangin perbuatan memalukan lo itu lagi!" tutur Falko yang baru saja kembali.

  "Hem. Siap Bos," Ardian menempelkan telunjuk di alis. Di lubuk hati terdalamnya terasa sangat menyesal dan malu. Menyesal sebab tindakan yang dilakukannya tanpa pikiran dahulu. Apalagi ia melakukan itu di depan teman-teman cowok dan ceweknya. Pantas saja, jika Ardian merasa malu.

  ****

  Sinar rembulan memancar jauh ke bumi. Menghiasi langit malam yang mengarungi bintang. Membuat langit itu sangat indah dengan gemerlap sinarnya. Keluarga Ardhitalko menyaksikan itu di taman rumahnya. Falko dan Claudia duduk di gazebo taman dan kedua orang tuanya di bangku. 

  "Dek." Claudia yang sedari tadi asik menikmati camilan pun mendongak. 

  "Em?"

  "Kamu tau kan, kalau Ardian suka sama kamu?" tanya Falko. 

  "Taulah. Dari tingkahnya ke aku aja aku udah ngerasa kalau dia suka aku. Tapi aku tidak telalu meresponnya!" jawab Claudia mengunyah camilan. 

  "Kamu harus hati-hati dalam memilih pasangan! Jangan langsung terpikat sama Ardian, kamu harus pikir panjang dan kenali dulu sosoknya. Terutama sikap asli dan derajatnya. Kita ini anak orang kaya, kamu harus dapetin anak orang kaya juga biar sederajat. Ya, kalaupun nggak kaya, minimal punya pekerjaanlah biar bisa nyenengin kamu," nasihat Falko mengingat kejadian tadi siang. Ia sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya. Maka tak heran jika Falko selalu menasihati Claudia demi kebaikan gadis itu. Claudia paham akan maksud sang kakak. 

  "Iya, lagian aku juga nggak ada niat buat milikin lelaki kayak gitu!" 

  "Bagus! Adik pintar!" Falko mengacungkan jempol. Tangannya meraba dalam stoples camilan. Terasa kosong, ia pun mengerutkan kening lalu menatap benda itu. "Eih... Camilannya kamu habisin iya?" tanya Falko menatap horor Claudia. 

  "Iya, udah aku habisin! Maaf ye.. Hehehehe!" ucap Claudia. Perlahan namun pasti, ia menjauh dari Falko dengan menuruni tangga gazebo. "Larriii!" Claudia berlari ke kamarnya. 

  "Woi.. Dasar adek luckn*t!" hardik Falko. Mendengar suara Falko tersebut, Reyno dan Ciandra beranjak dari bangku untuk menghampiri anak lelakinya. 

  "Ada apa Falko?" tanya Ciandra. 

  "Cemilanku dihabiskan adek!" ucap Falko bak anak kecil yang tengah mengadu. 

  "Alah.. Ya sudahlah, nih. Beli lagi sana!" Reyno menyodorkan 2 lembar uang merah lalu diterima Falko. 

  "Wah. Terima kasih Pa, Ma!" Falko segera membeli camilan favorite-nya di toko terdekat.

  Di kamar warna hijau muda, seorang perempuan cantik tengah merebahkan tubuhnya sembari bermain handphone. Siapa lagi jika bukan Claudia Renase Ardhitalko. Ia tengah membalas pesan yang masuk.

Ardian

Kamu lagi apa, Clau? 

18.23

Claudia

Kamu nanya? 

19.45

Ardian
Lah, udah tau
gue nanya, malah
nanya balik! 
Gimana sih, lo? 

19.45

Claudia
Kamu nanya?

19.46

Ardian
Jangan bilang kamu
kena sindrom 'kamu 
nanya! 

19.46

Claudia
Cih.. Sembarangan
aja lo bilang!
Kagaklah! Gue
baik-baik aja
lagi rebahan di kamar
sekarang!
19.47

Ardian
Aku mau vidio call
sama kamu, boleh?"

19.49

Claudia
Kamu nanya? 

19.49

  Tanpa lama, Ardian langsung menelfon Claudia dengan panggilan vidio. "Hai Clau," sapa Ardian sembari menyugar rambut. 

  "Iiihhh.. Apaan sih kamu, ganggu orang rebahan aja. Nggak usah pakai vc segala deh. Aku malas!" kesal Claudia yang langsung menekan tombol merah lalu mematikan handphone-nya.

                                   _o0o_

  "Hish.. Anak ini astaga. Cantik-cantik tapi galak! Hufttt," dengus Ardian membaringkan tubuh di kasur empuknya. Lelaki itu mengirim pesan untuk Claudia. 

Ardian
Claudia cantik. 
Tidurlah! Ini sudah 
malam! 

19.59

  Berharap mendapat respon dari Claudia, ternyata tidak. Bahkan, pesan yang Ardian kirimkan pun hanya centang  1. Anehnya, kontak perempuan itu yang semula ada foto profil dan infonya kini tidak. Semua itu hilang dalam sekejap bak tertelan bumi. Mungkinkah, Claudia memblokir kontak Ardian? Ardian yang mengetahui itu sontak berkeringat dingin. Jantungnya berdegup dua kali lebih kencang. Ia takut jika akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Pemudia itu tak ingin bermasalah dengan Claudia. Ia hanya ingin mendapatkan hatinya. Namun itu terasa sangat sulit.

                                  _o0o_

  Claudia berasa di lantai 1 dan mendapati sang Kakak tengah membawa dua kardus yang belum ia ketahui isinya. "Ekhem.. Apaan tuh?" tanya Claudia mendekati Falko. 

  "Dilarang kepo!" jawab Falko terus berjalan dan meletakkan kardus itu di kamarnya. 

  "Hem.. Kira-kira itu apa ya?" Claudia mengerutkan kening sembari menempelkan telunjuknya di dagu.

  "Claudia, Falko! Lekaslah makan malam Nak!" panggil  Ciandra dari ruang makan. Claudia dan Falko pun menghampiri sang Mama untuk makan malam bersama. Reyno pun datang dan memimpin berdo'a. 

  "Aamiin."

  Claudia mulai memasukkan sesendok makanannya ke mulut. 

  "Mama, aku mau cerita sama Mama!" ucap Claudia usai makan malam. Ia bersantai di ruang keluarga dengan sang Mama. 

  "Cerita aja!" jawab Ciandra. Claudia menceritakan hal tadi siang pada Ciandra.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
4367      1472     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...
Cinta Sebelum Akad Itu Palsu
97      69     1     
Inspirational
Hayy dear...menurut kalian apa sih CINTA itu?? Pasti kalian berfikir bahwasanya cinta itu indah, menyenangkan dan lainnya. Namun, tahukah kalian cinta yang terjadi sebelum adanya kata SAH itu palsu alias bohong. Jangan mudah tergiur dan baper dengan kata cinta khususnya untuk kaum hawa niii. Jangan mudah menjatuhkan perasaan kepada seseorang yang belum tentu menjadi milikmu karena hal itu akan ...
Dear N
3207      1337     18     
Romance
Dia bukan bad boy, tapi juga bukan good boy. Dia hanya Naufal, laki-laki biasa saja yang mampu mengacak-acak isi hati dan pikiran Adira. Dari cara bicaranya yang khas, hingga senyumannya yang manis mampu membuat dunia Adira hanya terpaku padanya. Dia mungkin tidak setampan most wanted di buku-buku, ataupun setampan dewa yunani. Dia jauh dari kata itu. Dia Naufal Aditya Saputra yang berhasil m...
MAMPU
4605      1961     0     
Romance
Cerita ini didedikasikan untuk kalian yang pernah punya teman di masa kecil dan tinggalnya bertetanggaan. Itulah yang dialami oleh Andira, dia punya teman masa kecil yang bernama Anandra. Suatu hari mereka berpisah, tapi kemudian bertemu lagi setelah bertahun-tahun terlewat begitu saja. Mereka bisa saling mengungkapkan rasa rindu, tapi sayang. Anandra salah paham dan menganggap kalau Andira punya...
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
4149      1173     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
DI ANTARA DOEA HATI
788      403     1     
Romance
Setelah peristiwa penembakan yang menewaskan Sang mantan kekasih, membuat Kanaya Larasati diliputi kecemasan. Bayang-bayang masa lalu terus menghantuinya. "Siapapun yang akan menjadi pasanganmu akan berakgir tragis," ucap seorang cenayang. Hal tersebut membuat sahabat kecilnya Reyhan, seorang perwira tinggi Angkatan Darat begitu mengkhawatirkannya. Dia berencana untuk menikahi gadis itu. Disaa...
Premium
Dunia Tanpa Gadget
8521      2462     32     
True Story
Muridmurid SMA 2 atau biasa disebut SMADA menjunjung tinggi toleransi meskipun mereka terdiri dari suku agama dan ras yang berbedabeda Perselisihan di antara mereka tidak pernah dipicu oleh perbedaan suku agama dan ras tetapi lebih kepada kepentingan dan perasaan pribadi Mereka tidak pernah melecehkan teman mereka dari golongan minoritas Bersama mereka menjalani hidup masa remaja mereka dengan ko...
Kisah Kemarin
3845      1304     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
Through This Letter (Sudah Terbit / Open PO)
3322      1105     0     
Romance
Dia—pacarku—memang seperti itu. Terkadang menyebalkan, jail, sampai-sampai buatku marah. Dan, coba tebak apa yang selalu dia lakukan untuk mengembalikan suasana hatiku? Dia, akan mengirimkanku sebuah surat. Benar-benar berbentuk surat. Di tengah-tengah zaman yang sudah secanggih ini, dia justru lebih memilih menulis sendiri di atas secarik kertas putih, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah a...
Kala Badai Menerpa
746      382     1     
Romance
Azzura Arraya Bagaswara, gadis kelahiran Bandung yang mencari tujuan dirinya untuk tetap hidup di dunia ini. Masalah-masalah ia hadapi sendiri dan selalu ia sembunyikan dari orang-orang. Hingga pada akhirnya, masa lalunya kembali lagi untuknya. Akankah Reza dapat membuat Raya menjadi seseorang yang terbuka begitu juga sebaliknya?