Read More >>"> Kisah Kemarin (12. Keresahan Alfred (b)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kisah Kemarin
MENU
About Us  

Every hour every minute every second
You know night after night
I'll be lovin' you right
Seven days a week.
—Jungkook ft. Latto, Seven (clean ver.)

• • •

"AL!"

Alfred menyunggingkan senyum. Wajah Zoe memenuhi layar laptop, hati Alfred menghangat. Alfred memperbaiki letak kacamata lalu ikut mendekatkan wajah pada kamera laptop.

Mereka, Alfred dan Zoe, saling tertawa.

Sebetulnya Alfred tidak tahu apa yang membuat Zoe tertawa, ia hanya ikut-ikutan saja. Apa karena wajah Alfred sangat dekat kamera? Sepertinya bukan itu.

"Udah besar kalo makan masih belepotan, dasar pacarnya Zoe!" seru Zoe.

Alfred gelagapan, buru-buru ia mendekatkan bagian sekitar bibir ke kamera untuk memeriksa. Ibu jarinya menyusuri setiap inci sudut bibir. Masa hanya karena makan puding saja ia masih belepotan.

Cup!

Kejadiannya hanya sekejap mata, Alfred menyaksikan Zoe ikut mendekatkan bibir ke kamera dan berakhir kecupan di layar. Alfred bungkam, rona merah muncul di kedua pipi bahkan menjalar sampai telinga. Rasanya seperti semua organ tubuh turun ke perut, mulas. Ada percik terkejut sekaligus bahagia tertuang di wajah Alfred.

Zoe mengulum senyum, di sana dia tak berhenti merutuki hal agresif yang baru saja dilakukan. Dua menit diliputi bisu, sampai akhirnya Alfred membawa topik baru yang ingin diobrolkan.

"Paket dari kamu udah nyampe. Jaketnya keren, aku suka. Thanks, Zoe."

"Iya."

Awalnya Alfred ingin memulai perang dingin pada Zoe. Namun setelah pulang dari rumah Ben, ternyata ada paket di depan rumahnya. Padahal Alfred tidak sedang memesan apa-apa, tapi setelah tahu nama pengirimnya, ia membatalkan niat perang dingin itu.

Ternyata Alfred penting bagi Zoe.

Lelaki itu menyendok puding lalu memasukkannya ke mulut. Kali ini sengaja meninggalkan sedikit noda di ujung bibir. Alfred mengulangi adegan yang sama beberapa menit yang lalu. Alisnya bergerak jahil lalu memberi kode, "Belepotan lagi ya, Zoe?"

Zoe menggelengkan kepala, perempuan itu hilang beberapa detik dari layar laptop Alfred lalu muncul dengan Popo di gendongannya. "Dasar Om Alfred jelek!"

Alfred bangkit, ia memamerkan jaket kulit hitam pemberian Zoe yang sedang dikenakan. Alfred memindahkan laptopnya ke tepi ranjang lalu mengarahkan padanya yang sedang memperlihatkan betapa berkualitasnya jaket pemberian Zoe.

Alfred tersenyum cemerlang. "Zoe?"

"Hm?"

"Boleh minta waktunya?"

"Hah?"

"Boleh minta waktunya seumur hidup?"

Tadinya Zoe terkesima ketika Alfred menyugar rambutnya ke belakang dan bertanya demikian, apalagi sekarang lelaki itu sudah melepas kacamata. Namun langsung sirna, karena kolor berwarna hijau motif keroppi itu menjadi perhatian utama Zoe.

Zoe tidak bisa menahan tawanya.

Betapa beruntungnya Zoe bisa mengetahui sisi lain Alfred. Saat banyak perempuan di luar sana hanya mengenal Alfred dari tampang dan bakatnya saja, tapi Zoe tahu lebih dari sekedar itu; sifat lawak dan manjanya Alfred. Itu, menyenangkan.

"Zoe?"

"Apalagi?"

Awalnya Zoe kira Alfred ingin menggodanya kembali dengan jokes bapak-bapak seperti tadi. Tapi Zoe salah sangka, wajah resah Alfred seolah ingin membahas inti perbincangan yang sebenarnya di penghujung hari mereka.

"Kamu kemarin ke mana?"

"Aku nggak ke mana-mana, aku di sini." Zoe harap jawaban template bisa mengeluarkan dirinya dari situasi ini.

"Tanpa kabar?"

"Waktu itu, ponsel aku lowbat." Alasan klise, tapi memang benar apa adanya, wajah Alfred tampak tak percaya. "Al, kamu tau Museum Barberini 'kan?"

Alfred mengangguk. "Tau, museum yang pertama kali kamu kunjungi ya, waktu awal kuliah."

"Iya, kemarin juga aku ke situ lagi sama kakaknya Sephia. Nanti aku bakal ajak kamu museum itu. Nggak cuma Museum Barberini, ke kampus aku juga, ke Brandenburg gate, Heidelberg old city, sungai Rhine. Pokoknya nanti kita jalan-jalan bareng."

"Kakaknya Sephia?"

"Iya, Adit."

Dengan naifnya, Alfred mencoba memastikan jawaban yang bahkan semua orang di dunia tahu kalau Adit itu lazimnya nama lelaki. "Cowok?"

"I-iya."

Alfred mematung, napasnya tercekat. Jadi selama ini yang diceritakan Zoe tentang kakaknya Sephia, yang pernah mengajaknya dinner, yang memberikan bunga daisy untuk Zoe, yang membawa Zoe ke Museum Barberini, itu Adit?

Yang bahkan dengan beraninya Zoe hanya memanggil Adit dengan namanya saja? Sedekat apa hubungan mereka?

Alfred bego.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
PATANGGA
598      428     1     
Fantasy
Suatu malam ada kejadian aneh yang menimpa Yumi. Sebuah sapu terbang yang tiba-tiba masuk ke kamarnya melalui jendela. Muncul pula Eiden, lelaki tampan dengan jubah hitam panjang, pemilik sapu terbang itu. Patangga, nama sapu terbang milik Eiden. Satu fakta mengejutkan, Patangga akan hidup bersama orang yang didatanginya sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Sihir di dunia Eiden. Yumi ingin...
The World Between Us
1959      870     0     
Romance
Raka Nuraga cowok nakal yang hidupnya terganggu dengan kedatangan Sabrina seseorang wanita yang jauh berbeda dengannya. Ibarat mereka hidup di dua dunia yang berbeda. "Tapi ka, dunia kita beda gue takut lo gak bisa beradaptasi sama dunia gue" "gue bakal usaha adaptasi!, berubah! biar bisa masuk kedunia lo." "Emang lo bisa ?" "Kan lo bilang gaada yang gabis...
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
2743      1310     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
ADIKKU YANG BERNAMA EVE, JADIKAN AKU SEBAGAI MATA KE DUAMU
22      10     1     
Fantasy
Anne dan Eve terlahir prematur, dia dikutuk oleh sepupu nya. sepupu Anne tidak suka Anne dan Eve menjadi putri dan penerus Kerajaan. Begitu juga paman dan bibinya. akankah Anne dan Eve bisa mengalahkan pengkhianat kerajaan? Siapa yang menikahi Anne dan Eve?
Bisakah Kita Bersatu?
561      311     5     
Short Story
Siapa bilang perjodohan selalu menguntungkan pihak orangtua? Kali ini, tidak hanya pihak orangtua tetapi termasuk sang calon pengantin pria juga sangat merasa diuntungkan dengan rencana pernikahan ini. Terlebih, sang calon pengantin wanita juga menyetujui pernikahan ini dan berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalani pernikahannya kelak. Seiring berjalannya waktu, tak terasa hari ...
Angel in Hell
486      363     0     
Short Story
Dia memutar-mutar pena di genggaman tangan kanannya. Hampir enam puluh detik berlalu dan kolom satu itu masih saja kosong. Kegiatan apa yang paling Anda senang lakukan? Keningnya berkerut, menandakan otaknya sedang berpikir keras. Sesaat kemudian, ia tersenyum lebar seperti sudah mendapatkan jawaban. Dengan cepat, ia menggoreskan tinta ke atas kertas; tepat di kolom kosong itu. Mengha...
Teman Berbagi
2410      986     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
Love in the Past
482      354     4     
Short Story
Ketika perasaan itu muncul kembali, ketika aku bertemu dengannya lagi, ketika aku harus kembali menyesali kisah itu kesekian kali.
Crashing Dreams
221      188     1     
Short Story
Terdengar suara ranting patah di dekat mereka. Seseorang muncul dari balik pohon besar di seberang mereka. Sosok itu mengenakan kimono dan menyembunyikan wajahnya dengan topeng kitsune. Tiba-tiba sosok itu mengeluarkan tantou dari balik jubahnya. Tanpa pasangan itu sadari, sosok itu berlari kearah mereka dengan cepat. Dengan berani, laki-laki itu melindungi gadinya dibelakangnya. Namun sosok itu...
Dream of Being a Villainess
949      536     2     
Fantasy
Bintang adalah siswa SMA yang tertekan dengan masa depannya. Orang tua Bintang menutut pertanggungjawaban atas cita-citanya semasa kecil, ingin menjadi Dokter. Namun semakin dewasa, Bintang semakin sadar jika minat dan kemampuannya tidak memenuhi syarat untuk kuliah Kedokteran. DI samping itu, Bintang sangat suka menulis dan membaca novel sebagai hobinya. Sampai suatu ketika Bintang mendapatkan ...