Read More >>"> Kisah Kemarin (06. Perempuan Gila) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kisah Kemarin
MENU
About Us  

We just grew apart for the same things
But I know we both want the same things.
Keshi, Alright

• • •

BENAR kata orang jika masa putih abu-abu merupakan salah satu masa yang paling menyenangkan dalam hidup. Alfred paling setuju, apalagi ada kisah cinta di dalamnya. Zoe memang bukan perempuan yang dia cintai pertama, tapi bersama Zoe, ia merasakan cinta pertama yang nyata.

Zoe tidak seperti mantannya, Rani, yang memutuskan Alfred karena cintanya sudah ... hilang? Karena dulu, Rani bilang dia sudah berubah. Iya, semuanya. Cintanya, pengertiannya, tempat makan kesukaan mereka, film kesukaan mereka, seolah-olah ada hal besar yang tiba-tiba saja membuat Rani bukan seperti dirinya sendiri. Kecuali ... lagu-lagu kesukaan band mereka; Sheila On 7.

Zoe seribu kali lebih baik dari Rani. Zoe selalu berpikir ke depan, ke mana suatu hubungan harusnya berjalan, bagaimana cara menjaganya, mendukung satu sama lain, mimpi-mimpi mereka. Zoe terlalu sabar untuk Alfred yang keras kepala, Zoe terlalu pengertian untuk Alfred yang kadang kurang pedulian, Zoe terlalu riang untuk Alfred yang suka overthinking tiap malam.

Tapi, Alfred terlalu bucin untuk Zoe. Buktinya, hari ini lelaki itu sudah berapa puluh kali melihat instastory Zoe yang berisi potret buket bunga pemberiannya. Bunga daisy, kesukaan Zoe.

Tidak ada tambahan kata-kata

Tidak ada tambahan kata-kata. Hanya potret apa adanya. Alfred tersenyum simpul. Hari yang menyenangkan, ia masih bersama Zoe.

"Ketika kamu hanya milikku ..." 🎶

"Ketika suatu waktu kamu butuh ..." 🎵

"Bahkan seorang pelukis pun masih bisa melukiskan kekosongan nyata  ..." 🎶

"Seperti wira yang menawarkan pancarona ..." 🎵

"Untuk manusia-manusia gulita ..." 🎶

"Aku dan kamu tidak ada yang salah ..." 🎵

"Ini memang ulah semesta ..." 🎶

Alunan syahdu itu menggema nyaring seantero kamar Alfred. Bertepatan dengan Alfred berhenti bernyanyi, suara tepuk tangan di seberang sana menyusul.

"Sering-sering nyanyi buat aku, ya!" Indra pendengaran Alfred menyambut halus suara riang Zoe.

"Hmm ... lagu yang sama lagi?"

"Apa pun itu, semua lagu kamu, suara kamu, semua tentang kamu ... aku suka."

Jawaban yang selalu sama ketika Alfred merasa takut kehilangan Zoe. Jawaban yang selalu Alfred simpan di rak paling atas di kepalanya, bahkan bisa membuat iri rak-rak pikiran lain.

"Zoe–"

"ALFRED! DI MANA? MAKAN DULU YUK!"

Jantung Alfred hampir copot ketika teriakan itu menginterupsi percakapannya dengan Zoe. Sontak Alfred menjauhkan ponsel dari telinga lalu menutup lubang microphone di bagian bawah ponsel dengan telapak tangan.

"ALFRED! PUSSS! PUSS!"

Secara impulsif, Alfred melongok keluar jendela. Seorang perempuan yang sedang mencari sesuatu itu asal masuk karena pagar rumah Alfred kebetulan sedang tidak dikunci.

"Al? Kenapa?"

"Zoe, nanti aku telepon lagi, ya? Jaga kesehatan, Sayang!"

Tanpa menunggu balasan Zoe, Alfred segera memutus sambungan telepon. Buru-buru Alfred turun ke lantai bawah dan mencegah perempuan mencurigakan itu bisa masuk seenak jidat ke rumahnya.

Baru saja membuka pintu, Alfred langsung menahan dahi perempuan gila itu. Di tempatnya, tampak keterkejutan nyata dari binar mata Letta yang baru mendongak, menatap Alfred lekat-lekat. "Alfred? Kok di sini?"

Alfred tidak bisa berkata-kata.

Bukannya diam, Letta justru semakin gencar melongok sana-sini mencari sesuatu. Sontak saja membuat Alfred kewalahan menahan dahi Letta agar perempuan itu berhenti.

"Penguntit!"

Satu kata itu berhasil menghentikan Letta. Raut panik kentara sekali dari wajah Letta. "Apa, sih? Letta cuma mau cari Alfred."

"Ya ... iya, berarti lo penguntit!"

"Nggak, kok," jeda Letta, mendadak dia jongkok dan melambaikan tangan. "Sini Alfred."

Seekor kucing berbulu hitam muncul dari belakang Alfred lalu meluncur dalam gendongan Letta. "Alfred, suka main ya di rumah Alfred besar."

Sebentar, apa katanya?

"Ini Alfred kecil, mau kenalan sama Alfred besar," sahut Letta menjulurkan satu kaki kucing pada Alfred.

Benar-benar perempuan gila!

Sialan! Nama gue dijadiin nama kucing, apa nggak kebagusan? batin Alfred.

"Ogah."

"Nggak boleh gitu, ish!" Letta menggendong kucingnya dengan gemas. "Alfred besarnya masih butuh waktu buat kenalan, nanti lain kali aja ya!" seru Letta bersemangat.

Alfred mendorong pelan-pelan tubuh mungil Letta untuk segera hengkang dari rumahnya. Sejurus kemudian Alfred mengunci gembok pagar. "Pergi sana! Dasar penguntit!"

"Alfred itu nggak percayaan ya? Letta bukan penguntit! Ini kebetulan. Yes, asyik!"

"Asyik apa?"

"Berarti ... " Letta menggantung ucapannya, netra perempuan itu bergulir memandangi rumah seberang dan rumah Alfred. "Kita tetanggaan."

"Nggak peduli," jawab Alfred ketus.

Dari pagar setinggi bahunya, Alfred mengembuskan napas jengah. Matanya melotot, seolah memaksa Letta agar segera pergi. Perempuan itu mengacir ke halaman depan rumah seberang, menurunkan kucing hitam dari gendongan, lalu ikut membantu mengangkat kardus-kardus kecil.

Ada dua mobil pikap yang membawa furniture dan tumpukan kardus yang ditutupi terpal. Ada dua orang tukang angkat yang ikut membantu menurunkan isi dalam mobil pikap. Rumah itu sudah kosong selama sebulan karena tetangga Alfred pindah ke luar negeri. Kata Bunda beberapa hari yang lalu, akan ada penghuni baru, yaitu keponakan Tante Sisil–tetangga sebelumnya.

"TAPI HARUS PEDULI KALO SEKARANG DAPET PERHATIAN LETTA YA ALFRED!"

Ini pasti Alfred si Kucing Hitam.

Dan Alfred menutup telinganya rapat-rapat, apa pun itu dia tidak peduli dan tidak akan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
For One More Day
441      301     0     
Short Story
Tentang pertemuan dua orang yang telah lama berpisah, entah pertemuan itu akan menyembuhkan luka, atau malah memperdalam luka yang telah ada.
Through This Letter (Sudah Terbit / Open PO)
3501      1148     0     
Romance
Dia—pacarku—memang seperti itu. Terkadang menyebalkan, jail, sampai-sampai buatku marah. Dan, coba tebak apa yang selalu dia lakukan untuk mengembalikan suasana hatiku? Dia, akan mengirimkanku sebuah surat. Benar-benar berbentuk surat. Di tengah-tengah zaman yang sudah secanggih ini, dia justru lebih memilih menulis sendiri di atas secarik kertas putih, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah a...
The DARK SWEET
398      329     2     
Romance
°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxing. Namun, seperti kebanyakan gadis pada umumnya Velove juga memiliki kelemahan. Masa lalu. Satu kata yang cukup mampu melemahk...
Premium
RESTART [21+]
5028      2219     22     
Romance
Pahit dan getir yang kurasa selama proses merelakan telah membentuk diriku yang sekarang. Jangan pernah lagi mengusik apa yang ada di dalam sini. Jika memang harus memperhatikan, berdirilah dari kejauhan. Terima kasih atas semua kenangan. Kini biarkan aku maju ke depan.
Cinta (tak) Harus Memiliki
4853      1237     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Rinai dan Sudut Lampu Kota
515      401     0     
Short Story
Teruntuk mereka, kaki-kaki kecil yang berjalan di persimpangan lampu merah, juga petikan gitar usang pencari nafkah. Terimakasih pada kalian yang tidak terlahir manja, pada kalian yang rela tersita masa kecilnya. Pada kalian yang sanggup bertahan hidup meski dilema, apakah hari ini bisa makan? apakah esok bisa makan? Belajar pada mereka, bocah-bocah lampu merah, yang bahkan diuji apapun dan tid...
It Takes Two to Tango
418      305     1     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
Wanita Di Sungai Emas (Pendek)
303      208     3     
Fantasy
Beberapa saat kemudian, aku tersandung oleh akar-akar pohon, dan sepertinya Cardy tidak mengetahui itu maka dari itu, dia tetap berlari... bodoh! Akupun mulai menyadari, bahwa ada sungai didekatku, dan aku mulai melihat refleksi diriku disungai. Aku mulai berpikir... mengapa aku harus mengikuti Cardy? Walaupun Cardy adalah teman dekatku... tetapi tidak semestinya aku mengikuti apa saja yang dia...
Crashing Dreams
221      188     1     
Short Story
Terdengar suara ranting patah di dekat mereka. Seseorang muncul dari balik pohon besar di seberang mereka. Sosok itu mengenakan kimono dan menyembunyikan wajahnya dengan topeng kitsune. Tiba-tiba sosok itu mengeluarkan tantou dari balik jubahnya. Tanpa pasangan itu sadari, sosok itu berlari kearah mereka dengan cepat. Dengan berani, laki-laki itu melindungi gadinya dibelakangnya. Namun sosok itu...
ALTHEA
75      58     0     
Romance
Ini adalah kisah seorang perempuan riang yang memiliki perasaan lebih ke manusia es batu, manusia cuek yang telah menyukai seorang perempuan lain di sekolahnya. Walaupun ia tahu bahwa laki laki itu bukan menyukai dirinya, tetap saja ia tak akan kunjung lelah untuk mendapatkan perhatian dan hati laki laki itu. Akankah ia berhasil mendapatkan yang dia mau? "Dasar jamet, bales chat nya si...