Read More >>"> Kisah Kemarin (05. Harusnya Dari Alfred) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kisah Kemarin
MENU
About Us  

How do I tell you I'm still paranoid you'll leave?
How do I tell you that I worry when you say nothing's wrong?
—Luke Chiang, Paragraphs

• • •

"KOK bisa, sih?"

Zoe meringis sendiri melihat lebam di pipi kanan Alfred. Wajah Alfred memenuhi layar Zoe, lelaki itu menunjukkan hasil tinjuan Jeremy. Tingkahnya seperti anak kecil yang sedang mengadukan kenakalan teman ke ibunya. Alfred bercerita menggebu-gebu, sampai ia mengulangi adegan tinju itu. Benar-benar konyol, kalau untuk Zoe ia akan lakukan; meninju pipi kanannya—yang masih tampak lebam—lagi.

"Aduh, senang ya foto kamu jadi lockscreen cewek lain," sindir Zoe. Dia mengambil guling di samping tubuh lalu menjadikannya sebagai penopang dagu.

"Aku justru serem. Dia kayak penguntit tau nggak, itu foto aku lagi makan siomay di kantin."

Zoe tertawa terbahak-bahak. "Tapi, kayaknya nama Letta nggak asing, deh. Bentar aku inget-inget."

Tangan Zoe terulur mengambil ponsel dekat posisinya. Ia mencoba membuka aplikasi Instagram dan mengetik nama Letta di bagian pengikut.

"TUH KAN! ADA!"

"Kenapa?"

"Liat, deh. Seingetku, dia follow aku waktu kamu ngenalin aku di live," jeda Zoe. Lalu dia mengernyit setelah mengetahui ada direct message masuk dari Letta.

Di layar laptop, Alfred mendekatkan wajah, penasaran apa yang membuat Zoe diam beberapa saat.

"Zoe ...," panggil Alfred.

"Al, ada direct message dari Letta."

Di seberang sana Alfred merasa was-was, pasalnya Zoe sangat serius menatap layar ponsel. Sampai-sampai ia mengubah posisinya menjadi terduduk. Di saat Alfred merasa dag-dig-dug, tiba-tiba saja Zoe tertawa geli. Perempuan itu langsung berbaring di ranjang dan guling-guling.

"Curang, serunya disimpan sendiri." Alfred memajukan beberapa senti bibirnya, pose cemberut.

"Oke-oke, aku bacain ya direct message dari Letta." Zoe sampai menyeka bulir air mata yang sudah bertengger di ujung mata. Bagaimana ya analoginya, pokoknya dia tertawa sampai menangis.

"Untuk Zoe pacarnya Alfred. Halo! Dengan Letta Zola di sini. Kepada Zoe pacarnya Alfred, bisa tolong bilangin ke Alfred kalau senyum harus lebih ramah ya, seramah kasir Betamart. Ramah yang cuma bisa diterjemahin pakai penglihatan, jangan sampai ke hati juga. Letta nggak masalah, justru seneng. Sayang, Jeremy nggak suka kalau Letta liat Alfred. Letta suka sama ...," Zoe menggantung ucapannya. Dia ingin menjahili Alfred.

"Suka sama?" Alfred menaikan sebelah alisnya.

"Suara Alfred, merdu. Letta juga punya rahasia, tapi jangan bilang Alfred ya, sebenarnya Letta selalu dengerin lagu Alfred sehari dua puluh tujuh kali dan nggak pernah absen. Kenapa dua puluh tujuh? Karena tanggal dua puluh tujuh Juni, untuk pertama kalinya, Letta lihat Alfred di kantin lagi makan siomay."

Zoe menutup mulutnya. Astaga. Itu artinya dia membocorkan rahasia Letta secara tidak sengaja. "Senangnya bisa denger suara Alfred secara langsung."

"Kan, kamu juga ini denger suara aku. Kamu juga bisa putar berkali-kali lagunya."

"Tapi aku nggak bisa denger kamu nyanyi secara langsung di depan aku," gerutu Zoe, pipinya menggembung. Lucu sekali.

Ada desiran aneh di hati Zoe. Dia ingin memeluk Alfred, jalan-jalan bersamanya di taman saling menggenggam tangan, movie date, mencubit pipi Alfred, merasakan puk-puk di puncak rambutnya saat ia bertingkah gemas.

"Aku pernah loh nyanyi langsung di depan kamu. Pertama, waktu aku nyatain cinta ke kamu. Kedua, waktu perpisahan SMA. Ketiga, waktu di bandara."

"ALFRED! ISH! MALU!"

Rona merah muncul di pipi Zoe. Perempuan itu salah tingkah, mengingat kembali bagian-bagian manis dalam hubungan mereka. Refleks, Zoe menarik selimut untuk menutupi wajahnya.

"Masih sama, ya? Masih suka bikin aku gemas?"

"ALFRED DIEM!"

"Cie ... pacarnya Alfred lagi salah tingkah."

Alfred tertawa puas.

"Udah, ya. Zoe mau tidur dulu. Bye Alfred, good night."

Alfred membalas masih dengan nada menggoda. "Di sini good morning, selamat tidur Zoe pacarnya Alfred."

Zoe mematikan sambungan panggilan video. Setelah menyimpan laptop di meja belajar, Zoe kembali merebahkan tubuh ke ranjang membentuk bintang besar. Zoe memegang kedua pipinya, masih hangat. Alfred yang menyenangkan.

Zoe sangat rindu.

Zoe ingin melupakan setiap kesulitan hari ini, perasaannya nyaman setelah bertemu online dengan Alfred. Baru saja memejamkan mata, suara ketukan pintu mengurungkan niat Zoe untuk segera tidur. Siapa yang datang?

Langkah lunglai itu membawa Zoe ke arah pintu. Mata bulatnya terbelalak mendapati figur lelaki yang membawa sebuah buket bunga.

"Adit?"

"Ini," tutur Adit menyerahkan buket bunga itu pada Zoe. "Tadi–" ucapan Adit belum selesai ketika Zoe tanpa sepatah kata langsung menerima dan menutup pintu.

Di suatu pagi di tempatnya, Alfred mengecek pesan yang baru masuk dari Sephia.

Sephia
23.25
Ternyata tugas gw blm selesai Al, tpi buket bunga buat Zoe sesuai yg lo mau, udh gw titipin ke kakak gue yg sekalian mau balik ke apart

Alfred
04.26
Oke Sep, gpp. Thx ya, sorry klo gw ngerepotin

Sephia
23.26
Amann Al

Alfred mengacuhkan notifikasi baru dari ponselnya. Dia harus melanjutkan waktu tidurnya yang sempat tertunda, membiarkan pesan baru dari Sephia.

Sephia
23.28
Alfred, gw mnta maaf. Kartu ucapannya blm gw taruh di buket bunga. Gw kelupaan

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
For One More Day
441      301     0     
Short Story
Tentang pertemuan dua orang yang telah lama berpisah, entah pertemuan itu akan menyembuhkan luka, atau malah memperdalam luka yang telah ada.
Through This Letter (Sudah Terbit / Open PO)
3501      1148     0     
Romance
Dia—pacarku—memang seperti itu. Terkadang menyebalkan, jail, sampai-sampai buatku marah. Dan, coba tebak apa yang selalu dia lakukan untuk mengembalikan suasana hatiku? Dia, akan mengirimkanku sebuah surat. Benar-benar berbentuk surat. Di tengah-tengah zaman yang sudah secanggih ini, dia justru lebih memilih menulis sendiri di atas secarik kertas putih, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah a...
The DARK SWEET
398      329     2     
Romance
°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxing. Namun, seperti kebanyakan gadis pada umumnya Velove juga memiliki kelemahan. Masa lalu. Satu kata yang cukup mampu melemahk...
Premium
RESTART [21+]
5030      2221     22     
Romance
Pahit dan getir yang kurasa selama proses merelakan telah membentuk diriku yang sekarang. Jangan pernah lagi mengusik apa yang ada di dalam sini. Jika memang harus memperhatikan, berdirilah dari kejauhan. Terima kasih atas semua kenangan. Kini biarkan aku maju ke depan.
Cinta (tak) Harus Memiliki
4853      1237     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Rinai dan Sudut Lampu Kota
515      401     0     
Short Story
Teruntuk mereka, kaki-kaki kecil yang berjalan di persimpangan lampu merah, juga petikan gitar usang pencari nafkah. Terimakasih pada kalian yang tidak terlahir manja, pada kalian yang rela tersita masa kecilnya. Pada kalian yang sanggup bertahan hidup meski dilema, apakah hari ini bisa makan? apakah esok bisa makan? Belajar pada mereka, bocah-bocah lampu merah, yang bahkan diuji apapun dan tid...
It Takes Two to Tango
418      305     1     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
Wanita Di Sungai Emas (Pendek)
303      208     3     
Fantasy
Beberapa saat kemudian, aku tersandung oleh akar-akar pohon, dan sepertinya Cardy tidak mengetahui itu maka dari itu, dia tetap berlari... bodoh! Akupun mulai menyadari, bahwa ada sungai didekatku, dan aku mulai melihat refleksi diriku disungai. Aku mulai berpikir... mengapa aku harus mengikuti Cardy? Walaupun Cardy adalah teman dekatku... tetapi tidak semestinya aku mengikuti apa saja yang dia...
Crashing Dreams
221      188     1     
Short Story
Terdengar suara ranting patah di dekat mereka. Seseorang muncul dari balik pohon besar di seberang mereka. Sosok itu mengenakan kimono dan menyembunyikan wajahnya dengan topeng kitsune. Tiba-tiba sosok itu mengeluarkan tantou dari balik jubahnya. Tanpa pasangan itu sadari, sosok itu berlari kearah mereka dengan cepat. Dengan berani, laki-laki itu melindungi gadinya dibelakangnya. Namun sosok itu...
ALTHEA
75      58     0     
Romance
Ini adalah kisah seorang perempuan riang yang memiliki perasaan lebih ke manusia es batu, manusia cuek yang telah menyukai seorang perempuan lain di sekolahnya. Walaupun ia tahu bahwa laki laki itu bukan menyukai dirinya, tetap saja ia tak akan kunjung lelah untuk mendapatkan perhatian dan hati laki laki itu. Akankah ia berhasil mendapatkan yang dia mau? "Dasar jamet, bales chat nya si...