Love you with all my heart
Love you whenever we're together
Love you when we're apart.
—The Beatles, I Will
• • •
SATU tahun kemudian.
"Kayaknya Popo suka deh sama Ketty. Abis, Ketty lucu banget, dia kadang pake kayak bandana. Sampe-sampe Popo jatuh cinta pada pandangan pertama." Suara yang berasal dari speaker laptop Alfred itu menggema nyaring di kamar bernuansa putih. Disusul tawa Zoe, seperti di film cinematic yang sungguh menawan.
Pukul sepuluh malam di Indonesia, berarti pukul lima sore di Jerman. Iya, di sini lebih cepat lima jam dibandingkan di sana.
Malam di sini, Alfred sedang membuat instrumen, mencoba berbagai nada untuk melengkapi lirik lagu barunya. Sore di sana, Zoe sedang guling-guling santai karena baru pulang kuliah.
"Bagus dong, Popo jadi ada temennya. Biar nggak nempel sama kamu mulu," kata Alfred.
Popo merupakan kucing ras Scottish Fold peliharaan Zoe. Baru saja kemarin, Zoe mengirim foto kucing milik tetangga apartemen di sebelahnya, jika Alfred tidak salah menebak sepertinya kucing yang bernama Ketty itu jenis Ragdoll.
"Oh, jadi kamu cemburu, nih?" goda Zoe.
Gitar yang semula berada di pangkuan Alfred, kini disimpan asal di atas kasur berukuran king size yang berada tepat di belakang meja belajar yang keadaannya sangat berantakan terkait musiknya.
Alfred menopang dagu, memerhatikan lebih dekat wajah Zoe. "Emangnya nggak boleh cemburu sama pacar sendiri?"
"Popo, Om Al cemburu, nih," ucap Zoe, sangat seru menggoda Alfred. Beberapa detik gadis itu menghilang dari layar, kemudian muncul dengan menggendong Popo.
"Enak aja Om, aku nggak setua itu, ya," protes Alfred yang seharusnya menampilkan tampang kesal justru malah tertawa.
Bersama Zoe, dia tidak takut dengan hari buruk di hidupnya. Bersama Zoe juga, dia tidak akan bosan dengan rasa bahagia.
"Gimana hari ini? Ada yang mau kamu ceritain ke aku?" Walau terdengar klise, namun menurut Zoe, pertanyaan ini merupakan rahasia langgeng hubungan mereka. Sesederhana Zoe ingin mengenal lebih dengan Alfred. Ralat, Alfred dan dunianya.
"Bentara kena DBD, kayaknya lagu yang kami buat bakal rampung lebih lama."
Bentara, gitaris band Petrikor. Band yang dibangun oleh Alfred dan tiga teman sejurusannya. Band yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di media massa. Salah satu lagu ciptaannya yang berjudul Ulah Semesta, merupakan lagu paling banyak diputar di bulan Juni tahun ini. Selain nadanya yang ramah masuk telinga, maknanya juga yang menurut beberapa orang sangat relate dengan kisah cinta remaja.
"Jangan terlalu dipikirin, fokus dulu sama kesembuhan Ben. Nggak usah buru-buru, hari besok masih banyak 'kan?"
Alfred mengangguk, dia setuju.
Alfred hampir lupa ingin melakukan live Instagram. Mencoba menyapa penggemar-penggemarnya. Dia mengambil ponsel di sebelah laptop, membuka aplikasi Instagram.
Gerak-gerik Alfred membuat Zoe tidak nyaman, takut-takut ia mengganggu kesibukan Alfred. "Al, kamu sibuk ya? Besok lagi aja kita ngobrol."
"Nggak, Zoe. Aku mau nyapa temen-temen online di live Instagram."
"Ya udah, besok lagi aja kita ngobrol."
"Tunggu sebentar, Sayang."
Satu notifikasi masuk dari ponsel Zoe.
alfred._. sedang memulai siaran langsung.
Zoe ikut bergabung. Astaga, pacarnya ini benar-benar punya banyak penggemar. Hampir tengah malam seperti ini, ada sekitar dua ribuan orang yang bergabung.
_urm00d haloo kak al
ini.aku lagi ngapain kakk
123_kmu lu kok ganteng bgtt sihh
cfhyfaj_fgyg 😍😍
itsme 🥰🥰🥰
Ah, kesal. Kini justru Zoe yang cemburu. Pacarnya ini ternyata disukai oleh banyak orang.
hola_hola lu jomblo bang?
s0k4_6 jomblo gk sihhh
"Halo guys. Gue nggak jomblo ya," seru Alfred. Dia mengarahkan kameranya ke layar laptop. Menampilkan figur seorang perempuan dari samping.
Sampai akhirnya, Zoe menoleh. "She's Zoe, my boo."
Lengkungan sabit itu tertuang di wajah cantik Zoe.