Read More >>"> Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO) (35. Jalan Pulang) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Pagelaran wayang purwa belum dimulai saat aku tiba di lokasi. Aku merutuki Pranaja yang terlalu bersemangat dan sempat mendesak Ki Darwanto untuk lekas kemari. Akhirnya kami menunggu lama kehadiran awayang (dalang) di atas panggung. Sementara itu, Ki Darwanto mengolok-olok Pranaja yang kecele, “Itulah akibatnya suka ngeyel sama orang tua.” Dan Dadari melerai dengan menjajakan kami bertiga minuman nira dari manambul (pengusaha makanan dan minuman) yang menggelar dagangannya di sekitar panggung, kemudian kami kembali duduk anteng di depan panggung saat pagelaran dimulai. Aku tak kuatir niraku tumpah karena semua penonton tak banyak tingkah dengan duduk lesehan seperti ini.

“Kira-kira cerita apa yang akan dikisahkan, ya?” Aku mencuri dengar percakapan pria paruh baya yang duduk di sebelahku.

“Kabar yang kudengar, awayang bakal membawakan kisah Wirataparwa.”

“Aku lupa itu tentang apa.”

“Pandawa lima mengabdi di Wirata.”

Matahari mulai menyembunyikan diri, masih menyisakan bias keemasan yang kemudian terpantul dari kulit wayang dan lampu blencong. Saat itu pula pertunjukan berlangsung. Walaupun tidak mengerti alurnya, tetapi aku suka suasana tenang di tengah awayang yang melakukan anatawacana sesuai karakter tokoh yang ditirukan suaranya.

Namun, lututku linu kelamaan bertimpuh. Aku takjub dengan wanita-wanita yang memangku anaknya begitu lamanya dengan posisi itu.

"Itu Ki Suro, kan?" bisik Pranaja.

Aku mengikuti pandangannya yang mengarah pada kandang sapi di sisi timur panggung. Netraku mendapati pria tinggi bercambang putih sedang berdiri memegang tongkat kayunya. Pakaiannya serba hitam dan menatap tajam pertunjukan yang tengah berlangsung—tidak! Sepertinya pria tua itu malah menatapku.

Aku bertanya-tanya akan sosok wanita berbusana layaknya pria seperti Ki Suro. Wanita itu juga menatap tajam diriku dari sisi kiri Ki Suro.

"Kita ke sana." Aku menarik lengan Pranaja untuk bertolak dari kerumunan penonton.

"Waktu mengejar dan kalian malah asyik menonton pertunjukan?" tanya Ki Suro datar.

Aku dan Pranaja mengatupkan kedua telapak tangan di depan dada sembari membungkuk kemudian Pranaja berkata, "Kami benar-benar tidak tahu jalan pulang."

"He manusia bodoh! Mana bisa kalian tahu jalan pulang bila tidak benar-benar mencarinya?! Kalian hanya terlalu malas berusaha!" ketus si wanita bertusuk konde emas sembari mengentakkan tombak yang digenggamnya.

"Dia pengikutku. Biasa dipanggil Roro Sukmo," kata ki Suro seperti mengetahui tatapan penuh tanyaku.

"Ki Suro, kenapa setiap bertemu kami, Ki selalu menghilang tiba-tiba?" tanyaku.

Ki Suro dan Roro Sukmo bertukar tatap sejenak layaknya sedang telepati, lalu Roro Sukmo menyeletuk, "Jangan bertanya hal yang tak penting, Janda Kembang. Intinya, telusurilah Alas Ngares besok pagi. Jangan lupa membawa bekal karena perjalanan kalian akan panjang. Setibanya di pohon pule besar, letakkanlah ubo rampe dengan pikiran bersih. Kemudian, kalian bermediasi sejenak sampai terdengar suara-suara ganjil. Saat itu juga, bukalah mata kalian dan jangan terkejut bila menemukan jalan yang aneh. Teruslah maju bagaimanapun situasinya."

Aku menatap langit kelam dengan sejuta kartika, meresapi semua penjelasan Roro Sukmo supaya tak melupakan detail secuil pun.

"Ubo rampe itu, isinya apa sa—eh?"

Lagi-lagi Ki Suro dan pengikutnya itu melenyapkan diri.

"Mereka itu manusia atau jin, sih?!" seruku dongkol dengan lenyapnya mereka.

"Kita pulang saja, yuk. Itu Dadari sama Ki Darwanto sudah menunggu," kata Pranaja.

Kami menghampiri Dadari serta bapanya yang menatap kami kebingungan. "Kalian bicara dengan siapa?" tanya Dadari.

Pranaja hendak menjawab, tetapi aku membungkamnya dengan jari telunjuk.

"Ya sudah, mari kita pulang. Sudah hampir pagi," ujar Ki Darwanto.

"Apakah Ki Darwanto tahu apa saja bahan untuk ubo rampe?"

"Yang utama pasti kemenyan dan bunga—bisa mawar, melati, dan kenanga. Menilik saji itu untuk apa, sepertinya mesti ada damar, kayu cendana, dan hantrini."

Kurasa aku bisa mencari bahan-bahan itu sendiri. Kemenyan, damar, dan cendana dijual di pasar. Bunga dan hantrini (telur ayam) cukup mengambil di rumah jika Emak masih mau menerimaku di rumahnya.

"Aku tahu apa yang tengah menimpa kalian. Untuk saji itu, harus mengandung mantra. Nanti akan kusiapkan." Seperti mengetahui kegundahanku, Ki Darwanto menyeletuk ketika kami sampai di halaman rumahnya.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
3641      1443     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
EPHEMERAL
99      90     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
The Maze Of Madness
3776      1537     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Langit Indah Sore Hari
98      84     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Rembulan
768      428     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Just For You
4123      1623     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Premium
SHADOW
4072      1330     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
2350      908     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Kisah Kemarin
4099      1345     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
A Freedom
102      88     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?