Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Aku semakin bimbang ketika mendapati siluet Emak yang balik arah setelah lewat depan rumah Dadari. Kupikir ia mengetahui kehadiranku kemudian menghindar. Sebegitu malukah ia? Sebegitu murka padaku? Apakah aku sehina itu hingga ibu sendiri menjauh?   

Aku kapok ke tempat ini. Di antara banyaknya kenalan di perkampungan ini, hanya Dadari seorang yang menyambutku dengan Pranaja. Aku memutuskan untuk berpamitan, tetapi Dadari menahan kepergian kami. Katanya, besok akan ada pagelaran wayang kulit. Keantusiasan Pranaja membuatku tak tega memaksanya untuk bertolak. Ia cukup menderita hidup di hutan sendirian dan kupikir pertunjukan wayang bakal menghiburnya.

"Sebaiknya menginap di rumah kami. Kau bisa meminjam pakaianku, Viva. Dan untuk Pranaja, kupinjamkan jarik serta ikatnya."

Aku hendak menerima tawaran itu. Namun, tatapan Ki Darwanto menciutkan nyaliku.

"Ayahmu tampaknya tidak menyukaiku." Pranaja yang sepikiran denganku tak dapat menyaring ucapannya. Seharusnya dia menghormati tuan rumah, bukannya menyinggung seperti itu.

"Abaikan saja. Tatapan Bapa memang seperti itu," jawab Dadari lalu terkekeh.

Akhirnya kami berdua pun menyetujui. Hari masih cerah, Dadari mengajak kami berkeliling ke tempat pagelaran wayang besok. Di sekitar panggung masih banyak orang berlalu lalang, sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang menyapu halaman, memasang dekorasi, menata gamelan, menata wayang beserta alat-alat lain.

Dadari terus melangkah dan tibalah kami di depan gapura rumah besar dari susunan bata merah yang di dekatnya terdapat paviliun dan kolam ikan.

"Bangunan apa ini?" tanyaku sambil menyentuh pohon kemboja di depan pelataran rumah itu.

Dadari menaikkan sebelah alisnya kemudian menyipitkan mata mencurigaiku. “Ingatanmu belum kembali?”

Aku menghela napas jengah dengan kedustaan yang mesti kuteruskan itu. Aku gereget ingin mengungkapkan kebenaran tanpa banyak bertele-tele. “Dadari, percaya atau tidak itu hakmu. Aku dan Pranaja bukan berasal dari Wilwatikta. Kami datang dari masa depan.”

Sudut bibir Dadari berkedut sebelum terbahak-bahak kemudian menutup mulutnya karena sadar dapat mengganggu ketenangan penghuni bangunan di dalam tembok gapura. “Bukannya kembali ingatannya malah kau semakin berkhayal.”

“Kau pikir Pranaja pendatang dari negeri mana? Swarnadwipa? Hujung Medini? Sakasanusa? Atau Cina yang tinggal di Mleccha?”¹

“Aku tak tahu. Bahasanya sungguh asing.”

“Maka dari itu. Ia kesasar di sini sepertiku. Bedanya, aku tidak membawa raga asliku. Kami mengalami perjalanan waktu dan sekarang sedang berusaha kembali, Dadari.”

Ia memegang kepalanya dengan raut kebingungan, kemudian membelalak padaku. “Tapi tak ada yang aneh darimu. Kau tampak seperti anak thānkebanyakan.”

“Itu karena kepala Nayaviva masih mengingat semuanya. Meski jiwaku belum mampu menyerap seluruhnya, aku mudah beradaptasi.”

"Entahlah kepalaku ingin meledak. Kau tahu Rāma bukan? Inilah tempat mereka berkumpul." Ia mengalihkan pembicaraan dan terlintas di kepalaku akan para Rāma yang memungut pajak dari rumah ke rumah. "Jumlah anggotanya bisa mencapai lebih dari seratus."

“Kukira hanya beberapa. Aku cuma melihat dua Rāma waktu penarikan pajak.”

"Mereka yang menduduki tingkat atas memiliki nama sebutan Kalang, Gusti, dan Tuha Wanua. Lalu diikuti mereka yang bertanggung jawab atas pekerjaan khusus, seperti hulair, hulu wras, hulu wuattan, winekas³, dan masih banyak lagi. Memungut pajak adalah tugas dari hulu wras."

Kami kembali melanglang. Pranaja menyejajarkan langkah dengan Dadari sehingga aku tertinggal di belakang.

"Ada pula kelompok jabatan yang didahului sebutan tuha, seperti tuha dagang, tuha padahi, tuha gusali, tuha buru, tuha kalang, tuha judi, dan lainnya yang mengawasi kelangsungan bidang masing-masing."

Pantas saja Majapahit begitu tenteram lagi makmur. Semuanya ada di bawah peraturan dan pengawas yang bertanggung jawab.

Pranaja memelankan langkah kaki jenjangnya hingga bersisian denganku lagi.

"Kamu mengerti?" bisiknya.

Aku menggeleng. Dadari terus menjelaskan di depan kami tentang istilah asing yang belum kami cerna sepenuhnya. Meski begitu, setidaknya aku punya gambaran lebih luas tentang peradaban ini. Senang juga terjebak di masa lampau dan mendapat pengetahuan dari si pelaku sejarah langsung.

🌼

Keesokannya, Pranaja bangun paling awal karena saking antusias. Sayangnya, pagelaran dimulai dari sore hari. Akhirnya Pranaja membantu Ki Darwanto memanen padi sementara aku di rumah bersama Dadari membuat kerajinan dari anyaman bambu. Syukurlah Dadari setiakawan dan tidak pernah menghakimi kelakuanku. Bagaimanapun, aku memang bersalah karena sering berdua dengan Pranaja padahal aku sudah punya suami. Namun aku tak pernah menyesalinya, karena tidak ada gunanya sama sekali. Toh, sekarang Arya sudah bahagia dengan Tavisha dan calon buah hati mereka.
_______

¹Swarnadwipa (Sumatra), Hujung Medini (Semenanjung Melayu), Sakasanusa (Sulawesi).

²Anak thāni : anak desa.

³Pengawas irigasi, pengawas distribusi beras, pengawas jembatan, juru penerangan.

⁴Pengawas perdagangan, pengawas pertunjukan seni, pengawas usaha pandai logam, pengawas kegiatan perburuan, pengawas pertunjukan adu binatang, pengawas perjudian.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
SEMPENA
4377      1401     0     
Fantasy
Menceritakan tentang seorang anak bernama Sempena yang harus meraih harapan dengan sihir-sihir serta keajaiban. Pada akhir cerita kalian akan dikejutkan atas semua perjalanan Sempena ini
Mendung (Eccedentesiast)
8871      2264     0     
Romance
Kecewa, terluka adalah hal yang tidak bisa terhindarkan dari kehidupan manusia. Jatuh, terpuruk sampai rasanya tak sanggup lagi untuk bangkit. Perihal kehilangan, kita telah belajar banyak hal. Tentang duka dan tentang takdir yang kuasa. Seiring berjalannya waktu, kita berjalan maju mengikuti arah sang waktu, belajar mencari celah kebahagiaan yang fana. Namun semesta tak pernah memihak k...
Rembulan
1258      713     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Jelek? Siapa takut!
3674      1548     0     
Fantasy
"Gue sumpahin lo jatuh cinta sama cewek jelek, buruk rupa, sekaligus bodoh!" Sok polos, tukang bully, dan naif. Kalau ditanya emang ada cewek kayak gitu? Jawabannya ada! Aine namanya. Di anugerahi wajah yang terpahat hampir sempurna membuat tingkat kepercayaan diri gadis itu melampaui batas kesombongannya. Walau dikenal jomblo abadi di dunia nyata, tapi diam-diam Aine mempunyai seorang pac...
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
780      474     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...
Kanvas Putih
163      142     0     
Humor
Namaku adalah Hasywa Engkak, yang berarti pengisi kehampaan dan burung hitam kecil. Nama yang memang sangat cocok untuk kehidupanku, hampa dan kecil. Kehidupanku sangat hampa, kosong seperti tidak ada isinya. Meskipun masa depanku terlihat sangat tertata, aku tidak merasakannya. Aku tidak bahagia. Wajahku tersenyum, tetapi hatiku tidak. Aku hidup dalam kebohongan. Berbohong untuk bertahan...
Kembali Bersama Rintik
3760      1686     5     
Romance
Mendung tidak selamanya membawa duka, mendung ini tidak hanya membawa rintik hujan yang menyejukkan, namun juga kebahagiaan dan kisah yang mengejutkan. Seperti yang terjadi pada Yara Alenka, gadis SMA biasa dengan segala kekurangan dalam dirinya yang telah dipertemukan dengan seseorang yang akan mengisi hari-harinya. Al, pemuda misterius yang berhati dingin dengan segala kesempurnaan yang ada, ya...
One-Week Lover
1932      973     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
Seharap
8026      2704     2     
Inspirational
Tisha tidak pernah menyangka, keberaniannya menyanggupi tantangan dari sang kakak untuk mendekati seorang pengunjung setia perpustakaan akan menyeretnya pada sebuah hubungan yang meresahkan. Segala kepasifan dan keteraturan Tisha terusik. Dia yang terbiasa menyendiri dalam sepi harus terlibat berbagai aktivitas sosial yang selama ini sangat dihindari. Akankah Tisha bisa melepaskan diri dan ...
Adiksi
8078      2392     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...