Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

"Bukankah ini terlalu banyak?" tanyaku, masih sangsi untuk menerimanya. Dua tupai dan satu ayam bakal lama habis jika hanya dimakan olehku dan Emak nantinya.

"Bagaimana kalau beberapa kita masak di sini? Aku lapar, akan lebih lama kalau pulang dan menunggu Biyung memasaknya," ujarnya kemudian terdengar suara keroncongan dari perutnya, membuatku terkikik.

Aku mengiakannya. Kukumpulkan ranting-ranting kayu sementara Arya menyalakan api dengan menggesek batu. Karena tidak ada kendil atau alat lain untuk memasak, kami menusuk tubuh ayam alas yang ukurannya cukup besar dan pastinya akan kenyang kalau hanya kami berdua yang menyantapnya.

Ayam bakar sudah matang, aku pun menunggu sampai kepulannya mereda sembari menahan liur agar tidak menetes. Sementara itu, Arya melangkah menuju semak belukar entah hendak ke mana. Ternyata dia kembali membawa beberapa buah jeruk yang warna kuningnya membuat mataku kian cerah.

Ia mengupas kulitnya, memakan buah itu bersamaku sembari menunggu ayam bakar menghangat.

Anak dapur itu menggosok-gosokkan kulit jeruk ke bagian kulitku.

"Untuk apa?" tanyaku heran.

"Menangkal nyamuk," sahutnya. Aku membulatkan mulut sambil mengangguk.

"Terima kasih.” Aku mendongak, mendapati senyum tipisnya tersungging oleh bibirnya yang gelap kemerahan. Lagi-lagi dadaku berdesir saat matanya bertemu mataku di bawah alis yang tampak seperti ulat bulu.

Ia menyodorkan secuil daging bakar di depan bibirku. Aku sungguh merutuki diriku yang tersipu bak remaja puber menerima suapan itu.

“Aku bisa sendiri.” Aku mencabuti daging-daging ayam dengan gegabah demi menyamarkan kegugupanku sementara ia geleng kepala.

Aku tak pernah puas untuk memandangnya. Wajah rupawan itu mampu membuatku kenyang sekalipun ayam bakar tak kumakan. Diam-diam pun aku mencuri pandang padanya yang melumerkan hatiku dari samping. Hidungnya mbangir seperti paruh burung gagak. Dan terpikir bahwa ungkapan gaya rambut menentukan ketampanan seseorang itu benar adanya.

“Arya, jangan kau potong rambutmu itu, ya.”

Ia menaikkan sebelah alis sembari memegangi rambut ikal lebatnya di balik udeng sewarna delima.

🌼

"Mak, lihatlah apa yang kubawa," seruku seraya melangkah cepat ke dapur.

Emak yang tengah meniup api di luweng atau tungku yang terlalu kuno di mataku, sedikit terlonjak mendengar suara cempreng dari raga yang kudekami.

"Dari mana kau mendapatkannya?" tanyanya, menilik tupai pemberian Arya dengan dahi mengerut.

"Tentu saja Arya, memang siapa lagi?"

"Ya sudah, aku akan memasaknya. Nanti kau antarkan sebagian kepada Dadari." Aku mengangguk.

Mengawasi pelataran bak taman sari yang penuh bunga, lambat laun cairan bening menetes di jarik yang melilit tubuhku. Dadaku berdenyut nyeri, teringat ayahku suka sekali berburu. Aku ingin kembali ke asalku, tapi terlalu berat meninggalkan Mak Lastri, Dadari, juga ... Arya. Jadi, aku akan membiarkan diriku menikmati setiap perkara di sini sebelum takdir membawaku kembali ke masa depan.

Sesudah mengantar masakan Emak kepada Dadari dan Ki Darwanto, aku kembali ke rumah dan makan bersama Emak di antara semburat lembayung senja yang menerobos celah-celah dinding bilik bambu.

Suasana ini mengingatkanku pada masa di mana aku masih kanak-kanak. Bermain mainan tradisional sampai senja tiba bersama teman-teman. Dulu kehadiran gawai masih langka di desaku, itu malah bagus karena anak-anak tidak disibukkan oleh game maupun media sosial. Kegiatan belajar pun tidak terganggu dengan adanya gawai.

Senja juga mengingatkanku pada kakekku, di mana menjelang sandekala, aku selalu mengikutinya pergi ke hutan mengambil nira untuk dijadikan gula jawa.

Aku menutup pintu rapat-rapat meninggalkan kenangan yang menghampiri. Batara Candra telah menggantikan posisi Batara Surya yang tengah mengecup pertiwi. Malam gulita tiada gemintang yang menyaksikan para jasad di bentala. Aku menggigil kedinginan sementara bambu berderak tertiup angin dari sebelah rumah.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Sunset is Beautiful Isn't It?
2302      717     11     
Romance
Anindya: Jangan menyukai bunga yang sudah layu. Dia tidak akan tumbuh saat kamu rawat dan bawa pulang. Angkasa: Sayangnya saya suka bunga layu, meski bunga itu kering saya akan menjaganya. —//— Tau google maps? Dia menunjukkan banyak jalan alternatif untuk sampai ke tujuan. Kadang kita diarahkan pada jalan kecil tak ramai penduduk karena itu lebih cepat...
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
7408      1669     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
Asoy Geboy
6242      1721     2     
Inspirational
Namanya Geboy, motonya Asoy, tapi hidupnya? Mlehoy! Nggak lengkap rasanya kalau Boy belum dibandingkan dengan Randu, sepupu sekaligus musuh bebuyutannya dari kecil. Setiap hari, ada saja kelebihan cowok itu yang dibicarakan papanya di meja makan. Satu-satunya hal yang bisa Boy banggakan adalah kedudukannya sebagai Ketua Geng Senter. Tapi, siapa sangka? Lomba Kompetensi Siswa yang menjadi p...
DI ANTARA DOEA HATI
1337      672     1     
Romance
Setelah peristiwa penembakan yang menewaskan Sang mantan kekasih, membuat Kanaya Larasati diliputi kecemasan. Bayang-bayang masa lalu terus menghantuinya. "Siapapun yang akan menjadi pasanganmu akan berakgir tragis," ucap seorang cenayang. Hal tersebut membuat sahabat kecilnya Reyhan, seorang perwira tinggi Angkatan Darat begitu mengkhawatirkannya. Dia berencana untuk menikahi gadis itu. Disaa...
AUNTUMN GARDENIA
160      139     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
1'
4583      1531     5     
Romance
Apa yang kamu tahu tentang jatuh cinta? Setiap kali ada kesempatan, kau akan diam-diam melihatnya. Tertawa cekikikan melihat tingkah konyolnya. Atau bahkan, kau diam-diam mempersiapkan kata-kata indah untuk diungkapkan. Walau, aku yakin kalian pasti malu untuk mengakui. Iya, itu jarak yang dekat. Bisa kau bayangkan, jarak jauh berpuluh-puluh mil dan kau hanya satu kali bertemu. Satu kese...
ASA
5419      1708     0     
Romance
Ketika Rachel membuka mata, betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan di hadapannya berubah drastis. Kerinduannya hanya satu, yaitu bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Namun, Rachel hanya diberi kesempatan selama 40 hari untuk memilih. Rachel harus bisa memilih antara Cinta atau Kebencian. Ini keputusan sulit yang harus dipilihnya. Mampukah Rachel memilih salah satunya sebelum waktunya ha...
Memories About Him
4384      1844     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
Miracle of Marble Box
3306      1417     2     
Fantasy
Sebuah kotak ajaib yang berkilau ditemukan di antara rerumputan dan semak-semak. Alsa, Indira dan Ovi harus menyelesaikan misi yang muncul dari kotak tersebut jika mereka ingin salah satu temannya kembali. Mereka harus mengalahkan ego masing-masing dan menggunakan keahlian yang dimiliki untuk mencari jawaban dari petunjuk yang diberikan oleh kotak ajaib. Setiap tantangan membawa mereka ke nega...
Premium
SHADOW
6351      1902     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.