Read More >>"> Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO) (2. Lelaki Purba) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Bangun tidur, tahu-tahu aku meratap karena rupanya aku masih terkapar di alam antah berantah ini tanpa membawa bekal apa-apa dari masa depan. Emak yang mendengar ratapanku langsung tergopoh-gopoh menuju ranjang dengan risau.

Aku mencubit lenganku sekuat tenaga dan itu sakit, tandanya aku tidak sedang bermimpi. Aku skeptis bisa hidup tanpa ponsel.

"Kenapa? Ada yang sakit?" tanya Emak khawatir.

Aku menggeleng sembari mencari jawaban yang masuk akal.

"Aku hanya mimpi buruk," dustaku, tersenyum simpul terhadap sosok berbusana kemban cokelat di hadapanku ini.

"Ya sudah kalau begitu, Emak mau mususi* di belakang."
*Mencuci beras.

"Mak, apakah aku boleh berkeliling di sekitar rumah?"

"Terserah. Kalau tersesat jangan salahkan Emak."

Bibirku mengerucut mendengar kalimat tak acuh itu. Kulangkahkan kaki yang terbalut kain jarik merah ini melewati pintu yang langsung menyajikan panorama perdesaan. Persawahan membentang di balik halimun yang disoroti mentari. Telapak kakiku bersentuhan langsung dengan tanah dingin yang menjalar ke seluruh tubuhku. Mungkin karena pada masa ini belum terjadi pemanasan global maupun polusi dari kendaraan.

"Sedang apa?" Seseorang tiba-tiba berseru dari belakangku, dan aku baru insaf bahwa telah berjalan jauh meninggalkan rumah.

Aku menoleh lalu mendongak untuk melihat wajahnya karena dia jauh lebih tinggi dariku. Memalukan, tinggiku hanya sebatas dadanya.

Tubuhku meradang ketika melihat wajah rupawan dengan ikat kepala merah itu. Aku segera menunduk malu karena kedapatan menatap wajahnya dengan membelalak. Sekilas mataku menangkap gagang keris yang diselipkan pada ikat pinggangnya.

"Sedang apa kau?" tanyanya sekali lagi sembari menarik daguku dengan jemarinya. Aku risi dengan sentuhan itu dan tak lagi terpana akan ketampanannya.

"Hanya jalan-jalan." Kutepis tangan lancangnya kemudian berlalu.

Dia seperti menahan tawa, membuatku tambah tak nyaman dan ingin cepat-cepat hilang dari pandangannya.

"Seperti tidak pernah keluar saja. Jadi, siapa namamu?" Ia menyusul langkahku. Kulirik dengan sinis sosoknya yang kekar memakai rompi merah itu.

"Nayaviva Citrakara," jawabku ala kadarnya. Aku tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi mendapati sosok tampan tetapi lancang itu.

"Arya Buntara," katanya sembari mengulurkan tangan, aku pun membalasnya dengan setengah hati. Sengatan hangat yang berpusat di dadaku menjalar. Tidak mungkin aku jatuh cinta pandangan pertama pada pria purba yang lancang ini.

"Baiklah, sampai jumpa." Aku masih ketus padanya, berharap ia tak tertarik untuk berbincang lebih lama denganku sehingga sengatan tadi takkan berkembang.

"Sebentar, duduklah denganku. Katanya sedang melihat pemandangan?" Arya menarik tanganku menyusuri pematang sawah dan duduk di bawah pohon pisang.

Di hadapan kami, talang atau pipa saluran air dari bambu mengucurkan air jernih dengan deras, yang kemudian jatuh merebah ke lumpur yang dihuni keong serta belut.

"Kau tinggal di mana?" tanyanya sembari memetik beberapa buah pisang.

Aku membisu cukup lama, mengingat-ingat barangkali emakku sudah memberitahu nama desa yang kini menjadi tempat tinggalku. Namun, sepertinya ia belum memberitahu.

Pemuda itu menatapku sambil menaikkan sebelah alis tebalnya bingung, kemudian ia menyodorkan sebuah pisang. Arya duduk di sampingku dengan jarak satu jengkal, membuat jantungku lagi-lagi maraton tanpa bisa dicegah. Aku tak boleh tertarik pada Arya, lelaki itu pasti garangan yang gemar mendekati wanita.

Wajahnya amat tampan, kulit kecokelatannya eksotis ditimpa matahari. Ditambah lagi surai bergelombang yang panjangnya hampir menutupi telinga. Keelokan itu pasti menjadi santapan puluhan wanita.

Aku harus cepat pergi dari sini.

"Kenapa wajahmu merah? Apa kau demam?" Ia mendapatiku yang tengah mencuri pandang pada tubuhnya.

"Aku cuma kepanasan." Itu hanyalah sebuah bualan karena sebenarnya aku malu dengan pikiranku sendiri yang melanglang buana dengan liar sejak aku melihat tubuh kekar pemuda itu. Sementara di sisi lain aku tak nyaman dengannya yang seperti mencari celah untuk bersentuhan denganku.

🌼

"Ini sudah siang. Aku harus kembali," ucapku setelah sekian lama basa-basi dengan Arya.

"Baiklah. Sengatan matahari tidak baik untuk kulitmu," sahut Arya dengan nada menyindir.

"Bukan begitu, aku hanya tidak ingin Emak khawatir dan mencariku," jelasku dengan nada tinggi dan ia malah tergelak.

"Aku tahu, lagi pula memang kulitmu harus dijaga, jangan cemberut seperti itu."

Aku segera berjalan meninggalkan tempat ini, tetapi lenganku dicekal tangan besarnya, membuatku berbalik badan dengan waswas. "Pakai ini, besok datang ke sini lagi. Aku akan menunggu," ucapnya sambil memakaikanku gelang berukir naga dari kayu, sama dengan gelang yang dipakai Arya sendiri.

Aku mengangguk sambil tersenyum dan menatap mata kelamnya yang juga menatapku. Lagi-lagi jantungku bertalu-talu mendapati paras yang bisa mencuci mata itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
3642      1444     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
EPHEMERAL
99      90     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
The Maze Of Madness
3776      1537     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Langit Indah Sore Hari
98      84     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Rembulan
768      428     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Just For You
4125      1625     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Premium
SHADOW
4072      1330     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
2350      908     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Kisah Kemarin
4099      1345     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
A Freedom
102      88     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?