Loading...
Logo TinLit
Read Story - Tulus Paling Serius
MENU
About Us  

Entah untuk yang keberapa kalinya, gadis dengan piyama corak batik itu mondar-mandir tidak jelas di dalam kamarnya. Ditangannya memegang kotak kecil. Sudah hampir beberapa menit ia gelisah dan ragu-ragu membuka kotak yang isinya testpack itu. 

Lalu setelah menghirup nafas dalam-dalam dan meyakinkan dirinya sendiri, gadis itu segera masuk ke toilet yang sekaligus bersatu dengan kamar mandi. Tentu saja benda yang digenggamnya sejak tadi, dibawa masuk kedalam.

Lantas setelah beberapa menit kemudian, ia merasakan sesak sekali di dadanya, kepalanya pening. Melihat garis dua dari benda itu terasa seperti tersambar petir di siang terik.

Tania meletakkan benda itu di atas meja rias, kedua tangannya meramas rambut yang sama sekali tidak bersalah. Ia tidak percaya akan menuai hasil yang selama ini ditakutinya.

Namun, ini bukan salahnya sendiri. Tania segera menjernihkan pikiran dan meminimalisir detak jantungnya yang kencang sekali. Lalu, karena tidak ingin terlalu lama terjebak dalam penyesalan, sendirian. Gadis itu segera keluar dari toilet dan langsung menghubungi sang kekasih.

Gadis dengan paras cantik itu tak henti-hentinya menyugar rambut, dikala telponnya belum bersambut.

Sekitar tiga menit-an, barulah telponnya bersambut dengan suara seorang laki-laki.

Virgo : hmm? Kenapa, pagi-pagi nelpon?

Tania : aku ... aku 

Tania gugup alhasil suaranya terdengar seperti orang gagu di seberang sana.

Virgo : kenapa, Tan. Kamu mimpi buruk? 

Tania : bukan

Tania tidak bisa untuk tidak menangis, ia merasa berdosa dan merusak segalanya.

Virgo : terus kenapa? Kangen aku?

Tania : bisa kita ketemu sekarang? Aku mau ngomongin sesuatu?

Virgo : kamu nangis? Iya-iya kita ketemu sekarang, aku otw

Telpon mereka terputus usai pria itu terdengar agak panik dan tergesa-gesa. Tania merasa cukup lega mendengar reaksi Virgo, setelah mengetahui dirinya menangis walau ia belum memberi tahukan segala yang telah terjadi.

Dengan langkah yang tidak seperti biasanya, Tania menuruni tangga. Ia ingin berada di lantai dasar dan menyambut kedatangan kekasihnya, yang ia harapkan kelak, setelah tahu dapat menenangkan dirinya.

Meski dengan tertatih-tatih dan masih digerayangi gemetar yang belum hilang, Tania akhirnya mampu mencapai lantai dasar. Gadis itu terus duduk di sofa. 

Tidak dapat dielakkan, Tania membayangkan reaksi orang tuanya setelah tahu hasil dari Keberengsekannya nanti. Entah di tendang dari kartu keluarga atau dinikahkan segera. Tania pikir itu mungkin konsekuensi yang harus ditanggung. Namun, ia pikir tidak apa-apa jika Virgo selalu berada di sisinya.

Sekitar 30 menit kemudian, laki-laki itu telah menyambangi rumah mewah yang kini penghuninya hanya Tania. Pria itu tersenyum seraya mendatangi Tania. 

"Kamu kenapa?" tanya Virgo dikala Tania memeluknya erat, seakan takut terpisahkan.

"Aku hamil." Pernyataan Tania itu membuat Virgo tersentak dan berusaha menatap mata gadis yang berada dalam dekapnya.

"Kamu bohong?" tanyanya.

Sementara Tania mulai merasa takut saat mendapati reaksi Virgo yang sama sekali tidak menunjukkan rasa senang. 

Tania menggelengkan kepalanya, dan menatap manik laki-laki di depannya. "Kamu enggak mau tanggung jawab? Aku hamil anak kamu."

"Tania, sumpah aku kaget. Kamu ngeprank aku?" Virgo masih tidak percaya seolah-olah ia tidak pernah melakukan sesuatu yang melewati batas pada Tania.

"Enggak ada yang ngeprank kamu, ini benar. Aku hamil anak kamu. Kamu enggak percaya? Setelah apa yang kita lakuin bersama, kamu masih meragukan aku?"

"Kan kita ngelakuinnya pakai pengaman."

"Enggak ada yang enggak mungkin Virgo saat kita udah benar-benar ngelakuin itu. Kamu mana tahu kalau pengaman itu rusak." Tania 

Sudah mulai frustasi dengan sikap kekasihnya yang naif.

"Yaudah kalau gitu gugurin aja, toh dia belum berbentuk apa-apa." 

"Tapi dia ada!" tentang Tania, walau dirinya tidak begitu yakin, tetap saja menggugurkannya adalah hal yang tidak ingin ia pilih.

"Terus mau kamu bagaimana? Kamu mau mempertahankannya dan menuntut aku agar menikah dengan kamu?" laki-laki itu menyeringai sinis, seolah itu adalah hal yang paling tidak mungkin dilakukannya.

"Terus kamu mau meninggalkan aku gitu aja?" Tania mulai meneteskan air matanya, dan menyorot laki-laki dihadapannya tajam.

"Menikah dan punya anak belum masuk dalam keinginanku saat ini, Tan. Sorry! Aku enggak bisa nikahin kamu."

"Tapi ini anak kamu, Virgo!" 

"Itu anak kamu, karena cuma kamu yang mau mempertahankannya," tegas Virgo tampak tersulut emosi. "Mimpiku masih banyak yang belum terwujud, Tan. Dan kamu tahu sendiri aku akan keluar negeri demi mewujudkan keinginan mama, dan jangan lupa, kemarin kamu yang nguatin aku biar pergi kesana, kata kamu demi orang tuaku yang hanya punya aku."

"Tapi itu sebelum aku tahu ada dia di rahim aku, Virgo!" 

"Ada atau tidaknya dia di rahim kamu sama sekali tidak mempengaruhi keputusanku, Tan. Bagaimanapun aku akan tetap pergi. Aku kasih kamu kesempatan sekali lagi, kalau kamu mau mengggugurkannya kita tidak akan putus, tapi kalau kamu memilih sebaliknya maka aku minta maaf kita harus putus."

"Kalau aku menggugurkannya sama aja aku dengan seorang pembunuh. Sejujurnya aku sudah sangat menyesal atas apa yang kita lakukan, dan kelak aku tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya."

"Ok, baik, jika memang itu pilihan kamu, aku harap jangan pernah libatkan aku dalam masalah ini. Aku tidak ingin keluargaku tahu. Secara tidak langsung ini kuanggap kamu mau mengambil tanggung jawab itu sendiri."

Laki-laki itu pergi begitu saja meninggalkan Tania yang mulai terisak.

Kecewa,takut, bingung, sakit hati bahkan rasa ingin mau mati, mendera perasaan Tania saat ini. 

Ia mengharapkan rasa lega setelah memberitahukan sang kekasih perihal kehamilannya, tapi yang didapat justru hal yang lebih menyakitkan dibanding saat ia tahu kehamilannya.

Lantas setelahnya Tania hanya bisa mengingat-ngingat bahwa saat ini dirinya ditinggal sendirian, bahkan setelah banyak yang mereka lalui bersama.

"Gini ujungnya? Padahal 6 tahun bukan waktu yang singkat," lirihnya.

                                      ***

Tania tidak tahu lagi ia harus bagaimana, semakin dipikirkan semakin sakit kepalanya hingga mampu membuatnya berjalan kaki jauh dari rumah.

Beberapa jam lalu ia sempat menelpon dan mengirimi pesan pada Vanessa, sahabatnya, yang bekerja di toko roti. Namun, karena tidak ada jawaban dari gadis itu, membuatnya nekat berjalan kaki dari rumah menuju toko roti tempat Vanessa bekerja.

Pikiran yang berkecamuk tentu menjadi pemicu, Tania melakukan hal aneh yang seumur hidup tidak pernah ia lakukan. 

Ia tertawa miris saat sampai disetengah perjalanan. Disaat ia menyadari kakinya telah melangkah jauh. 

"Emang udah gila gue." Lagi-lagi ia berbicara sendiri seraya menertawakan dirinya. "Biasanya kalau pakai mobil enggak lama banget, ini gue rasanya udah lama banget tapi belum nyampe, apa udah pindah ya toko lo, Nes?" Ia bertanya pada udara malam yang terasa begitu menusuk padahal biasanya tidak.

Masih dengan piyama yang dikenakannya pagi tadi, Tania sudah tampak seperti orang mabuk apalagi dengan rambut yang asal ikat saja. Namun, gadis itu terus menuntun kakinya menyusuri trotoar. 

Lalu lalang kendaraan sama sekali tidak memengaruhinya. Padahal biasanya Tania anti debu. Jika berjalan ia biasa sekali mengenakan masker, tapi kali ini jangankan debu kuman-kuman hingga bau keringatnya sendiri saja tidak ia pedulikan.

Kehamilannya memang membawa masalah baginya, tapi penolakan dari Virgo benar-benar membuat dunianya kiamat.

Bersambung...

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Rembulan
1044      585     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Yang Terindah Itu Kamu
10092      3255     44     
Romance
Cinta pertama Aditya Samuel jatuh pada Ranti Adinda. Gadis yang dia kenal saat usia belasan. Semua suka duka dan gundah gulana hati Aditya saat merasakan cinta dikemas dengan manis di sini. Berbagai kesempatan juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi Aditya. Aditya pikir cinta monyet itu akan mati seiring berjalannya waktu. Sayangnya Aditya salah, dia malah jatuh semakin dalam dan tak bisa mel...
Memoreset (Sudah Terbit)
3625      1374     2     
Romance
Memoreset adalah sebuah cara agar seluruh ingatan buruk manusia dihilangkan. Melalui Memoreset inilah seorang gadis 15 tahun bernama Nita memberanikan diri untuk kabur dari masa-masa kelamnya, hingga ia tidak sadar melupakan sosok laki-laki bernama Fathir yang menyayanginya. Lalu, setelah sepuluh tahun berlalu dan mereka dipertemukan lagi, apakah yang akan dilakukan keduanya? Akankah Fathir t...
Mutiara -BOOK 1 OF MUTIARA TRILOGY [PUBLISHING]
13348      2684     7     
Science Fiction
Have you ever imagined living in the future where your countries have been sunk under water? In the year 2518, humanity has almost been wiped off the face of the Earth. Indonesia sent 10 ships when the first "apocalypse" hit in the year 2150. As for today, only 3 ships representing the New Kingdom of Indonesia remain sailing the ocean.
Kanvas Putih
141      123     0     
Humor
Namaku adalah Hasywa Engkak, yang berarti pengisi kehampaan dan burung hitam kecil. Nama yang memang sangat cocok untuk kehidupanku, hampa dan kecil. Kehidupanku sangat hampa, kosong seperti tidak ada isinya. Meskipun masa depanku terlihat sangat tertata, aku tidak merasakannya. Aku tidak bahagia. Wajahku tersenyum, tetapi hatiku tidak. Aku hidup dalam kebohongan. Berbohong untuk bertahan...
If Only
346      221     9     
Short Story
Radit dan Kyra sudah menjalin hubungan selama lima tahun. Hingga suatu hari mereka bertengkar hebat dan berpisah, hanya karena sebuah salah paham yang disebabkan oleh pihak ketiga, yang ingin menghancurkan hubungan mereka. Masih adakah waktu bagi mereka untuk memperbaiki semuanya? Atau semua sudah terlambat dan hanya bisa bermimpi, "seandainya waktu dapat diputar kembali".
After School
2457      1147     0     
Romance
Janelendra (Janel) bukanlah cowok populer di zaman SMA, dulu, di era 90an. Dia hanya cowok medioker yang bergabung dengan geng populer di sekolah. Soal urusan cinta pun dia bukan ahlinya. Dia sulit sekali mengungkapkan cinta pada cewek yang dia suka. Lalu momen jatuh cinta yang mengubah hidup itu tiba. Di hari pertama sekolah, di tahun ajaran baru 1996/1997, Janel berkenalan dengan Lovi, sang...
RINAI : Cinta Pertama Terkubur Renjana
342      264     0     
Romance
Dia, hidup lagi? Mana mungkin manusia yang telah dijatuhi hukuman mati oleh dunia fana ini, kembali hidup? Bukan, dia bukan Renjana. Memang raga mereka sama, tapi jelas jiwa mereka berbeda. Dia Rembulan, sosok lelaki yang menghayutkan dunia dengan musik dan indah suaranya. Jadi, dia bukan Renjana Kenanga Matahari Senja yang Rinai kenal, seorang lelaki senja pecinta kanvas dengan sejuta war...
Monoton
543      374     0     
Short Story
Percayakah kalian bila kukatakan ada seseorang yang menjalani kehidupannya serara monoton? Ya, Setiap hari yang ia lakukan adalah hal yang sama, dan tak pernah berubah. Mungkin kalian tak paham, tapi sungguh, itulah yang dilakukan gadis itu, Alisha Nazaha Mahveen.
Kinara
4099      1524     0     
Fantasy
Kinara Denallie, seorang gadis biasa, yang bekerja sebagai desainer grafis freelance. Tanpa diduga bertemu seorang gadis imut yang muncul dari tubuhnya, mengaku sebagai Spirit. Dia mengaku kehilangan Lakon, yang sebenarnya kakak Kinara, Kirana Denallie, yang tewas sebagai Spirit andal. Dia pun ikut bersama, bersedia menjadi Lakon Kinara dan hidup berdampingan dengannya. Kinara yang tidak tahu apa...