Read More >>"> Bumi yang Dihujani Rindu (Ketika Cinta Merekah) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bumi yang Dihujani Rindu
MENU
About Us  

Ketika ikrar telah menggema

Kita laksana tinta dan pena

Saling setia

Menuliskan episode di atas lembar cinta-Nya

Kita akan menerjemahkan warna

Bersama menjadi satu kata

Dalam kitab cinta-Nya

 

Seorang gadis bermata biru keluar dari balik pintu sambil tertunduk malu. Ia melangkah anggun bak putri raja dengan gaun putih yang begitu indah. Kain panjang berwarna senada menutup aurat dengan sempurna aurat. Tak tampak lagi rambut cokelat, sebagaimana biasa dia biarkan terurai panjang sebahu sebelum hidayah menyapa hatinya. Ujung jilbab sebelah kanannya tersemat di bahu kiri menggunakan bros mutiara. Cantik. Bahkan lebih cantik dari Masha Alalykina seorang mantan top model Rusia. Kulihat, raut wajah begitu gembira di sana. Tergambar senyum di wajahnya. Sesekali tatapan gadis pemilik darah campuran Aceh Rusia itu mengarahkan tepat ke mataku. Aku yang tengah duduk berhadapan dengan Paman Daud, wali nikahnya, tertunduk malu.

Hari ini begitu istimewa. Sebuah sejarah besar dalam hidupku segera bermula. Sebuah peristiwa sakral yang begitu berat pertanggungjawabannya bagi seorang pria di hadapan manusia pun Rabbnya. Inilah hari yang ditunggu-tunggu sepasang insan yang saling mencinta karena cinta-Nya. Sebuah hari permulaan ibadah paling panjang dalam kehidupan manusia. Callista Kiara Filothei, sosok gadis jelita bermata indah itu sebentar lagi akan melepas masa lajang. Sebentar lagi ia akan menjadi belahan jiwa lelaki sederhana dari sebuah kampung dari negeri seberang.

Dekorasi pesta dibuat sederhana. Dominasi warna putih dengan hiasan bunga dan pita-pita warna ungu muda kesukaan Kiara. Ruang tamu rumah Paman Gamaliel menjadi tempat berlangsungnya acara. Pun sebagai saksi bisu dari kesucian cinta dalam sebuah akad nikah.

Tepat di hadapanku tergeletak sebuah kotak warna ungu berisi mahar sederhana. Sebuah cincin lima gram telah kupersiapkan. Aku membayangkan beberapa waktu ke depan akan memakaikan cincin itu ke jari manis usai untuk menghalalkannya. Saat itulah, aku akan menyentuh tangannya untuk kali pertama. Aku yakin tangannya begitu halus dan lembut seperti sutra. Terbayang pula saat ia akan mencium tanganku sebagai bentuk penghormatannya sebagai istri di hari pertama.

Aku canggung. Keringat dingin pun bercucuran dari pelipis, lalu menganak sungai di pipiku. Tanganku gemetar. Jantungku berdegup lebih kencang dari sebelumnya. Sangat kencang. Kiara tersenyum melihat keadaanku seperti itu. Kulihat, teman-temanku. Ternyata mereka pun sama saja. Mereka tersenyum, lalu tertawa kecil melihatku yang tengah gugup salah tingkah.

“Bisa kita mulai?” tanya Paman Daud.

Kulihat Om Thimoty dan Tante Anna yang duduk mengapit putri semata wayangnya mengangguk tanda setuju. Beberapa detik ke depan prosesi akad nikah segera dimulai. Tanganku menjabat tangan Paman Daud sebagai walinya. Aku membayangkan seisi ruangan akan riuh dengan doa “Barakallahulaka ….” usai kuucapkan qabul atas ijab yang diucapkan Paman Daud dan disahkan oleh para saksi yang ada.

“Rabb … diakah wanita yang akan mendampingi hidup hingga tarikan napas terakhirku? Jujur aku mencintainya, tapi aku lebih mencintai-Mu dan Rasul-Mu. Dan Engkau pun tahu janji yang selalu kulantunkan di rakaat salatku: aku hanya ingin Hidup dan Mati dalam nama-Mu, dalam cinta-MU.”

Kejadian hari ini sejatinya telah tertulis di lauh mahfuz menjadi takdirku. Paman Daud mengucapkan lafaz ijab dengan tegas dan mantap.

Kita akan menjadi satu

Layaknya rangkaian tubuh

Selalu padu

Kita berjanji setia

Berjalan dalam aliran darah yang sama

Mesra tak mendua

Hingga ke surga

 

Sungguh akan ada masa

Ketika denyut nadi tak seirama

Maka tundukan hati pada-Nya

Biar CINTA merekah

Bak kisah CINTA SANG NABI dan Khadijah

Yang setia hingga melepas nyawa

 

“Saya nikahkan …,” ucap Paman Daud tegas dan lantang, “dengan maskawin tersebut tunai.”

Entah mengapa lidahku kelu saat hendak mengucapkan qabulnya. Padahal aku sudah menghafalkan sejak beberapa waktu sebelumnya. Berkali-kali aku mencoba menggerakkan lidah, namun terasa begitu berat. Aku menatap Paman Daud sambil berusaha mengatur napas. Jantungku berdetak tak keruan. Paman Daud tersenyum seolah menguatkanku.

“Are you, ok?” tanya Paman Daud.

Aku mengangguk. Namun, tiba-tiba terdengar suara keras dari arah pintu.

“No, i’m not.”

Suara teriakan itu membuat semua mata tertuju pada sosok lelaki berbadan tegap tinggi berkulit putih berdiri di depan pintu. Ioassaf Hezron Efharisto, sepupu sekaligus bekas calon tunangan Kiara itu seperti tidak terima dengan takdirnya.

“Hezron ….” Kiara terlihat panik dengan kehadirannya.

Jabatan tanganku terlepas dari tangan Paman Daud. Lelaki berambut coklat itu berjalan mendekat sambil membuka kaca mata hitam, lalu diselipkan di saku kemeja flanelnya. Hezron menatapku tajam. Gerahamnya gemeretak menahan marah. Entah, apa yang akan dilakukan Hezron di acara sakral kami hari ini. Akankah ia menunaikan janjinya tempo hari? Hezron akan melakukan segala cara agar aku tak pernah bersatu dengan Kiara. Ia sangat marah dan kecewa sebab rencana pertunangannya dengan Kiara berujung pilu. Tak bisa bersatu lantaran keyakinan tak lagi padu.

Hezron berhenti tepat beberapa senti di hadapanku. Kami berhadap-hadapan. Saling memandang tanpa sesuatu pun yang terucap dari lidah kami. Kulihat, pancaran matanya menyiratkan kekecewaan.

“Pemuda ini telah membuat pertunanganku dengan Kiara batal.”

Suara Hezron meninggi sambil menunjuk wajahku. Emosinya makin memuncak tanpa mempedulikan para tamu yang menatap aneh kepadanya. Hezron tak peduli dengan itu semua. Hezron mengambil sesuatu dari saku celananya. Lalu membuka sebuah kotak kecil berwarna ungu, entah apa isinya.

“klik…”

Mata semua orang tertuju pada Hezron dan sebuah kotak berisi sebuah cincin bertahta berlian. Aku yakin pasti sangat mahal harganya. Mungkin bisa puluhan atau mungkin ratusan juta. Bentuknya sederhana namun begitu indah. Elegan dan sepertinya cincin itu dipesan secara khusus karena di sana tertulis sebuah nama, KIARA. Hezron memandangi cincin itu dengan sejuta harapan yang pernah ia rencanakan.

“Sudah lama aku mempersiapkannya. Kupersiapkan untuk seorang gadis. Menurut rencana manusia ia akan menjadi sosok yang mendampingiku. Dialah Kiara. Kau yang telah membuat semuanya berantakan, Fyan!”

Hezron menatap bengis, lalu menarik keras kerah leherku. Paman Daud berdiri, lalu memegang Hezron berusaha melerai.

“Jaga sikapmu, Hezron. Paman tak ingin ada keributan lagi di sini,” tegur Paman Daud.

Kiara pun beranjak dari tempatnya, lalu berjalan mendekat.

“Aku mohon jangan kau kacaukan acara hari ini, Zron,” ucap kiara memohon sambil memelas, “Please ….”

Cengkeramannya makin kuat mengikat leherku. Aku hampir tak bisa bernapas. Namun, tak ada seorang pun yang berani menyingkirkan tangan Hezron dari leherku. Aku kehabisan napas. Lalu mendadak semua gelap.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta Semi
1443      636     2     
Romance
Ketika sahabat baik Deon menyarankannya berpacaran, Deon menolak mentah-mentah. Ada hal yang lebih penting daripada pacaran. Karena itulah dia belajar terus-menerus tanpa kenal lelah mengejar impiannya untuk menjadi seorang dokter. Sebuah ambisi yang tidak banyak orang tahu. Namun takdir berkata lain. Seorang gadis yang selalu tidur di perpustakaan menarik perhatiannya. Gadis misterius serta peny...
Demi Keadilan:Azveera's quest
636      343     5     
Mystery
Kisah Vee dan Rav membawa kita ke dalam dunia yang gelap dan penuh misteri. Di SMA Garuda, mereka berdua menemukan cinta dan kebenaran yang tak terduga. Namun, di balik senyum dan kebahagiaan, bahaya mengintai, dan rahasia-rasasia tersembunyi menanti untuk terungkap. Bersama-sama, mereka harus menghadapi badai yang mengancam dan memasuki labirin yang berbahaya. Akankah Vee menemukan jawaban yang ...
Salon & Me
2867      898     11     
Humor
Salon adalah rumah kedua bagi gue. Ya bukan berarti gue biasa ngemper depan salon yah. Tapi karena dari kecil jaman ingus naek turun kaya harga saham sampe sekarang ketika tau bedanya ngutang pinjol sama paylater, nyalon tuh udah kaya rutinitas dan mirip rukun iman buat gue. Yang mana kalo gue gak nyalon tiap minggu rasanya mirip kaya gue gak ikut salat jumat eh salat ied. Dalam buku ini, udah...
Project Pemeran Pembantu
3645      1271     0     
Humor
Project Pemeran Pembantu adalah kumpulan kisah nyata yang menimpa penulis, ntah kenapa ada saja kejadian aneh nan ajaib yang terjadi kepadanya dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dalam kumpulan cerita ini, penulis menyadari sesuatu hal yang hilang di hidupnya, apakah itu?
Rewrite
5960      2106     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Let's See!!
1368      664     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
SORRY
13000      2584     11     
Romance
Masa SMA adalah masa yang harus dipergunakan Aluna agar waktunya tidak terbuang sia-sia. Dan mempunyai 3 (tiga) sahabat cowok yang super duper ganteng, baik, humoris nyatanya belum untuk terbilang cukup aman. Buktinya dia malah baper sama Kale, salah satu cowok di antara mereka. Hatinya tidak benar-benar aman. Sayangnya, Kale itu lagi bucin-bucinnya sama cewek yang bernama Venya, musuh bebuyutan...
Samudra di Antara Kita
20506      3581     136     
Romance
Dayton mengajar di Foothill College, California, karena setelah dipecat dengan tidak hormat dari pekerjaannya, tidak ada lagi perusahaan di Wall Street yang mau menerimanya walaupun ia bergelar S3 bidang ekonomi dari universitas ternama. Anna kuliah di Foothill College karena tentu ia tidak bisa kuliah di universitas yang sama dengan Ivan, kekasihnya yang sudah bukan kekasihnya lagi karena pri...
Under a Falling Star
657      399     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
Lullaby Untuk Lisa
3240      1107     0     
Romance
Pepatah mengatakan kalau ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. Tetapi, tidak untuk Lisa. Dulu sekali ia mengidolakan ayahnya. Baginya, mimpi ayahnya adalah mimpinya juga. Namun, tiba-tiba saja ayahnya pergi meninggalkan rumah. Sejak saat itu, ia menganggap mimpinya itu hanyalah khayalan di siang bolong. Omong kosong. Baginya, kepergiannya bukan hanya menciptakan luka tapi sekalig...