Read More >>"> Negeri Tanpa Ayah (Tradisi Panai) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Negeri Tanpa Ayah
MENU
About Us  

Pelangi itu indah

Ia muncul usai hujan reda

Aku selalu ingin melihatnya

Ternyata dia muncul dari balik matamu yang jelita

Sayangnya, kali ini aku tak bisa melihatnya

Sebab, air mata belum juga sirna dari mata sang juita

 

Aku menggoda Uleng dengan puisi yang kubuat secara dadakan.

“Apaan sih, Kak, Uleng masih kesal sama Kakak,” ucap adikku kesal dengan suara manja.

“Tapi boleh kan Kakak melihat lagi pelangi itu?”

“Ahh … Kakak, adik sendiri malah digombalin.”

Kudengar isakan itu mulai berhenti. Suara pilu itu kini berganti dengan nada manja sambil menjawab pertanyaan yang dibilang gombal itu.

“Nah gitu doong. Senyum.”

“Tahu dari mana Uleng lagi senyum?”

“Wuiiih, jangan ditanya bagaimana caranya. Kakak ini punya mata sakti yang bisa melihat dari jarak sangat jauh.”

“Hahaha … mulai lagi deh ngaconya.”

Aku bersyukur, Allah telah melembutkan dan menyatukan hati kami kembali. Akhirnya, kami pun membahas panjang lebar tentang tradisi panai meski tak langsung berhadap-hadapan. Aku pun mencoba memberikan saran kepada Uleng terkait besaran uang panai sebagai bahan pertimbangan.

“Kakak memang belum pernah menikah. Belum pernah merasakan bagaimana rasanya memberikan panai ….”

“Tapi Kak, Uleng melihat tradisi panai ini seperti proses jual beli. Sang Pria ‘membeli’ sang wanita untuk dijadikan istri, ya kan?” tegas Uleng memotong ucapanku. 

“Yaa, nggak seperti itu, Dik. Kakak tahu benar tentang tradisi ini dari tradisi turun temurun selama tinggal di Sengkang. Kakak juga tahu banyak hal tentang panai ini dari membaca beberapa artikel kebudayaan,” ucapku menjelaskan dan meluruskan tradisi ini pada Uleng, “Panai ini bukanlah transaksi jual beli. Tetapi panai ini merupakan bukti keseriusan seorang lelaki ketika ingin mempersunting seorang wanita yang ia cintai.”

“Hmmm … masuk akal juga sih, Kak”

“Iya, sebagai bukti bahwa sang laki-laki berjuang sekuat tenaga dalam mendapatkan gadis pujaannya. Selain itu, panai juga merupakan bentuk penghargaan kepada perempuan sebagai makhluk Tuhan yang sangat berharga. Sebagai bentuk penghargaan pria kepada gadis yang kelak menjadi istrinya.”

“Tapi Uleng ingin pernikahan yang sederhana, Kak. Tidak mau memberatkan pihak pria. Inginnya sih gak usah ada panai-panaian segala. Tapi banyak yang bilang tradisi itu harus dijaga.”

“Tradisi baik memang patut dijaga dan tentunya selama tradisi itu tidak memberatkan dan menyalahi aturan agama.”

“Iya, Kak. Apalagi panai adalah syarat yang secara adat wajib ditunaikan. Panai harus dibayarkan oleh pihak pengantin pria kepada pihak pengantin perempuan.”

Beberapa hari setelah acara lamaran berlangsung Uleng mengabarkan padaku bahwa akhirnya kedua keluarga menemukan kata sepakat terkait uang panai. Aku hanya bisa tersenyum takjub mendengar keputusan keluarga. Ada rasa tak percaya saat mendengar nilai uang panai yang diminta kepada keluarga calon pengantin pria.

Awalnya aku heran saat mendengar cerita Uleng ketika keluargaku yang saat itu diwakili oleh ibu memutuskan nilai panai Uleng jauh lebih rendah dari standar panai teman-teman Uleng yang sudah menikah. Lebih rendah dari tradisi uang panai yang biasa didapatkan bagi gadis bugis yang akan menikah.

Entah apakah karena saranku pada Uleng beberapa waktu lalu agar mempermudah dan tidak memberatkan urusan pernikahan? Aku menyarankan persis seperti apa yang pernah Raya beritahukan padaku. Raya pernah memberitahuku sebuah hadits yang membahas tentang pernikahan. Hadits tentang pernikahan yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim itu menyebutkan supaya kita memudahkan prosesnya. Aku pun menyampaikan pesan itu pada Uleng sebagaimana sabda yang mulia baginda Nabi: Lakukanlah walimah walaupun dengan seekor kambing.

Selain itu jika mahar saja yang jelas-jelas menjadi syarat sah pernikahan tidak boleh memberatkan apalah lagi panai yang tidak ada sedikitpun disyaratkan oleh syariat. Jika dibanding panai teman-teman sebayanya yang sudah menikah dan yang memiliki kesetaraan pendidikan yang sama dengannya, nilai panai Uleng hanya bernilai sepertiganya saja. Namun yang jelas aku terharu dan bangga saat Uleng memberitahuku tentang alasannya.

“Kelak Kakaku akan menikah dengan sang wanita pujaan. Aku tak ingin hanya karena sebuah tradisi membuat cinta tak mampu dipertemukan,” ucap Uleng waktu itu.

***

“Ingat bulan depan pulang ya, Kak?”

“Siap, adikku sayang.”

“Jangan cuma ‘siap’ aja, Kak,” kesal Uleng, “Lebaran tahun kemarin katanya mau pulang, tapi mana?”

“Iya, adikku sayang.”

“Jangan cuma ’iya’ aja, Kak. Tiga bulan lalu saat aku lamaran katanya janji mau pulang, tapi mana?”

Aku menghela napas. Sejujurnya aku sedih dan tak tega dengan adikku. Aku tak pulang di saat momen berharga dalam hidupnya. Sejak mappese pese, yakni saat kekasih Uleng datang ke rumah untuk mengutarakan niat baiknya, Uleng sangat menginginkanku pulang. Dia ingin aku ada di sampingnya. Maklum saja, aku adalah kakak satu-satunya. Namun, aku tak bisa memenuhinya.

Bahkan pada saat momen melamar yang dalam tradisi bugis dikenal dengan massuro atau madduta pun aku masih urung untuk pulang. Hingga pada tahap mappenre doi[1] dan mappetu ada[2] pun aku masih tak kunjung pulang menyaksikan kebahagiaan adik kesayangannku itu.

“Pokoknya kalau sampai Kak Wellang nggak mau jadi waliku, aku nggak mau nikah.”

“Loh, kok ngancamnya begitu?”

Kali ini permintaannya sangat istimewa. Bukan hanya sekadar memintaku pulang tapi juga memintaku yang mewakili bapak menjadi walinya. Entah apa alasannya. Uleng tak mau menceritakan alasan sebenarnya. Ia hanya mengatakan kalau Bapak tak sanggup melakukannya. Atau ini hanya cara dia agar aku mau pulang? Entahlah. Sejujurnya aku pun merindukan wajahnya yang seteduh cahaya purnama. Tujuh tahun berlalu telah menumbukan benih rindu yang kini menjadi pohon lebat di hatiku.

Aku masih ingat bagaimana dia menangis terisak saat tahu aku akan merantau. Saat itu ia baru saja pulang sekolah, seragam biru putihnya masih lengkap dipakai. Di ruang tamu yang begitu sederhana, tangisnya pun pecah. Ia memukuliku berkali-kali karena tak rela jika harus berpisah. Aku hanya diam dan tak melawan. Aku pun tak menghindar dari tiap pukulan adik kesayangan.

Setelah amarahnya agak reda, kupeluk dia dengan lembut dan sayang. Dadaku basah dengan air matanya. Uleng sesegukan. Pelan-pelan kukatakan alasanku kepadanya bahwa aku diterima masuk di sebuah uneversitas negeri di Bandung. Dia pun tak terima. Katanya aku sudah tak sayang lagi padanya. Katanya aku tega membiarkan dia mengerjakan PR sendirian. Seribu “katanya” menyerangku dari pemilik wajah seteduh purnama. Namun, lagi-lagi rasa perih di hatiku belum pulih juga. Entah sampai kapan semua perasaan ini sembuh dan bisa menerima semuanya takdir-Nya dengan lapang dada.

***

[1] Mengantarkan uang pesta.

[2] Menentukan hari pernikahan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Project Pemeran Pembantu
4019      1333     0     
Humor
Project Pemeran Pembantu adalah kumpulan kisah nyata yang menimpa penulis, ntah kenapa ada saja kejadian aneh nan ajaib yang terjadi kepadanya dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dalam kumpulan cerita ini, penulis menyadari sesuatu hal yang hilang di hidupnya, apakah itu?
Kungfu boy
2299      891     2     
Action
Kepalanya sudah pusing penglihatannya sudah kabur, keringat sudah bercampur dengan merahnya darah. Dirinya tetap bertahan, dia harus menyelamatkan Kamalia, seniornya di tempat kungfu sekaligus teman sekelasnya di sekolah. "Lemah !" Musuh sudah mulai menyoraki Lee sembari melipat tangannya di dada dengan sombong. Lee sudah sampai di sini, apabila dirinya tidak bisa bertahan maka, dirinya a...
Dapit Bacem and the Untold Story of MU
5832      1832     0     
Humor
David Bastion remaja blasteran bule Betawi siswa SMK di Jakarta pinggiran David pengin ikut turnamen sepak bola U18 Dia masuk SSB Marunda United MU Pemain MU antara lain ada Christiano Michiels dari Kp Tugu To Ming Se yang berjiwa bisnis Zidan yang anak seorang Habib Strikernya adalah Maryadi alias May pencetak gol terbanyak dalam turnamen sepak bola antar waria Pelatih Tim MU adalah Coach ...
Rewrite
6487      2180     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Matchmaker's Scenario
798      389     0     
Romance
Bagi Naraya, sekarang sudah bukan zamannya menjodohkan idola lewat cerita fiksi penggemar. Gadis itu ingin sepasang idolanya benar-benar jatuh cinta dan pacaran di dunia nyata. Ia berniat mewujudkan keinginan itu dengan cara ... menjadi penulis skenario drama. Tatkala ia terpilih menjadi penulis skenario drama musim panas, ia bekerja dengan membawa misi terselubungnya. Selanjutnya, berhasilkah...
Under a Falling Star
709      434     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
My Dangerious Darling
2877      1204     2     
Mystery
Vicky, mahasiswa jurusan Tata Rias yang cantik hingga sering dirumorkan sebagai lelaki gay bertemu dengan Reval, cowok sadis dan misterius yang tengah membantai korbannya! Hal itu membuat Vicky ingin kabur daripada jadi sasaran selanjutnya. Sialnya, Ariel, temannya saat OSPEK malah memperkenalkannya pada cowok itu dan membuat grup chat "Jomblo Mania" dengan mereka bertiga sebagai anggotanya. Vick...
ARMY or ENEMY?
10406      3247     142     
Fan Fiction
Menyukai idol sudah biasa bagi kita sebagai fans. Lantas bagaimana jika idol yang menyukai kita sebagai fansnya? Itulah yang saat ini terjadi di posisi Azel, anak tunggal kaya raya berdarah Melayu dan Aceh, memiliki kecantikan dan keberuntungan yang membawa dunia iri kepadanya. Khususnya para ARMY di seluruh dunia yang merupakan fandom terbesar dari grup boyband Korea yaitu BTS. Azel merupakan s...
Lenna in Chaos
4638      1702     1     
Romance
Papa yang selingkuh dengan anggota dewan, Mama yang depresi dan memilih tinggal di desa terpencil, seorang kakak perempuan yang kabur entah ke mana, serta kekasih yang hilang di Kalimantan. Selepas kerusuhan demonstrasi May Day di depan Gedung Sate, hidup Lenna tidak akan pernah sama lagi. Sewaktu Lenna celaka di kerusuhan itu, tidak sengaja ia ditolong oleh Aslan, wartawan media sebelah yang...
Zona Elegi
302      196     0     
Inspirational
Tertimpa rumor tak sedap soal pekerjaannya, Hans terpaksa berhenti mengabadikan momen-momen pernikahan dan banting setir jadi fotografer di rumah duka. Hans kemudian berjumpa dengan Ellie, gadis yang menurutnya menyebalkan dan super idealis. Janji pada sang nenek mengantar Ellie menekuni pekerjaan sebagai perias jenazah, profesi yang ditakuti banyak orang. Sama-sama bekerja di rumah duka, Hans...