Loading...
Logo TinLit
Read Story - Negeri Tanpa Ayah
MENU
About Us  

“Kenapa Bapak tak bertanya terlebih dulu padaku?”

Plak!! Aku terhuyung. Hampir saja jatuh. Mataku berkunang-kunang. Tamparan bapak yang tiba-tiba membuat tubuhku kaget. Pipiku terasa panas.

“Diam! Dasar anak sialan! Ngapaian kau coret-coret kalender!” Bapak membentakku.

Aku menunduk. Tak mau menatap wajahnya yang seperti raksasa kalau sedang marah.

“Aku hanya ingin mengenang hari-hari bersejarah dalam hidupku,” ucapku sambil menahan tangis.

“Bersejarah? Jika tiap hari bersejarah tak perlu kau tandai di sini,” ucap bapak sambil menunjuk ke kalender di atas meja, “cukup kau tandai di pikiranmu saja.”

“Aku sudah mengingatnya juga bahkan sampai meresap ke hati.”

“Eeee ... kurang ajar, malah menjawab ... dasar anak durhaka ....”

“Pak ...” ucapku memberanikan diri sambil menatap mata bapak, meski sesungguhnya aku ketakutan. Jantungku mau copot sebab berdetak tak keruan, “Sebelum menyebut aku anak durhaka, apa bapak sadar kalau sebenarnya bapak telah menjadi bapak durhaka untukku?”

Sudah sering kali aku mendapat julukan anak durhaka dari bapak. Entah, karena hal apa sehingga dia dengan begitu tega menyematkanku dengan julukan itu. Padahal, aku tak pernah membantahnya. Aku selalu mendatangi setiap panggilannya. Aku berkata sopan dan tak berani melawan. Namun, kerap kali perlakuan bapak kepadaku malah sebaliknya.

Aku bingung. Perlakuan atau kata-kata yang sudah kuucapkan kepada bapak sehingga dia mengatakan aku sebagai anak durhaka? Jujur aku penasaran, apakah hanya ada istilah anak durhaka saja di dunia? Apakah tidak ada bapak yang durhaka kepada anaknya?

“Aga muaseng? Anana' sojoo![1]

“Benar kan?" ucapku dengan bibir bergetar ketakutan, “Bapak sudah durhaka terlebih dahulu padaku.”

Praaakkk ....”

Kembali sebuah tamparan menghantam wajahku. Panas dan sakit sekali.

“Cukup ... cukup ....” Ibu berlari sambil berurai air mata dari kamar dan langsung memelukku.

“Jangan kau siksa anakku lagi.” Air mata ibu makin deras. Pelukannya semakin erat. Ada kehangatan mengalir dari tubuh ibu ke tubuhku.

“Kamu yang sabar ya, Nak,” ucap Ibu terbata-bata di tengah isaknya.

Aku hanya mengangguk. Air mataku berlinang. Dadaku menahan sesak. Gerahamku kugigit kuat-kuat. Andai aku sudah besar pasti bapak akan aku lawan.

“I-ini pakai kalender punyaku saja, Pak,” adikku memberikan sebuah kalender meja dengan tangan gemetar lalu bersembunyi di balik punggung ibu.

Bapak menatap ganas ke adikku. Persis seperti yang bapak lakukan padaku. Tangannya gemetar sambil membenamkan wajahnya di punggung ibu. Aku menatap kalender di atas meja. Setiap kali bapak bertindak kasar padaku maka setiap kali itu pula kulingkari tanggalnya. Sudah berapa banyak yang kulingkari? Sama jawabannya dengan sudah berapa kali bapak memukulku, menamparku, berkata kasar padaku dan tindakan-tindakan lain yang tidak seharusnya dilakukan seorang bapak kepada anaknya.

Dalam kesakitan ini aku berusaha kuat. Aku memberanikan diri mengatakan kebenaran, bahwa apa yang dilakukan bapak selama ini padaku, pada kami sekeluarga adalah suatu kesalahan. Bapak makin geram mendengar penjelasanku. Bapak terlihat tak terima dengan ucapan-ucapanku untuknya. Namun, aku tetap mengungkapkan semua isi hati yang selama ini kupendam sendiri. Sementara aku melihat ibu menangis sedih dan tetap membelaiku dengan tangannya yang begitu hangat. Sehangat cinta dan kasih sayang yang selalu dia berikan untukku dan adikku.

“Aku sering melintasi pasar ketika pulang sekolah. Bapak tahu siapa saja yang kutemukan di sana selain para pedagang-pedagang, tukang ojek dan tukang parkir?”

Bapak tak mengiraukan ucapanku. Dia duduk di kursi ruang tamu dengan mata memandang langit-langit sambil menggenggam tangannya seperti siap untuk meninju. Aku tak peduli. Aku terus mengatakan semuanya meski aku tahu bapak tidak terima. Aku tahu bapak akan marah besar. Apalagi dia menganggapku bukan siapa-siapa. Mungkin bapak merasa harga dirinya akan jatuh jika mendapat nasihat dari anaknya. 

“Aku bertemu dengan para preman pasar. Setiap aku melintas di sana tak sekalipun mereka berlaku kasar seperti yang Bapak lakukan selama ini padaku. Mereka kadang bisa lebih sopan dan punya hati yang sangat manusiawi.”

“Kau menyamakan Bapak dengan preman pasar?”

Jujur, aku heran mengapa bapak bisa melakukan hal-hal yang seorang preman pun tak pernah melakukan itu padaku.

“Bapak bisa menilainya sendiri ....”

Bapak makin geram. Dia bangkit dari duduknya. Tangannya mulai bersiap mengayun ke arahku. Aku memejamkan mata. Hanya bisa pasrah atas kejadian yang akan menimpaku selanjutnya.

“Kurang ajar ....”

“Praakkk ....” Kali ini bunyinya makin keras.

Namun, aku terkejut saat mendengar suara ibu dan adikku melengking kesakitan.

***

 

[1] Apa kau bilang? Anak tak tahu diri!

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dream of Being a Villainess
1425      812     2     
Fantasy
Bintang adalah siswa SMA yang tertekan dengan masa depannya. Orang tua Bintang menutut pertanggungjawaban atas cita-citanya semasa kecil, ingin menjadi Dokter. Namun semakin dewasa, Bintang semakin sadar jika minat dan kemampuannya tidak memenuhi syarat untuk kuliah Kedokteran. DI samping itu, Bintang sangat suka menulis dan membaca novel sebagai hobinya. Sampai suatu ketika Bintang mendapatkan ...
AKSARA
6555      2226     3     
Romance
"Aksa, hidupmu masih panjang. Jangan terpaku pada duka yang menyakitkan. Tetaplah melangkah meski itu sulit. Tetaplah menjadi Aksa yang begitu aku cintai. Meski tempat kita nanti berbeda, aku tetap mencintai dan berdoa untukmu. Jangan bersedih, Aksa, ingatlah cintaku di atas sana tak akan pernah habis untukmu. Sebab, kamu adalah seseorang yang pertama dan terakhir yang menduduki singgasana hatiku...
Kembali Utuh
804      484     1     
Romance
“Sa, dari dulu sampai sekarang setiap aku sedih, kamu pasti selalu ada buatku dan setiap aku bahagia, aku selalu cari kamu. Begitu juga dengan sebaliknya. Apa kamu mau, jadi temanku untuk melewati suka dan duka selanjutnya?” ..... Irsalina terkejut saat salah satu teman lama yang baru ia temui kembali setelah bertahun-tahun menghilang, tiba-tiba menyatakan perasaan dan mengajaknya membi...
Different World
1016      514     0     
Fantasy
Melody, seorang gadis biasa yang terdampar di dunia yang tak dikenalnya. Berkutat dengan segala peraturan baru yang mengikat membuat kesehariannya penuh dengan tanda tanya. Hal yang paling diinginkannya setelah terdampar adalah kembali ke dunianya. Namun, ditengah usaha untuk kembali ia menguak rahasia antar dunia.
DELUSION
6400      1873     0     
Fan Fiction
Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut. Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan menga...
Let's See!!
2321      985     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
Rekal Rara
13264      3790     0     
Romance
"Kita dipertemukan lewat kejadian saat kau jatuh dari motor, dan di pisahkan lewat kejadian itu juga?" -Rara Gleriska. "Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?" -Rekal Dirmagja. ▪▪▪ Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang lelaki yang jatuh cinta kepada wanita bernama Rar...
Si 'Pemain' Basket
5137      1364     1     
Romance
Sejak pertama bertemu, Marvin sudah menyukai Dira yang ternyata adalah adik kelasnya. Perempuan mungil itu kemudian terus didekati oleh Marvin yang dia kenal sebagai 'playboy' di sekolahnya. Karena alasan itu, Dira mencoba untuk menjauhi Marvin. Namun sayang, kedua adik kembarnya malah membuat perempuan itu semakin dekat dengan Marvin. Apakah Marvin dapat memiliki Dira walau perempuan itu tau ...
Premium
Beauty Girl VS Smart Girl
11554      2921     30     
Inspirational
Terjadi perdebatan secara terus menerus membuat dua siswi populer di SMA Cakrawala harus bersaing untuk menunjukkan siapa yang paling terbaik di antara mereka berdua Freya yang populer karena kecantikannya dan Aqila yang populer karena prestasinya Gue tantang Lo untuk ngalahin nilai gue Okeh Siapa takut Tapi gue juga harus tantang lo untuk ikut ajang kecantikan seperti gue Okeh No problem F...
When Magenta Write Their Destiny
6278      1695     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...